PENGARUH INDEKS DJI, INDEKS NKY 225, INDEKS SSE, INDEKS KOSPI, DAN INDEKS STI TERHADAP IHSG

ABSTRAK
PENGARUH INDEKS DJI, INDEKS NKY 225, INDEKS SSE, INDEKS
KOSPI, DAN INDEKS STI TERHADAP IHSG
Oleh
M. ARIFIN SAPUTRA
Perekonomian di Indonesia dapat berkembang bukan hanya dari perkembangan
yang terjadi di IHSG, tetapi terdapat pengaruh lain yaitu perkembangan indeks
saham diberbagai dunia dan juga perdagangan yang terjadi antar negara. Terdapat
lima negara dengan total perdagangan terbesar dengan ekspor dan impor yang
dilakukan yaitu Amerika Serikat, Jepang, China, Korea Selatan dan Singapura.
Ketika Indeks Saham Amerika Serikat yang diwakili indeks DJI, Indeks Saham
Jepang yang diwakili indeks Nikkei 225, Indeks Saham China yang diwakili
indeks SSE, Indeks Saham Korea Selatan yang diwakili indeks Kospidan Indeks
Saham Singapura yang diwakili indeks STI mengalamipeningkatan, maka IHSG
akan meningkat begitupun terjadi sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan globalisasi
yang memungkinkan investor dari negara lain untuk berinvestasi ke Indonesia.
Sehingga perubahan di satu negara lain akan ditranmisikan ke bursa negara lain,
dimana bursa yang lebih besar akan mempengaruhi bursa yang lebih kecil..
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks
NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI terhadap IHSG.


Tujuan analisis dalam penelitian ini adalah memfokuskan subtansi masalah yaitu
mengenai pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan
Indeks STI terhadap IHSG.Metode analisis yang digunakan untuk memecahkan
masalah dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan aplikasi SPSS yaitu Uji
Analisis Regresi Berganda, Uji Asumsi Klasik serta Uji Hipotesis yaitu Koefisian
Determinasi,Uji F simultan,dan Uji T parsial. Hipotesis dalam penelitian ini
adalah terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi
dan Indeks STI terhadap IHSG.

Hasil pengujian secara menyeluruh pada penelitian ini dengan menggunakan Uji F
menunjukkan bahwa Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan
Indeks STI secara bersama-sama berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan. Setelah dilanjutkan dengan Uji t menunjukkan bahwa Indeks DJI,
Indeks Kospi dan Indeks STI berpengaruh secara positif terhadap IHSG,
sedangkan Indeks NKY 225 dan Indeks SSE berpengaruh secara negatif terhadap
IHSG.

Kata Kunci :Indeks DJI, Indeks Kospi, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks STI,
IHSG


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotagajah, Lampung Tengah,pada tanggal 4 Juni 1992,
sebagai anak pertama, putra dari pasangan Bapak Wahyu Saputra dan Ibu
Suwarsih. Penulis mempunyai satu orang saudara kandung yang bernama Rendi
Sukma Arvian.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 7Bandar Jaya
pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Terbanggi Besar
pada tahun 2007, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Terbanggi Besar
pada tahun 2010.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2010, melalui jalur SNMPTN (Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

MOTO

“Tidak Ada Keberhasilan Tanpa Perjuangan
Dan Tidak Ada Perjuangan Tanpa Perngorbanan”


“Sesali Masa Lalu Karena Ada Kekecewaan Dan Kesalahan –Kesalahan, Tetapi
Jadikan Penyesalan Itu Sebagai Senjata Untuk Masa Depan Agar Tidak Terjadi
Kesalahan Lagi”

“Berangkat Dengan Penuh Keyakinan
Berjalan Dengan Penuh Keikhlasan
Istiqomah Dalam Menghadapi Cobaan
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “



SANWACANA

Alhamdulillahhirobbil’alaamiin segala puji bagi ALLAH SWT, Rabb yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat teriring salam senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, para sahabat serta para pengikutnya yang semoga kelak
mendapatkan syafa’at, Aamiin.


Penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks
SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI Terhadap IHSG” adalah salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.

Penulis berharap, karya yang merupakan wujud dari kerja keras, do’a dan
pemikiran maksimal serta didukung dengan bantuan dan keterlibatan berbagai
pihak ini akan bermanfaat dikemudian hari. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2.

Orang tua tercinta yang selalu mendo’akan dan memotivasi penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3.


Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4.

Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

5.

Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

6.

Bapak Iban Sofyan, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing, atas kesediaannya
untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.

7.


Bapak Muslimin, S.E. M.Si. selaku dosen pendamping, atas kesediannya
dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.

8.

Bapak Hi. M. Syatibi Ch., S.E. selaku penguji utama pada ujian skripsi atas
kesediannya dalam memberikan pengarahan dan pengetahuan dalam proses
penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas kritik dan saran yang telah
disampaika pada seminar hasil.

9.

Ibu Rosnelly, S.E., M.Si. selaku pembimbing akademi, atas kesediannya
dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
akademik.

10. Seluruh staf yang bekerja di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.

11. Adik tersayang Rendi Sukma Arvian yang selalu mendo’akan dan
memotivasi, sehingga penulis selalu bersemangat dalam penyelesaian skripsi
ini.

12. Sahabat terbaikMuhammad Fathul Huda, Yang terkhususYuni Susilawati,
yang selalu ada disaat suka maupun duka dan selalu memberikan motivasi
penuh kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Sahabat-sahabatNurrul Aslichah, Ita Khulanis, Dewi Kartika Candra, Ismaini,
Arista Sari, Barezwa Bhekti dan Sutanto Pindias Putra terima kasih atas
bantuan, dukungan, dan selalu memberikan motivasi penuh kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Sahabat – sahabat Manajemen Sukses 2010 yang tak terlupakan, terima kasih
atas bantuan, motivasi dan kebersamaan selama ini.
15. Teman – teman Kosan Tri Putra, Fadli, Arif Lukman (Pmen), Sapar, Rojab,
Edo, Aziz, Rian, Veri, Bang Arif, Bang Guntur, dan lain-lain yang tak bisa
disebutkan terimakasih atas dukungan, motivasi, suka, duka dan
kebersamaannya selama ini.
16. Teman – teman yang secara tidak langsung turut membantu dalam proses
pembuatan skripsi ini.


