ANALISIS PEMBENTUKAN MAT PADA JARINGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN PROGRAM LAZARUS

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PEMBENTUKAN MAT PADA JARINGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN PROGRAM LAZARUS

Oleh

ESTY HANDAYANI

Matriks Asal Tujuan (MAT) adalah matriks berdimensi dua yang paling sering dipergunakan untuk menggambarkan pola pergerakan yang memuat informasi jumlah pergerakan antarzona. Pembentukan MAT dalam penelitian ini hanya pada jaringan sederhana dengan 5 zona asal-tujuan (O-D) menggunakan metode Gravity dengan dua-batasan. Dalam penelitian ini, pembentukan MAT pada jaringan sederhana menggunakan program Lazarus. Lazarus merupakan salah satu Integrated Development Environment (IDE) dari Free Pascal Compailer (FPC). FPC dapat digunakan untuk Windows, Linux dan Mac. Jika sebelumnya perhitungan masih membutuhkan waktu yang cukup lama, dengan program tersebut pembentukan MAT akan lebih cepat dan efisien. Untuk menghitung MAT secara manual menghabiskan waktu 3 jam dan kemungkinan kesalahan dalam menuliskan rumus semakin besar. Dengan menggunakan program ini, perhitungan MAT dapat diselesaikan dalam waktu 5 menit.


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF O-D MATRIX FORMATION ON A SIMPLE NETWORK USING LAZARUS PROGRAM

By

ESTY HANDAYANI

Origin Destination Matrix (O-D MATRIX) is two- dimensional matrix are often to described the patterns of movement that contains information the amount of intrazone movement. O-D MATRIX formation in this research on simple network with 5 origin-destination zone (O-D) used Gravity method with two-limitation . In this research, O-D MATRIX formation on a simple network using Lazarus program. Lazarus is the one of Integrated Development Environment (IDE) from Free Pascal Compailer (FPC). FPC that can be used for Window, Linux, and MAC. If the previous calculations requier a longer time, this program will be quickly and efficiently of O-D Matrix. It takes 3 hours to calculate O-D Matrix manualy and input the formula will enhance error possibility. This program spents 5 minutes to calculate O-D Matrix .


(3)

ANALISIS PEMBENTUKAN MAT PADA JARINGAN

SEDERHANA MENGGUNAKAN PROGRAM LAZARUS

Oleh :

ESTY HANDAYANI

1115011025

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik

Pada

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG


(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Lampung pada tanggal 12 Januari 1994, sebagai anak Pertama dari Bapak S. Sukoco (Alm) dan Ibu Roslinda. Penulis memiliki satu orang adik bernama Yunita Anggraini.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN 2 Sumber Rejo diselesaikan pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 4 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2008, Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 3 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2011.

Tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiwa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unila melalui jalur undangan.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi BEM-FT selama 3 periode dan HIMATEKS Universitas Lampung.

Pada November 2013-Februari 2014, penulis melakukan kerja praktik di proyek pembangunan Gedung Extention Sekolah Darma Bangsa, Bandar Lampung. Serta pada Januari 2015 melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bujung Tenuk Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang.


(8)

Persembahan

Alhamdulillahirabbil’alamiin

Akhirnya aku sampai ketitik ini, terima kasihya Rabb engkau

hadiahkan sepercik keberhasilan ini Kupersembahkan

karya kecil ini

Untuk yang pertama penyemangat hidupku kedua orang tuaku

tercinta yang telah membesarkan aku dengan penuh kasih sayang dan

kesabaran.

Terima kasih banyak atas segala motivasi dan dukungannya baik moril

maupun materil Papa dan Mamaku tercinta S. Sukoco (Alm) dan

Roslinda. Adik ku tersayang Yunita Anggraini dan keluarga besarku

yang telah memberikan motivasi untuk selalu optimis dan percaya diri.

Orang yang ku sayang, sahabat, kakak-kakak tingkat serta teman

teman yang

selalu memberi semangat, dukungan dan masukan selama ini.

Seluruh mahasiswa di mana pun berada khususnya mahasiswa Jurursan Teknik

Sipil yang akan mengalami dan sedang mengalami proses pengerjaan skripsi

seperti saya, jangan pernah menyerah dengan semua kendala dan hambatan yang

ada dan selalu memberikan yang terbaik kepada dunia pendidikan serta orang –


(9)

MOTO

Kita tahu harus bilang apa dalam doa sepagi ini. Ya Allah, mudah-mudahan sederhana. Tetapkanlah pikiran kami selalu melangit. Dan, hati kami yang terus

membumi—Pidibaiq

Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; Jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah

gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaknya kepada Allah saja orang-orang mu’min bertawakal.

(Ali’ Imran :160)

”Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main” (29:64)


(10)

SAN WACANA

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena atas rahmat, karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pembentukan MAT pada Jaringan Sederhana Menggunakan Program Lazarus“ sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Sipil di Universitas Lampung.

Pada penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak. Prof. Dr. Suharno, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

2. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung sekaligus sebagai Dosen Penguji Kerja Praktik.

3. Ibu Dr. Rahayu Sulistiyorini, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Utama atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Dr. Ir. A. Zakaria, M.T selaku Dosen Pembimbing Kedua atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(11)

5. Bapak Ir. Dwi Herianto selaku Penguji Utama pada ujian skripsi. Terimakasih untuk masukan dan saran-saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Subuh Tugiyono, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik. 7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil yang telah membimbing dan

memberikan ilmu yang bermanfaat.

