83
Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING
MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Menghitung daya pembeda DP menggunakan rumus:
̅ ̅
Suherman dan Sukjaya, 1990 Keterangan:
DP = Daya pembeda ̅
= Rata-rata skor test mahasiswa kelompok atas yang menjawab benar suau butir soal.
̅ = Rata-rata skor test mahasiswa kelompok bawah yang menjawab benar
suatu butir soal. SMI= Skor maksimal ideal butir soal tersebut.
Ketentuan klasifikasi interpretasi daya pembeda soal sebagai berikut:
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Tes
Kriteria Daya Pembeda Interpretasi
0,70 DP ≤ 1,00 Sangat baik
0,40 DP ≤ 0,70 Baik
0,20 DP ≤ 0,40 Cukup
0,00 DP ≤ 0,20 Jelek
DP ≤ 0,00 Sangat Jelek
Sumber: Suherman 2003:161 Hasil validasi kualitas instrumen yang digunakan dalam penelitian
dijelaskan sebagai berikut.
1. Tes Kemampuan Awal Statistis
Kemampuan awal statistis KAS adalah pengetahuan yang dimiliki mahasiswa sebelum pembelajaran berlangsung. KAS mahasiswa diukur
menggunakan seperangkat instrumen materi statistika deskriptif yang telah dipelajari mahasiswa sebanyak delapan pertemuan sebelum pelaksanaan
penelitian. Tes KAS mahasiswa diterapkan pada saat ujian tengah semester UTS sebagai rangkaian pelaksanaan perkuliahan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa
telah mempersiapkan diri untuk mengikuti dan menyelesaikan soal tes KAS. Instrumen tes KAS sebelum digunakan dilakukan validasi muka dan isi
serta analisis kualitas butir soal dari hasil uji coba try out. Validasi muka dan isi dilakukan oleh penimbang yang berkualifikasi S2, sementara S3 dan S3 sebagai
dosen pendidikan matematika dan berpengalaman dalam mengampu mata kuliah
84
Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING
MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pengantar statistika di perguruan tinggi. Validitas muka instrumen tes KAS mencakup aspek-aspek: 1 kejelasan dari segi bahasa atau redaksional; 2 bahasa
yang digunakan baku; dan 3 kemenarikan penampilan sajian instrumen. Validitas isi mencakup kesesuaian butir-butir instrumen tes dengan aspek-aspek:
1 materi pokok yang diberikan; 2 indikator pencapaian hasil belajar; 3 kemampuan statistis yang diukur; dan 4 tingkat kesukaran untuk mahasiswa.
Data hasil validasi instrumen tes KAS dianalisis secara statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika inferensi menggunakan statistik uji Q-Cochran
untuk mengetahui keseragaman validitas oleh para penimbang terhadap instrumen tes KAS. Rata-rata persentase hasil validasi muka dan isi oleh para penimbang
terhadap tes KAS sebagaimana Lampiran B.1 dirangkum pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Rata-Rata Persentase Hasil Validasi Muka dan Isi oleh Penimbang Jenis Validasi
Persentasi Validitas Valid
Tidak Valid Total
Muka 80,76
19,24 100
Isi 85,87
14,13 100
Data pada Tabel 3.7 menunjukkan bahwa: 1 terdapat 80,76 instrumen tes KAS memenuhi syarat validitas muka dan 19,24 belum memenuhi syarat;
dan 2 85,87 instrumen tes KAS memenuhi syarat validitas isi dan 14,13 dinyatakan belum memenuhi syarat validitas.
Selanjutnya, hasil analisis validitas muka dan isi tersebut dilakukan uji keseragaman validitas. Pasangan hipotesis yang di uji adalah:
H : Para penimbang memberikan penilaian yang sama atau seragam
H
1
: Para penimbang memberikan penilaian yang tidak seragam Kriteria pengujian “terima H
bila Asymp.sig Q-Cochran lebih dari α = 0,05 dan
untuk harga lainnya H ditolak”. Hasil uji validasi muka dan isi sebagaimana
lampiran B, rangkumannya disajikan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Validasi Muka dan Isi Instrumen Tes KAS
Statistik Validitas Instrumen KAS
Kesimpulan Muka
Isi
N 13
13 Terima H
Cochran’Q 9, 000
a
2,297
a
df 5
5 Asymp.Signifikansi
0,109 0,807
Keterangan a. 1 is treated as a
a. 1 is treated as a
85
Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING
MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
success success
Data Tabel 3.8 terlihat bahwa hasil pengujian validitas muka dan validitas isi dengan statistik Q-Cohran diperoleh Asymp.Signifikansi berturut-turut 0,109
dan 0,807 lebih besar dari α = 0,05 sehingga terima H
. Hal ini menunjukkan bahwa para penimbang telah memberikan penilaian yang seragam terhadap
validitas muka dan validitas isi tiap butir tes kemampuan awal statistis. Meskipun secara statistik para penimbang menyatakan seragam terhadap
tiap butir tes KAS, namun terdapat perbaikan redaksi sebagai penyusun butir soal tes KAS. Perbaikan-perbaikan tersebut secara konsep tidak mengubah makna
substansial instrumen, melainkan mengarahkan kalimat instrumen menjadi semakin jelas dan mudah dipahami oleh mahasiswa. Hasil revisi tentang soal
tersebut dapat dilihat pada lampiran B.1.1, selanjutnya instrumen tes KAS diuji cobakan kepada 26 mahasiswa semester IV program studi pendidikan matematika
yang telah mempelajari mata kuliah statistika dasar pada salah satu perguruan tinggi di Maluku Utara.
Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahasa dan memperoleh gambaran bahwa butir-butir soal dalam tes dapat dipahami dengan
baik oleh mahasiswa serta untuk mengetahui kualitas butir soal. Kualitas butir soal yang meliputi: validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda soal
dihitung menggunakan bantuan program IBM SPSS for Windows versi 20 dan Microsoft Exel 2010. Validitas butir soal dihitung menggunakan rumus korelasi
product moment angka kasar dari Karl Pearson dengan mengkorelasikan skor tiap
butir terhadap skor totalnya. Menghitung reliabilitas soal digunakan statistik
Cronbach Alpha. Pasangan hipotesis yang diuji adalah:
H : Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara skor item soal dengan
skor total. H
a
: Terdapat korelasi positif yang signifikan antara skor item soal dengan skor total.
Kriteria pengujian: terima H jika
, pada taraf signifikansi α = 5 Usman dan Akbar, 2011. Pada taraf signifikansi α = 5 dengan n = 26
diperoleh nilai .
86
Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING
MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hasil hitung validitas butir soal dan reliabilitas soal tes kemampuan awal statistis KAS disajikan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Validitas dan Reliabilitas Tes Kemampuan Awal Statistis Hasil Uji Coba kepada 26 Mahasiswa
No Item
Validitas Item Soal Reliabilitas Soal
Interpretasi Kriteria
Interpretasi
1a 0,769
Tinggi Valid
0,756 Tinggi
1b 0,755
Tinggi Valid
1c 0,141
Sangat Rendah Invalid
2a 0,655
Tinggi Valid
2b 0,660
Tinggi Valid
2c 0,749
Tinggi Valid
3a 0,822
Sangat Tinggi Valid
3b 0,808
Sangat Tinggi Valid
3c 0,730
Tinggi Valid
3d 0,269
Rendah Invalid
4a 0,813
Sangat Tinggi Valid
4b 0,659
Tinggi Valid
4c 0,185
Sangat Rendah Invalid
Data Tabel
3.9 terlihat
bahwa besar
koefisien reliabilitas
= 0,756. Nilai ini jika disesuaikan dengan kriteria Guilford Suherman, 2003 bahwa instrumen dengan koefisien reliabilitas
merupakan klasifikasi dalam kategori tinggi. Selanjutnya, validitas item soal pada Tabel 3.9
menunjukkan bahwa: terdapat tiga butir soal 1c, 3d 4c dalam interpretasi sangat rendah karena nilai
kurang dari
Hal ini berarti butir soal tersebut tidak berkorelasi positif dengan skor total sehingga dinyatakan tidak
valid invalid. Sebaliknya, terdapat 10 sepuluh item soal 1a, 1b, 2a, 2b, 2c, 3a, 3b, 3c, 4a, 4b dengan nilai
lebih dari , berarti butir soal
tersebut berkorelasi positif yang signifikan dengan skor totalnya sehingga dinyatakan valid.
Selanjutnya, dilakukan analisis tingkat kesukaran TK dan daya pembeda DP terhadap setiap butir soal. Hal ini untuk mengetahui kualitas soal sukar,
sedang, mudah dan kualitas soal dalam membedakan kemampuan responden antara kemampuan atas dan kemampuan bawah. Hasil perhitungan TK dan DP
87
Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING
MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
instrumen tes KAS data lampiran B.2.1 dihitung menggunakan Microsoft Exel
yang diuraikan pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Instrumen Tes
Kemampuan Awal Statistis KAS Hasil Uji Coba kepada 26 Mahasiswa
Butir Soal Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda Indeks
Interpretasi Indeks
Interpretasi
1a 0,79
Mudah 0,33
Cukup 1b
0,60 Sedang
0,31 Cukup
1c 0,13
Sukar 0,07
Jelek 2a
0,27 Sedang
0,23 Cukup
2b 0,17
Sukar 0,21
Cukup 2c
0,15 Sukar
0,25 Cukup
3a 0,71
Mudah 0,52
Cukup 3b
0,75 Mudah
0,27 Cukup
3c 0,32
Sedang 0,31
Cukup 3d
0,14 Sukar
0,04 Jelek
4a 0,64
Sedang 0,44
Baik 4b
0,50 Sedang
0,42 Baik
4c 0,15
Sukar 0,06
Jelek Hasil hitung TK dan DP tes KAS pada Tabel 3.10 setelah disesuaikan
dengan klasifikasi menurut Suherman, 2003 menunjukkan bahwa, terdapat: 1 tiga butir soal dalam interpretasi tingkat kesukaran mudah, lima butir soal dalam
interpretasi sedang, dan lima butir soal dalam interpretasi sukar; 2 terdapat delapan butir soal dengan daya pembeda DP cukup, dua butir soal dengan DP
baik, dan tiga butir soal lainnya dalam interpretasi DP yang jelek. Berdasarkan hasil analisis data ujicoba instrumen tes KAS terdapat tiga
butir soal, yaitu 1c, 3d, 4c dinyatakan tidak valid, tingkat kesukaran dalam interpretasi sukar, dan daya pembeda dalam interpretasi jelek. Ketiga butir soal
tersebut tidak digunakan sebagai instrumen tes KAS dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa sepuluh butir soal 1a, 1b, 2a, 2b, 2c, 3a, 3b, 3c, 4a, 4b
tes KAS dinyatakan memenuhi karakteristik yang cukup memadai sebagai instrumen penelitian ini. Karena jumlah butir soal tes KAS berkurang dari 13 butir
menjadi 10 butir soal, maka lama waktu yang semula ditetapkan 130 menit diturunkan menjadi 100 menit.
