Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2015

(1)

Data Pribadi

Nama : Ipunk Mardiansyah Pratama

Tempat / tanggal lahir : Bandung, 27 Maret 1995 Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-Laki Stasus : Belum menikah Tinggi Badan : 181 cm Berat Badan : 76 kg

Email : ipunkmar@gmail.com

Pendidkan

2000 – 2006 SD Negeri Mochammad Toha Bandung 2006 – 2009 SMP Negeri 33 Bandung

2009 – 2012 SMA Negeri 17 Bandung


(2)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN DEVIDEN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015

(The Effect of Profitability and Dividend Policy on Corporate Values in Banking Companies Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2012-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang Strata 1

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

IPUNK MARDIANSYAH PRATAMA 21212052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(3)

vi

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu.Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya.Atas Kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Profitabilitasdan Kebijikan Deviden terhadap Nilai PerusahaanpadaPerusahaan Perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015”disusun guna memenuhi syarat

kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Selama penyusunan Skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada pembimbing skripsi Ibu Windi Novianti, SE., M.M yang telah meluangkan waktu disela kesibukan beliau sebagai dosen UNIKOM untuk memberikan bimbingan, arahan, dukungan dan motivasi untuk dapat menghasilkan karya yang dapat dimanfaatkan oleh orang lain, sehingga dapat diselesaikannya Skripsi ini dengan tepat waktu. Selanjutnya dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.


(4)

vii

Selanjutnya dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.

1. Allah SWT yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

2. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan Dosen Wali penulis.

5. Para penguji yang memberikan pengarahan serta masukan yang dapat menyempurnakan Skripsi ini.

6. Para karyawan Bursa Efek Indonesia yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.

7. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

8. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tanpa batas memberikan kasih sayang, doa dan dukungan lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu kepada penulis.


(5)

viii

10.Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terima kasih atas dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat berharga bagi penulis.

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan Skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada

khususnya dan para pembaca pada umumnya.Amin yaa robbal a’lamin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Bandung,September 2016 Penulis


(6)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.2.1.Identifikasi Masalah ... 8

1.2.2.Rumusan Masalah ... 8

1.3. Maksud dan Tujuan Penulisan ... 9

1.4. Kegunaan Hasil Penelitian ... 10

1.4.1.Praktis ... 10

1.4.2.Akademis ... 11


(7)

x

2.1.2. Kebijakan Dividen ... 15

2.1.3. Nilai Perusahaan ... 22

2.1.4. Penelitian Terdahulu ... 23

2.1.5. Pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan deviden ... 25

2.1.6. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan ... 26

2.1.7. Pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan ... 27

2.1.8. Pengaruh Profitabilitas kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan ... 28

2.2.Hipotesis ... 30

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 31

3.1. Objek Penelitian ... 31

3.2. Metode Penelitian ... 32

3.2.1. Desain Penelitian ... 34

3.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 36

3.2.3.Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 39

3.2.3.1.Sumber Data ... 39

3.2.3.2.Teknik Penentuan Data ... 40

3.2.4.Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.2.5.Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 45

3.2.5.1.Rancangan Analisis ... 45

3.2.5.1.1Analisis Deskriptif (Kualitatif) ... 45


(8)

xi

3.2.5.1.3.Uji Asumsi Klasik ... 47

3.2.5.1.4.Analisis Jalur (Path Analysis)... 50

3.2.5.1.5Analisis Koefisiensi Korelasi ... 52

3.2.5.1.6 Koefisiansi Determinasi ... 53

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 54

BAB 4HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1.Gambaran Umum Perusahaan ... 60

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 60

4.1.1.1.Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ... 60

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 74

4.2. Analisis Deskriptif ... 78

4.2.1. Perkembangan Rata-rata Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ... 78

4.2.2. Perkembangan Rata-rata Kebijakan Deviden Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ... 89

4.2.3. Perkembangan Rata-rata Nilai Perusahaan Price Earning Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ... 97

4.3. Analisis Verifikatif ... 103

4.3.1.Uji Asumsi Klasik ... 103

4.3.2.Analisis Korelasi ... 109

4.3.3.Analisis Jalur ... 115

4.3.4.Analisis Koefisien Determinasi ... 118


(9)

xii

BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN ... 130 5.1.Kesimpulan ... 130 5.2.Saran ... 132 DAFTAR PUSTAKA ... DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... DAFTAR LAMPIRAN ...


(10)

134

DAFTAR PUSTAKA

Amaliya Viya Kartika, 2015 “Pengaruh Return On Assets, Return On Equity Dan

Assets Growth Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015|

Ansori, Mokhamat dan Denica, 2010. “Pengaruh Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang Tergabung dalam Jakarta Islamic Index Studi pada Bursa Efek Indonesia (Bei)”. Jurnal Analisis

Manajemen 4, 153-175.

Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta.

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin,2006.Statistika Dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia.

Ayuningtias, Dwi. 2013. “Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan: Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi sebagai Variabel Antara”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi 1, 37-57.

Endang Purwaningrum, 2011 “Factors Affecting Price Earning Ratio Of

Company’s Share In The Manufacture Sector”. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol 10, No. 1, Juni 2011 : 47-51

Elon Davit Riadi, 2013 “Pengaruh Faktor Debt To Equity Ratio, Return On Equity Dan Total Assets Terhadap Price Earning Ratio (Per) Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(Bei)” Jurnal Ekonomi UNP

Fakhruddin Dan Hadiyanto, sopian. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Husein Umar, 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat.

Husein Umar 2011. “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers”


(11)

Jonathan, Sarwono, (2005), Panduan Cepat dan Mudah SPSS 12. Penerbit: CV.Andi: Yogyakarta.

Mardiyati, Umi dan Gatot Nazir Ahmad Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2005-2010”. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) |Vol. 3, No. 1, 2012.

Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Grasindo.

Mashuri. 2008. Penelitian Verifikatif. Yogyakarta: Penerbit A.

Rasyid, Abdul “Effects of ownership structure, capital structure, profitability and company’s growth towards firm value”. International Journal of Business and Management Invention www.ijbmi.org || Volume 4 Issue 4|| April. 2015”.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta:Bandung.

Sugiyono.(2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung:Alfabeta.

Sumiati , Siti Aisjah dan Dwita Ayu Rizqia “Effect of Managerial Ownership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment Opportunity on Dividend Policy and Firm Value”. Research

Journal of Finance and Accounting Vol.4, No.11, 2013.

Wirajaya, Ary dan Ayu Sri Mahatma Dewi “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 (2013): 358-372. Yuki Fegriadi, 2013 “Pengaruh Ratio Keuangan terhadap Price Earning Ratio

pada Perusahaan Penghasil Bahan Baku dan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011”. Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Maritim Raja

(www.sobatbaru.blogspot.co.id/2010/05/nilai-perusahaan.html ) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 februari 2016.

(www.idx.co.id) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 01 Maret 2016. (www.kompasiana.com) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 04 Mei 2016.


(12)

136

(www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/Hubungan-Investor/Laporan-Tahunan) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 Juli 2016.

(www.bni.co.id/id-id/hubinvestor/kinerjakeuangan/laporantahunan.aspx) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 Juli 2016.

(www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160125131459-92-106467/npl-naik-laba-bersih-bni-turun-jadi-rp91-triliun-pada-2015/) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 Juli 2016.