Penulis menyadari bahwa skripsi masih belum sempurna karena kesempurnaan
hanya milik ALLAH, namun ada harapan semoga skripsi yang sedernaha ini dapat
bermanfaat bagi semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 18Mei 2014
Penulis

M. ARIFIN SAPUTRA

ABSTRAK
PENGARUH INDEKS DJI, INDEKS NKY 225, INDEKS SSE, INDEKS
KOSPI, DAN INDEKS STI TERHADAP IHSG
Oleh
M. ARIFIN SAPUTRA
Perekonomian di Indonesia dapat berkembang bukan hanya dari perkembangan
yang terjadi di IHSG, tetapi terdapat pengaruh lain yaitu perkembangan indeks
saham diberbagai dunia dan juga perdagangan yang terjadi antar negara. Terdapat
lima negara dengan total perdagangan terbesar dengan ekspor dan impor yang
dilakukan yaitu Amerika Serikat, Jepang, China, Korea Selatan dan Singapura.
Ketika Indeks Saham Amerika Serikat yang diwakili indeks DJI, Indeks Saham

Jepang yang diwakili indeks Nikkei 225, Indeks Saham China yang diwakili
indeks SSE, Indeks Saham Korea Selatan yang diwakili indeks Kospidan Indeks
Saham Singapura yang diwakili indeks STI mengalamipeningkatan, maka IHSG
akan meningkat begitupun terjadi sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan globalisasi
yang memungkinkan investor dari negara lain untuk berinvestasi ke Indonesia.
Sehingga perubahan di satu negara lain akan ditranmisikan ke bursa negara lain,
dimana bursa yang lebih besar akan mempengaruhi bursa yang lebih kecil..
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks
NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI terhadap IHSG.

Tujuan analisis dalam penelitian ini adalah memfokuskan subtansi masalah yaitu
mengenai pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan
Indeks STI terhadap IHSG.Metode analisis yang digunakan untuk memecahkan
masalah dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan aplikasi SPSS yaitu Uji
Analisis Regresi Berganda, Uji Asumsi Klasik serta Uji Hipotesis yaitu Koefisian
Determinasi,Uji F simultan,dan Uji T parsial. Hipotesis dalam penelitian ini
adalah terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi
dan Indeks STI terhadap IHSG.

Hasil pengujian secara menyeluruh pada penelitian ini dengan menggunakan Uji F

menunjukkan bahwa Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan
Indeks STI secara bersama-sama berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan. Setelah dilanjutkan dengan Uji t menunjukkan bahwa Indeks DJI,
Indeks Kospi dan Indeks STI berpengaruh secara positif terhadap IHSG,
sedangkan Indeks NKY 225 dan Indeks SSE berpengaruh secara negatif terhadap
IHSG.

Kata Kunci :Indeks DJI, Indeks Kospi, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks STI,
IHSG

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotagajah, Lampung Tengah,pada tanggal 4 Juni 1992,
sebagai anak pertama, putra dari pasangan Bapak Wahyu Saputra dan Ibu
Suwarsih. Penulis mempunyai satu orang saudara kandung yang bernama Rendi
Sukma Arvian.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 7Bandar Jaya
pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Terbanggi Besar
pada tahun 2007, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Terbanggi Besar

pada tahun 2010.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2010, melalui jalur SNMPTN (Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

MOTO

“Tidak Ada Keberhasilan Tanpa Perjuangan
Dan Tidak Ada Perjuangan Tanpa Perngorbanan”

“Sesali Masa Lalu Karena Ada Kekecewaan Dan Kesalahan –Kesalahan, Tetapi
Jadikan Penyesalan Itu Sebagai Senjata Untuk Masa Depan Agar Tidak Terjadi
Kesalahan Lagi”

“Berangkat Dengan Penuh Keyakinan
Berjalan Dengan Penuh Keikhlasan
Istiqomah Dalam Menghadapi Cobaan
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “



PERSEMBAHAN

“Kepada ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW,hanya rahmat-Mu
hamba dapat menyelesaikan skripsi ini, dan atas rengkuhan kasih-Mu
hamba persembahkan skripsi ini untuk Orang tuatercinta
dan orang – orang tersayang”

“Almamater Tercinta”

SANWACANA

Alhamdulillahhirobbil’alaamiin segala puji bagi ALLAH SWT, Rabb yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat teriring salam senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, para sahabat serta para pengikutnya yang semoga kelak
mendapatkan syafa’at, Aamiin.

Penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks
SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI Terhadap IHSG” adalah salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.

Penulis berharap, karya yang merupakan wujud dari kerja keras, do’a dan
pemikiran maksimal serta didukung dengan bantuan dan keterlibatan berbagai
pihak ini akan bermanfaat dikemudian hari. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2.

Orang tua tercinta yang selalu mendo’akan dan memotivasi penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3.

Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4.

Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

5.

Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

6.

Bapak Iban Sofyan, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing, atas kesediaannya
untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.

7.

Bapak Muslimin, S.E. M.Si. selaku dosen pendamping, atas kesediannya
dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.

8.

Bapak Hi. M. Syatibi Ch., S.E. selaku penguji utama pada ujian skripsi atas
kesediannya dalam memberikan pengarahan dan pengetahuan dalam proses
penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas kritik dan saran yang telah
disampaika pada seminar hasil.

9.

Ibu Rosnelly, S.E., M.Si. selaku pembimbing akademi, atas kesediannya
dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
akademik.

10. Seluruh staf yang bekerja di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
11. Adik tersayang Rendi Sukma Arvian yang selalu mendo’akan dan
memotivasi, sehingga penulis selalu bersemangat dalam penyelesaian skripsi
ini.

