11 5. Prioritas 5: 0,16
– 0,32 Tahan Pangan
6. Prioritas 6: 0,16 Sangat Tahan Pangan
Gambar 2.1 FSVA Provinsi Jawa Tengah
Gambar 2.1 merupakan FSVA Provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011. Kabupaten
Brebes memiliki status tahan pangan, berbeda dengan daerah lain yang memiliki status sangat tahan pangan. Daerah dengan status Tahan Pangan memiliki 4
faktor penyebab yaitu tidak memadainya produksi pangan pokok, balita dengan berat badan dibawah normal, kemiskinan dan keluarga tanpa akses terhadap air
bersih. Sedangkan daerah dengan status sangat tahan pangan memiliki 3 faktor penyebab yaitu kecuali keluarga tanpa akses terhadap air bersih [1]. FSVA yang
dikeluarkan oleh BPK melakukan penghitungan indeks dari semua kecamatan dalam satu provinsi, dengan mempersempit variable yaitu melakukan
penghitungan indeks dalam satu kabupaten akan semakin memperjelas pemetaan ketahanan dan kerentanan pangan.
3. Metode Penelitian
Metode perancangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah metode prototyping. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk
12 membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari
perangkat lunak yang harus dibuat. Prototype merupakan bentuk dasar atau
model awal dari suatu sistem atau subsistem [10].
Gambar 3.1 Metode Prototyping Pressman, 2002
Gambar 3.1 merupakan tahap-tahap di dalam prototyping model yang akan diimplementasikan di dalam perancangan aplikasi FSVA ini antara lain
pengumpulan kebutuhan. Sistem yang akan dibangun memiliki dua aktor yaitu user dan admin. Beberapa proses yang akan berjalan antara lain proses melihat
data, proses melihat peta dan proses manajemen data FSVA.
Aplikasi FSVA berbasis spasial dibutuhkan untuk mempercepat proses identifikasi daerah yang rentan maupun rawan pangan. Aplikasi ini akan
melakukan penghitungan dengan rumus indeks ketahanan pangan komposit sebagai dasar atau rumus. Admin hanya perlu memasukkan data yang termasuk
dalam 9 indikator ketahanan pangan. Data yang ditampilkan merupakan data yang dimasukkan oleh admin. Sedangkan peta yang ditampilkan merupakan hasil
penghitungan yang dilakukan aplikasi. Ketika data diinputkan, maka trigger berjalan dan melakukan kalkulasi berdasarkan rumus indeks ketahanan pangan
komposit yang sudah dijabarkan didalam trigger.
Sistem dirancang berbasis web menggunakan konsep arsitektur three-tiers, terdiri atas client-tier yang berjalan di browser, middle-tier. Middle-tier
menjalankan program yang berisi aturan-aturan aplikasi. Dari sisi pandang klien, bussiness process server adalah berfungsi sebagai server dengan scripting
13
menggunakan JSP, servlet dan javascript [10]. Middle-tier dibangun pada BEA
WebLogic dengan menggunakan teknologi clustering pada instance untuk memberikan proses failover didalamnya. Database-tier menggunakan Oracle
Database 10G Release 2 yang didalamnya terdapat Oracle Spatial.
Gambar 3.2 Arsitektur Sistem
Database-tier berfungsi sebagai tempat penyimpanan data, baik data tabel maupun data spasial. Penghubung antara middle-tier dengan database-tier adalah
JDBC. Pada middle-tier, BEA Weblogic bertugas sebagai application server yang didalamnya telah terpasang Mapviewer dan aplikasi FSVA yang diakses oleh
client melalui LAN yang merujuk pada alamat dan port server. Sistem aplikasi dirancang dengan menggunakan Unified Modelling
Language UML. Use case diagram menggambarkan aktor yang yang terlibat di dalam aplikasi dan proses yang akan berjalan pada aplikasi yang akan dibangun.
Data Pangan Data Akses
Data Manfaat Melihat Data
extend extend
extend
Melihat Halaman About
Peta Ketahanan Pangan Peta Akses Peta Pangan Peta Manfaat Melihat Peta
extend extend extend
extend
user Data Pangan
Data Akses Data Manfaat
Melihat Data
extend extend
extend
Peta Ketahanan Pangan Peta Akses Peta Pangan Peta Manfaat Melihat Peta
extend extend extend extend
admin Update
Manage Data
extend
Gambar 3.3 Diagram Use Case Sistem
14 Gambar 3.3 menjelaskan mengenai hak akses yang dimiliki oleh masing-
masing aktor. User atau klien dapat melihat peta dan data. Sedangkan admin dapat melihat peta, data dan melakukan manajemen data dengan login terlebih
dahulu. Diagram class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Gambar 3.4 merupakan class diagram dari aplikasi yang
dibuat. Dalam sebuah kelas terdapat sebuah atribut yang mewakili indentitas kelas dan beberapa fungsi atau dalam pemrograman java lebih dikenal dengan
method.
Gambar 3.4 Class Diagram
Proses pengujian berfokus pada logika internal software untuk memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada fungsi eksternal, yaitu
mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa dengan input yang terbatas akan didapatkan hasil aktual yang sesuai
dengan yang dibutuhkan.
4. Hasil pembahasan dan implementasi