(www.bri.co.id/report/fr) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 Juli 2016. (www.kinerjabank.com/analisa-kinerja-keuangan-bri-per-31-desember-2014/) Di

akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 Juli 2016.

(www.btn.co.id/id/content/Hubungan-Investor/Laporan-Tahunan) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 Juli 2016.

(www.kinerjabank.com/analisa-kinerja-keuangan-bank-danamon-per-31-desember-2013/) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 Juli 2016.

(www.danamon.co.id/Home/AboutDanamon/InformasiInvestor/AnnualReport/tab id/258/language/en-US/Default.aspx) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 Juli 2016.

(www.britama.com/index.php/2015/10/laba-bersih-bdmn-bank-danamon-mencapai-rp189-triliun-q3-2015/) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 Juli 2016.

(www.finansial.bisnis.com/read/20150215/90/402794/ini-penyebab-laba-bank-bjb-turun-195) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 Juli 2016.

(www.kinerjabank.com/analisa-kinerja-keuangan-bank-mandiri-per-31-desember-2014/) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 24 Juli 2016. (www.bankwoorisaudara.com/content/12) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah

tanggal 24 Juli 2016.

(www.bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/13/0740572/Ini.Dampak.Kenaik an.BI.Rate) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 26 Juli 2016.

(www.republika.co.id/berita/koran/pareto/15/06/01/np9a882-profitabilitas-bank-dalam-tekanan) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 26 Juli 2016.


(13)

(www.keuangan.kontan.co.id/news/bni-senang-setoran-dividen-bank-bumn-dipangkas-10) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 26 Juli 2016.

(www.finansial.bisnis.com/read/20150324/90/415177/dividen-btn-paling-kecil-dibanding-bank-bumn-lainnya) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 26 Juli 2016.

(www.keuangan.kontan.co.id/news/bpd-minta-penurunan-rasio-dividen-1) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 27 Juli 2016. (www.keuangan.kontan.co.id/news/rasio-dividen-bank-bumn-turun-jadi-25)

Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 27 Juli 2016.

(www.finansial.bisnis.com/read/20140217/90/203670/ini-alasan-pemerintah-restui-penurunan-dividen-bank-bumn) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 27 Juli 2016.

(www.dream.co.id/dinar/ini-penyebab-laba-bank-merosot-tahun-2015-1512305.html) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 27 Juli 2016.

(www.market.bisnis.com/read/20160225/191/522636/review-kinerja-meneropong-saham-saham-bank-bumn) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 27 Juli 2016.

(www.beritasatu.com/pasar-modal/132501-ini-pemicu-saham-sektor-keuangan-turun-nyaris-5.html) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 28 Juli 2016.

(www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160203181112-92-108683/bri-cetak-laba-rp252-triliun-pada-2015/) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 28 Juli 2016.

(www.bnisecurities.co.id/2015/06/ini-prediksi-saham-bank-mandiri-kedepannya/) Di akses oleh Ipunk Mardiansyah tanggal 28 Juli 2016.


(14)

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,

DAN HIPOTESIS

2.1Kajian pustaka

2.1.1 Profitabilitas

Profitabilitas atau laba merupakan pendapatan dikurangi beban dan kerugian selama periode pelaporan. Analisis mengenai profitabilitas sangat penting bagi kreditor dan investor ekuitas. Bagi kreditor, laba merupakan sumber pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Sedangkan bagi investor ekuitas, laba merupakan salah satu faktor penentu perubahan nilai efek. Hal yang terpenting bagi perusahaan adalah bagaimana laba tersebut bisa memaksimalkan pemegang saham bukan seberapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

(Menurut Saidi (2004) dalam, Ayu Sri Mahatma 2013:363) , Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return. Semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan Nilai Perusahaan menjadi lebih baik.

(Menurut Brigham dan Houston dalam Dwi Ayuningtias 2013 : 39) juga menyatakan bahwa Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian Kebijakan


(15)

dan keputusan dalam perusahaan. Setiap perusahaan yang didirikan, tentu diorientasikan untuk mendapatkan laba dengan tidak mengorbankan kepentingan pelanggan untuk mendapatkan kepuasan. Perolehan laba merupakan ukuran keberhasilan kinerja finansial perusahaan. (Kaplan dan Norton dalam Dwi

Ayuningtias 2013 : 39) menyatakan bahwa, “Ukuran kinerja finansial

memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba

perusahaan.”

Rasio ini menilai sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan seumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.

Adapun rumus return on equity (ROE) adalah :

2.1.2 Kebijakan Deviden

Kebijakan Deviden adalah berkaitan dengan penentuan pembagian laba untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai Deviden dan untuk mendukung operasional, sehingga laba tersebut harus ditahan di dalam perusahaan (retained earning) (Riyanto, dalam Dwi Ayuningtias 2013:40). Retained earning

merupakan salah satu dari sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan, sedangkan Deviden merupakan aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham, dimana keduanya berasal dari laba yang dihasilkan perusahaan.


(16)

16

Setiap perusahaan, di satu pihak menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan, dan di lain pihak juga ingin membayarkan Deviden kepada para pemegang saham. Itulah sebabnya, manajemen perusahaan hendaknya dapat membuat Keebijakan Deviden yang tepat, dalam artinya menentukan berapa persen laba yang harus diberikan kepada para pemegang saham sebagai Deviden dan berapa persen laba yang harus ditahan untuk mendukung pertumbuhan atau investasi, sehingga kepentingan para pemegang saham dan perusahaan dapat terpenuhi semua. Oleh karena penentuan Kebijakan Deviden tersebut tidak mudah, maka biasanya perusahaan menggunakan media Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membuat keputusan tersebut penting

Menurut Litner dalam Widyantoro, 1995:19, dalam Mokhamat Anshori 2010:158 Kebijakan Deviden merupakan kebijakan yang sangat penting bagi manajer keuangan karena melibatkan dua pihak yaitu pemegang saham dan perusahaan yang dapat mempunyai kepentingan berbeda. Deviden diartikan sebagai pembayaran kepada pemegang saham oleh perusahaan atas keuntungan yang diperolehnya baik dalam bentuk uang kas atau yang lain misalnya Deviden saham (stock dividends) dan Deviden ekstra (ekstra dividends). Kebijakan Deviden adalah kebijakan, stabilitas Deviden dan pertumbuhan Deviden. Apabila Deviden akan dibayarkan semua, kepentingan cadangan akan terabaikan, sebaliknya apabila laba akan ditahan semua tanpa ada pembagian Deviden, kepentingan pemegang saham akan uang kas terabaikan. Untuk menjaga kedua kepentingan, manajer keuangan dapat menempuh Kebijakan Deviden yang optimal.