12. Sahabat terbaikMuhammad Fathul Huda, Yang terkhususYuni Susilawati,
yang selalu ada disaat suka maupun duka dan selalu memberikan motivasi
penuh kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Sahabat-sahabatNurrul Aslichah, Ita Khulanis, Dewi Kartika Candra, Ismaini,
Arista Sari, Barezwa Bhekti dan Sutanto Pindias Putra terima kasih atas
bantuan, dukungan, dan selalu memberikan motivasi penuh kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Sahabat – sahabat Manajemen Sukses 2010 yang tak terlupakan, terima kasih
atas bantuan, motivasi dan kebersamaan selama ini.
15. Teman – teman Kosan Tri Putra, Fadli, Arif Lukman (Pmen), Sapar, Rojab,
Edo, Aziz, Rian, Veri, Bang Arif, Bang Guntur, dan lain-lain yang tak bisa
disebutkan terimakasih atas dukungan, motivasi, suka, duka dan
kebersamaannya selama ini.
16. Teman – teman yang secara tidak langsung turut membantu dalam proses
pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi masih belum sempurna karena kesempurnaan
hanya milik ALLAH, namun ada harapan semoga skripsi yang sedernaha ini dapat
bermanfaat bagi semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 18Mei 2014
Penulis

M. ARIFIN SAPUTRA

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ......................................................................................
1.2 RumusanMasalah .................................................................................
1.3 TujuandanManfaatPenelitian
1.3.1 TujuanPenelitian..........................................................................
1.3.2 ManfaatPenelitian........................................................................
1.4 KerangkaPemikiran ...............................................................................
1.5 Hipotesis ................................................................................................

1
11
11
11
13
15

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 PengertianPasar Modal ......................................................................... 16
2.2 PengertianIndeks Saham ...................................................................... 18
2.2.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ..................................... 19
2.2.2 Indeks Saham Nikkei 225 (NKY 225) ....................................... 21
2.2.3 Indeks Saham Dow Jones Industrial (DJI) ................................. 22
2.2.4 Indeks Saham Shanghai Stock Exchange (SSE) ........................ 23
2.2.5 Indeks Kospi ............................................................................... 24
2.2.6 Indeks Strait Times Index (STI) ................................................ 25
2.3 Teori Analisis Teknikal ....................................................................... 26
2.4 Hubungan Antar Variabel ................................................................... 30
2.4.1 Hubungan Indeks DJI dengan IHSG .......................................... 30
2.4.2 Hubungan Indeks NKY 225 dengan IHSG ................................ 30
2.4.3 Hubungan Indeks SSE dengan IHSG ......................................... 31
2.4.4 Hubungan Indeks Kospi dengan IHSG ...................................... 31
2.4.5 Hubungan Indeks STI dengan IHSG .......................................... 32

2.5 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JenisdanSumber Data
3.1.1 JenisPenelitian ............................................................................. 35
3.1.2 Sumber Data ............................................................................... 35
3.2 MetodePengumpulan Data ................................................................... 36
3.3 TeknikPengambilanSampel ................................................................... 37
3.4 DefinisiOperasionalVariabel ................................................................. 38
3.5 MetodeAnalisis
3.5.1 Analisis Regresi Berganda .......................................................... 39
3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik ............................................................ 40
3.5.3 Pengujian Hipotesis .................................................................... 48
3.5.4 Uji F-statistic (Uji F simultan) ................................................... 49
3.5.5 Uji t-statistic (Uji t parsial) ......................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 53
4.1.1 Model Regresi ............................................................................ 53
4.1.2 Hasil Pengujian Hipotesis .......................................................... 54
4.1.3 Hasil Uji F-statistic (Uji F simultan) .......................................... 54
4.1.4 Hasil Uji t-statistic (Uji t parsial) ............................................... 55
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 56
4.2.1 Pembahasan Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 56
4.2.2 Pembahasan Uji F-statistic (Uji F simultan) .............................. 57
4.2.3 Pembahasan Uji t-statistic (Uji t parsial)..................................... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 60
5.2 Saran ..................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.1

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ................................ 4

1.2

Lima Negara Mitra Perdagangan Terbesar
dengan Indonesia ...................................................................................... 6

2.1

Penelitian Terdahulu IHSG........................................................................ 33

3.1

Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov .......................................................... 41

3.2

Pengujian Multikolienaritas ...................................................................... 44

3.3

Hasil Pengujian Durbin-Watson ............................................................... 45

3.4

Pengobatan Autokorelasi Terhadap IHSG ................................................ 46

4.1

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi .................................................... 54

4.2

Hasil Pengujian Uji F-statistic ................................................................... 55

4.3

Hasil Pengujian Uji t-statistic .................................................................... 56

DAFTAR GAMBAR

Gambar
1.1

Halaman

Pergerakan Indeks DJI, NKY 225, SSE,
Kospi dan STI ......................................................................................... 8

2.1

Kerangka Pemikiran .............................................................................. 14

3.1

Normal P-P Plot Regresi ........................................................................ 42

3.2

Histogram Regresi Standarisasi Residu ................................................. 42

3.3

Scatterplot IHSG .................................................................................... 47

3.4

Daerah Keputusan Uji F-statistic............................................................ 51

3.5

Daerah Keputusan Uji t-statistic............................................................. 52

1

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi telah mengalami perubahan selama beberapa tahun
belakangan ini. Negara-negara berkembang tak kalah dari negara-negara maju,
semakin menunjukkan kemajuan untuk berkembang pesat. Hal tersebut dapat
dilihat dari terjadinya perubahan pada perdagangan yang telah bergeser. Dengan
didukungnya teknologi yang terus berkembang dan telah mengalami kemajuan
diberbagai bidang tertentu yang mendukung berkembangnya perekonomian suatu
negara. Sehingga memaksa perusahaan-perusahaan di negara-negara maju
maupun di negara-negara berkembang untuk melakukan go public atau
melakukan ekspansi keluar dari negara asalnya dengan memperluas cabang di
negara-negara lain. Hal tersebut sudah dilakukan di beberapa negara maju, seperti
Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan beberapa negara Asia yaitu Jepang,
Cina dan Korea Selatan.