8. Kedua orang tuaku tercinta Bapak S. Sukoco (Alm) dan Ibu Roslinda yang telah memberikan cinta dan kasih sayang serta dorongan material dan spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Adiku tersayang Yunita Anggraini dan keluarga besarku yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk optimis dan percaya diri.

10. Teman-teman saya selalu memberi semangat saya dalam skripsi ini Astika Murni Lubis, Ratih Diah Permani, Mega Astriyana, Yumna Cici

Olyvia, Fanny Prawaka, Sepriskha DS, Putri Ajeng, Khoiru Ni’mah,, Kiki

Lolita, Tri Utami, Mirnanda, Holong, Tri Subakti, Very Dwiyanto, Dheni Saputra. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Untuk teman-teman KKN Desa Bujung Tenuk, Ria Rustiana Widia, Anggi Reza Saputra, M. Riyadhi Saputra, Rizki Putra Kesuma yang telah bersama-sama membangun kekompakan dan memberi kesan serta pengalaman hidup yang tak terlupakan.

12. Untuk Tim Kerja Praktik saya di Gedung Extention SDB Astika, Hari, Ratih, Very, Tri Subakti yang telah melaksanakan kerja praktik di wilayah Bandar Lampung.


(12)

13. Teman-teman Teknik Sipil khususnya angkatan 2011 yang sudah banyak membantu dan memberi semangat.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun di kemudian hari. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung,12 Maret 2015 Penulis,


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Batasan Masalah ... 2

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

A. Konsep Pemodelan ... 4

B. Jaringan Transportasi ... 5

C. Pemodelan Empat Tahap Transportasi ... 5

D. Model Gravity ... 8

E. Permasalahan dalam Penggunaan Data Arus Lalulintas ... 9

F. Pengenalan Lazarus ... 11


(14)

ii

BAB III. METODE PENELITIAN ... 22

A. Analisis Pembuatan MAT dengan Lazarus ... 22

B. Alat dan Bahan ... 22

C. Metode Penelitian ... 23

D. Diagram Alir Penelitian ... 25

E. Diagram Alir Pemrograman ... 26

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Matriks Asal Tujuan (MAT) ... 27

B. Pengumpulan Data ... 28

C. Design Program ... 28

D. Coding Program ... 31

E. Testing Program ... 31

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Simpulan ... 45


(15)

DAFTAR TABEL

Halaman


(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kurva pemilihan moda dan kurva isocost ... 7

Gambar 2. Tampilan awal dari IDE lazarus ... 11

Gambar 3. Menu utama dan daftar komponen lazarus ... 12

Gambar 4. Form utama ... 13

Gambar 5. Object inspector ... 14

Gambar 6. Source editor ... 15

Gambar 7. Kode program pascal di dalam source editor ... 16

Gambar 8. Jendela New untuk menentukan tipe aplikasi ... 16

Gambar 9. Form1 dengan sebuah komponen Button di atasnya ... 17

Gambar 10. Mengubah properti Button1 melalui Object Inspector ... 18

Gambar 11. Diagram alir pelaksanaan penelitian ... 25

Gambar 12. Diagram alir pemrograman ... 26

Gambar 13. Contoh tampilan awal lazarus ... 29

Gambar 14. Tampilan Form2 ... 30

Gambar 15. Tampilan running program lazarus ... 32

Gambar 16. Tampilan input menggunakan excel ... 33

Gambar 17. Tampilan input Vc dan -β ... 34

Gambar 18. Tampilan output Vc ... 34


(17)

v

Gambar 20. Tampilan input matriks Cid ... 35

Gambar 21. Tampilan output matriks fCid ... 35

Gambar 22. Tampilan output matriks fCid menggunakan excel ... 36

Gambar 23. Tampilan input –β dan jumlah iterasi ... 36

Gambar 24. Tampilan hasil iterasi Ai dan Bd ... 37

Gambar 25. Tampilan hasil iterasi Ai dan Bd ... 37

Gambar 26. Tampilan input nilai Ai dan Bd ... 37

Gambar 27. Tampilan output menggunakan excel ... 38

Gambar 28. Tampilan output program MAT ... 38

Gambar 29. Tampilan running program lazarus ... 39

Gambar 30. Tampilan input menggunakan excel ... 40

Gambar 31. Tampilan input Vc dan -β ... 40

Gambar 32. Tampilan input matriks Cid menggunakan excel ... 41

Gambar 33. Tampilan input matriks Cid ... 41

Gambar 34. Tampilan output matriks Cid ... 41

Gambar 35. Tampilan output matriks fCid menggunakan excel ... 42

Gambar 36. Tampilan hasil iterasi Ai dan Bd ... 42

Gambar 37. Tampilan hasil iterasi Ai dan Bd ... 43

Gambar 38. Tampilan input nilai Ai dan Bd ... 43

Gambar 39. Tampilan output menggunakan excel ... 44


(18)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pergerakan adalah kegiatan yang kita lakukan setiap hari untuk berbagai

macam tujuan. Kebutuhan akan pergerakan akan mengakibatkan

permasalahan, apabila terjadi pergerakan untuk tujuan yang sama di dalam

daerah dan dalam waktu yang bersamaan. Kemacetan dan tundaan

merupakan permasalahan yang sering dihadapi di daerah perkotaan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan informasi mengenai

pola perjalanan atau pergerakan manusia dan barang yang biasanya

diwakili oleh Matriks Asal Tujuan (MAT).

