Pokok-Pokok Sistem Pemerintahan Indonesia Sistem Pemerintahan Presidensial Republik Indonesia

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 83 c Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak membagi habis kekuasaan rakyat yang dilakukan MPR, Pasal 1 Ayat 2, kepada lembaga-lembaga negara lainnya.

a. Pokok-Pokok Sistem Pemerintahan Indonesia

Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Indonesia sebagaimana termuat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah sebagai berikut. a Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas. Wilayah negara Indonesia terbagi dalam beberapa provinsi. b Bentuk pemerintahan adalah republik dan sistem pemerintahan adalah presidensial. c Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. d Menteri-menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab pada presiden. e Parlemen terdiri atas 2 bagian bikameral, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat DPR dan Dewan Perwakilan Daerah DPD. Para anggota DPR dan DPD merupakan anggota MPR. DPR terdiri atas para wakil rakyat yang dipilih melalui pemilu dengan sistem proporsional terbuka. Anggota DPD adalah para wakil dari masing-masing provinsi yang berjumlah 4 orang dari tiap provinsi. Anggota DPD dipilih oleh rakyat melalui pemilu dengan sistem distrik perwakilan. Selain lembaga DPR dan DPD, terdapat DPRD provinsi dan DPRD kabupatenkota yang anggotanya juga dipilih melaui pemilu. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan. Di unduh dari : Bukupaket.com 84 | Kelas X SMAMASMKMAK Semester 1 Sumber: yanuarimarwanto.wordpress.com Gambar 3.3 Dewan Perwakilan Rakyat DPR merupakan wakil rakyat dalam mengawasi jalannya pemerintahan dalam sistem presidensial. f Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, dan badan peradilan di bawahnya, yaitu pengadilan negeri dan pengadilan tinggi. g Sistem pemerintahan negara Indonesia menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diamandemen pada dasarnya masih menganut Sistem Pemerintahan Presidensial. Hal ini dibuktikan bahwa Presiden Republik Indonesia adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden juga berada di luar pengawasan langsung DPR dan tidak bertanggung jawab pada parlemen. Namun, sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem presidensial.

b. Sistem Pemerintahan Presidensial Republik Indonesia

Beberapa ciri dari Sistem Pemerintahan Presidensial Republik Indonesia adalah sebagai berikut. a Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR. Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 85 b Presiden dalam mengangkat pejabat negara perlu mendapat pertimbangan danatau persetujuan DPR. Contohnya, dalam pengangkatan Duta Besar, Gubernur Bank Indonesia, Panglima TNI dan Kepala Kepolisian RI Kapolri. c Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu mendapat pertimbangan danatau persetujuan DPR. Contohnya pembuatan perjanjian internasional, pemberian gelar, tanda jasa, tanda kehormatan, pemberian amnesti dan abolisi. d Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan hak budget anggaran. Dengan demikian, terdapat perubahan-perubahan dalam sistem pemerintahan Indonesia. Hal itu diperuntukkan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan tersebut antara lain, adanya pemilihan presiden secara langsung, sistem bikameral, mekanisme cheks and balances, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar pada parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.

c. Impeachment Presiden Republik Indonesia