(17)

Menurut Brigham dan Gapenski dalam Widyantoro (1995:18), dalam Mokhamat Anshori 2010:158 diartikan bahwa Kebijakan Deviden merupakan keputusan pembayaran Deviden yang mempertimbangkan maksimalisasi harga saham saat ini dan akan datang. Dalam penentuan besar kecilnya Deviden yang akan dibayarkan ada perusahaan yang sudah merencanakan dengan menetapkan target Dividend Payout Ratio yang didasarkan atas perhitungan keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi pajak. Untuk dapat membayar Deviden dibuat suatu rencana pembayarannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebijakan Deviden : 1. Peraturan hukum

a. Peraturan mengenai laba bersih menentukan bahwa Deviden dapat dibayar dari laba tahun-tahun yang lalu dan laba tahun berjalan.

b. Peraturan mengenai tindakan yang merugikan modal. Melindungi para kreditur, dengan melarang pembayaran Deviden yang berasal dari modal membagikan investasinya bukan membagikan kruntungannya.

c. Perturan mengenai tak mampu bayar. Perusahaan boleh tidak membayar Deviden jika tidak mampu (bangkrut, jumlah hutang lebih besar daripada jumlah harta).

2. Posisi Likuiditas

Laba ditahan biasanya diinvestasika dalam bentuk aktiva yang diperlukan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun terdahulu sudah diinvestasikan dalam bentuk mesin dan peralatan, persediaan dan barang-barang lainnya, bukan disimpan dalam bentuk uang tunai. Oleh karena itu, suatu


(18)

18

perusahaan yang keuntungannya luar biasa mungkin saja tidak dapat membayar Deviden karena keadaan likuditasnya. Memang perusahaan yang sedang tumbuh biasanya betul-betul kekurangan dana. Dalam situas seperti itu mungkin perusahaan memutuskan untuk tidak membayar Deviden dalam bentuk uang tunai.

3. Membayar Pinjaman

Jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas usahanya atau untuk pembiayaan lainnya maka ia dapat melunasi pinjamannya pada saat jatuh tempo atau ia dapat menyisihkan cadangan-cadangan untuk melunasi pinjaman itu nantinya. Jika diputuskan bahwa pinjaman itu akan dilunasi maka biasnya harus ada laba ditahan.

4. Kontrak Pinjaman

Kontrak pinjaman, apalagi jika menyangkut pinjama jangka panjang, seringkali membatasi kemampuan perusahaan untuk membayar Deviden tunai. Pembatasan-pembatan itu yang dimaksudkan untuk melindungi para kreditur:

a. Deviden yang akan datang hanya boleh dibayar dari keuntungan yang diperoleh sesudah ditandatanganinya kontrak pinjaman (artinya tidak boleh dibayarkan dari laba lalu ditahan).

b. Deviden tidak boleh dibayarkan jika modal kerja bersih jumlahnya lebih kecil dari suatu jumlah tertentu. Begitu pula persetujuan mengeai saham biasa tidak boleh dibayarkan sebeum semua Deviden preferen selesai dibayar.


(19)

5. Pengembagan aktiva

Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, smekain besar kebutuhannya untuk membiayai pengembangan aktiva perusahaan. Semakin banyak dana yang dibutuhkan dikemudain hari, semakin banyak laba yang harus ditahan dan tidak dibayarkan. Apabila ingin menambah modal dari luar maka sumber alami yang tersedia adalah para pemegang sham sekarang, yang sudah mengenal perusahaan. Jika keuntungannya dibayarkan kepasa mereka sebagai Deviden dan terkena tarif pajak perorangan yang tinggi, maka hanya sebagian saja yang dapat ditanam kembali.

6. Tingkat pengembalian

Tingkat pengembalian atas asset menentukan pembagian laba dalam bentuk Deviden yang dapat digunakan oleh pemegang saham baik ditanamkan kembali di dalam perusahaan maupun ditempat lain.

7. Stabilitas keuntungan

Perusahaan yang keuntungan relatif teratur seringkali dapat memperikarakn bagaimana keuntungan di kemudian hari. Maka perusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan keuntungannya dalam bentuk Deviden dalam persentase yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi. Perusahaan yang tidak teratur tidak yakin betul, apakah harapan keuntungannya dalam tahun-tahun mendatang dapat terlaksana, karena itu dari keuntungannya yang sekarang ini akan ditahan suatu bagian yang cukup besar. Sebab Deviden yang agak rendah lebih mudah dipertahankan apabila keuntungan agak merosot dikemudian hari.


(20)

20

8. Pasar modal

Perusahaan besar yang sudah mantap, dengan profitabilitas yang tinggi dan keuntungan yang teratur, dengan mudah dapat masuk ke pasar modal atau memperoleh macam-macam dana dari luar untuk pembiayaannya. Perushaan kecil yang masih baru atau yang agak gegabah adalah terlalu berisiko bagi para calon debitur. Sebab kemapuannya untuk meningkatkan modal atau untuk memperoleh pinjaman dari pasar modal adalah terbatas, dan untuk mebiayai operasinya ia harus menahan laba lebih banyak. Karena itu perusahaan yang sudah mantap akan mempunyai tingkat Deviden yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil atau yang masih baru.

9. Kendali perusahaan

Jika perusahaan hanya memperluas usahanya dari pembiayaan intren maka pembayarn Deviden akan berkurang. Kebijakan ini dijalankan atas petimbangan bahwa menambah modal dengan menjual saham biasa akan mengurangi pengendalian atas perusahaan itu oleh golongan pemegang saham yang kini sedang berkuasa. Selain itu penjualan saham tambahan akan memperbesar resiko berfluktuasinya keuntungsn bagi para pemegang saham.

10.Keputusan kebijakan Deviden

Hampir semua perusahaan ingin mempertahankan Deviden per saham pada tingkat yang konstan. Tetapi naiknya Deviden selalu terlambat, dibandingkan dengan naiknya keuntungan. Artinya Deviden itu baru akan dinaikkan jika sudah jelas bahwa meningkatnya keuntungan itu benar-benar


(21)

menetap dan nampakn cukup permanen. Sekali Deviden sudah naik, maka segala daya dan upaya akan dikerhakan, supaya tingkatan yang baru itu dapat terus dipertahankan. Jika keuntungannya kemudian merosot, tingkat Deviden yang baru itu sementara akan tetap dipertahankan, sampai betul-betul menjadi jelas bahwa keuntungannya memang tak pulih kembali (Sundjaja dan Inge Barlian, 2002 : )

Besar rasio pembayaran Deviden tunai kepada para pemegang saham ditunjukkan melalui Dividend Payout Ratio (DPR). Penelitian ini menetapkan

Dividend Payout Ratio sebagai proksi Kebijakan Deviden, didasarkan suatu pertimbangan bahwa DPR lebih populer untuk mengukur persentase Deviden tunai yang diberikan badan usaha kepada para pemegang saham atas laba per lembar saham yang dihasilkan dalam periode akuntansi, dari pada rasio Deviden lainnya, sebagai mana yang dilakukan (Sudarsi dan Suharli dalam Dwi Ayuningtias 2013 : 39)

Menurut Fakhruddin dan Hadianto dalam Dwi Ayuningtias 2013 : 39,

Dividend payout ratio adalah rasio antara Deviden yang dibayarkan dibandingkan dengan jumlah laba bersih per lembar saham yang diperoleh

perusahaan.” Besarnya Dividend Payout Ratio dijadikan ukuran oleh para investor yang hendak menanam modal pada saham di bursa efek. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki Dividend Payout Ratio besar menunjukkan perusahaan tersebut memiliki kinerja finansial yang baik. Perusahaan yang memberikan Deviden dalam jumlah relatif besar akan melahirkan sentimen positif pada para investor, dan akan membuat para investor termotivasi untuk menanam modal yang dimiliki pada saham perusahaan tersebut.