Matriks Asal Tujuan (MAT) adalah matriks berdimensi dua yang paling sering dipergunakan untuk menggambarkan pola pergerakan yang memuat informasi jumlah pergerakan antarzona. Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dinyatakan dalam bentuk arus pergerakan (kendaraan, penumpang, dan barang) yang bergerak dari zona asal ke zona tujuan pada suatu daerah tertentu dan selama periode waktu tertentu.

MAT merupakan suatu media yang dapat menggambarkan pola pergerakan dan tingkat kebutuhan transportasi yang terjadi. MAT juga merupakan masukan utama yang paling sering digunakan dalam berbagai


(19)

2

macam perencanaan dan manajemen sistem transportasi. Dengan kata lain, bagaimana membebankan MAT ke dalam suatu jaringan sehingga diperoleh hasil yang akan digunakan sebagai ukuran untuk mengevaluasi suatu jaringan.

MAT dapat dihitung secara manual, tetapi membutuhkan waktu yang lama atau tidak efisien. Dengan ini perlunya dibuat suatu program otomatis untuk dapat menghitung cepat hasil dari MAT. Dalam hal ini program Lazarus yang berbasis visual sangat cocok untuk mendukung pembentukan MAT pada jaringan sederhana. Lazarus merupakan salah satu Integrated Development Environment (IDE) dari Free Pascal Compailer (FPC). FPC dapat digunakan untuk Windows, Linux dan Mac.

B. Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang ada, maka dapat diambil suatu rumusan masalahnya yaitu mengaplikasikan pembentukan MAT pada jaringan sederhana menggunakan program Lazarus dapat lebih efisien. Akurasi hasil program MAT untuk memperkecil kesalahan dari perhitungan MAT.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Pembentukan MAT hanya pada jaringan sederhana dengan 5 zona


(20)

3

2. Model sebaran yang digunakan adalah gravity dengan dua-batasan 3. Input yang digunakan adalah Oi (jumlah pergerakan yang berasal dari

zona asal i), Dd (jumlah pergerakan yang menuju ke zona tujuan d), dan Vc (volume lalulintas), fCid (matriks Cid).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada Tugas Akhir ini adalah untuk mempercepat pembentukan MAT pada jaringan sederhana menggunakan program Lazarus. Jika sebelumnya perhitungan masih membutuhkan waktu yang cukup lama, dengan program tersebut pembentukan MAT akan lebih cepat dan efisien.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Efisiensi dan akurasi model terhadap kenyataan di lapangan. 2. Mempermudah penggunaan program yang akan menghitung MAT. 3. Membantu para mahasiswa ataupun pekerja lapangan yang

menggunakan agar tidak perlu menghitung manual MAT.

4. Tidak membutuhkan waktu lama bagi pengguna untuk mengetahui hasil dari input data program Lazarus.


(21)

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pemodelan

Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita secara terukur. Hal penting yang perlu diperhatikan oleh para pemodelan transportasi adalah menentukan tingkat resolusi yang digunakan dalam suatu daerah kajian. Hal yang harus ditentukan dalam mendefinisikan sistem zona (kegiatan) dan sistem jaringan adalah cara membedakan daerah kajian dengan daerah wilayah lain di luar daerah kajian.

Sistem jaringan transportasi dicerminkan dalam bentuk ruas dan simpul, yang semuanya dihubungkan ke pusat zona. Hambatan pada setiap ruas jalan dinyatakan dengan jarak, waktu tempuh, atau biaya gabungan. Nilai tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan total hambatan untuk setiap zona asal dan tujuan. Semua ini dinyatakan dalam bentuk matriks. Daerah kajian adalah suatu daerah yang di dalamnya terletak semua zona asal dan zona tujuan yang diperhitungkan dalam model kebutuhan akan transportasi. Kriteria terpenting daerah kajian adalah bahwa daerah tersebut berisikan zona internal dan ruas jalan yang secara nyata


(22)

5

dipengaruhi oleh pergerakan lalulintas. Pergerakan intrazona mempunyai zona asal dan tujuan yang berada di dalam satu zona internal tertentu. Pergerakan intrazona tidak terbebankan ke sistem jaringan, karena pergerakan dimulai dan diakhiri pada titik yang sama. Semakin luas zona, maka semakin tinggi volume pergerakan arus laulintas intrazonannya. Pergerakan intrazona memegang peranan cukup penting karena permasalahan transportasi di daerah perkotaan banyak disebabkan oleh pergerakan intrazona.

B. Jaringan Transportasi

Jaringan transportasi dapat dicerminkan dalam beberapa tingkat pengelompokan yang berbeda dalam suatu pemodelan. Secara praktis, yang harus dilakukan adalah membuat model jaringan sebagai grafik terarah (sistem simpul dengan ruas jalan yang menghubungkannya). Simpul dapat mencerminan kota atau persimpangan, sedangkan ruas jalan mencerminkan ruas jalan antara persimpangan atau ruas jalan antarkota.

C. Pemodelan Empat Tahap Transportasi

1. Model Bangkitan Pergerakan

Model bangkitan pergerakan bertujuan untuk mendapatkan jumlah pergerakan yang dibangkitkan oleh setiap zona asal (Oi) dan jumlah


(23)

6

pergerakan yang tertarik ke setiap zona tujuan (Dd) yang ada di dalam daerah kajian.

