ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA DI INDONESIA.

(1)

ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA DI INDONESIA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh:

NURLELA PURBA NIM : 8136162021

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ii ABSTRAK

NURLELA PURBA. Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa Di Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2016. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa kurangnya cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara diakibatkan karena lebih tingginya nilai impor dari pada nilai ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor–faktor Utang Luar Negeri, Foreign Direct Invesment, Ekspor, Kurs yang mempengaruhi cadangan devisa di Indonesia. Permasalahan pada penelitian ini dikarenakan adanya keterbatasan dana yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan cadangan devisa di Indonesia, oleh karena itu strategi untuk mengatasi keterbatasan tersebut melalui peningkatan investasi asing secara langsung yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dari permasalahan tersebut maka pada penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas seperti Utang Luar Negeri, Foreign Direct Investment (FDI), ekspor dan Kurs terhadap variabel terikat yaitu Cadangan Devisa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder data time series (data berkala) dalam periode pengamatan tahun 1996–2014 yang diperoleh dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Untuk mengidentifikasi pengaruh variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini digunakan metode VAR (Vector Autoregression). Hasil penelitian ini menunjukkan regresi persamaan menunjukkan bahwa kurs (-1) dan kurs (-2) memiliki pengaruh positif terhadap cadangan devisa, Variabel ekspor memiliki pengaruh yang negatif terhadap cadangan devisa yang artinya apabila terjadi peningkatan 1 US$ maka cadangan devisa meningkat masing-masing sebesar 0.186442 US$, dan 0.217593 US$, variabel FDI (-1) memiliki pengaruh yang positif terhadap cadangan devisa, namun FDI (-2) berpengaruh negatif terhadap cadangan devisa, variabel utang luar negeri (-1) memiliki pengaruh yang negatif terhadap cadangan devisa, namun utang luar negeri (-2) berpengaruh positif terhadap cadangan devisa.

Kata Kunci: Cadangan Devisa, Utang Luar Negeri, Foreign Direct Invesment, Ekspor, Kurs.


(6)

iii ABSTRACT

NURLELA PURBA. The Analyze of Effect Foreign Exchange Reserves in Indonesia. Graduate Program, State University of Medan, 2016.

This research was motivated by the fact that the lack of foreign exchange reserves held by the country caused by the higher value of imports from the value of exports. The research aims to knowing and analyzing the foreign debt, foreign debt investment, export net, a rate of exchange to effect foreign exchange reserves in Indonesia. Problems in this study due to the limited amount of money to meet the needs of foreign exchange reserves in Indonesia, therefore, strategies to overcome these limitations through increased foreign direct investment that aims to boost economic growth. Of these problems, this research aims to see how big the influence of independent variables such as foreign debt, Foreign Direct Investment ( FDI ), exports and the exchange rate against the dependent variable is the Foreign Exchange Reserves. The data used in this research was secondary data, time series data in period 1996-2014 that obtained for central bank and statistics of Indonesia. To identify the variables effect used in this research was var method (vector autoregression). The result of this research indicate the equation of regressing that rate of exchange (-1) and rate of exchange (-2) had negative effect to foreign exchange reserves that means if 1 US$ increase so the foreign exchange reserves will be increase in the amount of 0.186442 US$ and 0.217593 US$, FDI variable (-1) had positive effect to foreign exchange reserves, but FDI (-2) had negative effect to foreign exchange reserves, foreign debt variable (-1) had negative effect to foreign exchange reserves, foreign debt variable (-2) had positive effect to foreign exchange reserves.

Keyword: Foreign Exchange Reserves, Foreign Debt, Foreign Direct Investment, Export, Rate Of Exchange.


(7)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat merampungkan penyusunan tesis dengan judul “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia.” Disamping itu penulisan tesis ini dikerjakan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Pasca Sarjana Universitas Medan (UNIMED).

Selama penyusunan tesis ini, penulis banyak sekali mendapat masukan, bimbingan dan arahan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai dosen pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini.

4. Ibu Sri Fajar Ayu, MM. DBA selaku dosen pembimbing pertama yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan masukan hingga tesis ini selesai.


(8)

v

5. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si dan Bapak Dr. Muhammad Yusuf, M.Si serta Ibu Dr. Fitrawaty, M.Si selaku narasumber dan penguji tesis yang juga telah memberikan masukan untuk perbaika tesis ini.

6. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi atas do’a dan dukungan untuk penulis selama berlangsungnya masa perkuliahan hingga memasuki masa penyelesaian kuliah.

7. Para dosen pengajar dan teman-teman mahasiswa pasca sarjana angkatan 2013 kelas B1 Program Studi Ilmu Ekonomi beserta semua pihak yang telah membantu penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak terdapat kelemahan yang perlu diperkuat dan kekurangan yang perlu dilengkapi. Karena itu, penulis mengharapkan masukan, koreksi dan saran untuk memperkuat kelemahan dan melengkapi kekurangan penelitian ini.

Akhirnya dengan kerendahan hati penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, pemerintah dan masyarakat.

Medan, Februari 2016 Penulis,

Nurlela Purba NIM : 8136162021


(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 6

1.3.Tujuan Penelitian ... 7

1.4.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1. Cadangan Devisa ... 8

2.1.2. Ekspor ... 15

2.1.3. Utang Luar Negeri ... 17

2.1.4. Foreign Direct Invesment ... 20

2.1.5. Kurs (Valas) ... 23

2.1.6. Landasan Teoritis dari Cadangan Devisa ... 27

2.1.7. Hubungan antara Ekspor terhadap Cadangan Devisa ... 33

2.1.8. Hubungan antara Utang Luar Negeri terhadap Cadangan Devisa ... 34

2.1.9. Hubungan antara Foreign Direct Invesment (FDI) terhadapCadangan Devisa ... 35

2.1.10. Hubungan antara Kurs terhadap Cadangan Devisa ... 37

2.2 VAR Model ... 37

2.3 Penelitian Sebelumnya ... 41

2.4 Kerangka Konseptual ... 44

2.5 Hipotesis ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 47

3.2 Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 47

3.3 Model Analisis ... 47

3.4 Metode Pengujian Hasil Penaksiran ... 50

3.5 Teknik Analisis Data ... 51

3.5.1 Uji Stasioneritas (Uji Root Test) ... 51

3.5.2 Penentuan lag Optimal ... 54


(10)

vii

3.6 Defenisi Operasional Variabel ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ... 57

4.1.1 Cadangan Devisa ... 57

4.1.2 Utang Luar Negeri ... 60

4.1.3 Foreign Direct Invesment (FDI) ... 62

4.1.4 Ekspor ... 64

4.1.5 Kurs ... 67

4.2 Hasil Uji Model Penelitian ... 68

4.2.1 Uji Stasioner ... 68

4.2.2 Penentuan Lag Optimal ... 70

4.3 Uji Kointegrasi ... 71

4.4 Vector Autoregression ... 72

4.5 Pengujian Hipotesis pada masing-masing variabel ... 76

4.6 Pengaruh Variabel Utang Luar Negeri, Foreign Direct Invesment (FDI), Ekspor dan Kurs terhadap Cadangan Devisa di Indonesia di Tinjau dari Persfektif Ekonomi .... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan cadangan devisi, Utang Luar Negeri, Foreign Direct Invesment, Kurs, EksporTahun 1996-

2014 (Dalam Juta USD) ... 3

Tabel 4.1 Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia Tahun 1996-2014 (Dalam Juta USD) ... 58

Tabel 4.2 Perkembangan Utang Luar Negeri Tahun 1996-2014 (Dalam USD) ... 60

Tabel 4.3 Perkembangan Foreign Direct Invesment (FDI) di Indonesia Tahun 1996-2014 ... 63

Tabel 4.4 Perkembangan Ekspor di Indonesia dari Tahun 1996-2014 ... 65

Tabel 4.5 Perkembangan Kurs di Indonesia Tahun 1996-2014 ... 67

Tabel 4.6 Hasil Uji Stasioner ... 69

Tabel 4.7 Hasil Uji Lag Optimal ... 71

Tabel 4.8 Hasil Uji Kointergrasi ... 72

Tabel 4.9 Vector Autoregressior ... 73


(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 45

Gambar 4.1 Perkembangan Cadangan Devisa1996 (Juta US$)... 59

Gambar 4.2 Perkembangan Utang Luar Negeri 1996-2014 (Juta US$) ... 62

Gambar 4.3 Perkembangan Forign Direct Invesment (FDI) 1996-2014 (Juta US$) ... 64