(22)

22

Kebijakan Deviden adalah keputusan manajemen perusahaan terbuka yang terdaftar di BEI berkaitan dengan pembagian Deviden kepada para pemegang saham atas laba yang dihasilkan. Kebijakan Deviden dalam penelitian ini diproksi melalui Dividend Payout Ratio (DPR), yaitu rasio antara Dividend Per Share

(DPS) dengan Earning Per Share (EPS). Data DPR sudah tersaji di ICMD, diukur menggunakan skala rasio, yang dinyatakan dengan satuan persen (%), atau dapat dihitung secara manual dengan rumus sebagai berikut (Fakhruddin dan Hadianto, 2001):

2.1.3 Nilai Perusahaan

Dalam mengambil keputusan keuangan, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan keuangan yang tepat dapat memaksimumkan Nilai Perusahaan sehingga mampu meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. Nilai perusahaan sendiri merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusaahaan tersebut dijual.

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan terbuka, yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan Soebiantoro, 2007 dalam Dwi Ayuningtias 2013 : 41). Harga saham yang tinggi membuat Nilai Perusahaan juga tinggi. Adapun yang dimaksud dengan harga saham di sini adalah harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar atau tepatnya


(23)

disebut harga penutupan (clossing price). (Fakhruddin dan Hadianto, 2001:316 dalam Dwi Ayuningtias 2013:41),

Menurut Jensen (2001) dalam Ayu Sri Mahatma 2013:361, untuk memaksimalkan Nilai Perusahaan tidak hanya nilai ekuitas saja yang diperhatikan, tetapi sumber keuangan seperti hutang maupun saham preferennya.

Indikator yang mempengaruhi Nilai Perusahaan:

PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. ( Sutrisno, 2000 dalam Mohammad Usman,2001 dalam Malla Bahagia,2008). Rumus yang digunakan adalah :

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Tahun Hasil

1 Umi Mardiyati

Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2005-2010

2012 Kebijakan Deviden yang diproksikan dengan variabel Dividend payout ratio (DPR) secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan manufaktur yang diproksikan dengan PBV. 2 Dwi

Ayuningtia s

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan: Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabelantara

2013 1. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Kebijakan Deviden. 2. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.

3. Kebijakan Deviden berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan. 3 Nani

Martikar

Pengaruh

Profitabilitas,Kebijakan Hutang, dan Dividen

2012 1.Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan. 2. Kebijakan Deviden berpengaruh


(24)

24

Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan

3. Profitabilitas, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Deviden bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan

4 Ary Wirajaya

Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan

2013 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan pada Nilai Perusahaan, Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada Nilai Perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.

5 Sumiati Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Financial Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Peluang Investasi Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai perusahaan

2013 1. Profitabilitas memiliki efek positif terhadap kebijakan dividen

2. Profitabilitas memiliki efek positif pada nilai perusahaan

3. Kebijakan dividen memiliki efek positif pada nilai

6 Rasyid Abdul

Pengaruh struktur kepemilikan , struktur modal , profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan

2015 1. kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

2. kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan

3. struktur modal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan

4. profitabilitas memiliki pengaruh signifikan untuk nilai perusahaan 5. pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan


(25)

2.1.5 Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Deviden

Tujuan para investor menanam modal pada saham perusahaan-perusahaan terbuka adalah untuk mendapatkan Deviden. Kebijakan Deviden merupakan salah satu kebijakan manajer keuangan yang berkaitan dengan pembayaran Deviden kepada para pemegang saham, yang keberadaannya sangat tergantung dari perolehan laba perusahaan (Riyanto, 2001:265 dalam Dwi Ayuningtias 2013:42). Sujoko dan Soebiantoro (2007) dalam Dwi Ayuningtias 2013:42, menjelaskan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, terutama dalam memberikan dividen kepada para pemegang saham, sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat. Hasil penelitian Andriyani (2008) dan Dwiaji (2011) dalam Dwi Ayuningtias 2013:42 menemukan bukti bahwa Profitabilitas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Profitabilitas Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Artinya apabila Profitabilitas Return on Equity (ROE) meningkat maka Dividend Payout Ratio (DPR) juga akan meningkat. Sebaliknya, apabila Profitabilitas

Return on Equity (ROE) mengalami penurunan maka Dividend Payout Ratio

(DPR) juga akan mengalami penurunan. Profitabilitas Return on Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri. Semakin tinggi Profitabilitas Return on Equity (ROE) maka semakin tinggi tingkat keuntungan pemilik perusahaan.Tingkat keuntungan pemilik perusahaan yang tinggi akan meningkatkan EPS perusahaan dan dapat


(26)

26

meningkatkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. (Amaliya Viya Kartika 2015 : 8)

2.1.6 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan nilai perusahaan. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang dimilki sebuah perusahaan akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan. (Ayu Sri Mahatma 2013:365). Dalam hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

perkembangan nilai Profitabilitas perusahaan yang telah mampu diproduksi oleh Aneka Konsumen Industri Barang selama lima tahun terakhir selalu meningkat , sehingga menunjukkan bahwa rasio Profitabilitas memiliki efek yang baik terhadap perusahaan yang diteliti terutama dalam efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas perusahaan. Kondisi ini menunjukkan bahwa prospek perusahaan yang baik karena ada potensi untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, sehingga investor akan berpikir bahwa itu adalah sinyal positif, meningkatkan kepercayaan mereka dan memimpin mereka untuk meningkatkan permintaan saham perusahaan, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan harga saham dan juga mempengaruhi Nilai Perusahaan . (Rasyid Abdul, 2015:29),


(27)

Profitabilitas Return on Equity (ROE) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan Price Earning Ratio (PER). Hal ini menerangkan bahwa bertambahnya Profitabilitas Return on Equity (ROE) malah menurunkan Nilai Perusahaan Price Earning Ratio (PER). berarti kemampuan perusahaan memperoleh laba masih diragukan oleh investor dalam mengambil keputusan. (Fery (2005) dan Meygawan (2012) dalam Elon David Riada 2013 : 8)

2.1.7 Pengaruh Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan

Kebijakan Deviden berkaitan dengan kebijakan perusahaan mengenai seberapa besar Deviden yang harus dibagikan kepada para pemegang saham dari laba yang dibukukan. Pemberian Deviden memberikan informasi atau isyarat mengenai kinerja finansial perusahaan di pemandangan para investor. Jika perusahaan memiliki rasio pembayaran Deviden yang stabil, atau bahkan meningkat, maka akan dapat melahirkan sentimen positif pada para investor, yang dapat meningkatkan harga saham perusahaan (Sujoko dan Soebiantoro, 2007 dalam dwi ayuningtias, 2013:43). Dimana meningkatnya harga saham akan dapat meningkatkan Nilai Perusahaan, karena nilai perusahaan adalah perbandingan harga saham dengan nilai buku saham (Fakhruddin dan Hadianto, 2001 dalam Dwi Ayuningtias, 2013:43). Hasil penelitian Wahyudi dan Pawestri (2006) dalam Dwi Ayuningtias, 2013:43 menemukan bukti bahwa Kebijakan Deviden mempunyai pengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan, walaupun tidak signifikan.

