batik tulis yang pernah ada di kota Kudus, dan pada saat ini sudah harnpir  punah,  sehingga  perlu  dimunculkan  kembali  dengan
tujuan  untuk  mengenalkan  dan  mempopulerkan  kembali  pada masyarakat.  Pada  Jurnal  ini  memiliki  kesimpulan  batik
merupakan  salah  satu  warisan  budaya  yang  perlu  dilestarikan. Bukan saja saat  diakui  UNESCO,  namun  untuk  selanjutnya juga
harus  dilestarikan.  Karena  bila  tidak,  siapa  yang  akan melestarikan.  Saat  ini  banyak  orang  yang  mengenal  dan
menganggap,  batik  hanya  terdapat  pada  Yogyakarta,  Solo, Pekalongan,  Lasem.  Padahal,  hampir  di  setiap  kota  saat  ini
mempunyai  batik  daerah  masing-masing.  Batik  pada  zaman dahulu  dibedakan  menjadi  dua  macam  yaitu  batik  pesisir  dan
mataraman.  Batik  pesisir  adalah  batik  yang  berada  di  sepanjang pantai  Laut  Jawa,  yang  rnempunyai  ciri,  warna  yang  ada
menggunakan  warna-warna  cerah,  berbeda  dengan  batik mataraman  yang  membuat  batik  hanya  berwarna  sogan,  terikat
dengan  banyak  peraturan-peraturan  keraton,  motif  yang dihasilkan  bebas  dan  kebanyakan  terpengaruh  dari  motif-motif
Cina,seperti bunga, naga, merak. dan lain sebagainya.
2.2 Pengertian Buku
Buku adalah  kumpulan  kertas  atau  bahan  lainnya  yang dijilid  menjadi  satu  pada  salah  satu  ujungnya  dan  berisi  tulisan
atau  gambar.  Setiap  sisi  dari  sebuah  lembaran  kertas  pada  buku disebut  sebuah  halaman.  Sedangkan,  kegiatan  membaca  dapat
diartikan sebagai  periode aktivitas  seseorang dalam  suatu jangka waktu tertentu dalam hal ini adalah membaca buku sehingga akan
diperoleh pengetahuan
sekaligus hiburan.
Maka dapat
disimpulkan  secara  sederhana  bahwa  buku  bacaan  merupakan karya  tulis  yang  dikomposisikan  untuk  memberikan  informasi
baik  pengetahuan  maupun  yang  bersifat  hiburan  positif  namun bisa juga negatif bagi orang yang membacanya.
2.3 Pengertian Batik
Batik
dari  sisi  etimologi –  ilmu  asal-usul  kata,  merupakan
gabungan  atas  dua  kata  dalam  bahasa  Jawa;  “amba”  yang  berarti menulis  dan  “titik”.  Kata  batik  merujuk  pada  dua  hal.
Teknik  pembuatan  corak  atau  pewarnaan  kain  dengan  malam. Literatur tekstil internasional mengenal teknik ini sebagai wax-resist
dyeing .  Bagian  kain  yang  tertentu  ditutupi malam  atau  lilin,
sehingga zat pewarna tidak akan terserap pada bagian kain itu pada saat  pewarnaan.
Batik  mulai  dikenal  dan  digunakan  oleh masyarakat umum pada awal abad ke-19. semua jenis batik yang
dikenal  masih  berupa  batik  tulis.  Setelah  tahun  1920  M,  mulai dikenal  batik  cap  batik  cetak.  Waktu  yang  dibutuhkan  untuk
membuat  batik  cetak  lebih  cepat.  Dalam  waktu  satu  minggu seorang pembatik dapat menyelesaikan batiknya. Pada awal abad
ke-20 dikenal mori import dan obat-obat pewarna import, usaha- usaha  batik  semakin  berkembang.  Seni  batik  masih  terus
berkembang  sampai  saat  ini.  Daerah-daerah  penghasil  batikpun
semakin  banyak  dengan  berbagai  jenis  batik,  baik  batik  tulis, batik cap, maupun batik printing. Batik merupakan lukisan di atas
kain  yang  digunakan  sebagai  bahan  dasar  pembuatan  pakaian. Pada  awalnya,  batik  hanya  dikenal  oleh  kalangan  keraton.  Batik
terdiri  dari  berbagai  motif  dan  setiap  motif  merupakan  simbol bagi  pemakainya,  seperti  motif-motif  parang  dan  kawung  yang
hanya boleh
dikenakan oleh
keluarga kerajaan.
Pada perkembangannya,  batik  menyebar  ke  kalangan  masyarakat
umum.Sanggar batik katura, 2011
2.4 Plumpungan