Gambar 4.4 Perkembangan Ekspor 1996-2014 (Juta US$) ... 67

Gambar 4.5 Perkembangan Kurs 1996-2014 (Juta US$)... 68


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Uji Stasioner CD (level) ... 89

2. Uji Stasioner CD (1 st differences) ... 90

3. Uji Stasioner ULN (level) ... 91

4. Uji Stasioner ULN (1 st differences) ... 92

5 . Uji Stasioner ULN (2 nd differences) ... 93

6. Uji Stasioner FDI (level) ... 94

7. Uji Stasioner FDI (1 st differences) ... 95

8. Uji Stasioner ULN (1 st differences) ... 96

9. Uji Stasioner X (level) ... 97

10. Uji Stasioner X (1 st differences) ... 98

11. Uji Stasioner EXCR (level) ... 99

12. Uji Stasioner EXCR (1 st differences) ... 100

13. Hasil Uji Lag Optimal ... 101

14. Uji Kointegrasi ... 102

15. Nilai Modulus Seluruh Akar Unit ... 103


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.

Perkembangan pembangunan nasional dalam perekonomian terbuka seperti Indonesia sangat dipengaruhi dan berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi dunia serta perubahan pola perdagangan antar bangsa yang biasa dikenal dengan perdagangan internasional. Perdagangan internasional tidak hanya memberikan dampak positif bagi peningkatan pertumbuhan dalam jangka pendek, namun juga berdampak negatif pada kesenjangan ekonomi jangka panjang (Rodrik dan Subramanian, 2008). Perdagangan internasional penting dalam perekonomian setiap negara dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perdagangan internasional berperan penting disebakan karena suatu negara tidak dapat memenuhi semua kebutuhan investasi dalam negeri. Perdagangan internasional akan membawa pergeseran Struktural dalam organisasi perekonomian terutama dalam memberi peluang baru pada perusahaan, tenaga kerja dan konsumen. Secara ringkas kemampuan suatu bangsa untuk menangkap suatu peluang ekspor dan bereaksi terhadap impor adalah determinan utama dari kinerja perekonomian nasionalnya (Alan, 1993:34). Perdagangan Internasional memberikan manfaat dan keuntungan yang besar, perdagangan internasional membuat produksi barang dan jasa didunia semakin efisien, sebab Negara-negara di dunia berspesialisasi dalam memproduksi barang dan jasa (Salvatore, 1997).


(15)

2

Perdagangan internasional membutuhkan sumber pembiayaan yang sangat penting yaitu cadangan devisa. Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional (Rachbini dan Swidi, 2000:113). Di Indonesia pengaturan mengenai lembaga yang berwenang untuk mengelola cadangan devisa di tetapkan dengan Undang-undang tentang Bank Indonesia No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2004.

Cadangan devisa mempunyai peranan penting dan merupakan indikator untuk menunjukkan kuat lemahnya fundamental perekonomian suatu negara, selain itu dapat menghindari krisis suatu negara dalam ekonomi dan keuangan (Priadi dan Sekar, 2008:123). Akumulasi cadangan devisa telah muncul sebagai alat moneter terutama setelah krisis Asia Timur tahun 1997 yang tidak hanya dapat merangsang ekonomi tetapi juga untuk menstabilkan variabel yang paling rentan seperti nilai tukar, utang dan defisit (Commer, 2011:47).

Menurut Tambunan (2001:157) cadangan devisa suatu negara dipengaruhi net ekspor yang dicatat pada neraca transaksi berjalan dan neraca modal. Selanjutnya Tambunan (2008:253) juga menegaskan bahwa cadangan devisa juga dipengaruhi oleh utang luar negeri, penanaman modal asing serta investasi portofolio foreign direct investment (FDI). Di dalam model Mundell Fleming (Dornbusch, 2008: 175)

disimpulkan bahwa net ekspor dipengaruhi oleh perekonomian dalam negeri, perekonomian luar negeri dan kurs.


(16)

3

Kondisi perekonomian Indonesia masih terus mengalami masalah dan belum menunjukkan kestabilan hingga saat ini. Hal ini mempengaruhi cadangan devisa Indonesia sejak tahun 1996 hingga 2014, terlihat pada tabel 1.1. sebagai berikut.