2. Model Sebaran Pergerakan

Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan dalam bentuk arus pergerakan (kendaraan, penumpang, dan barang) yang bergerak dari zona asal ke zona tujuan di dalam daerah tertentu dan selama periode waktu tertentu. Model sebaran pergerakan bertujuan untuk memperkirakan besarnya pergerakan dari setiap zona asal ke setiap zona tujuan, yang dipengaruhi oleh besarnya bangkitan setiap zona asal dan tarikan setiap zona tujuan serta tingkat aksesibilitas sistem jaringan antarzona yang biasanya dinyatakan dengan jarak, waktu, atau biaya (biaya gabungan).

MAT sering digunakan untuk menggambarkan pola pergerakan tersebut. MAT adalah matriks berdimensi dua yang berisi informasi mengenai besarnya pergerakan antar zona di dalam daerah tertentu. Baris menyatakan zona asal dan kolom menyatakan zona tujuan, sehingga sel matriks-nya menyatakan besarnya arus dari zona asal ke zona tujuan. Notasi Tid menyatakan besarnya arus pergerakan yang

bergerak dari zona asal i ke zona tujuan d selama selang waktu tertentu. Sel pada diagonal berisi informasi mengenai pergerakan intrazona (i = d). Oleh karena itu:

Tid = pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d Oi = jumlah pergerakan yang berasal dari zona asal i Dd = jumlah pergerakan yang berasal dari zona asal d


(24)

7

Tabel 1. Bentuk umum dari Matriks Asal Tujuan (MAT)

Zona 1 2 3 ... N Oi

1 T11 T12 T13 ... O1

2 T21 T22 T23 ... O2

3 T31 T32 T33 ... O3

. . . . . . . . . . . . ... ... ... . . . . . .

N TN1 TN2 TN3 ... TNN ON

Dd D1 D2 D3 ... DN T

3. Model Pemilihan Moda

Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi orang yang akan menggunakan setiap moda transportasi. Untuk mendapatkan model sebaran pergerakan dan pemilihan moda, digunakan persamaan:

Tkid = A i O i Bd Dd exp (-βCidk ) (2.1)


(25)

8

4. Model Pemilihan Rute

Arus lalulintas pada suatu ruas jalan dalam suatu jaringan dapat diperkirakan sebagai hasil proses pengkombinasian informasi MAT, deskripsi sistem jaringan, dan pemodelan pemilihan rute. Model pemilihan rute bertujuan untuk mengetahui proses pemilihan rute perjalanan dari setiap pergerakan yang terjadi dalam proses pencapaian zona tujuannya.

D. Model Gravity

Metode sintesis yang paling terkenal dan sering digunakan yaitu model gravity (GR) karena sangat sederhana dan mudah dimengerti. Metode ini berasumsi bahwa ciri bangkitan dan tarikan pergerakan berkaitan dengan beberapa parameter zona asal, misalnya populasi dan nilai sel MAT yang berkaitan juga dengan aksesbilitas(kemudahan) sebagai fungsi jarak, waktu, atau biaya. Metode ini mempunyai beberapa hal yang harus diperhatikan. Dikatakan bahwa pergerakan zona asal i dan zona tujuan d berbanding lurus dengan Oi dan Dd dan berbanding terbalik kuadratis terhadap jarak antara antara kedua zona. Oi dan Dd menyatakan jumlah pergerakan yang berasal dari zona i dan yang berakhir di zona d. Oleh karena itu, penjumlahan sel MAT menurut “baris” menghasilkan total pergerakan yang berasal dari setiap zona, sedangkan penjumlahan menurut “kolom” menghasilkan total pergerakan yang menuju ke setiap zona. Berikut persamaan yang dipergunakan dalam model GR:


(26)

9

 

id

d i d i

id O.D .A.B .f C

T (2.2)

d id d d i .f .D B

A 1 (2.3)

i id i i d .f .O A

B 1 (2.4)

Hal yang penting untuk diketahui adalah fid harus dianggap sebagai ukuran

aksesibilitas (kemudahan) antar zona i dengan zona d. Fungsi hambatan yang digunakan dalam model GR adalah fungsi eksponensial-negatif:

F(Cid) = ℮-βCid (2.5)

Terdapat empat jenis model GR yaitu tanpa-batasan (UCGR), batasan-bangkitan (PCGR), batasan-tarikan (ACGR), dan dengan-batasan-bangkiatan-tarikan (PACGR). Model GR yang digunakan adalah model PACGR disebut model dengan-dua-batasan (DCGR).

E. Permasalahan dalam Penggunaan Data Arus Lalulintas

Arus lalulintas sangat berguna sebagai data utama dalam pembentukan MAT, tetapi masih terdapat masalah yang terkait dengan penggunaannya. Permasalahan timbul karena arus lalulintas tidak pernah luput dari galat. 1. Masalah perhitungan arus lalulintas

Untuk menghitung arus lalulintas yang dibutuhkan adalah data perencanaan yang sederhana untuk setiap zona dan data arus lalulintas pada beberapa ruas jalan tertentu. Oleh karena itu, perlu diperhatikan cara memilih ruas jalan yang cocok untuk mendapatkan data arus


(27)

10

lalulintasnya. Menghilangkan data arus lalulintas pada ruas jalan yang saling terkait dapat mengurangi jumlah persamaan untuk menaksir MAT, tanpa harus kehilangan informasi. Masalah ketidakkonsistenan dalam perhitungan arus lalulintas timbul jika kontinuitas arus tidak dipenuhi oleh data hasil pengamatan. Permasalahan tersebut dapat terjadi karena perhitungan dilakukan pada saat yang tidak bersamaan. Akibatnya tidak ada solusi MAT yang menghasilkan kembali arus lalulintas yang tidak konsisten. Untuk menghindari masalah tersebut adalah dengan memilih ruas jalan yang saling tidak berkaitan untuk dihitung arus lalulintasnya.

