Setiap negara tentunya memiliki mata uang yang berbeda-beda yang menuntut akan terjadinya pembelian mata uang asing dalam melakukan perdagangan
internasional. Karena setiap negara menginginkan barang barang yang dibeli dari negaranya menggunakan mata uang negara tersebut.
Menurut N. Gregory Mankiw, kurs atau nilai tukar valuta asing dibagi menjadi dua yaitu kurs nomina
dan kurs rill.
a. Kurs Nominal
Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara.
13
Kurs nominal sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kurs rupiah
Rp terhadap dolar AS adalah Rp 9.500 sama dengan 1. Artinya bahwa anda bisa menukar Rp 9.500 untuk 1 di pasar valuta asing. Sederhananya, jika orang
Indonesia ingin membeli mobil buatan AS seharga 20.000,00, maka ia harus membeli dolar seharga Rp 9.500,00 untuk tiap 1 nya dan kemudian dikalikan
dengan harga mobil tersebut 9.500,00 x 20.000,00 = 190.000.000,00. Kurs nominal yang berlaku di pasar valuta asing tidak semata-mata hanya
ditentukan oleh kebijakan moneter yang ada dalam suatu negara tersebut. Karena selain kebijakan moneter, perubahan pada kurs nominal juga didasarkan pada nilai
kurs rill. Menurut Mankiw “Kurs nominal bergantung pada kurs rill dan tingkat
harga di kedua negara. berdasarkan nilai kurs rill, jika harga domestik meningkat maka kurs nominal akan turun: karena kurs dolar berkurang
nilainya.”
14
Penentuan kurs nominal dapat dihitung dengan menggunakan formula:
13
N. Gregory Mankiw, 2000, Teori Makroekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta, Hal. 192.
14
Ibid, Hal. 200.
= kurs rill
e
= kurs nominal PP
= rasio tingkat harga
b. Kurs Rill
Kurs rill sering disebut-sebut sebagai harga relatif pada produk dalam negeri dari masing-masing negara. Harga-harga ini kemudian akan membentuk suatu
perbandingan antara harga barang domestik dan harga barang luar negeri. seperti yang dikatakan oleh Mankiw, “
Kurs rill adalah harga relatif barang-barang dari kedua negara. Secara umum kurs rill dapat dirumuskan sebagai berikut:
15
Dari persamaan diatas, dapat dilihat bahwa barang-barang domestik diperbandingkan dengan harga barang-barang luar negeri untuk mendapatkan kurs
rill. Semakin tinggi harga barang domestik maka akan semakin tinggi kurs rillnya. Atau dengan kata lain semakin tinggi harga barang domestik maka semkin banyak
barang-barang luar negeri yang diminta dan sebaliknya jika harga barang domestik relatif lebih rendah maka akan menurunkan kurs rill serta akan
menurunkan permintaan barang luar negeri. Penentuan kurs rill dapat dikaitkan dengan kegiatan perdagangan
internasional terutama adalah kegiatan ekspor. Menurut Mankiw, ”Kurs rill
dikaitkan dengan ekspor bersih. Bila kurs rill lebih rendah, barang-barang
15
Ibid , Hal. 192.
domestik relatif lebih murah terhadap barang-barang luar negeri, dan ekspor
bersih lebih besar.”
16
Kebijakan berkontribusi dalam penentuan kurs rill. Bagai mana
kebjikana fiskal dalam negeri
17
dan
kebijakan fiskal luar negeri
18
dalam mempengaruhi kurs rill? Akan diuraikan pengaruhnya secara singkat dibawah ini.
Kebijakan Fiskal Dalam Negeri
Apa yang terjadi jika pemerintah membuat kebijakan dengan mengurangi tabungan nasioanal dan kemudian menaikan belanja
pemerintah? perhatikan grafik berikut ini:
Grafik 2.2. pengaruh kebijakan fiskal dalam negeri dalam penentuan kurs rill.
16
Ibid, Hal. 195.
17
“Pengurangan tabungan dan ekspor bersih menyebabkan devisit perdagangan”. N. Gregory Mankiw, op.cit, Hal. 196.