Tabel 1.1. Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia, Utang Luar Negeri,

Foreign Direct Invesment, Kurs, Ekspor Tahun 1996–2014 (Dalam

Juta USD) Tahun Cadangan Devisa (Juta USD) Utang Luar Negeri (Juta USD) FDI (Juta USD) Kurs

(Rp/USD) (Juta USD) Ekspor

1996 19.125 110.171 4.629,10 2.383 45.418,00 1997 17.427 136.088 3.473,41 4.650 49.814,90 1998 22.401 150.886 5.015,83 8.025 53.443,60 1999 27.054 148.098 7.914,07 7.085 48.667,40 2000 29.394 141.693 11.205,90 9.595 62.124,00 2001 28.016 133.073 3.502,40 10.400 56.320,90 2002 32.039 131.343 3.086,70 8.940 57.158,80 2003 36.296 135.402 5.445,60 8.447 61.058,20 2004 36.320 137.024 4.550,50 9.290 71.584,60 2005 34.724 130.652 8.915,50 9.830 85.660,00 2006 42.586 128.736 5.975,90 9.020 100.798,60 2007 56.920 136.640 10.341,40 9.419 114.100,90 2008 51.639 155.080 14.883,50 10.950 137.020,40 2009 66.105 172.871 10.814,80 9.400 116.510,00 2010 96.207 202.413 16.214,80 8.991 157.779,10 2011 110.123 225.375 19.474,50 9.333 203.496,60 2012 112.781 252.364 24.564,70 9.793 190.020,30 2013 99.387 265.912 28.617,50 12.173 182.551,80 2014 111.862 293.708 28.529,70 12.388 175.980,10 Sumber: Bank Indonesia, 2014 (diolah)

Masalah cadangan devisa merupakan masalah yang sangat penting, karena cadangan devisa suatu negara dapat menopang kestabilan ekonomi nasional. Cadangan devisa tentunya menjadi suatu indikator yang sangat penting. Nilai cadangan devisa indonesia terus meningkat sejak tahun 2001 hingga 2011 namun


(17)

4

dilihat dari persentase perkembangan semakin menurun. Pada tahun 1997 terjadi penurunan nilai cadangan devisa menjadi US$ 17.427, disebabkan karena tingginya kebutuhan valuta asing (valas) untuk pembayaran impor dinilai menjadi penyebab utama penurunan cadangan devisa, kebutuhan pembayaran impor, terutama impor migas, lebih tinggi dibandingkan dengan intervensi moneter yang dilakukan Bank Indonesia terhadap penurunan cadangan devisa. Hai ini berdamapak pada tekanan terhadap BOP akibat ekspor melambat dan pembayaran impor tinggi, khususnya kebutuhan impor migas yang tinggi. sedangkan cadangan devisa Indonesia mengalami

perkembangan tertinggi terjadi pada tahun 2011 menjadi US$ 110.123 perkembangannya hingga nilai 14,464 %.

Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan dalam perbankan dan perusahaan. Krisis ekonomi Indonesia disebabkan oleh hilangnya kepercayaan pasar yang menyebabkan arus modal keluar. Rencana

internasional monetary fund ( IMF) dirancang untuk memulihkan pasar dengan

menerapkan program yang cakupannya luas, namun langkah-langkah yang ditunjuk bukan tanpa kritik. Keberlanjutan pemulihan ekonomi di Indonesia tergantung pada dua program penting, stabilitas dalam lingkungan ekonomi makro dan pelaksanaan dan restrukturisasi utang perusahaan yang kredibel bersama dengan penguatan situasi perbankan (Mulyani, 2002:577).

Fenomena yang paling sering terjadi jika kurangnya cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara diakibatkan karena lebih tingginya nilai impor dari pada nilai ekspor. Perkembangan Ekspor di Indonesia dari Tahun 1996–2014 terlihat


(18)

5

pada tabel 1.2. perkembangan ekspor terendah terjadi pada tahun 1996 sebesar 45.418,00 sedangkan ekspor terbesar terjadi pada tahun 2011 sebesar US$ 203.496,60.