Sebagian besar perusahaan yang berkomitmen untuk membagikan Deviden kepada para pemegang saham akan percaya bahwa Kebijakan Deviden


(28)

28

dapat mempengaruhi nilai harga saham perusahaan. Itu karena Deviden mencerminkan prospek perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan .

Kebijakan Deviden diharapkan untuk memberikan sinyal positif mengenai kondisi kebijakan dividen yang dapat meningkatkan nilai perusahaan (Baker et al., 1985; Baker and Powell, 1999; Suranta and Machfoedz, 2003; Omran and Pointon, 2004; Dasilas et al., 2009, Mai, 2010 dalam Sumiati 2013:122).

Kebijakan Deviden berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan Price Earning Ratio (PER) Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan. Kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa yang akan datang sehingga memaksimumkan harga saham. Kenaikan / penurunan harga saham di pasar ini akan berdampak pada nilai Nilai Perusahaan Price Earning Ratio (PER) saham tersebut. (Yuki Fegriadi 2013 : )

2.1.8 Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan

Perusahaan yang berhasil memperoleh laba yang besar dan manajer keuangan dapat mengelola laba tersebut melalui keputusan keuangan yang tepat, baik penerapan keputusan investasi, keputusan pendanaan, maupun kebijakan dividen, maka akan direspon positif oleh investor dan nilai perusahaan menjadi meningkat (Wahyudi dan Pawestri, 2006 dalam Dwi Ayuningtias 2013:43). Pernyataan tersebut didukung oleh Sujoko dan Soebiantoro (2007 dalam Dwi


(29)

Ayunimgtias, 2013:43) yang menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan meningkat. Hasil penelitian Soliha dan Taswan (2002) dalam Dwi Ayuningtias, 2013:43 membuktikan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas dengan melandaskan pada teori-teori dari berbagai pendapat para ahlinya, maka dirumuskan paradigma penelitian yang terlihat pada gambar sebagai berikut :

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran Profitabilitas (ROE)

-Laba setelah pajak -Total modal

(Menurut Saidi (2004) Ayu Sri Mahatma 2013:363)

Kebijakan Deviden (DPR) -Devidend Per Share -Earning Per Share (Fakhruddin dan Hadianto, 2001)

Nilai Perusahaan (PER) -Harga pasar per saham -Laba perlembar saham Usman,2001 dalam Malla Bahagia,2008

Ayu Sri Mahatma 2013:365

Mai, 2010 dalam Sumiati 2013:122 (Wahyudi dan

Pawestri, 2006 dalam Dwi Ayuningtias, 2013:43)

(Riyanto, 2001:265 dalam Dwi Ayuningtias 2013:42


(30)

30

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

2.2 Hipotesis

Dari penelitian yang diperoleh, maka dapat diketahui hipotesis terhadap Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. yaitu bahwa ; H1: “Terdapat Pengaruh dari Profitabilitas terhadap Kebijakan Deviden pada

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

H2 : “ Terdapat Pengaruh dari Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

H3: “ Terdapat Pengaruh dari Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

H4 : “ Terdapat Pengaruh dari Profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Profitabilitas

(X1)

Nilai Perusahaan (Y)

Kebijakan Deviden (X2)


(31)

31

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pengertian dari objek penelitian menurut Husein Umar dalam Umi Narimawati (2010:29) adalah:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi

obyek penelitian.Juga di mana dan kapan penelitian dilakukan.Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Penjelasan objek penelitian menurut Sugiyono (2010:41) yaitu:

Sebelum peneliti memilih variabel yang akan diteliti perlu melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada objek yang akan diteliti. Jangan sampai terjadi membuat rancangan penelitian dilakukan di belakang meja, dan tanpa mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di objek penelitian.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu : Profitabilitas menggunakan Return On Equity (ROE) dan Kebijakan Deviden menggunakan Devidend Payout Ratio (DPR) sebagai variabel bebas (variabel Independen). Nilai Perusahaan menggunakan Price Earning Ratio


(32)

32

Penelitian dilakukan pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk mengetahui bagaimana hubungan dari Profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.


(33)

Menurut Sugiyono (2008:147) mengemukakan:

Metode analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Sedangkan penelitian verifikatif menurut Masyhuri (2008:45) adalah Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.

Definisi kuantitatif menurut Sugiyono (2008:16), menerangkan bahwa: Metode kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari objek yang akan diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah yang harus digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris.

Tujuan dari metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif adalah untuk membuat suatu uraian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek yang diteliti kemudian menggabungkan antar variabel yang terlibat di dalamnya.

Berdasarkan konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta-fakta yang ada serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik. Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan


(34)

34

untuk menguji lebih dalam mengenai Pengaruh Profitabilitass dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

Untuk terlaksananya penelitian dalam metode di atas, diperlukan data sebagai bahan penyesuaian antara teori dan harapan dengan kenyataan yang ada. Untuk hal tersebut diperlukan verifikasi data yang dibutuhkan, selanjutnya diadakan teknik pengumpulan data sebagai langkah-langkah untuk mendapatkan data yang baik, dibuatlah kerangka analisis data.

Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan kondisi Profitabilitas, Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan metode verifikatif digunakan untuk menguji pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian, perlu dibuat desain penelitian yang bertujuan agar data dan informasi yang diperoleh lengkap dan akurat. Selain itu dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan perancangan penelitian, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis sesuai yang diharapkan penulis.

Menurut Husein Umar (2005:30) adalah sebagai berikut :

Desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan


(35)

Dalam penelitian ini, penulis menerapkan desain penelitian mencakup proses-proses berikut ini:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2. Mengidentifikasi masalah tentang pengaruh profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan.

3. Menetapkan rumusan masalah dalam penelitian tersebut.

4. Menetapkan tujuan dari penelitian tersebut.

5. Menentukan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data

8. Melakukan analisis data.


(36)

36

Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Untuk mempermudah mendapatkan data yang diperlukan bagi penilaian masalah yang diteliti, perlu adanya operasionalisasi variabel. Operasionalisasi variabel yaitu memecah variabel-variabel yang terkandung dalam masalah tersebut diatas menjadi bagian-bagian yang paling kecil, sehingga dapat diketahui klasifikasi ukurannya.

Sesuai dengan judul penelitian mengenai Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia., terdapat tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu :

1. Variable Independent (X1) atau variabel bebas yaitu variabel yang

mempengaruhi variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab

X1 Profitabilitas

X2 Kebijakan

Deviden

Y Nilai Perusahaan


(37)

perubahan atau timbulnya variable dependent (terikat). Data yang menjadi variabel bebas (Variabel X1) adalah Profitabilitas.

2. Variable Independent (X2) atau variabel bebas yaitu variabel yang

mempengaruhi variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependent (terikat). Data yang menjadi variabel bebas (Variabel X2) adalah Kebijakan Deviden.

3. Variable Dependent atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data yang menjadi variabel terikat (Variabel Y) adalah Nilai Perusahaan.

Variabel, indikator, skala pengukuran yang digunakan baik untuk variabel X1,

variabel X2 maupun variabel Y dalam penelitian ini dapat dilihat pada table

berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep variabel Indikator Ukuran Skala Sumb er data Profitabilita

s (X1)

(Menurut Saidi (2004) Ayu Sri Mahatma 2013:363) dalam , Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return. Semakin tinggi kemampuan

perusahaan

memperoleh laba, maka semakin besar

 Laba setelah pajak (EAT)  Total equity

Laba setelah pajak

ROE= X100% Total Modal

Rasio %

Lap. Nerac a dan Laba rugi


(38)

38

return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan Nilai Perusahaan menjadi lebih baik.