2. Masalah kurang terspesifikasi

Tahapan terpenting dari proses penaksiran model kebutuhan akan transportasi dari data lalulintas adalah indentifikasi rute yang dilalui oleh setiap pergerakan dari setiap zona asal i ke setiap zona tujuan d. Dari segi matematis dibutuhkan sejumlah N2 data arus lalulintas yang tidak saling terkait untuk mendapatkan MAT (Tid) dari satu set

persamaan simultan. Jumlah persamaan yang tersedia tergantung pada jumlah ruas yang didapatkan data arus lalulintasnya. Salah satu cara untuk mengatasi masalah kurang terspesifikasi adalah dengan membatasi solusi yang mungkin dengan melakukan asumsi mengenai perilaku pergerakan.


(28)

11

F. Pengenalan Lazarus

Dengan mengacu pada tulisan Husni Trunojoyo Tutorial Lazarus Pemrograman Pascal Console, Visual dan Database. Lazarus adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment), lingkungan perangkat lunak yang terintegrasi sehingga pembuatan software menjadi RAPID, dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Lazarus bersifat open source, tersedia untuk banyak platform Linux, Windows dan Macintosh. Bahasa pemrograman yang dijadikan landasan dalam Lazarus adalah Pascal. Karena itu, saat pengembangan aplikasi, apa yang disediakan oleh Lazarus terasa sebagaiman yang terdapat di IDE Pascal visual yang terkenal di lingkungan Windows. Tampilan awal dari Lazarus diperlihatkan pada Gambar 2.


(29)

12

Berikut adalah bagian-bagian yang terdapat dalam Lazarus dan akan sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.

1. Menu Utama dan Daftar Komponen

Gambar 3. Menu utama dan daftar komponen Lazarus.

Menu-menu penting dalam pemanfaaatan Lazarus ditampilkan pada bagian paling atas dari jendela Lazarus. Seperti pada software lain, menu File, Edit, Search, View, Window dan Help terdapat pada lazarus dan dengan mudah dipahami kegunaan dan cara menggunakannya. Menu lain yang akan sering digunakan adalah Project dan Run. Menu Project digunakan untuk membuka jendela tertentu untuk mengatur proyek pengembangan software yang sedang dilakukan. Dalam Lazarus, setiap program komputer yang dikembangkan dinamakan Project. Menu Run digunakan untuk menjalankan, atau menghentikan eksekusi program. Bagian di sebelah kanan toolbar Gambar 3, di bawah menu utama adalah daftar komponen yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi visual. Komponen-komponen ini dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Pada tab Standard terdapat komponen-komponen untuk membuat tampilan standard dari jendela aplikasi seperti tombol dan teks. Tab Data Control berisi komponen-komponen untuk mengendalikan akses ke suatu database.


(30)

13

2. Form Utama

Di bawah menu utama dan daftar komponen terdaat sebuah jendela, biasanya berjudul Form1. Jendela ini adalah bagian utama dari sebuah aplikasi visual. Form merupakan komponen paling penting dalam pemrograman visual. Di atas Form inilah diletakkan komponen-komponen lain yang ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Form Utama.

3. Object Inspector

Pada sisi kiri terdapat sebuah kotak dengan judul Object Inspector. Jendela ini digunakan untuk mengatur perilaku dari suatu control atau komponen yang telah diletakkan di atas suatu Form atau jendela aplikasi yang sedang kita kembangkan. Setiap jenis komponen akan mempunyai properti yang berbeda. Properti-properti ini dapat diubah pada saat pengembangan memanfaatkan Object Inspector atau saat eksekusi program dengan menuliskan perintah-perintah dalam kode


(31)

14

program. Pada gambar terlihat beberapa properti yang dimiliki obyek Form1 yang merupakan instance dari komponen Form (Gambar 5).

Gambar 5. Object Inspector.

4. Source Editor

Di sinilah programmer menuliskan baris-baris kode program untuk mengatur apa yang harus dilakukan oleh aplikasi. Kode program ditulis mengikuti aturan dalam bahasa Pascal (Gambar 6).


(32)

15

Gambar 6. Source Editor.

5. Pemrograman Pascal Console

Pembuatan program Pascal sederhana berbasis console dimulai dengan memilih menu FileNew pada jendela New. Pilih Program (di bawah bagian Project). Klik Ok.

Masukkan contoh kode program berikut (Gambar 7) : var x, y : integer ;

begin

x := 10 ; y := 7 ;

writeln(„Nilai x = „ , x) ; writeln(„Nilai y = „ , x) ;

writeln(„Hasil kali XY = „ , x * y ) ; end.


(33)

16

Gambar 7. Kode Program Pascal di dalam Source Editor.

6. Pemrograman Visual

Pemrograman Pascal secara visual dimulai dengan memilih menu File

Newdan pada jendela New pilih Application (Gambar 8).

Gambar 8. Jendela New untuk menentukan tipe aplikasi

Dari penjelasan di atas, maka akan diperoleh sebuah Form bernama Form1. Di atas Form inilah diletakkan beberapa komponen lain yang


(34)

17

digunakan dalam aplikasi. Form1 adalah Form pertama, Form berikutnya akan bernama Form2 dan seterusnya atau nama lain jika diubah.

Untuk meletakkan 1 buah komponen Button ke atas Form dan atur beberapa properti caranya seperti berikut :

a. Pada tab Standard, klik komponen TButton. Klik Form1 pada posisi dimana obyek Button tersebut akan diletakkan (Gambar 9).

