15 berorientasi kepada pelanggan, serta dalam rangka pengimplementasian Undang
– Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Secara keseluruhan kegiatan ini bermuara pada perubahan sikap dan tingkat pemahaman dari aparatur Puskesmas Gamping II Kecamatan Gamping Kabupaten
Sleman terhadap pentingnya penyusunan dan pengembangan sistem pelayanan puskesmas yang berorientasi kepada pelanggan untuk mewujudkan
good governance
dengan pengimplementasian Undang – Undang No. 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.
C. Langkah-langkah Kegiatan
Untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka alternatif pemecahan masalah yang dipilih adalah berupa pelatihan dan asistensi penyusunan
dan pengembangan sistem pelayanan puskesmas yang berorientasi kepada pelanggan. Hal tersebut akan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
1. Penyuluhan tentang kewajiban aparatur pemerintah dalam pelayanan publik
dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik
good governance
. Kegiatan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran dan pemahaman pegawai
Puskesmas Gamping II tentang peran strategis mereka dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima.
2. Pemberian materi tentang arti penting penyelenggaraan pelayanan publik,
pelayanan prima, kualitas pelayanan publik, dan upaya normatif peningkatan kualitas pelayanan publik.
3. Sosialisasi Undang – Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
dimana salah satunya menekankan adanya standar pelayanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang dimaknai sebagai tolok ukur yang
dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada
masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
4. Asistensi Penyusunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Puskesmas yang
Berorientasi kepada Pelanggan.
16 Melalui forum FGD, aparatur penyelenggara pelayanan publik di Puskesmas
Gamping II Kabupaten Sleman didorong agar memiliki kemampuan mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan bersama-sama menyusun standar pelayanan yang
didalamnya berisi kejelasan prosedur pelayanan, dan besar biaya sesuai dengan ketentuan formal yang mengatur hal tersebut. Selain itu untuk mengoptimalkan
partisipasi masyarakat perlu dibuat mekanisme pengaduan pelayanan yang diterima oleh masyarakat.
Tolok ukur yang digunakan sebagai hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan dan asistensi penyusunan dan pengembangan sistem pelayanan puskesmas yang
berorientasi kepada pelanggan di Puskesmas Gamping II Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
1. Target peserta pelatihan yang ditetapkan sejumlah 20 peserta
2. Setelah mengikuti pelatihan, kesadaran dan pemahaman aparatur penyelenggara
pelayanan publik di Puskesmas Gamping II untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat semakin meningkat.
3. Setelah mengikuti pelatihan, aparatur penyelenggara pelayanan publik
melakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat melalui mekanisme pengaduan di Puskesmas Gamping II Kabupaten Sleman.
4. Setelah mengikuti pelatihan, aparatur pelayanan publik terdorong untuk
membuat prosedur pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada pelanggan di Puskesmas Gamping II Kabupaten Sleman. Pada FGD dibahas bagaimana
membuat standar pelayanan minimal, alur pelayanan, prosedur pelayanan.
17
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PPM