14 Gambar 3.3 menjelaskan mengenai hak akses yang dimiliki oleh masing-
masing aktor. User atau klien dapat melihat peta dan data. Sedangkan admin dapat melihat peta, data dan melakukan manajemen data dengan login terlebih
dahulu. Diagram class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Gambar 3.4 merupakan class diagram dari aplikasi yang
dibuat. Dalam sebuah kelas terdapat sebuah atribut yang mewakili indentitas kelas dan beberapa fungsi atau dalam pemrograman java lebih dikenal dengan
method.
Gambar 3.4 Class Diagram
Proses pengujian berfokus pada logika internal software untuk memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada fungsi eksternal, yaitu
mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa dengan input yang terbatas akan didapatkan hasil aktual yang sesuai
dengan yang dibutuhkan.
4. Hasil pembahasan dan implementasi
Sistem yang berjalan selama ini adalah proses pengolahan data masih bersifat konvensional, sudah menggunakan bantuan komputer namun masih perlu
dilakukan kalkulasi terlebih dahulu oleh admin, bukan sistem. Sehingga dalam
15 proses pengolahan data FSVA kurang efesien. Data FSVA yang diterbitkan
berbentuk buku menimbulkan resiko akan kehilangan data dan penumpukan laporan serta dari aspek penyajian informasi FSVA yang kurang up to date secara
tepat dan mendadak dimana membutuhkan ketelitian, kecepatan, dan keakuratan dalam penanganannya. Dengan adanya aplikasi FSVA, maka data akan
terintegrasi karena setiap kecamatan dapat melakukan input data dan tersimpan ke database yang sama. Selain itu
dengan menerapkan teknologi Three-tier akan memberikan ketersediaan tinggi pada aplikasi. Karena didalamnya server yang melayani user
tidak hanya satu.
Ditahap pengkodean, ada kode yang terpasang pada halaman web, dalam kasus ini terpasang pada JSP dan Servlet dan terpasang pada tabel. Kode yang
yang terpasang pada tabel berupa trigger yang berjalan ketika tabel yang terpasang trigger terjadi proses insert maupun update data.
Gambar 4.1 Potongan Perintah Menampilkan Peta Pangan
Fungsi showMap merupakan fungsi yang tertanam pada javascript oraclemap.js dipanggil dengan mengambil layer yang sudah dihasilkan oleh
Mapbuilder. Layer digunakan sebagai dasar peta yang belum memiliki tema. Kemudian pada fungsi addThemeBasedFOI tema yang terdiri dari penggabungan
data dengan style ditampilkan diatas peta dasar. Pada halaman lihat peta klien dapat melihat peta pangan, akses, manfaat
dan peta ketahanan pangan. Data yang sudah dilakukan penghitungan
16 ditampilkan dengan perbedaan warna yang menunjukkan keadaan di masing-
masing kecamatan. Halaman lihat peta merupakan halaman yang berfungsi untuk menampilkan peta berdasarkan jenis datanya.
Gambar 4.2 memperlihatkan antarmuka lihat peta.
Gambar 4.2 Tampilan halaman lihat peta
Halaman lihat data merupakan halaman yang berisi tentang informasi data yang ditampilkan dengan cara melakukan query ke database dengan melakukan
join tabel peta_brebes untuk menampilkan nama kecamatan dengan tabel pangan, manfaat maupun tabel akses.
Gambar 4.3 Potongan Perintah Menampilkan Data Pangan
Potongan perintah untuk melihat data dapat pangan dilihat pada gambar 4.3. Ketika pengguna memilih untuk melihat data maka server memberikan response
17 berupa hasil query dari database. Berbeda dengan two-tier, pada middle-tier
aplikasi tidak merujuk langsung ke database. Tapi terhubung dengan datasource yang dikonfigurasi di application server.
Ketika admin melakukan submit data, maka halaman JSP update data mengesekusi method POST yang merujuk pada halaman servlet updateTabel.
Halaman JSP hanya digunakan untuk memilih tabel, kecamatan, kolom dan menerima input data untuk digunakan sebagai parameter ketika mengesekusi
servlet updateTable.
Gambar 4.4 Potongan Perintah Update Data Pangan
Pada gambar 4.4, setelah halaman JSP update data diesekusi, maka akan dilakukan manipulasi data dengan menjalankan query mengubah data dengan
data yang baru dengan kolom dan kecamatan yang diinputkan.
