mata uang asing apabila ditukarkan denan mata uang dalam negeri”.
7
Sukirno juga membedakan penentuan kurs valuta asing ke dalam dua sistem: kurs tetap
dan kurs fleksibel.
1. Sistem Kurs Tetap
Sistem kurs tetap, semua transaksi mata uang akan menggunakan kurs yang ditetapkan oleh bank sentral.
8
Artinya bahwa saat kurs yang senyatanya mengalami fluktuasi, pada sistem ini akan tetap pada harga yang telah disepakati.
Penetapan harga ini dibuat oleh bank sentral. Sebagai contoh misalnya Bank sentral menentukan kurs tetap antara dolar AS den rupiah, US1,00 = Rp 9.000,00
maka seorang pengekspor akan menerima dolar dengan kurs yang telah ditentukan dari hasil ekpornya. Begitu pula dengan seorang importir, mereka memerlukan
dolar AS untuk membayar barang-barang yang diimpornya sesuai kurs yang telah ditetapkan yaitu US 1,00 = Rp 9.000,00.
2. Sistem Kurs Fleksibel
Sistem kurs fleksibel, harga valuta asing ditetapkan oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasaran.
9
Karena kurs valuta asing dari hari ke hari terus mengalami fluktuasi maka permintaan akan valuta asing juga menglami
fluktuasi mengikuti perubahan kurs valuta asing yang ada di pasar valuta asing. Semakin tinggi nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri,
maka permintaan akan uang luar negeri meningkat dan akan mendorong permintaan barang luar negeri impor.
7
Sadono Sukirno, 2000, Makroekonomi Modern, Penerbit P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Hal. 197.
8
Ibid, Hal 197.
9
Ibid, Hal. 199.
Samuelson dan Nordhaus mengemukakan pendapatnya tentang sistem kurs valuta asing yang utama menjadi tiga yaitu, 1
Standar emas, di mana negara- negara membatasi mata uang mereka dalam berat emas tertentu, kemudian
membeli dan mejual emas untuk menyeimbangkan pembayaran internasionalnya. 2 Sistem nilai tukar
mengambang murni
10
pure floating exchange rate.
Pada sistem ini nilai tukar berfluktuasi mengikuti permintaan dan penawaran uang,
sampai terjadi keseimbangan di pasar valuta asing. 3 Sistem nilai tukar
mengambang
terkendali managed floating exchange rate.
Pada sistem ini, nilai beberapa mata uang dibiarkan berfluktuasi secara bebas di pasar, beberapa mata
uang lainya ditentukan oleh kombinasi antara campur tangan pemerintah dan pasar; beberapa maata uang lainya dipatok atau ditetapkkan terhadap suatu mata
uang tertentu, atau terhadap sekelompok mata uang.
11
Standar emas yang diungkapkan oleh Samuelson, dalam dunia perdagangan internasional jarang digunakan. Standar emas menurut ekonom klasik seperti
David Hume digunakan untuk memperbaiki keseimbangan. Pada proses ini, pergerakan emas ini akan mengubah uang beredar dan tingkat harga. Sebagai
contoh, defisit perdagangan akan mengakibatkan arus ke luar negeri emas dan perubahan harga domestik yang akan:
a
meningkatkan ekspor,
b
menahan impor bagi negara yang kehilangan emas;
c
mengurangi ekspor, dan
d
meningkatkan impor bagi negara yang menerima emas.
12
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpul bahwa sangat pentingnya kurs valuta asing nilai tukar valuta asing dalam perdagangan internasional.
10
Sistem kurs mengambang, mata uang ditentukanoleh mekanisme pasar secara penuh atau murni, yakni seperti halnya pada harga komoditi apa pun, kurs terbentuk dari pertemuan antara
kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran di pasar. Dominick Salvatore.
11
Paul A. Samuelson,op.cit, Hal. 453.
12
Ibid , Hal. 496.
Setiap negara tentunya memiliki mata uang yang berbeda-beda yang menuntut akan terjadinya pembelian mata uang asing dalam melakukan perdagangan
internasional. Karena setiap negara menginginkan barang barang yang dibeli dari negaranya menggunakan mata uang negara tersebut.
Menurut N. Gregory Mankiw, kurs atau nilai tukar valuta asing dibagi menjadi dua yaitu kurs nomina
dan kurs rill.
a. Kurs Nominal