Gambar 9. Form1 dengan sebuah komponen Button di atasnya.

b. Pada Object Inspector, ubah properti Caption dari Button1 menjadi Keluar (Gambar 10).


(35)

18

Gambar 10. Mengubah properti Button 1 melalui Object Inspector.

G. Penelitian Terdahulu

1. Junaedi (2008) dalam media teknik sipil membahas tentang “ Analisa Perubahan Arus Lalulintas dan Pengaruhnya Terhadap Matrik Asal

Tujuan”, dengan menggunakan model Gravity Oportuniy (GO) dan

model Maximum Entropy Matriks Estimation (ME2). Evolusi MAT hasil estimasi metode ME2 pada jam puncak pagi dan sore tidak memiliki pola tertentu dan akibat fluktuasi arus lalulintas perubahan pola matriknya dengan metode GO terhadap fluktuasi arus lalulintas, hal ini disebabkan pada saat pengisian sel matrik pada proses estimasi MAT dengan metode GO diberikan batasan bangkitan, tarikan dan


(36)

19

total pergerakan sedangkan pada metode ME2 batasan hanya diberikan pada total pergerakan saja. Fluktuasi arus lalulintas (nilai PHF) yang memberikan pengaruh terhadap evolusi MAT hasil estimasi adalah fluktuasi (nilai PHF) yang terjadi di tiap-tiap ruas jalan, bukan fluktuasi arus lalulintas total seluruh jaringan.

2. Sulistyorini (2000) dalam Simposium III FSTPT, ISBN No, 979-96241-0-X, membahas tentang bagaimana menentukan % MAT yang diperlukan sebagai tambahan informasi MAT prior parsial optimum untuk menghasilkan tingkat keakurasian terhadap MAT pembanding yang cukup tinggi. Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap merupakan proses bertahap dari beberapa sub model yang terpisah dan berurutan (sequential). Model ini dapat disederhanakan agar memenuhi kebutuhan perencanaan transportasi di daerah yang mempunyai keterbatasan waktu dan biaya. Penentuan nilai awal parameter model merupakan masalah utama yang dijumpai dalam proses estimasi parameter model. Dimana nilai awal parameter ini memegang peranan penting untuk tercapainya konvergensi. Apabila nilai awal parameter yang dimasukkan tidak tepat, sangat dimungkinkan terjadinya kondisi divergen atau gagal mencapai konvergensi, yang tentunya tidak diharapkan. Salah satu kelemahan metode Newton-Raphson adalah penetapan nilai awal sangat menetukan tingkat konvergensi yang dicapai

3. Sulistyorini (2010) dalam Proceedings of the Eastern Asia Society for Transportation Studies membahas bahwa estimasi MAT dapat


(37)

20

dilakukan dalam satu langkah dengan gabungan tahapan sebaran pergerakan, pemilihan moda dan pemilihan rute dengan menggunakan data arus lalulintas. Data bangkitan dan tarikan perjalanan (Oi dan Dd) yang digunakan adalah data data bangkitan dan tarikan total dari tiap zona dalam area studi dalam satuan pergerakan orang. Metode tidak konvensional merupakan suatu metode untuk mengestimasi MAT berdasarkan pada data arus lalulintas. Metode ini dikembangkan untuk menjawab ketidakpuasan para perencana transportasi terhadap metode konvensional. Tujuan dari metode ini adalah memberikan pendekatan sederhana untuk menyelesaikan masalah yang sama dengan biaya yang lebih murah. Arus lalulintas pada suatu ruas jalan dalam suatu jaringan dapat diperkirakan sebagai hasil proses pengkombinasian informasi MAT, deskripsi sistem jaringan dan pemodelan pemilihan rute.

4. Roziqin (2011) membahas tentang “Estimasi Matrik Asal Tujuan Angkutan Pribadi Dan Angkutan Umum Berdasarkan Informasi Lalulintas Menggunakan Model Gravity”, menggunakan nilai β yang telah mencapai konvergensi pada iterasi ke-26. Pada penelitian tersebut nilai beta (β) = 0,4675. Penelitian di lingkup yang lebih spesifik tentang estimasi parameter model kombinasi sebaran pergerakan, pemilihan moda dan pemil

5. Pemilihan rute berdasarkan arus lalulintas pada kondisi pembebanan keseimbangan yang lebih realistis untuk jaringan jalan di perkotaan. Semakin detail agresi suatu zona, semakin baik pada perhitungan pergerakan. Agresi sistem jaringan semakin halus, MAT yang


(38)

21

dihasilkan akan cenderung makin baik. Sistem jaringan ini akan menentukan faktor hambatan.

6. Tanjung (2014) tentang “Analisis Struktur Rangka Batang Statis Tertentu Dengan Metode Keseimbangan Titik Buhul Menggunakan Program Lazarus Berbasis Android”, bahwa perhitungan dengan program Lazarus dapat dilakukan dengan sangat cepat, dibandingkan dengan perhitungan manual. Dengan adanya suatu rumus pasti sebuah analisis perhitungan, maka dengan rumus-rumus tersebut dapat dituangkan ke dalam bahasa pemrograman yang akan mempermudah perhitungan selanjutnya dengan cepat dan tidak memerlukan waktu lama. Program ini lebih mudah untuk dipakai oleh banyak orang karena untuk menggunakannya hanya perlu mengakses program tersebut melalui PC/Laptop.


