e. Bentuk Permukiman Terpusat Bentuk permukiman yang memusat umumnya terdapat di desa,
yaitu pada wilayah pegunungan dan dihuni oleh penduduk yang berasal dari satu keturunan yang sama. Biasanya semua warga
masyarakat di daerah itu adalah keluarga atau kerabat. Dusun-dusun yang terdapat di desa yang bentuknya terpusat biasanya sedikit, yaitu
sekitar 40 rumah.
3 4
4 3
2
Lfufsbohbo; Ebfsbi0ufnqbu
qfsnvljnbo Bsbiqfohfncbohbo
vouvlqfsnvljnbo0 qfsmvbtbo
Ebfsbilbxbtbo joevtusjlfdjm
2 3
4
Gambar 5.12 Bentuk permukiman yang terpusat.
Sumber: diolah oleh Gnaya, 2006
3. Persebaran Lokasi Permukiman Desa
Pemilihan tempat tinggal pasti mencari lokasi yang baik, strategis, aman, bebas banjir, warganya rukun, dan lain-lain. Seorang ahli sosiologi
pedesaan bernama Pane H. Landis mengemukakan tipe persebaran lokasi pemukiman desa yang dibedakan sebagai berikut.
a. The Arranged Isolated Farm Type
Tipe desa yang penduduknya bermukim di sepanjang jalan utama desa yang terpusat pada pusat perdagangan dan lahan pertanian berada
di sekitar permukiman. Masing-masing unit keluarga terisolasi. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain tidak terlalu jauh. Pola
permukiman di sepanjang sungai dan pantai merupakan contoh desa tipe ini.
b. The Pure Isolated Type Tipe desa yang penduduknya tinggal tersebar secara terpisah dengan
lahan pertanian dan masing-masing berpusat pada suatu pusat perdagangan. Tipe ini terjadi di daerah yang tanahnya memiliki tingkat
kesuburan tidak sama.
Di Unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud
c. The Nebulous Farm Tupe Tipe desa yang sebagian besar penduduknya tinggal bersama di suatu
tempat dengan lahan pertanian di sekitarnya. Sebagian kecil penduduk tersebar di luar permukiman pokok. Sebenarnya the nebulous farm sama
dengan tipe the farm village, tetapi karena terlalu padatnya permukiman itu, ada beberapa penduduk yang terkumpul di luar permukiman
pokok.
4. Persebaran Lokasi Pemukiman Kota
Kota merupakan tempat berlangsungnya semua kegiatan sehingga diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Akan tetapi, karena
adanya ketimpangan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan bertambahnya penduduk maka timbul berbagai masalah sosial, ekonomi,
dan budaya.
Dalam membahas pengertian kota, ada beberapa istilah yang berhubungan dengan kota, antara lain sebagai berikut.
a. Urban adalah suatu bentuk yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan yang modern.
b. City adalah pusat wilayah kota. c. Bown adalah kota kabupaten atau pemerintah kota.
d. Bown skip adalah kota kecamatan atau kota kawedanan. Kota dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.
a. Kota wisata, merupakan kawasan pariwisata. b. Kota pelajar, merupakan kota kawasan pelajar karena banyak berdiri
sekolah-sekolah.
Beberapa sebutan kota di Indonesia. • Jakarta
: kota metropolitan • Surabaya
: kota pahlawan • Jogjakarta : kota pelajar
• Pekalongan : kota batik • Bandung
: kota kembang • Bogor
: kota hujan • Cirebon
: kota udang Jelaskan alasan penyebab julukan nama kota-kota di atas
Di Unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud
c. Kota industri, merupakan daerah kota kawasan industri yang banyak pabrik-pabriknya.
d. Kota satelit, yaitu kota yang letaknya dekat dengan kota besar, warganya mendapat penghidupan wilayah hukum kota kecil tersebut.
e. Kota perdagangan, yaitu kota yang terletak pada kawasan perdagangan. Di Amerika Serikat, kota pusat-pusat perdagangannya disebut CDB Central
Business District, sedangkan di Inggris pusat kota perdagangan disebut Central Area.
2 3 4 5 6 7
Lfufsbohbo; 2Djuznfsvqblboqvtbulpubejtvbuvlbxbtbo
3Tvcvscbogbvcpvshinfsvqblbotvbuvbsfbzbohufsmfubl eflbuefohboqvtbulpubjoujlpubefohbomvbtzboh
nfodblvqebfsbiqfohmbkv 4Tvcvscbogsjohfnfsvqblbotvbuvbsfbzbohnfmjohlbsj
tvcvscboebonfsvqblboebfsbiqfsbmjibolpublfeftb 5Vscbogsjohfnfsvqblbotvbuvbsfbcbubtmvbslpubzboh
tjgbuozbnjsjqefohbolpub 6Svsbmnfsvqblboebfsbiqfeftbbo
Gambar 5.13 Daerah yang berhubungan dengan urbanisasi.
Sumber: Bintarto, 1991
Adapun pola pemekaran kota dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Pola Konsensus Pola ini awalnya berasal dari suatu tempat karena makin padat
penghuninya lalu berkembang ke daerah tepi atau pinggiran. Perkembangan tersebut sebagai akibat semakin maraknya kegiatan di
tempat tersebut. Akhirnya, lokasi awal tersebut menjadi pusat bisnis dan wilayah sekitarnya menjadi wilayah pendukung.
1. Bagaimana pola kehidupan masyarakat kota yang bersifat individualistik?
2. Sebutkan kota-kota di Indonesia yang berkembang di sekitar pantai laut
Di Unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud
Gambar 5.14 Permukiman padat dataran rendah perkotaan.
Sumber: diolah oleh Gnaya, 2006
b. Pola Sektoral Pola ini berkembang dari sektor kegiatan yang menjadi bagian dari
suatu kota yang akan berkembang. Perkembangan setiap sektor tersebut akan membawa dampak terhadap pola keruangan di kota.
c. Pola Pusat Kegiatan Ganda Pola seperti ini berkembang dari kondisi lingkungan yang berbeda.
Masing-masing lingkungan berkembang dan menjadi pusat kegiatan. Kota yang berkembang dengan pola seperti ini biasanya kota yang
berada di tepi pantai.
Kota sebagai tata ruang harus merupakan lingkungan yang dinamis sehingga membutuhkan daya dukung bagi penghuninya. Oleh sebab itu,
timbul sifat-sifat yang berbeda dengan permukiman pedesaan. Sifat-sifat tersebut, antara lain sebagai berikut.
a. Penduduk kota adalah anonim, artinya satu dengan yang lain tidak
saling mengenal. b. Sifat tidak peduli terhadap orang lain.
Persyaratan yang harus dipenuhi bagi kelangsungan kehidupan kota adalah:
a. adanya suasana dan rasa aman pada warga kota; b. adanya suasana tertib setiap warga masyarakat sehingga mampu
menempatkan dirinya masing-masing; dan c. adanya usaha untuk membina suasana sehat dan bebas dari segala
penyakit menular.
Di Unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud
5. Alasan Penduduk Bermukim di Berbagai Bentang Lahan