53
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, artinya karena sampel tidak dikarantina atau tidak diasramakan. Menurut Suharsimi
Arikunto 1992:272 penelitian quasi eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui adanya akibat atau tidak terhadap subjek
yang dikenai perlakuan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan menggunakan dua kelompok perlakuan yang berbeda.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Two Groups Pretet-Posttest Design”, yaitu desain penelitian yang terdapat
pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberikan perlakuan. Sebelum masing-masing kelompok diberi perlakuan, terlebih dahulu
dilakukan test awal prestest untuk mengetahui kemampuan akurasi passing.
Gambar 10. Design Penelitian Suharsimi Arikunto 1992: 274 Keterangan :
P : Populasi
S : Sampel
Pretest : Tes awal kemampuan mengoper bola rendah
MSOP : Matched Subject Ordinal Pairing
T1 : Kelompok Pertama dengan perlakukan Small
Sided Games T2
: Kelompok kedua dengan perlakuan Passing Drills Posttest
: Tes akhir kemampuan mengoper bola rendah
54 Dalam penelitian quasi atau penelitian semu, semua kelompok
akan dikenai perlakuan, akan tetapi penelitian ini tidak ada kelompok kontrol, jadi penelitian ini membandingkan hasil tes sebelum post-test dan sesudah
post-test kenai perlakuantreatment Setelah diberi perlakuan diadakan tes akhir posttest untuk mengetahui
kemampuan tembakan hukuman atlet setelah mendapatkan perlakuan. Kelompok A diberikan perlakuan small sided games, sedangkan kelompok B
diberikan perlakuan passing drills. Menurut Sutrisno Hadi yang dikutip oleh Adiet Tyanto Wibowo
2011:42 mengemukakan bahwa pada dasarnya ada tiga cara pairing, yaitu nominal pairing, ordinal pairing, dan kombinasinya. Dalam penelitian ini
menggunakan ordinal pairing yaitu dengan mengelompokan siswa berdasarkan rangking. Siswa rangking satu di kelompok kiri, siswa rangking
dua di kelompok kanan, selanjutnya siswa rangking tiga di kelompok kanan, selanjutnya siswa rangking empat di kelompok kiri. Siswa yang mempunyai
prestasi awal setara dipasang-pasangkan ke dalam kelompok eksperimen 1 K-1 dan eksperimen 2 K-2 sebagai berikut :
K-1 K-2
A B
A B
A B dst
Gambar 4. Bagan Pengelompokan dengan ordinal pairing Sutrisno Hadi dalam Adiet Tyanto Wibowo, 2011:42
55 Berdasarkan uraian di atas hasil pengelompokan berdasarkan ordinal
pairing adalah sebagai berikut: Tabel 5. Pengelompokan berdasar Ordinal Pairing
Penentuan kelompok mana yang dikenai metode latihan Small Sided Games dan metode latihan Passing Drill dilakukan dengan undiantos koin.
Dimana koin menggunakan Koin Mata Uang Rupiah. dan telah ditentukan Kelompok A mendapat perlakuan metode latihan Small Sided Games dan
kelompok B mendapat perlakuan metode latihan Passing Drill.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian