Analisis Situasi PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

SMPN 2 Wates merupakan salah satu sekolah yang dijadikan lokasi PPL UNY Tahun 2015 pada semester khusus 2015. SMPN 2 Wates merupakan Sekolah Berstandar Nasional SNN. Adapun visi dan misi SMPN 2 Wates yaitu: 1. Visi: Unggul Dalam Berprestasi Berlandaskan Imtaq Dan Akhlak Mulia 2. Misi: 1 Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien sehingga siswa dapat berkembang secara optimal. 2 Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara efektif dan efisien. 3 Menciptakan situasi sekolah yang berwawasan kebangsaan dan agamis. 4 Menyusun kurikulum SMPN 2 Wates yang sesuai dengan perkembangan. 5 Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 6 Memenuhi sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan mutakhir. 7 Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang professional 8 Mewujudkan pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien. 9 Mewujudkan sistem penilaian pendidikan yang sesuai dengan kurikulum. 10 Melakukan penggalangan biaya pendidikan yang memadai. 11 Menciptakan budaya mutu sekolah yang harmonis. 12 Menciptakan lingkungan sekolah yang indah, bersih dan nyaman. SMP Negeri 2 Wates berlokasi di Jalan Raya Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai sebuah instansi pendidikan, SMP Negeri 2 Wates memiliki kelengkapan fisik yang mendukung kegiatan pembelajaran, yaitu 14 ruang kelas yang terdiri dari 4 ruang untuk kelas VII, 5 ruang untuk kelas VIII, dan 5 ruang untuk kelas IX. Terdapat pula 3 ruang laboratorium yang meliputi laboratorium Biologi, laboratorium Fisika, dan laboratorium komputer, serta 16 ruang untuk kegiatan lainnya. SMP Negeri 2 Wates memiliki 386 siswa yang terdiri atas 128 siswa kelas VII, 129 siswa kelas VIII, dan 129 siswa kelas IX. Sekolah ini juga memiliki 1 orang Kepala Sekolah, 26 orang guru dengan 21 orang guru yang telah tersertifikasi. Tingkat pendidikan guru SMPN 2 Wates yaitu 2 Guru lulus S2, 22 Guru lulus S1, dan 2 Guru lulus D3. Selain itu, SMP Negeri 2 Wates juga 2 memiliki karyawan yang berjumlah 9 orang yang terdiri dari karyawan administrasi keuangan, karyawan administrasi umum, karyawan perpustakaan, karyawan laboratorium IPA, penjaga sekolah, dan penjaga malam. Sebenarnya jumlah karyawan di sekolah ini sudah mencukupi, akan tetapi pembagian kerjanya belum merata. Tingkat pendidikan karyawan semuanya lulusan SMA. Sekolah tidak merekrut karyawan secara langsung, tetapi melalui SK dari BKD. Fasilitas belajar mengajar dan media pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah ini adalah ruang kelas, meja, kursi, papan tulis, black board dan white board, TV, VCD Player, Tape, laptop, LCD, dan ruang praktik khusus sesuai dengan jurusan yang dilengkapi dengan alat-alat yang mendukung pelajaran yang bersangkutan. SMP Negeri 2 Wates memiliki perpustakaan berukuran 10 x 5m 2 dengan suasana ruangan yang tenang, cukup terang dan bersih. Koleksi buku yang ada di perpustakaan tersebut cukup banyak, ada pula koleksi buku terbaru yang diberikan pemerintah sebagai panduan dan pengetahuan siswa, tetapi belum tertata rapi. Majalah, kliping, atlas, ensiklopedi, dan kamus bahasa telah tersedia. Fasilitas lain yang tersedia di perpustakaan adalah televisi, 4 komputer yang bisa tersambung dengan jaringan internet, 6 meja dan 16 kursi untuk membaca. Laboratorium yang dimiliki oleh sekolah ini ada 3, yakni laboratorium Biologi dan laboratorium Fisika dengan ketersediaan alat yang lengkap, hanya kurang pada penataan alat-alat praktik siswa, serta laboratorium komputer dengan 22 unit komputer. Selain aspek fisik, sekolah ini juga peduli terhadap permasalahan yang dimiliki oleh para siswa, dengan adanya program bimbingan konseling yang teratur dan buku pribadi untuk setiap siswa. Bimbingan belajar yang ada di SMPN 