18
“Kenaikan dalam tingkat bunga dunia mengurangi investasi domestik, yangmeningkatkan tabungan nasional dan ekspor bersih. Kenaikan tingkat bunga dunia menyebabkan surplus
perdaga ngan”.Ibid, Hal. 197.
Kurs Rill
e
1
NX
2
NX
1
Ekpor bersih : NX
e
2
S
2
S
1
Akibat dari
perubahan kebijakan
fiskal dalam
negeri yang menurunkan tabungan S
1
ke S
2
dan menaikan belanja, maka
hal tersebut
secara langsung kurs rill akan
menyesuaikan atau
membentuk keseimbangan baru pada
e
2
yang semula di
e
1.
e
Grafik diatas menggambarkan perubahan kurs rill yang akan terjadi jika pemerintah melakukan perubahan pada kebijakan ekonomi tabungan
nasionalnya. Selain perubahannya berpengaruh terhadap perubahan kurs rill, kebijakan ini juga mengakibatkan nilai eskpor NX berubah dari
NX
1
ke NX
2
. Ekspor akan mengalami penurunan karena produk domestik akan menjadi lebih mahal dibandingkan harga barang-barang luarnegeri
sehingga hal tersebut akan menyebabkan impor mengalami kenaikan.
Kebijakan Fiskal Luar Negeri
Apa yang terjadi jika pada kurs rill pemerintah luar negeri meningkatkan suku bunga dan menurunkan tabungan dunia? Perhatikan
grafik berikut ini:
Grafik 2.3. Pengaruh kebijakan fiskal luar negeri dalam penentuan kurs rill.
e
Kurs Rill
e
1
e
1
Ekpor bersih : NX
NX
2
NX
1
Akibat dari
perubahan kebijakan
fiskal luar
negeri, yang meningkatkan suku bunga r
1
ke r
2
dan menurunkan
tabungan dunia, maka hal tersebut
secara langsung kurs rill akan menyesuaikan atau
membentuk keseimbangan baru pada
e
2
yang semula di
e
1.
S
r
1
S
r
1
Grafik tersebut menunjukan bahwa pada saat pemerintah luar negeri membuat kebijakan dengan menurunkan tabungan dan meningkatkan suku
bunga, maka akan terjadi penurunan kurs rill dan akan meningkatkan ekpor bersih
NX Nx
1
ke NX
2
dan impor mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena harga-harga barang domestik terasa jauh
lebih murah dibandingkan dengan barang luarnegeri.
2.1.2.3. Kurs Sport dan Kurs Berjangka
Transaksi yang terjadi dipasar valuta asing terjadi sekitika dan langsung. Kejadian-kejadian ini dilakukan oleh dua belah pihak yang saling sepakat dalam
menentukn kapan akan diberlakukan kurs yang telah disepakati.
Jenis transaksi valuta asing yang paling dikenal adalah pembayatan dan permintaan valuta asing yang terlaksana dalam dua hari kerja setelah
disepakatinya transaksi tersebut. Periode selama dua hari kerja tersebut dimaksudkan untuk memberikan waktu yang memadai bagi kedua belah pihak
guna mengadakan pengaturan dan memberikan instruki-instruksi pendebetan dan pengkreditan rekening mereka pada bank-bank yang terkait, baik itu yang berada
di dalam maupun di luar negeri. Tipe transaksi ini lazim disebut transaksi spot spot taransaction, sedangkan kurs yang digunakan adalah kurs spot spot
rate.
19
Selain transaksi spot, terdapat pula transaksi berjangka dalam penentuan pemberlakuan kurs.
Transaksi berjangka forward transaction adalah kesepakatan hari ini untuk membeli sejumlah valuta asing yang penyerahanya
dilakukan di masa yang akan datang berdasarkan tingkat nilai tukar yang disepakati hari ini. Kurs yang disepakati hari ini namun baru berlaku beberapa
waktu kemudian inilah yang disebut sebagai kurs berjangka forward rate.
20
19
Dominick Salvatore, op.cit, Hal. 17.