(39)

22

III. METODE PENELITIAN

A. Analisis Pembuatan MAT dengan Lazarus

Analisis dari pembuatan program lazarus ini didasari secara teoritis dari pembuatan Matriks Asal Tujan (MAT) dengan menggunakan metode gravity. Pada analisis ini diperlukan input data berupa jumlah pergerakan dari zona asal i (Oi), jumlah pergerakan yang menuju ke zona tujuan d (Dd), volume lalulintas (Vc).

B. Alat dan Bahan

1. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Materi mengenai contoh perhitungan dan rumus pembuatan MAT dengan menggunakan metode gravity.

b. Bahasa pemrograman Pascal Lazarus 2. Alat


(40)

23

a. Komputer atau laptop

Sebagai perangkat keras yang digunakan untuk pembuatan MAT pada jaringan sederhana menggunakan program Lazarus. Dalam penelitian ini saya menggunakan laptop dengan Processor Intel Atom Inside, RAM 1 GB.

b. Mouse dan keyboard c. Perangkat lunak

Perangkat lunak atau software yang dipakai dalam perancangan program MAT meliputi :

1) Program Lazarus

C. Metode Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode studi pustaka dan metode pengembangan perangkat lunak.

1. Metode Studi Pustaka

Melakukan kajian teori yang mendukung pelaksanaan penelitian ini, yaitu dengan membaca buku yang berkaitan dengan MAT dan pemrograman Lazarus.

2. Metode pengembangan perangkat lunak

Dalam metode pengembangan perangkat lunak memiliki beberapa proses, yaitu meliputi pengumpulan data , design, coding, dan testing.


(41)

24

a. Pengumpulan Data

Merupakan tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan system aplikasi pengolahan program Lazarus.

b. Design

Tahap penerjemahan dari data yang di analisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti dan diinginkan oleh user. Pada tahap ini user mulai merancang tampilan input dan output dari program tersebut beserta bahasa pemrograman yang digunakan pada tahap coding. c. Coding

Tahap penerjemahan dari data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu, dalam penelitian

ini menggunakan program Lazarus. d. Testing

Tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. Apabila program yang dirancang sudah sesuai dengan yang diharapkan maka program sudah dapat digunakan. Akan tetapi jika hasil dari program yang dirancang tidak sesuai maka dilakukan looping atau meneliti kembali pada tahap design.


(42)

25

D. Diagram Alir Penelitian

Di bawah ini menjelaskan tentang diagram alir untuk proses pelaksanaan penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 11 dibawah ini:

Gambar 11. Diagram alir pelaksanaan penelitian. ya

Pengumpulan Data

Tidak

Ya Selesai Study Pustaka

Coding Mulai

Testing


(43)

26

E. Diagram Alir Pemrograman

Di bawah ini menjelaskan tentang diagram alir untuk proses pemrograman Lazarus yang dapat dilihat pada Gambar 12 dibawah ini:

Gambar 12. Diagram Alir Pemrograman. Validasi

program

Selesai Ya Mulai

- Manual Matriks Asal Tujuan.

- Studi / pemodelan:

1. Jumlah pergerakan dari zona asal i (Oi). 2. Jumlah pergerakan menuju tujuan d (Dd.) 3. Volume lalulintas (Vc).

Pembuatan program Matriks Asal Tujuan (MAT) pada jaringan sederhana.

Data modeling dan proses modeling Matriks Asal Tujuan

Mulai

- Manual Matriks Asal Tujuan.

- Input data sekunder:

1. Jumlah pergerakan dari zona asal i (Oi). 2. Jumlah pergerakan menuju tujuan d (Dd.) 3. Volume lalulintas (Vc).

4. Matriks Cid

Tidak

Validasi program

Selesai Ya

Pembuatan program Matriks Asal Tujuan (MAT) pada jaringan sederhana.

Data modeling dan proses modeling Matriks Asal Tujuan


(44)

45

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Perhitungan iterasi untuk mencapai nilai Ai dan Bd yang konvergen dengan program ini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, dibandingkan dengan perhitungan manual.

2. Untuk menghitung MAT secara manual menghabiskan waktu ± 3 jam dan kemungkinan kesalahan dalam menuliskan rumus semakin besar. Dengan menggunakan program ini dapat menghemat waktu, perhitungan MAT dapat diselesaikan dalam waktu ± 5 menit dan kemungkinan kesalahan dalam menuliskan rumus akan semakin kecil.

B. Saran

1. Penulis mengharapkan adanya pengembangan program analisis pembentukan MAT tidak hanya pada jaringan sederhana tetapi juga dapat dikembangkan pada jaringan jalan yang sesungguhnya .


(45)

46

2. Penulis mengharapkan akan ada pengembangan program MAT dengan input dapat membaca data dari program lain seperti GIS dan output program MAT dapat berupa gambar.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Junaedi, Tas’an. 2008. Analisa Perubahan Arus Lalulintas dan Pengaruhnya Terhadap Matrik Asal Tujuan. Jurnal Penelitian Media Teknik Sipil. Universitas Sebelas Maret

Roziqin, Chairur. 2011. Estimasi Matrik Asal Tujuan Angkutan Pribadi Dan Angkutan Umum Berdasarkan Informasi Lalulintas Menggunakan Model Gravity. (Thesis). Universitas Lampung.

Sulistyorini, Rahayu. 2000. Dampak Adanya Informasi MAT Parsial Terhadap Akurasi MAT Yang Didapat Dari Arus Lalulintas. (Thesis). Institut Teknologi Bandung.