Ekspansi tersebut dilakukan untuk membentuk kerjasama antar negara maju dan
berkembang. Sehingga perusahaan-perusahaan yang berada di negara maju dapat
membantu perkembangan perusahaan di negara berkembang. Hal itu dapat
terjadilah sebuah sistem perdagangan yang memperjualkan efek untuk membantu

2

perusahaan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut.
Dalam hal ini lah, yang dinamakan pasar modal sangat berpengaruh.

Pasar modal merupakan instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen
derivatif maupun instrumen lainnya (idx.com).Samsul (2006 : 43) pasar modal
adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas
instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 tahun. Tempat
perusahaan dapat memperjualbelikan saham atau obligasi yang telah dikeluarkan
di bursa-bursa efek yang sudah disediakan oleh negara asalnya maupun negaranegara lain. Melihat hal tersebut, maka setiap negara akan melakukan
perdagangan efek untuk mencari dana, demi memajukan negara maupun
perusahaan.

Pasaribu (2009), Indeks Harga Saham Gabungan mengalami peningkatan yang
semakin pesat sejak krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Hal
ini ditunjukkan dari perkembangan nilai IHSG dan nilai transaksi. Nilai IHSG
mengalami peningkatan hingga 400 persen dari tahun 2000 hingga 2008. Kondisi
ini juga diikuti nilai transaksi yang terus semakin meningkat. Nilai IHSG yang
semakin tinggi merupakan bentuk kepercayaan investor atas kondisi ekonomi
Indonesia yang semakin kondusif.

Jogiyanto(2000),Lemahnya fondasi perekonomian indonesia yang menyebabkan
krisis moneter di Indonesia berakibat lebih parah dan lebih lama dibandingkan

3

negara ASEAN lainnya. Hal tersebut semakin diperparah dengan terjadinya
kembali krisis pada tahun 2008. Krisis yang terjadi tahun 2008 tersebut sangat
mempengaruhi kinerja dan pergerakan IHSG sehingga pergerakan IHSG
mengalami penurunan yang signifikan. Krisis tersebut masih menyisahkan
keterpurukan bagi perekonomian Indonesia hingga tahun 2012. Tetapi IHSG terus
meningkat walaupun terbilang lambat, tapi peningkatan pergerakan IHSG tersebut
dapat memperbaiki perekonomian sedikit demi sedikit. Hal tersebut dapat dilihat
pada pergerakan harga saham pada IHSG yang naik secara signifikan pada tahun
2010-2012 yang disediakan pada Tabel 1.1.

4

Tabel 1.1 memperlihatkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
yang mengalami peningkatan IHSG yang secara signifikan dari bulan Januari
2010-Desember 2012. Peningkatan yang terjadi setelah krisis ekonomi global,
walaupun pada penutupan bulan Desember 2012 mengalami penurunan dari bulan
sebelumnya.
Tabel 1.1
Harga Saham Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Bulan/Tahun
Jan-10
Feb-10
Mar-10
Apr-10
Mei-10
Jun-10
Jul-10
Agust-10
Sep-10
Okt-10
Nop-10
Des-10
Jan-11
Feb-11
Mar-11
Apr-11
Mei-11
Jun-11
Jul-11
Agust-11
Sep-11
Okt-11
Nop-11
Des-11
Jan-12
Feb-12
Mar-12
Apr-12
Mei-12
Jun-12
Jul-12
Agust-12
Sep-12
Okt-12
Nop-12
Des-12

Sumber :www.finance.yahoo.com

IHSG
2610,80
2549,03
2777,30
2971,25
2796,96
2913,68
3069,28
3081,88
3501,30
3635,32
3531,21
3703,51
3409,17
3470,35
3678,67
3819,62
3836,97
3888,57
4130,80
3841,73
3549,03
3790,85
3715,08
3821,99
3941,69
3985,21
4121,55
4180,73
3832,82
3955,58
4142,34
4060,33
4262,56
4350,29
4276,14
4275,09

5

Perekonomian di Indonesia dapat berkembang bukan hanya dari perkembangan
yang terjadi di IHSG, tetapi terdapat pengaruh lain yaitu perkembangan indeks
saham diberbagai dunia dan juga perdagangan yang terjadi antar negara. Hal
tersebut dapat mempengaruhi pergerakan yang ada di IHSG.

Perdagangan antar negara dapat mempengaruhi indeks saham setiap negara baik
kinerja maupun pergerakan dari indeks saham tersebut. Indonesia mempunyai
mitra perdagangan dengan negara-negara lain baik negara maju maupun negara
berkembang. Hingga tahun 2012, indonesia melakukan perdagangan dengan 219
negara diseluruh dunia dengan ekspor dan impor yang dilakukan
(kemendag.co.id).Namun diantara negara-negara yang melakukan perdagangan
dengan indonesia tersebut, terdapatLima Negara dengan total perdagangan
terbesar dengan ekspor dan impor yang dilakukan yaitu Amerika Serikat, Jepang,
China, Korea Selatan dan Singapura. Lima Negara tersebut menjadi pemilihan
dalam menentukan indeks saham setiap negaranya. Dapat dilihat dari data total
perdagangan terbesar di Lima Negara dengan Indonesia pada Tabel 1.2.

6

Tabel 1.2 memperlihatkan Lima Negara mitra perdagangan terbesar dengan
Indonesia. Dapat dilihat pada total perdagangan yang terjadi antara ke-5 Negara
tersebut dari tahun 2010-2012.