20
Ibid, Hal. 18.
2.1.2.4. Teori Paritas Daya-Beli
Paritas daya beli adalah hukum suatu harga yang diterapkan untuk pasar internasional. hukum tersebut menyatakan,
“Ji
ka arbitrase internasional adalah mungkin, maka satu dolar atau mata uang lain harus memiliki daya beli yang
sama di setiap negara.”
21
Pendapat ini dapat diterima jika harga barang dalam negeri lebih murah dibandingkan dengan harga barang luar negeri, maka para
pelaku arbitrase akan membeli barang dari dalam negeri dan menjualnya ke luar negeri. Sehingga akan didapat keuntungan dari selisih harga tersebut. Akibat dari
prilaku arbitrase ini, maka harga gandum dalam negeri akan terdorong naik relatif terhadap haga gandum luar negeri. Begitu pula sebaliknya, jika harga gandum
lebih murah di luar negeri maka arbitrase akan membeli gandum dari luar negeri dan menjualnya dalam negeri. Akibatnya harga domestik relatif turun terhadap
harga luarnegeri. Asumsi: barang yang diperdagangkan oleh arbitrase sama. Jika ditulis dalam persamaan maka:
Dimana:
e
: Nilai tukar nominal P
: Harga barang dalam negeri P
: Haga barang luar negeri
Dari persamaan diatas dapat dikembangkan menjadi:
Dimana:
21
Paul A. Samuelson,op.cit, Hal. 202.
e
: Nilai tukar nominal P
: Harga barang dalam negeri P
: Haga barang luar negeri q
: Nilai tukar rill Diasumsikan nilai tukar rill sama dengan 1. Nilai tukar rill lebih
dari 1 satu jika harga barang dalam negeri lebih tinggi daripada harga barang luar negeri dan nilai tukar rill kurang dari 1 satu apabila harga barang dalam
negeri lebih rendah dibandingkan harga barang luar negeri.
2.1.2.5. Definisi uang
Uang adalah persediaan aset yang bisa dengan segera digunakan untuk melakukan transaksi.
22
Dalam kegiantan perdagangan ini impor, uang menjadi suatu hal penting yang harus ada untuk melakukan transaksi. Karena uang telah
ditetapkan sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan pertukaran barang pembelian barangjasa.
23
Uang memiliki tiga fungsi yaitu:
a Sebagai penyimpan nilai store of value, uang adalah cara mengubah daya beli dari masa kini ke masa depan. b
sebagai unit hitung unit of account, uang memberikan kaidah di mana harga ditetapkan dan uang dicatat. csebagai media pertukaran medium of exchange,
uang adalah apa yang kita gunakana uantuk membeli baranng dan jasa.
24
Jenis-jenis uang yang digunakan seiring berjalanya waktu terus menyesuakan dengan kebutuhan. Jenis uang yang pertama, uang atas-unjuk
fiat money adalah uang yang memliki nilai intrinsik.
Kedua, uang komoditas
commodity money adalah komoditas dengan nilai intrinsik sebagai uang.
22
N. Gregory Mankiw, op.cit, Hal. 145.
23
“Uang adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat tukar yang diterima umum.” Paul A. Samuelson,op.cit, Hal. 186.
24
N. Gregory Mankiw, op.cit, Hal. 145-146.
Contoh dari uang ini adalah emas standar emas. Emas menjadi uang komoditas karena bisa digunakan untuk berbagai tujuan misalnya sebagai perhiasan,
penambal gigi, dan sebagai alat transaksi lainya. Standar emas berlaku di dunia selama akhir abat kesembilan belas.
25
Uang memiliki dua kmponen suplai, uang transaksi sempit dan uang luas.
Uang transaksi sempit merupakan jumlah koin dan uang kertas dalam peredaran di luar bank ditambah dengan deposit yang dapat di cekkan. Uang
luas merupakanuang yang terdiri dari aset seperti rekening tabungan sebagai tambahan koin, uang kertas dan deposit yang dicekkan.
2.2. Penelitian Terdahulu