Kebijakan Deviden

(X2)

Kebijakan dividen adalah keputusan manajemen

perusahaan terbuka yang terdaftar di BEI berkaitan dengan pembagian deviden kepada para pemegang saham atas laba yang dihasilkan. Kebijakan dividen dalam penelitian ini diproksi melalui dividend payout ratio (DPR), yaitu rasio antara dividend per share (DPS) dengan earning per share (EPS). (Fakhruddin dan Hadianto, 2001)

 Devidend Per Share  Earning Per share

Devidend Per Share

DPR= X100% Earning Per Share

Rasio %

Lap. Laba Rugi Nilai Peruhasaan (Y)

Nilai Perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan terbuka, yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan Soebiantoro, 2007 dalam Dwi Ayuningtias 2013 : 41). PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. ( Sutrisno, 2000 dalam Mohammad

Usman,2001 dalam Malla Bahagia,2008).

 Harga pasar saham  Laba perlembar saham

Harga pasar saham PER=

Laba perlembar saham

Rasio X

Lapor an Laba rugi


(39)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data yang diperlukan dalam penelitian dibagi dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer ini disebut juga dengan Data Tangan Pertama.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder ini disebut juga dengan Data Tangan Kedua. Data Sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Data primer dan data sekunder, dapat pula digolongkan menurut jenisnya sebagai data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa kategori-kategori.

sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, di mana data yang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data yang telah diolah lebih lanjut dan yang disajikan oleh pihak lain. Data-data yang digunakan diperoleh selama 4 tahun yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 .


(40)

40

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden (orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan). Apabila menggunakan observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi sumber data.

Sehubungan dengan wilayah sumber data yang dijadikan subjek penelitian, maka dikenal 3 jenis penelitian yaitu :

1. Populasi

menurut Sugiyono (2008, 115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan penulis adalah berupa laporan keuangan dari 8 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2004, 73), pengertian sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan, sample adalah: bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.


(41)

Penulis mempunyai kriteria terhadap sampel yang akan diteliti yaitu berdasarkan : 1. Data yang diambil merupakan data keuangan yang terdapat di www. idx.co.id

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015.

2. Sampel yang diambil berupa 8 Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015 karena dianggap sudah representatif (mewakili) untuk diuji.

Sampel penelitian adalah laporan keuangan Perusahaan Perbankan sebanyak 8 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama 4 tahun yaitu dari tahun 2012 sampai dengan 2015. Total sampel 32 data.

Pooled data.

3. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2010:118) menjelaskan bahwa:

“Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”. Untuk menentukan

sampel yang akan diteliti terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan. Untuk teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan oleh penulis yang sesuai dengan judul yang diteliti adalah sampling jenuh (sensus). Pengertian dari sampling jenuh atau sensus menurut Sugiyono (2008:122) adalah: “Sampling jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel.”

Untuk menentukan sampel yang akan diteliti terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik yang akan digunakan oleh penulis yang sesuai dengan judul adalah nonprobability sampling.


(42)

42

Sugiyono (2009:84) menyatakan bahwa :

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.”

Adapun jenis nonprobability samplling yang digunakan oleh penulis adalah sampling purposive. Menurut Sugiyono (2009:85) sampling purposive adalah : “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” Untuk itu

penulis mempunyai kriteria terhadap sampel yang akan diteliti yaitu berdasarkan :

1. Data yang diambil merupakan laporan keuangan Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Data yang diambil adalah 32 sample data dari 8 perusahaan pada periode 2012-2015 dikarenakan terjadi suatu fenomena pada empat tahun terakhir.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan angket. Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan atau analisis media massa. Berikut ini di uraikan data melalui angket, wawancara, observasi, kepustakaan, tes dan analisis media massa 1. Angket ( kuesioner )

Kuesioner atau angket merupakan alat pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan yang disusun sedemikian rupa untuk di jawab responden, pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap.


(43)

a. Angket langsung adalah angket jika daftar pertanyaan itu dikirim secara langsung kepada responden yang dimintai pendapat tentang dirinya sendiri b. Angket tidak langsung adalah angket jika daftar pertanyaan itu dikirim

kepada seseorang yang di mintai keterangan untuk mengutarakan keadaaan orang lain

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan atau Tanya jawab antara peneliti dan narasumber dengan tujuan untuk memperoleh data, wawancara bisa dilakukan secara berhaapan maupun dengan menggunakan telepon. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur.

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya secara tertulis, bahkan kadang-kadang jawabannya pun telah di sediakan.

Sedangkan wawancara yang tidak terstruktur aalah wawancara secara bebas yang tidak berpedoman daftar pertanyaan yang dipersiapkan sebelumnya. Salah satu syarat yang harus dimiliki oelh pewawancara adalah mampu membina hubungan baik dengan responden dan mampu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan.

3. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung kepalangan, tujuan observasi adalah memperoleh berbagai actual dari lapangan tentang topic penelitian, observasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :


(44)

44

a. Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan, kelemahannya yaitu adanya kecendrungan peniliti terlampau terlimbat dalam situasi itu.

b. Obersevasi nonpartisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipan, kelemahannya, kehadiran dapat mempengaruhi sikap dan perilaku orang di amati

4. Kepustakaan

Mengumpulan data melalui kepustakaan yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara menelaah buku-buku kepustakaan , seperti surat kabar, majalah dan dokumentasi lainnya.

Kepustakaan di gunakan dlam keseluruhan penelitian sejak awal hingga sampai akhir penelitian dengan vara memamfaatkan berbagai macam pustaka yang relevan dengan fenomena social yang telah di cermati.

5. Tes

Tes adalah pengumpulan data yang sifatnya mengevaluasi hasil proses ( pre test dan post tes ) , instrumentnya dapat berupa soal-soal ujian atau soal-soal tes

6. Analisis isi media massa

Pengumpulan data melalui isi media massa merupakan bagian dari studi kepustakaan, pengumpulan data melalui analasis isi media massa tidak kalah pentingnya dengan kegiatan pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Analisis isi media massa dapat digunakan sebagai sumber data yang ilmiah,


(45)

apabila jenis media massa, tanggal terbitnya, dan penulis artikelnya di sebutkan dalam karya tulis hasil penelitian

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (Kualitatif)

Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu data yang akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui karakterisitik data sampel. Adapun dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan oleh penulis untuk menjawab rumusan masalah pada point pertama, point kedua dan point ketiga, yaitu mengetahui bagaimana pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan yang ada pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan point keempat yaitu seberapa besar pengaruh profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(46)

46

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel X1 (Profitabilitas) dan X2 (Kebijakan Deviden) dengan menggunakan

perhitungan persentase yang diolah dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. periode 2012-2015 di http://www.idx.co.id

Dan untuk menghitung perkembangan dari Profitabilitas, Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan tersebut untuk setiap tahunnya digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Th n = Perkembangan tahun n Th n-1 = Perkembangan tahun n-1

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Analisis kuantitatif adalah analisis pengolahan data berbentuk angka (numeric). Dalam hal ini penulis melakukan analisis pada laporan keuangan neraca dan laba rugi yang terdapat pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil analisis tersebut akan didapat analisis pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan.