Gambar 4.5 Halaman Update Data
Gambar 4.5 menggambarkan halaman update data pangan.Setalah berhasil login, admin akan masuk ke halaman beranda admin. Ketika admin melakukan
18 submit data, maka halaman JSP update data mengesekusi method POST yang
merujuk pada halaman servlet updateTabel. Halaman JSP hanya digunakan untuk memilih tabel, kecamatan, kolom dan menerima input data untuk digunakan
sebagai parameter ketika mengesekusi servlet updateTable. Trigger merupakan PLSQL yang tersimpan di database yang mana akan
berjalan atau ‘fire’ ketika terjadi sesuatu. Salah satu event yang dapat
menyebabkan trigger berjalan adalah proses DML Data Manipulation Language. Perintah SQL yang termasuk dalam DML adalah insert, update dan
delete. Proses bisnis atau kalkulasi berada pada database-tier karena kalkulasi berhubungan langsung dengan proses DML, selain itu untuk melakukan kalkulasi
dibutuhkan proses melakukan select nilai maksimal dan minimal pada satu kolom data setiap indikator dan akan membutuhkan waktu yang lebih lama jika proses
kalkulasi berada pada middle_tier. TGR_RAS_KON berfungsi untuk menghitung rasio ketersediaan pangan.
Untuk mencari rasio ketersediaan pangan, maka data pangan harus dicari terlebih dahulu data netto. Setelah itu netto padi, jagung dan ubi dijumlahkan dan dibagi
dengan jumlah dari populasi kali 365 hari. Setelah itu konsumsi normatif dibagi dengan hasil dari penghitungan diatas.
Gambar 4.6
Potongan trigger RAS_KON
Baris perintah pada gambar 4.6 digunakan untuk mencari rasio ketersediaan pangan dengan berdasarkan pada rumus komposit ketahanan pangan. TGR_IAV
berfungsi untuk melakukan konversi rasio data ketersediaan pangan ke dalam suatu indeks, yang menggunakan skala 0 sampai 1.
19
Gambar 4.7 Potongan trigger IAV
Baris perintah pada gambar 4.7 mengambil data rasio_konsumsi tiap kecamatan dan memasukkannya ke dalam parameter kec1-17. Max dan min
mencari nilai maksimal rasio_konsumsi dan min mencari nilai minimal dari rasio_konsumsi. Ketika data berubah akan dilakukan perubahan data tiap baris
dengan rumus indeks.
Gambar 4.8 Potongan trigger TGR_AKSES
Baris perintah pada gambar 4.8 digunakan untuk mencari presentase penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan. Data yang dimasukkan dibagi
dengan populasi per kecamatan dikali 100.
Gambar 4.9 Potongan trigger HTG_HRP
Untuk mencari ILEX, digunakan data angka harapan kebalikan dari harapan hidup. Maka digunakan trigger untuk mencari angka tersebut dengan
menggunakan perhitungan 100 - harapan hidup. Proses pengujian dilakukan dengan melakukan fungsionalitas sistem dan
proses failover maupun loadbalance. Selain itu mengukur tingkat kesuksesan
20 user ketika mengakses aplikasi. Disimulasikan user yang mengakses adalah 20
user dengan bantuan tool WAPT.
Server Sesi user
Sesi Gagal
Successful pages
Failed pages Successful hits
Failed hits
Avg Response time, sec
1 server 114
3324 6086
436 0.01
1 server 111
2031 6195
354 0.02
1 server 111
2092 6316
362 0.01
1 server 113
2098 6302
361 0.02
1 server 105
2839 6772
346 0.02
cluster 117
3057 7314
207 0.01
cluster 125
3229 7708
335 0.01
cluster 116
3024 7138
299 0.01
cluster 124
3326 7626
133 0.01
cluster 120
3101 7309
213 0.02
Gambar 4.10
Hasil pengujian sistem
Gambar 4.10 menunjukan ketika sistem diakses oleh 20 user, sesi yang dapat ditangani oleh server dan akses terhadap link maupun halaman yang dapat
ditangani. Terlihat bahwa server cluster memiliki performa yang lebih baik dari server tunggal ketika melayani basic sesi, halaman maupun akses link.
5. Kesimpulan