Pengertian Pembelajaran Kajian Teori
18 Siswa olahraga selalu mengikuti kegiatan atau aktivitas jasmani yang
frekuensinya lebih banyak dibandingkan dengan kelas umum. Aktivitas yang dilakukan dapat mendapatkan kebugaran jasmani yang lebih baik, karena
kebugaran jasmaninya baik, dalam mengikuti kegiatan belajar juga tidak ada hambatan apa-apa. Sehingga diharapkan nilai akademiknya juga bisa lebih
baik. Kelas olahraga ini juga dapat membantu siswa dalam setiap mengikuti
kegiatan, baik itu kegiatan akademik ataupun non akademik dan sehingga prestasi akademik dan prestasi olahraga lebih maju dan berprestasi. Melihat
faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar dalam hubungannya dengan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.
Kelas olahraga adalah pengelompokan siswa yang di dalamnya berisikan siswa yang memiliki bakat, minat dan potensi secara khusus
dalam bidang olahraga dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan dan mengasah kemampuan yang dimilikinya di sekolah serta sebagai sarana
untuk menumbuhkembangkan prestasi olahraga di lembaga pendidikan. Kelas olahraga menitikberatkan pada latihan-latihan di cabang olahraga yang
dilaksanakan di luar jam pelajaran. Landasan Yuridis dalam penyelenggaraan kelas olahraga yang terdapat
dalam UU. No. 202003 tentang Sisdiknas yaitu: a.
Pasal 5 ayat 4, “warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.
19 b.
Pasal 32 ayat 1,”pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didikyang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran karena kelainan fisik, emosional. Mental, sosial dan atau memliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Hal ini dimaksudkan untuk memfasilitasi siswa yang mempunyai potensi, bakat, dan minat yang berbeda dengan siswa yang lain sehingga
potensi tersebut dapat dikembangkan dan disalurkan melalui kelas olahraga. Lebih jelasnya dalam UU No. 3 Tahun 2005 Pasal 25 ayat 6 menyatakan
bahwa : “Untuk menumbuh kembangkan prestasi olahraga di lembaga
pendidikan, pada setiap jalur pendidikan dapat dibentuk unit kegiatan olahraga, kelas olahraga, pusat pembinaan dan pelatihan, sekolah olahraga,
serta diselenggarakannya kompetisi olahraga yang berjenjang dan berkelanjutan”.
Kelas olahraga menjadi solusi untuk membina bibit-bibit atlet muda melalui olahraga pendidikan menurut bakat dan minat siswa serta memberi
kebebasan kepada siswa dalam memilihdan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Kebebasan siswa dalam mengembangkan potensi
olahraganya secara individu maupun kelompok dapat direalisasikan untuk memperoleh prestasi yang tinggi melalui bidang olahraga yang berdampak
positif untuk perkembangan anak tersebut maupun untuk lembaga. Hal tersebut telah diatur dalam UU No. 3 Tahun 2005 Pasal 25 ayat 3 yang
berbunyi :“Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan pada semua