Metode Return Metode Penelitian

11 3. Mengelompokkan rangking atas dan rangking bawah dengan perbandingan 50 dengan menghapus nilai tengah bila jumlah reksa dana ganjil agar menjadi genap. 4. Melakukan hal sama seperti langkah 1-3, dengan menggunakan data return NAB reksa dana pada tahun berikutnya. 5. Menentukan persistensi dengan melihat rangking atas dan bawah reksa dana pada tahun tersebut dibandingkan dengan rangking reksa dana pada tahun berikutnya dengan melihat konsistensi pada setiap rangking atas maupun bawah. 6. Kriteria dalam penentuan persistensi pada persentase konsistensi kinerja reksa dana yaitu:  Persentase winner tetap winner lebih dari 50 terjadi persistensi.  Persentase loser tetap loser lebih dari 50 terjadi persistensi.  Persentase winner ke loser lebih 50 tidak terjadi persistensi.  Perserntase loser ke winner lebih dari 50 tidak terjadi persistensi. Kedua perhitungan Post-Return untuk reksa dana winner dan loser . Berikut langkah-langkah perhitungannya : 1. Menghitung return NAB reksa dana. 2. Merangking return NAB dari tertinggi ke terendah dengan menggunakan hasil return akhir tahun. 3. Mengelompokkan rangking atas maupun rangking bawah dengan persentase 50 dengan menghapus nilai tengah jika jumlah reksa dana ganjil agar menjadi genap. 4. Menghitung nilai rata-rata pada kelompok rangking atas maupun rangking bawah. 12 5. Mengulang lagi langkah dari 1-4 untuk 1-3 tahun berikutnya. 6. Menghitung perbedaan rangking atas dengan rangking bawah setiap tahun penelitian. 7. Kriteria dalam penentuan persistensi dengan melihat hasil selisih antara winner dan loser :  Selisih nilai positif maka terjadi persistensi.  Selisih nilai negatif maka tidak terjadi persistensi.

b. Jensen Alpha

Pada penggunaan metode Jensen Alpha menggunakan 2 perhitungan untuk menentukan persistensi kinerja reksa dana yaitu: perhitungan presentase reksa dana saham winner dan loser berdasarkan kinerja sebelumnya dan perhitungan Post-Return untuk reksa dana winner loser. Pertama perhitungan persentase reksa dana saham winner dan loser berdasarkan kinerja tahun sebelumnya. Berikut langkah-langkah perhitungannya untuk menentukan persistensi kinerja reksa dana : 1. Menghitung return reksa dana, return IHSG, dan SBI. 2. Menghitung return reksa dana yang diinginkan investor dengan cara selisih return nab dengan suku bunga bebas resiko dan menghitung nilai return yang terjadi dengan menghitung selisih return ihsg dengan suku bunga bebas resiko. 3. Menghitung Jensen Alpha dengan menggunakan excel dengan cara membandingkan nilai return yang diharapkan investor dengan nilai return yang terjadi dengan data bulanan dalam 1 tahun. 4. Merangking hasil nilai Jensen Alpha dari tinggi ke rendah. 5. Mengelompokkan Jensen Alpha pada rangking atas maupun rangking bawah dengan persentase 50 dengan menghapus nilai tengah jika jumlah reksa dana ganjil agar menjadi genap. 6. Mengulangi langkah 1-5 dengan menghitung return reksa dana pada tahun berikutnya 13 7. Membandingkan rangking Jesen Alpha pada tahun tersebut dengan rangking jensen alpha pada tahun berikutnya dengan melihat konsistensi pada setiap rangking atas maupun bawah. 8. Kriteria dalam penentuan persistensi dengan melihat persentase konsistensi kinerja reksa dana yaitu:  Persentase winner tetap winner lebih dari 50 terjadi persistensi.  Persentase loser tetap loser lebih dari 50 terjadi persistensi.  Persentase winner ke loser lebih 50 tidak terjadi persistensi.  Perserntase loser ke winner lebih dari 50 tidak terjadi persistensi. Kedua perhitungan Post-Return untuk reksa dana winner dan loser . Berikut langkah-langkah perhitungannya : 1. Menghitung return reksa dana, return IHSG, dan SBI 2. Menghitung return reksa dana yang diinginkan investor dengan cara selisih return nab dengan suku bunga bebas resiko dan menghitung nilai return yang terjadi dengan menghitung selisih return ihsg dengan suku bunga bebas resiko 3. Menghitung Jensen Alpha dengan menggunakan excel dengan cara