����� � =�ℎ −�ℎ −


(47)

3.2.5.1.3 Uji Asumsi Klasik

Dalam mencari keabsahan analisis regresi berganda, peneliti ini akan diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik, yang bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator yang baik. Adapun ke empat uji asumsi klasik itu adalah :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggunakan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas (Husein Umar, 2011:181).

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan profitabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

a) Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b) Jika probabilitas < 0.05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinieritas

Menurut Frisch, suatu model regresi dikatakan terkena masalah multikolinearitas bila terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna diantara beberapa atau semua variabel bebasnya. Akibatnya model tersebut akan mengalami kesulitan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya (Mandala, 2001:268-270 dalam Erwan Agus


(48)

48

Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, 2011:198). Jika terdapat korelasi yang kuat antara sesame variabel independen maka konsekuensinya adalah:

1) Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

2) Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari keofisien regresi semakin besar, yang mengakibatkan standar error nya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolineatritas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Facrors (VIF). Menurut Gujarati (2003:362), jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat multikoliniearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Gujarati (2005:406), situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heterosjedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasi masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-,masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari resudial (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen).

Selain itu, dengan menggunakan program SPSS, heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SDRESID. Jika ada pola tertentu


(49)

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelsi

Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasrkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya.

Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien yang diperoleh menjadi tidak efisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statisik Durbin Watson (D-W). Kriteria uji: bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson:

a) Jika D-W < dL, atau D-W > 4 – dL, kesimpulannya pada data terdapat

autokorelasi.

b) Jika du < D-W < 4 – du, kesimpulannya pada data tidak terdapat

autokorelasi.

c) Tidak ada kesimpulan jika dL ≤ D-W ≤ dL≤ D-W ≤ 4 - dL. Apabila hasil uji

Durbin – Watson tidak dapat disimpulkan apakah terdapat autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan dengan runs test.


(50)

50

3.2.5.1.4 Analisis Jalur (Path Analysis)

Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:259) mengemukakan bahwa:

Analisis jalur (path analysis) digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuanya adalah menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa path analysis merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung antara variabel eksogen dengan variabel endogen. Peneliti menggunakan analisis jalur (path analysis) karena peneliti ingin memastikan apakah ada pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai

perusahaan. Adapun model analisis jalur yaitu :

Gambar 3.2 Model Analisis Jalur Keterangan :

X1 = Profitabilitas

X2 = Kebijakan Deviden

X1

X2

Y

ε

Rx1x2

Pyx1

Pyx2 R2


(51)

Y = Nilai Perusahaan

Rx1x2 = Koefisien Korelasi Profitabilitas terhadap Kebijakan Deviden PYx1= Koefisien jalur Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

PYx2 = Koefisien jalur Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan

ε = Pengaruh faktor lain

Dalam analisis jalur, untuk mengetahui besarnya koefisien jalur X terhadap Y dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Susun matriks korelasi antar variabel independen, dalam penelitian ini yang

menjadi variabel independen adalah Profitabilitas (X1) dan Kebijakan Deviden

(X2).

X1 X2

R=

X1 RX1X1 RX1X2

X2 RX1X2 RX2X2

b. Hitung invers dari matriks korelasi antara variabel independen Profitabilitas (X1)

dan Kebijakan Deviden (X2)

c. Untuk memperoleh koefisien jalur, kalikan invers dari matriks korelasi variabel

independen dengan variabel dependen

=

X

R-1 = C C 2 C 2 C 2 2


(52)

52

3.2.5.1.5 Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dua variabel, yaitu antara variabel independent dan variabel dependent adapun korelasi

yang digunakan dalam analisis ini yaitu korelasi pearson product moment dimana

variabelnya berskala rasio. Rumus analisis korelasi adalah :

Keterangan :

X = Profitabilitas dan Kebijakan Deviden Y = Nilai Perusahaan

n = Jumlah tahun

Nilai koefisien korelasi sederhana r terletak antara -1 dan +1 sebagai indikator ada tidaknya hubungan, dapat dinyatakan sebagai berikut :

Artinya :

 r = -1, menyatakan terdapat hubungan antara Profitabilitas (X1) dan Kebijakan Deviden (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y) pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kuat dan negatif.

 r = 0, menyatakan tidak terdapat hubungan antara Profitabilitas (X1) dan Kebijakan Deviden (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y) pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

� = 2

− 2 2 2


(53)

 r = +1, menyatakan terdapat hubungan antara Tingkat Pengembalian Modal (X1) dan Nilai Tambah Ekonomi (X2) terhadap Harga Saham (Y) pada perusahaan asuransi yang tergabung di BEI Kuat dan positif.

Untuk dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya hubungan itu maka digunakan pedoman seperti tertera pada berikut ini :

Tabel 3.2

Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber : Sugiono (2008:184)

Korelasi dapat positif atau negatif. Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar variabel, artinya jika variabel X1 dan X2 besar, maka variabel Y semakin besar pula. Sebaliknya korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan, artinya jika variabel X1 dan X2 besar, maka variabel Y menjadi kecil.

3.2.5.1.6 Koefisiansi Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber : J. Sarwono (2005:481) Kd = r2 x 100 %


(54)

54

Keterangan :

Kd : Nilai koefisien determinasi r : Koefisien korelasi (pearson)

100% : Pengali yang dinyatakan dalam persentase

3.2.5.1.7 Pengujian Hipotesis

Pengertian hipotesis menurut (Suharsimi Arikunto, 2013:110) adalah

sebagai berikut : “Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.”

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternative, penelitian uji statistic dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Rancangan pengujian hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah tentang ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti, dimana nol (H0) merupakan hipotesis tentang adanya pengaruh, yang pada

umumnya dirumuskan untuk ditolak sedangkan hipotesis tanding (Ha) merupakan

hipotesis penelitian.

a. Pengujian koefisien jalur secara bersama-sama.

Hipotesis Statistik:

H0 : PYX2X1 = 0 Profitabilitas (ROE) dan Kebijakan Deviden (DPR) secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PER)

Ha : PYX2X1 0 Profitabilitas (ROE) dan Kebijakan Deviden (DPR) secara


(55)

Untuk menguji hipotesis diatas digunakan uji F dengan formula sebagai berikut :

Sumber : Riduwan (2011:122)

Statistik uji diatas mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1 = k dan V2 = n-k-1. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut :

Apabila Fhitung positif (+), maka :

a. Fhitung > Ftabel, dengan α = 5 %, maka H0 ditolak artinya signifikan.

b. Fhitung < Ftabel, dengan α = 5 %, maka H0 diterima artinya tidak signifikan.

Apabila Fhitung negatif (-), maka :

a. Fhitung > Ftabel, maka H0 diterima artinya tidak signifikan.

b. Fhitung < Ftabel, maka H0 ditolak artinya signifikan.

b. Pengujian koefisien jalur secara parsial.