Tabel 1.2
LimaNegara Mitra Perdagangan Terbesar dengan Indonesia
No
1
2
3
4
5

Nama Negara
Amerika Serikat
China
Jepang
Korea Selatan
Singapura

Tahun 2010
23.665.785,20
36.116.829,30
42.747.614,40
20.277.640,40
33.964.096,30

Total Perdagangan
Tahun 2011
27.272.345,30
49.153.192,30
53.151.308,40
29.388.550,40
44.408.559,40

Tahun 2012
26.476.998,50
51.045.297,10
52.902.939,30
27.020.230,70
43.222.283,80

Sumber : kemendag.go.id

Tahun 2010, perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat tercatat
23.665.785,20 dan mengalami peningkatan pada tahun 2011 tetapi pada tahun
2012 terjadi penurunan menjadi 26.476.998,50. Perdagangan dengan China pada
tahun 2010 tercatat 36.116.829,30 dan mengalami peningkatan secara signifikan
pada tahun 2011 sebesar 49.153.192,30 dan pada tahun selanjutnya yaitu 2012,
perdagangan dengan China masih tetap meningkat menjadi 51.045.297,10.
Perdagangan dengan Jepang pada tahun 2010 tercatat 42.747.614,40 dan tahun
2011 tercatat 53.151.308,40 hal ini menyatakan peningkatan perdagangan dari
tahun sebelumnya, tetapi pada tahun 2012 terjadi penurunan menjadi
52.902.939,30. Perdagangan Korea Selatan tahun 2010 tercatat 20.277.640,40 dan
mengalami peningkatan pada tahun 2011 menjadi 29.388.550,40 tetapi pada tahun
2012 terjadi penurunan menjadi 27.020.230,70. Perdagangan dengan Singapura
tercatat 33.964.096,30 dan peningkatan terjadi pada tahun 2011 menjadi

7

44.408.559,40 tetapi pada tahun 2012, terjadi penurunan menjadi 43.222.283,80.
Dalam hal ini, pemilihan variabel dengan mengambil dari Lima negara mitra
perdagangan terbesar dengan Indonesia.

Dampak krisis yang terjadi pada tahun belakangan ini, sangat mengganggu
perdagangan antar negara yang telah membuat Indonesia melakukan perdagangan
dengan negara-negara lain mengalami defisit. Defisit perdagangan yang didapat
Indonesia dengan negara-negara mitra perdagangan membuat kerugian yang
besar. Selain itu, krisis itu berpengaruh terhadap indeks saham mitra perdagangan
dengan indonesia seperti Amerika Serikat, Jepang, China, Korea Selatan dan
Singapura.

8

Gambar 1.1 memperlihatkan pergerakan indeks saham Lima Negara mitra
perdagangan terbesar dengan Indonesia yang mengalami peningkatan dan
penurunan dengan data bulan Januari 2010-Desember 2012.

Sumber :www.finance.yahoo.com
Gambar 1.1
Pergerakan Indeks Saham DJI, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi
dan Indeks STI

Gambar 1.1 menjelaskan dari pergerakan bursa saham Lima negara mitra
pedagangan terbesar dengan Indonesia bahwa terjadi peningkatan dan penurunan
dari bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2012. Di tahun 2010, bursa
saham DJI mulai menurun setelah terjadi peningkatan pada akhir harga penutupan
tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada awal pembukaan harga tahun 2010
pada posisi 10067,30 poin tetapi pada akhirnya meningkat pada penutupan tahun
2010 dengan posisi 115787,50 poin . Tahun 2011, DJI kembali menurun pada
posisi 11891,90 poin dan diakhiri dengan peningkatan pada penutupan di tahun
yang sama dengan posisi 12217,60 poin. Di tahun 2012, mulai terjadi peningkatan
yang signifikan hingga ditutup pada akhir tahun 2012 dengan posisi13104,10
poin. Hal ini menunjukkan pergerakan harga dari DJI yang selalu stabil dan
peningkatan setelah adanya krisis 2008.

9

Tahun 2010, seharusnya menjadi titik awal kebangkitan bagi bursa saham Nikkei
225, namun yang terjadi bahwa bursa saham Nikkei 225 belum stabil dalam
pergerakannya. Dilihat pembukaan tahun 2010 dengan posisi 10198,04 poin dan
berangsur-angsur menurun pada bulan-bulan seterusnya, namun terjadi
peningakatan pada penutupan 2010 pada posisi 10228,92. Pembukaan harga tahun
2011 pada posisi 10237,92 poin menunjukkan peningkatan dari tahun 2010,
namun hal itu terjadi kembali yaitu penurunan pada bulan-bulan seterusnya dan
anjlok pada penutupan di tahun yang sama pada posisi 8455,35 poin. Awal
kebangkitan terjadi pada tahun 2012 yang meningkat pada posisi 8802,51 dan
terus meningkat pada bulan-bulan berikutnya hingga penutupan yang baik pada
posisi 10395,18 poin. Hal ini menunjukkan belum adanya pergerakan yang baik
dari Nikkei 225 karena masih cenderung turun secara signifikan.

SSE adalah salah satu bursa saham di China. Pergerakan yang belum stabil
meningkat dari SSE karena masih adanya pengaruh yang kuat akibat krisis tahun
2008. Tahun 2010, SSE dibuka pada posisi 2989,29 poin dan diakhiri pada
penurunan pada penutupan ditahun yang sama pada posisi 2808,08 poin. Awal
tahun 2011 pun masih terjadi penurunan dari tahun sebelumnya, hal itu dilihat
dari harga posisi 2790,69 poin dan hal ini terus anjlok pada akhir penutupan
dengan posisi 2199,42 poin. Tahun 2012 pun pergerakan SSE masih kurang
meyakinkan dengan pembukaan pada posisi 2292,61 poin dan diakhiri dengan
penutupan yang menurun pada posisi 2269,13 poin. Ha ini menunjukkan bahwa
masih kurang stabilnya pergerakan harga bursa saham SSE diakibatkan pengaruh
krisis global pada tahun 2008.