Sulistyorini, Rahayu. 2010. Estimasi Parameter Model Kombinasi Sebaran Pergerakan Dan Pemilihan Moda Dalam Kondisi Pembebanan Keseimbangan. (Disertasi Doktor). Institut Teknologi Bandung.

Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi II, Penerbit ITB, Bandung.

Tanjung, Handitya. 2014. Analisis Struktur Rangka Batang Statis Tertentu Dengan Metode Keseimbangan Titik Buhul Menggunakan Program Lazarus Berbasis Android. (Skripsi). Universitas Lampung.

Trunojoyo, Husni. 2009. Tutorial Lazarus Pemrograman Pascal Console, Visual dan Database. http://komputasi.wordpress.com. Diakses pada 27 Oktober 2014

Universitas Lampung. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Unila Offset. Bandar Lampung.


(1)

24

a. Pengumpulan Data

Merupakan tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan system aplikasi pengolahan program Lazarus.

b. Design

Tahap penerjemahan dari data yang di analisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti dan diinginkan oleh user. Pada tahap ini user mulai merancang tampilan input dan output dari program tersebut beserta bahasa pemrograman yang digunakan pada tahap coding. c. Coding

Tahap penerjemahan dari data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu, dalam penelitian

ini menggunakan program Lazarus. d. Testing

Tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. Apabila program yang dirancang sudah sesuai dengan yang diharapkan maka program sudah dapat digunakan. Akan tetapi jika hasil dari program yang dirancang tidak sesuai maka dilakukan looping atau meneliti kembali pada tahap design.


(2)

25

D. Diagram Alir Penelitian

Di bawah ini menjelaskan tentang diagram alir untuk proses pelaksanaan penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 11 dibawah ini:

Gambar 11. Diagram alir pelaksanaan penelitian. ya

Pengumpulan Data

Tidak

Ya Selesai Study Pustaka

Coding Mulai

Testing


(3)

26

E. Diagram Alir Pemrograman

Di bawah ini menjelaskan tentang diagram alir untuk proses pemrograman Lazarus yang dapat dilihat pada Gambar 12 dibawah ini:

Gambar 12. Diagram Alir Pemrograman. Validasi

program

Selesai Ya Mulai

- Manual Matriks Asal Tujuan. - Studi / pemodelan:

1. Jumlah pergerakan dari zona asal i (Oi). 2. Jumlah pergerakan menuju tujuan d (Dd.) 3. Volume lalulintas (Vc).

Pembuatan program Matriks Asal Tujuan (MAT) pada jaringan sederhana.

Data modeling dan proses modeling Matriks Asal Tujuan

Mulai

- Manual Matriks Asal Tujuan. - Input data sekunder:

1. Jumlah pergerakan dari zona asal i (Oi). 2. Jumlah pergerakan menuju tujuan d (Dd.) 3. Volume lalulintas (Vc).

4. Matriks Cid

Tidak

Validasi program

Selesai Ya

Pembuatan program Matriks Asal Tujuan (MAT) pada jaringan sederhana.

Data modeling dan proses modeling Matriks Asal Tujuan


(4)

45

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Perhitungan iterasi untuk mencapai nilai Ai dan Bd yang konvergen dengan program ini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, dibandingkan dengan perhitungan manual.

2. Untuk menghitung MAT secara manual menghabiskan waktu ± 3 jam dan kemungkinan kesalahan dalam menuliskan rumus semakin besar. Dengan menggunakan program ini dapat menghemat waktu, perhitungan MAT dapat diselesaikan dalam waktu ± 5 menit dan kemungkinan kesalahan dalam menuliskan rumus akan semakin kecil.

B. Saran

1. Penulis mengharapkan adanya pengembangan program analisis pembentukan MAT tidak hanya pada jaringan sederhana tetapi juga dapat dikembangkan pada jaringan jalan yang sesungguhnya .


(5)

46

2. Penulis mengharapkan akan ada pengembangan program MAT dengan input dapat membaca data dari program lain seperti GIS dan output program MAT dapat berupa gambar.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Junaedi, Tas’an. 2008. Analisa Perubahan Arus Lalulintas dan Pengaruhnya

Terhadap Matrik Asal Tujuan. Jurnal Penelitian Media Teknik Sipil. Universitas Sebelas Maret

Roziqin, Chairur. 2011. Estimasi Matrik Asal Tujuan Angkutan Pribadi Dan Angkutan Umum Berdasarkan Informasi Lalulintas Menggunakan Model Gravity. (Thesis). Universitas Lampung.

Sulistyorini, Rahayu. 2000. Dampak Adanya Informasi MAT Parsial Terhadap Akurasi MAT Yang Didapat Dari Arus Lalulintas. (Thesis). Institut Teknologi Bandung.

Sulistyorini, Rahayu. 2010. Estimasi Parameter Model Kombinasi Sebaran Pergerakan Dan Pemilihan Moda Dalam Kondisi Pembebanan Keseimbangan. (Disertasi Doktor). Institut Teknologi Bandung.

Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi II, Penerbit ITB, Bandung.

Tanjung, Handitya. 2014. Analisis Struktur Rangka Batang Statis Tertentu Dengan Metode Keseimbangan Titik Buhul Menggunakan Program Lazarus Berbasis Android. (Skripsi). Universitas Lampung.

Trunojoyo, Husni. 2009. Tutorial Lazarus Pemrograman Pascal Console, Visual dan Database. http://komputasi.wordpress.com. Diakses pada 27 Oktober 2014

Universitas Lampung. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Unila Offset. Bandar Lampung.