Pengujian parsial digunakan untuk melihat lebih jelas variabel mana saja diantara kedua variabel eksogen, yaitu Profitabilitas (ROE) dan Kebijakan Deviden (DPR) yang pengaruhnya signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PER). Untuk menguji koefisien jalur dari masing-masing variabel eksogen tersebut digunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut :

Dengan Kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut :

Apabila thitung positif (+) maka :

�ℎ� ��= −�− �

2

�− �2

t1 Rx1Y= � �

� Dan t2 = Rx2Y � �


(56)

56

a. thitung > ttabel maka H0 ditolak, artinya signifikan.

b. thitung < ttabel maka H0 diterima, artinya tidak signifikan.

Apabila thitung negatif (-) maka :

a. thitung > ttabel maka H0 diterima, artinya tidak signifikan.

b. thitung < ttabel maka H0 ditolak, artinya signifikan.

Setelah dilakukan perhitungan koefisien jalur untuk substurktur 2, maka selanjutnya dilakukan perhitungan besar pengaruh masing-masing variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y sebagai berikut :

a) Besar pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y :

Pengaruh X1 terhadap Y secara langsung

PYX1 . PYX1 ………

Pengaruh X1 terhadap Y secara tidak langsung

PYX1 . PX1X2 . PYX2 ……… +

Pengaruh Total ……….

Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, maka dapat ditunjukkan jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel X1 terhadap variabel Y.

b) Pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y :

Pengaruh X2 terhadap Y secara langsung

PYX2 . PYX2 ………

Pengaruh X2 terhadap Y secara tidak langsung

PYX2 . PX1X2 . PYX1 ……… +


(57)

Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, maka dapat ditunjukkan jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel X2 terhadap variabel Y.

Pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara independent variabel (X1 dan X2) yaitu Profitabilitas (ROE) (X1) dan Kebijakan Deviden (DPR) (X2) terhadap Nilai Perusahaan (PER) sebagai

dependent variabel (Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Berikut merupakan gambar daerah penerimaan dan penolakan H0 secara simultan:

Gambar 3.3

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Secara Simultan

Berikut ini gambar yang memperlihatkan daerah penerimaan dan penolakan H0 secara parsial :


(58)

58

Gambar 3.4

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Secara Parsial b) Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika

thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak

(diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, Profitabilitas (ROE) dan Kebijakan Deviden (DPR) berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap Nilai Perusahaan (PER). Tingkat

signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima)

dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(1)

 r = +1, menyatakan terdapat hubungan antara Tingkat Pengembalian Modal (X1) dan Nilai Tambah Ekonomi (X2) terhadap Harga Saham (Y) pada perusahaan asuransi yang tergabung di BEI Kuat dan positif.

Untuk dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya hubungan itu maka digunakan pedoman seperti tertera pada berikut ini :

Tabel 3.2

Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber : Sugiono (2008:184)

Korelasi dapat positif atau negatif. Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar variabel, artinya jika variabel X1 dan X2 besar, maka variabel Y semakin besar pula. Sebaliknya korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan, artinya jika variabel X1 dan X2 besar, maka variabel Y menjadi kecil.

3.2.5.1.6 Koefisiansi Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber : J. Sarwono (2005:481)


(2)

Keterangan :

Kd : Nilai koefisien determinasi r : Koefisien korelasi (pearson)

100% : Pengali yang dinyatakan dalam persentase

3.2.5.1.7 Pengujian Hipotesis

Pengertian hipotesis menurut (Suharsimi Arikunto, 2013:110) adalah sebagai berikut : “Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.”

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternative, penelitian uji statistic dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Rancangan pengujian hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah tentang ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti, dimana nol (H0) merupakan hipotesis tentang adanya pengaruh, yang pada umumnya dirumuskan untuk ditolak sedangkan hipotesis tanding (Ha) merupakan hipotesis penelitian.

a. Pengujian koefisien jalur secara bersama-sama.

Hipotesis Statistik:

H0 : PYX2X1 = 0 Profitabilitas (ROE) dan Kebijakan Deviden (DPR) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PER)

Ha : PYX2X1 0 Profitabilitas (ROE) dan Kebijakan Deviden (DPR) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PER)


(3)

Untuk menguji hipotesis diatas digunakan uji F dengan formula sebagai berikut :

Sumber : Riduwan (2011:122)

Statistik uji diatas mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1 = k dan V2 = n-k-1. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut :

Apabila Fhitung positif (+), maka :

a. Fhitung > Ftabel, dengan α = 5 %, maka H0 ditolak artinya signifikan. b. Fhitung < Ftabel, dengan α = 5 %, maka H0 diterima artinya tidak signifikan.

Apabila Fhitung negatif (-), maka :

a. Fhitung > Ftabel, maka H0 diterima artinya tidak signifikan. b. Fhitung < Ftabel, maka H0 ditolak artinya signifikan.

b. Pengujian koefisien jalur secara parsial.

Pengujian parsial digunakan untuk melihat lebih jelas variabel mana saja diantara kedua variabel eksogen, yaitu Profitabilitas (ROE) dan Kebijakan Deviden (DPR) yang pengaruhnya signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PER). Untuk menguji koefisien jalur dari masing-masing variabel eksogen tersebut digunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut :

Dengan Kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut :

Apabila thitung positif (+) maka :

�ℎ� ��= −�− �

2

�− �2

t1 Rx1Y= � �


(4)

a. thitung > ttabel maka H0 ditolak, artinya signifikan. b. thitung < ttabel maka H0 diterima, artinya tidak signifikan.

Apabila thitung negatif (-) maka :

a. thitung > ttabel maka H0 diterima, artinya tidak signifikan. b. thitung < ttabel maka H0 ditolak, artinya signifikan.

Setelah dilakukan perhitungan koefisien jalur untuk substurktur 2, maka selanjutnya dilakukan perhitungan besar pengaruh masing-masing variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y sebagai berikut :

a) Besar pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y :

Pengaruh X1 terhadap Y secara langsung

PYX1 . PYX1 ………

Pengaruh X1 terhadap Y secara tidak langsung

PYX1 . PX1X2 . PYX2 ……… +

Pengaruh Total ……….

Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, maka dapat ditunjukkan jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel X1 terhadap variabel Y.

b) Pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y :

Pengaruh X2 terhadap Y secara langsung

PYX2 . PYX2 ………

Pengaruh X2 terhadap Y secara tidak langsung

PYX2 . PX1X2 . PYX1 ……… +


(5)

Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, maka dapat ditunjukkan jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel X2 terhadap variabel Y.

Pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara independent variabel (X1 dan X2) yaitu Profitabilitas (ROE) (X1) dan Kebijakan Deviden (DPR) (X2) terhadap Nilai Perusahaan (PER) sebagai dependent variabel (Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Berikut merupakan gambar daerah penerimaan dan penolakan H0 secara simultan:

Gambar 3.3

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Secara Simultan

Berikut ini gambar yang memperlihatkan daerah penerimaan dan penolakan H0 secara parsial :


(6)

Gambar 3.4

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Secara Parsial b) Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, Profitabilitas (ROE) dan Kebijakan Deviden (DPR) berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap Nilai Perusahaan (PER). Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang (signifikan) antara dua variabel tersebut.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Kebijakan Deviden dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 33 97

Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Perusahaan Jasa Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011–2013)

0 4 16

Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

7 71 108

PENGARUH DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG,PROFITABILITAS,DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 123

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 – 2012)

0 1 14

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 6 18

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

0 7 18

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 5 10

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012).

0 2 9