Memberikan skor terhadap hasil pekerjaan responden terhadap instrumen penelitian digunakan kriteria penilaian. Kriteria pemberian skor untuk soal tes
88
Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING
MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kemampuan awal statistis, tes kemampuan penalaran statistis dan komunikasi statistis dilakukan menurut Thomson 2006 dengan kriteria seperti dijelaskan
Tabel 3.11 berikut ini.
Tabel 3.11 Kriteria Skor Penilaian Hasil Kerja Responden terhadap Instrumen Penelitian
Kriteria Skor Respon Penyelesaian
4 Dapat menjawab semua aspek pertanyaan tentang penalaran
statistis dan diberikan secara lengkap, jelas dan benar 3
Menjawab hampir semua aspek pertanyaan diberikan dengan satu kesalahankekurangan yang signifikan
2 benar
secara parsial
dengan lebih
dari satu
kesalahankekurangan yang signifikan 1
tidak terselesaikan secara keseluruhan namun mengandung sekurang-kurangnya satu argumen yang benar
berdasarkan pada proses atau argumen yang salah, atau tidak ada respon sama sekali
Menggunakan teknik skor penilaian Tabel 3.11 di atas diperoleh hasil mengenai kemampuan awal statistis mahasiswa yang disajikan pada lampiran C.1.
Hasil kemampuan awal statistis mahasiswa yang diperoleh dianalisis untuk mengkategorikan kemampuan awal statistis tinggi, sedang, rendah dan
membedakan level kelas atas bawah subyek sampel penelitian ini. Analisis untuk mengklasifikasikan skor KAS mahasiswa dalam kategori
tinggi, sedang dan rendah pada level kelas atas dan bawah berpedoman pada skor rata-rata
̅ dan simpangam baku SB yang disajikan pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12 Pedoman Klasifikasi Skor KAS Mahasiswa Skor KAS Mahasiswa
Kualifikasi Kemampuan
X ≥ ̅
Tinggi ̅ ≤ X ̅
Sedang X
̅ Rendah
Sumber: Arikunto 2009 Keterangan:
X : Skor Kemampuan Awal Statistis Mahasiswa
̅ : Rata-Rata Skor Kemampuan Awal Statistis Mahasiswa
SB : Simpangan Baku Skor Kemampuan Awal Statistis Mahasiswa
89
Karman Lanani, 2015 KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS, KOMUNIKASI STATISTIS DAN ACADEMIC HELP-SEEKING
MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN ICT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hasil perhitungan data kemampuan awal statistis mahasiswa secara keseluruhan menghasilkan rata-rata
̅ dan simpangan baku SB = 5,49. Menggunakan data statistik tersebut diperoleh pengelompokan
mahasiswa subyek sampel penelitian yang disajikan pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13 Klasifikasi KAS X Mahasiswa Level Kelas Atas LKA dan Level Kelas Bawah LKB
Level Kelas Atas Level Kelas Bawah
Skor KAS Kualifikasi
Jlh Skor KAS
Kualifikasi Jlh
X ≥ 21,97 Tinggi
10 X ≥ 21,97
Tinggi 10
10,99 ≤ X 21,97
Sedang 35
10,99 ≤ X 21,97
Sedang 31
X 10,99 Rendah
6 X 10,99
Rendah 10
Jumlah 51
Jumlah 51
Berpedoman pada hasil kualifikasi KAS pada Tabel 3.13 maka jumlah mahasiswa dari level kelas atas dan bawah yang memperoleh PBP berbantuan ICT dan
pembelajaran konvensional diperinci pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14 Banyaknya Mahasiswa yang Memperoleh PBP Berbantuan ICT dan PK pada Setiap Level Kelas menurut Kategori KAS
Kategori BPB Berbantuan ICT
Pembelajaran Konvensional LKA
LKB LKA
LKB
Tinggi 5
5 5
5 Sedang
18 15
17 16
Rendah 3
6 3
4
Total 26
26 25
25
2. Tes Kemampuan Penalaran Statistis KPS