10

Kospi adalah perwakilan dari bursa saham Korea Selatan yang mempunyai
hubungan perdagangan cukup baik dengan Indonesia. Bursa saham ini juga
terpengaruhi akibat krisis 2008. Hal itu dapat dilihat dari pembukaan tahun 2010
pada posisi 1602,43 poin yang menurun dari tahun sebelumnya, tetapi pada akhir
penutupan ditahun yang sama terjadi peningkatan pada posisi 2051,00 poin.
Tahun 2011, peningkatan terjadi pada pembukaan dengan posisi 2069,73 poin,
namun terjadi penurunan pada akhir penutupan dengan posisi 1825,74 poin.
Peningkatan terjadi pada pembukaan harga pada tahun 2012 dengan posisi
1955,79 poin dan pada penutupan pun terjadi peningkatan dengan poin 1997,05
poin. Hal ini menunjukkan mulai stabilnya bursa saham Kospi terjadi pada tahun
2012 yang menunjukkan peningkatan secara signifikan.

STI atau Strait Times Index adalah salah satu bursa saham paling berpengaruh di
Asia Tenggara. Harga pembukaan yang terjadi pada tahun 2010 dengan posisi
2745,35 poin menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya, namun pada tahun
2010 harga pergerakan STI menunjukkan kestabilannya yang diakhiri pada
penutupan harga yang baik dengan posisi 3190,04 poin. Penurunan terjadi pada
tahun 2011 dengan posisi 3179,72 poin yang kemudian naik dan kembali turun
pada harga penutupan ditahun yang sama dengan posisi 2646,35 poin. Tahun
2012 menjadi titik peningkatan bursa saham STI dengan pembukaan pada posisi
2906,69 poin dan diakhiri dengan penutupan pada posisi 3167,08 poin. Hal ini
menunjukkan bahwa STI mempunyai pergerakan yang baik pada akhir penutupan
2012.

11

Indeks Saham Amerika Serikat yang diwakili Dow Jones Industrial (DJI), Indeks
Saham Jepang yang diwakili Nikkei 225, Indeks Saham Chinayang diwakili
Shanghai Stock Exchange (SSE), Indeks Saham Korea Selatan yang diwakili
Kospi dan Indeks Saham Singapurayang diwakili Strait Times Index (STI) akan
meningkat, akankah perekonomian indonesia juga meningkat khususnya Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG).

Hal tersebutmelatarbelakangi penulis untuk menganalisis antara hubunganhubungan IndeksDow Jones Industrial (DJI), Indeks Nikkei 225 (NKY 225),
Indeks Shanghai Stock Exchange (SSE), Indeks KOSPI, dan Indeks Strait Times
Index (STI)dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga penulis memilih
judul “Pengaruh Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi,
dan Indeks STI Terhadap IHSG”

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang melatarbelakangipenelitian iniadalah sebagai berikut :
“Apakah terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks
Kospidan Indeks STI terhadap IHSG ?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan
“Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225,
Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI terhadap IHSG.”

12

1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan ini adalah :
1) Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam bidang
manajemen, khususnya manajemen keuangan tentang pengaruh Indeks
DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI terhadap
IHSG di BEI.
2) Praktis
a. Bagi Investor.
Penelitian ini berguna untuk memberikan sebuah wawasan tentang
analisis bursa saham negara-negara lain yang mempengaruhi
perekonomian Indonesia. Dan memberikan pengetahuan tentang pengaruh
Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks
STIyang memberikan dampak terhadap IHSG di BEI.
b. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan pembanding dengan
penelitian-penelitian lain yang sejenis. Sehingga dapat berfungsi sebagai
bahan pembelajaran dikarenakan setiap penelitian akan menggunakan
variabel, sampel, metode, dan waktu yang berbeda-beda.
c. Bagi Pembaca dan Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya. Dengan adanya perbedaan variabel, metode dan waktu yang
digunakan semoga dapat membantu penelitian selanjutnya yang sejenis
dalam pengembangan penelitiannya.

13

d. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk menuangkan dan meluapkan semua
pembelajaran yang telah dilakukan di perkuliahan. Dan juga menambah
wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh yang diberikan pengaruh
Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks
STIyang mempengaruhi IHSG di BEI.

1.4 Kerangka Pemikiran
Indeks saham mendukung kemajuan pasar modal sebagai tempat untuk jual beli
saham. Hubungan perdagangan tersebut bisa membuat antar negara saling
menguntungkan satu sama lain,dan hal itu memberikan dampak yang baik bagi
negara-negara yang sedang berkembang.

Penelitian ini akan menganalisa Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks
Kospi dan Indeks STIyang berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
di BEI. Penelitian akan menggunakanuji analisis regresi berganda,kemudian akan
dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, multikolinieritas,
autokolerasi dan heteroskedastisitas, serta koefisian determinasi, F simultan dan t
parsial.Melalui uraian yang ada tersebut, maka dapat disusun kerangka pemikiran
sebagai berikut :

14

Pasar Modal

- DJI

- NKY 225
- STI

- SSE
- Kospi

Analisis Regresi Linier Berganda

Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG)

Gambar 2.1
Kerangka Pikir

15

1.5 Hipotesis
Statistik adalah cara untuk mengolah data dan menarik kesimpulan-kesimpulan
yang teliti dan keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data.Statistik
adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang
pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan
dari data yang berbentuk angka.
Metode statistik digunakan untuk menganalisis data, pengolahan data, penarikan
kesimpulan data dan hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.
Sehingga hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan
Indeks STI terhadap IHSG”

16

II.

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pasar Modal
Samsul (2006 : 43) pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara
permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya
lebih dari 1 tahun. Hukum mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek.

Siamat (2004:487) pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat yang
terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Bursa
efek atau Stock Exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang
mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung
maupun dengan melalui wakil-wakilnya. Fungsi bursa efek ini antara lain adalah
menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui
mekanisme permintaan dan penawaran.