2 Wates berupa tambahan jam pelajaran yang ditujukan bagi siswa kelas IX. Bimbingan belajar ini diberikan pada akhir tahun pelajaran atau saat menjelang UN. Selain kegiatan pembelajaran, ada kegiatan ekstrakurikuler, yaitu pramuka, seni tari, seni baca Al- Qur’an, sepak bola, dan bahasa Inggris bekerjasama dengan BLTI Yogyakarta yang diikuti oleh mayoritas kelas VII. Salah satu organisasi yang ada di SMPN 2 Wates adalah OSIS. Fasilitas untuk keorganisasian OSIS yaitu ruang OSIS berukuran 7 x 3m 2 dengan meja dan kursi untuk rapat, lemari untuk menyimpan seragam baris- berbaris, dan bagan pengurus OSIS. SMPN 2 Wates memiliki koperasi siswa dan 2 kantin. Koperasi siswa menyediakan makanan ringan, minuman dan perlengkapan sekolah sedangkan kantin menyediakan makanan berat berupa soto, nasi goreng, nasi bungkus, 3 arem-arem dan juga makanan ringan serta minuman. Selain itu, sekolah ini memiliki mushola dengan peralatan ibadah dan administrasi yang lengkap. Mukena telah tersedia dengan jumlah yang cukup banyak, tempat wudhu yang terpisah antara putra dan putri, serta susunan takmir. Akan tetapi belum tersedia garis shaf sholat. Sekolah ini memiliki 12 kamar kecilWC untuk siswa putra dan putri, dan 1 kamar kecilWC untuk guru. Kondisi kamar kecil tersebut cukup bersih. Selain itu, kondisi lingkungan di sekitar sekolah juga cukup bersih dan terawat. Namun kondisi taman dan juga kolam sekolah kurang bersih dan terawat. Pot- pot bunga berada pada posisi yang kurang tepat dan kolam yang penuh dengan sampah dan lumut. Sebelum melaksanakan kegiatan PPL yang dimulai pada tanggal 10 Agustus – 12 September 2015, penyusun terlebih dahulu melakukan observasi. Observasi ini terdiri dari 2 macam, yaitu observasi kondisi fisik sekolah dan observasi proses pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi kondisi fisik sekolah yaitu mengamati segala macam fasilitas fisik di sekolah, seperti ruangan sekolah, lapangan, taman, dll. Observasi kondisi fisik ini dilaksanakan pada hari Senin 3 Agustus 2015. Kegiatan observasi proses pembelajaran di kelas dilakukan bersama guru pembimbing PPL. Observasi kelas dilaksanakan pada hari Minggu 27 Juli 2015 Hasil observasi proses pembelajaran di kelas yang digunakan sebagai dasar penentuan program PPL. Proses pembelajaran di SMPN 2 Wates, khususnya Seni tari guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menyapa siswa kemudian juga memberikan apersepsi untuk mengantarkan siswa agar siap mengikuti pembelajaran Seni tari. Kemudian Guru menyampaikan materi, materi disampaikan dengan jelas dan dikaitkan dengan keadaan lingkungan sekitar. Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Bahasa yang digunakan dalam pembelajaran yaitu Bahasa Indonesia terkadang diselingi dengan bahasa Jawa. Penggunaan bahasa Jawa dimaksudkan untuk memberikan variasi dan humor supaya siswa tidak mengantuk dan tidak bosan. Alokasi waktu yang digunakan adalah 3 jam pelajaran 3 x 40 menit. Dari awal sampai akhir pembelajaran, penggunaan waktu cukup efektif dan efisien. Guru Seni tari juga selalu masuk ke kelas tepat pada waktunya. Guru seni tari mampu menguasai kelas dengan tidak hanya terpacu pada satu titik. Guru terkadang menulis di papan tulis, terkadang mendekati siswa. Guru juga menegur siswa yang kurang memperhatikan dengan mengajukan 4 pertanyaan sehingga siswa dapat terlibat dalam pembelajaran. Guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan dengan sistem acak merata. Terkadang menunjuk siswa dengan menggunakan tanggal. Media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran antara lain white board, spidol dan buku paket Seni tari. Evaluasi dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan dan memberikan penugasan untuk memperkuat pemahaman siswa. Pembelajaran diakhiri dengan do’a dan salam.

B. Rumusan Kegiatan Program Ppl