Efek –efek yang terdapat dipasar modal diperdagangakan dalam 4 (empat)
kategori pasar, yakni pasar perdana, pasar sekunder, pasar ketiga dan pasar
keempat. (Samsul, 2006: 46) :

17

1. Pasar perdana adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk
pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum.
Emiten menawarkan efek kepada masyarakat luas melalui penjamin emisi,
dan penjamin emisi menunjuk beberapa agen penjual untuk menjangkau
investor yang tersebar di kota-kota besar seluruh negeri.
2. Pasar kedua atau pasar sekunder adalah tempat atau sarana transaksi jualbeli efek antarinvestor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara
efek. Diakatakan tempat karena secara fisik para perantara efek berada
dalam satu gedung dilantai perdagangan (trading floor), seperti di Bursa
efek Jakarta.
3. Pasar ketiga adalah sarana transaksi jual-beli efek antara market maker
serta investor dan harga dibentuk oleh market maker. Investor dapat
memilih market maker yang memberi harga terbaik. Sampai saat ini,
Indonesia belum memiliki pasar ketiga.
4. Pasar keempat adalah sarana transaksi jual-beli antar investor jual dan
investor beli tanpa melalui perantara efek. Transaksi dilakukan secara
tatap muka antar investor jual dan investor beli untuk saham atas
pembawa.

Pemerintah telah memberikan berbagai fasilitas kepada perusahaan yang
menawarkan saham atau obligasi kepada masyarakat dengan memberikan
kemudahan-kemudahan dan juga memberikan peraturan-peraturan agar
kepentingan masyarakat terjamin, sehingga setiap perusahaan yang akan go public
diteliti kelayakannya. Pasar modal di Indonesia sudah dikenal sejak tahun

18

1912, tetapi karena suasana politik dan ekonomi kegiatannya terhenti dan baru
bisa aktif lagi tahun 1976 (Kamaruddin, 2004:17).

2.2 Pengertian Indeks Saham
Indeks saham atau stock indexes (STODEX) adalah harga atau nilai dari
sekelompok saham yang dikumpukan berdasarkan kategori tertentu. Indeks ini
merupakan indikator pergerakan harga dari seluruh saham yang diwakilinya.

Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga
saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks
menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau
lesu.Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk
menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau
beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan
menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang
cepat pula.

Setiap negara biasanya memiliki kriteria dan cara tersendiri untuk memilah dan
memperdagangkan Indeks saham.Seperti yang sudah disinggung sebelumnya,
karena indeks saham merupakan indikator saham saja yang tidak memiliki aset,
maka untuk dapat diperdagangkan sebagai instrumen investasi, indeks saham
harus berbentuk kontrak yang memiliki kriteria tertentu, seperti satuan unit (lot),
nilai kontrak dan jangka waktu penyerahan. Karena kriteria tersebutlah, maka
indeks saham diperdagangkan dibursa berjangka (futures market) di Indonesia.

19

2.2.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan adalah gabungan harga saham perusahaan emiten
yang bertransaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI).Indeks harga saham gabungan
adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh
saham yang tercatat di bursa efek. Maksud dari gabungan seluruh saham ini
adalah kinerja saham yang dimasukkan dalam perhitungan seluruh saham yang
tercatat di bursa efek tersebut. (Sunariyah,2003:126).

Indeks Harga Saham Gabungan adalah penggambaran secara keseluruhan keadaan
harga-harga saham pada suatu bursa untuk waktu tertentu dibandingkan
denganharga saham secara keseluruhan pada waktu yang berbeda sehingga dapat
dilihat kecenderungan kenaikan atau penurunan.

Perusahaan yang Tercatat digunakan sebagai komponen perhitungan Indeks. Agar
IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia
berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa
Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain,
jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free
float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga
perubahan harga saham perusahaan tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi
kewajaran pergerakan IHSG. (www.idx.co.id).

IHSG adalah milik Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung
jawab atas produk yang diterbitkan oleh pengguna yang mempergunakan IHSG

20

sebagai acuan (benchmark). Bursa Efek Indonesia juga tidak bertanggung jawab
dalam bentuk apapun atas keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun
Pihak yang menggunakan IHSG sebagai acuan (benchmark).

Secara garis besar, ada tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap pergerakan
IHSG yaitu (Pasaribu, 2009) : faktor domestik, faktor asing, dan faktor aliran
modal ke Indonesia. Faktor domestik berupa faktor-faktor fundamental suatu
negara seperti inflasi, pendapatan nasional, jumlah uang yang beredar,
suku bunga, maupun nilai tukar rupiah. Berbagai faktor fundamental tersebut
dianggap dapat berpengaruh pada ekspektasi investor yang akhirnya berpengaruh
pada pergerakan Indeks. Faktor asing merupakan salah satu implikasi dari bentuk
globablisasi dan semakin terintegrasinya pasar modal di seluruh dunia. Kondisi ini
memungkinkan timbulnya pengaruh dari bursa-bursa yang maju (developed)
terhadap bursa yang sedang berkembang. Krisis yang mengakibatkan jatuhnya
bursa Amerika Serikat yang terjadi belakangan ini telah menyeret bursa di Asia
pada krisis tahun 1997, termasuk bursa Indonesia.IHSG untuk tanggal 10 Agustus
1982 selalu disesuaikan dengan kejadian-kejadian seperti: penawaran saham
perdana, initial public offering-IPO, right issues, company listing, dan konversi.

2.2.2 Indeks SahamNikkei 225 (NKY 225)
Nikkei 225 adalah indeks saham yang ada di bursa saham Tokyo (Tokyo Stock
Exchange /TSE), Jepang. Pergerakan indeks ini sudah dipublikasikan oleh surat
kabar Nihon Keizai sejak tahun 1971 dan merupakan satu dari sebagian kecil
faktor yang menggerakkan mata uang Yen Jepang. Saat ini, Nikkei telah berperan

21

sebagai indeks saham yang paling aktif dan diminati oleh pelaku pasar
internasional. Mirip dengan indeks Dow Jones di AS dan telah dicatat di bursabursa utama dunia seperti Singapore Exchange, Osaka Securities
Exchange dan Chicago Mercantile Exchange.Indeks ini dibuat untuk
mencerminkan kondisi pasar saham, oleh karena itu pergerakan setiap indeks
sektor industri dinilai setara dan tidak ada pembobotan yang lebih untuk sektorsektor industri tertentu.

Hal tersebut didukung dengan adanya penelitian terdahulu yaitu oleh Gading
Pramudika menyatakan bahwa Indeks NKY 225 berpengaruh secara negatif
terhadap IHSG.Hal ini membuktikan bahwa penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis.Penelitian Ika Wulandari (2013) menyatakan hal yang berbeda yaitu
bahwa Indeks NKY 225 berpengaruh secara positif terhadap IHSG.Sehingga hal
tersebut menjadi pembeda dalam penelitian ini dan penelitian terdahulu.

2.2.3 Indeks Saham Dow Jones Industrial (DJI)
Dow Jones & Co didirikan pada tahun 1882 oleh Charles Bergstresser. Namun
indeks rata-rata pertamanya tidak dipublikasikan di Wall Street Journal melainkan
dipesaingnya yaitu Customers’s Afternoon Letter. Awalnya tidak mengikut
sertakan saham industrial. Fokus pada saham pertumbuhan pada masa itu,
mayoritas saham perusahaan transportasi. Hal ini berarti indeks Dow Jones
pertama menghitung sembilan saham perkereta apian, perkapalan dan perusahaan
telekomunikasi. Rata-rata harga saham ini akhirnya berevolusi menjadi rata-rata
transportasi. Sampai pada 26 Mei 1896, Dow dibagi menjadi indeks transportasi

22

dan industrial, yang menciptakan apa yang kita kenal sebagai Dow Jones
Industrial Averages. (wikipedia.org)

Indeks Dow Jones Industrial (Dow Jones Industrial /DJI) adalah salah satu indeks
pasar yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones &
Company, Charles Dow. Dow membuat indeks ini sebagai suatu cara untuk
mengukur performa komponen industri di pasar saham Amerika. Saat ini DJI
merupakan indeks pasar AS tertua yang masih berjalan. Sekarang, bursa saham ini
terdiri dari 30 perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang sudah secara luas go
public. Pada awalnya di tahun 1896 terdapat 12 perusahaan yang terdaftar di DJI.
Jumlah keanggotaan bursa kemudian diperbanyak menjadi 20 pada tahun 1916
dan akhirnya menjadi 30 perusahaan sejak tahun 1928 hingga sekarang. Pada
umumnya indikator harga saham di USA adalah theDJI, Standard & Poor’s
Composite, The New York Stock Exchange Composite index, The American Stock
Exchange Market Value Index, The NASDAQ Composite.Perusahaan yang
termasuk di dalam DJIA diantaranya: 3M, American International Group, Boeing,
Citigroup, General Electric, Intel, Microsoft, Walt Disney Company, dan lain
sebagainya. (www.bisnisindex.com)

Hal tersebut didukung dengan adanya penelitian terdahulu yaitu oleh Fajar Budhi
Darmawan (2009) dan Ika Wulandari (2013) menyatakan bahwa Indeks DJI
berpengaruh secara positif terhadap IHSG.Hal ini membuktikan bahwa penelitian
yang telah dilakukan oleh penulis.

23

2.2.4 Indeks Saham Shanghai Stock Exchange (SSE)
Bursa Saham Shanghai (Shanghai Stock Exchange; SSE) adalah bursa
saham terbesar di Republik Rakyat Cina. SSE terletak di kota Shanghai, RRC.
Bursa ini didirikan pada 26 November 1990 dan mulai beroperasi pada 19
Desember tahun itu juga. Bursa saham ini merupakan organisasi nirlaba yang
dikelola oleh China Securities Regulatory Commission (CSRC).

Indeks pasar saham utama SSE adalah SSE Composite (Shanghai Composite)
yang merupakan indikator paling sering digunakan untuk mencerminkan kinerja
pasar SSE. Indeks penting lainnya yang digunakan di Bursa Efek Shanghai
termasuk Indeks SSE 50 danIndeks SSE 180.Mei 2012, sejumlah 932 perusahaan
mencatatkan sahamnya di SSE. Desember 2011, harga saham-saham di SSE
mencapai AS$2,3 triliun dalam kapitalisasi pasar global.(www.wikipedia.org)

Hal tersebut didukung dengan adanya pnelitian terdahulu yaitu oleh Gading
Pramudika menyatakan bahwa Indeks SSE berpengaruh secara positif terhadap
IHSG. Hal ini membuktikan bahwa penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.

2.2.5 Indeks Saham Korea Composite Stock Price Index (Kospi)
Korea Composite Stock Price Index (Indeks Harga Saham Gabungan Korea) atau
Kospi merupakan indeks dari seluruh saham biasa yang diperdagangkan di Bursa
Saham Divisi Korea Stock Exchange. Kospi adalah gambaran indeks pasar saham
Korea Selatan, seperti Dow Jones Average di AS. Kospi diperkenalkan pada tahun

24

1983 dengan nilai dasar 100 pada 4 Januari 1980. Ini dihitung berdasarkan
kapitalisasi pasar. Pada tahun 2007, volume harian Kospi mencapai ratusan juta
saham (senilai ratusan Won-mata uang Korsel).

Kospi (Hanguk jonghap juga jisu) diperkenalkan pada tahun 1983 menggantikan
indeks sebelumnya yaitu Dow KCSPI (Korea Composite Stock Price Index) atau
Indeks Harga Saham Gabungan Korea. Selama bertahun-tahun, Kospi bergerak di
bawah 1.000, memuncak di atas 1.000 pada bulan April 1989, November 1994,
dan Januari 2000. Pada 17 Juni 1998, Kospi tercatat sebagai indeks yang
mencapai gain/kenaikan tertinggi sebesar 8.50% (23,81 poin), ditengah krisis
keuangan Asia saat itu.

Tanggal 12 September 2001, Kospi mendapat "pukulan" karena imbas dari
peristiwa terorisme di WTC 9 / 11 dengan penurunan tajam sebesar 12,02%
(64,97 poin). Tanggal 28 Februari 2005, Kospi ditutup pada 1,011.36.
Lalukemudian jatuh kemb