Selain faktor ekspor dan impor yang mempengaruhi perubahan cadangan devisa di indonesia, faktor lainnya yaitu faktor utang luar negeri, juga mengakibatkan perubahan cadangan devisa negara. Nilai utang luar negeri terus meningkat terlihat sejak tahun 2010 sebesar US$ 202.413 sampai 2014 sebesar US$ 225.375. Begitu juga nilai foreign direct invesment di indonesia juga mengalami peningkatan pada

tahun 2008 sebesar US$ 14.883,50 dan menagalami nilai terendah pada tahun 2002 sebesar US$ 3.086,70. Begitu pula nilai kurs rupiah terhadap USD mengalami peningkatan dari tahun 2008 sebesar US$ 10.950 dan nilai kurs terendah terjadi pada tahun 1996 US$ 2.383.

Fenomena lain yang baru-baru ini terjadi yaitu cadangan devisa dan peningkatan ekspor hanya ditopang oleh kenaikan harga komoditi internasional dan aliran hot money yang dapat menjadi bumerang bagi ekonomi Indonesia pada waktu

krisis 1997/1998. Mengandalkan cadangan devisa dengan hot money sangat rentan

terhadap pelarian modal investasi. Oleh karena itu, sudah selayaknya pemerintah mewaspadai pergerakan dana hot money yang diparkir di Indonesia (Gandhi,

2006:12).

Kegunaan kondisi cadangan devisa harus dipelihara, agar transaksi internasional dapat berlangsung dengan stabil. Tujuan pengelolaan devisa merupakan bagian yang tak terpisahkan juga dari upaya menjaga nilai tukar, dimana menipisnya cadangan devisa akan mengundang spekulasi rupiah dari para spekulator, sehingga


(19)

6

untuk memenuhi kebutuhan akan likuiditas perlu mempertahankan stabilitas nilai tukar.

Kondisi Indonesia setelah krisis ekonomi menunjukkan tersedotnya cadangan devisa untuk kebutuhan dalam negeri. Karena devisa ekspor lebih rendah dari devisa impor. Belum lagi negara tersebut melakukan pinjaman luar negeri sehingga mengakibatkan cadangan devisa suatu negara semakin tergerus atau semakin berkurang jumlahnya. Dalam upaya mempertahankan cadangan devisa pada tingkat yang aman perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi cadangan devisa di indonesia.

Oleh karena tidak adanya kepastian dan kecendrungan baru yang dapat memepengaruhi mekanisme cadangan devisa maka penelitian lanjutan untuk maslah tersebut tetap relevan dilanjutkan. Maka studi ini menganalisis dan membuktikan efektivitas mekanisme cadangan devisa di Indonesia. Indikator cadangan devisa tersebut di ukur dengan uji vector auto regression (VAR). Melihat beberapa

kecepatan atau beberapa tenggang waktu (time lag) dan beberapa kontribusi

variabel-variabel merespon perubahan instrumen utang luar negeri, foreign direct invesment,

ekspor dan kurs terhadap cadangan devisa.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dibawah ini dikemukakan rumusan masalah adalah sebagai berikut: Apakah Utang Luar Negeri, Foreign Direct Iinvesment, Ekspor, Kurs mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia?


(20)

7

1.3.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor–faktor seperti utang luar negeri, foreign direct invesment, ekspor, kurs mempengaruhi

cadangan devisa di Indonesia.

1.4.Manfaat Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah dan relevansinya dengan tujuan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dapat dipergunakan:

1. Memberikan kontribusi ilmiah dari perspektif ilmu ekonomi, khususnya yang berkaitan cadangan devisa dan ekspor di Indonesia


(21)

83 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini mengkaji mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi cadangan devisa di Indonesia. Berdasarkkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Menurut hasil regresi persamaan menunjukkan bahwa kurs 1) dan kurs (-2) memiliki pengaruh positif terhadap cadangan devisa.

2. Variabel ekspor memiliki pengaruh yang negatif terhadap cadangan devisa yang artinya apabila terjadi peningkatan 1 US$ maka cadangan devisa meningkat masing-masing sebesar US$ 0.186442, dan US$ 0.217593.

3. Variabel FDI (-1) memiliki pengaruh yang positif terhadap cadangan devisa, namun FDI (-2) berpengaruh negatif terhadap cadangan devisa Hal ini berarti apabila FDI (-1) meningkat sebesar 1 US$ maka akan meningkatkan variabel CD sebesar US$ 0.168387. Namun apabila terjadi peningkatan FDI (-2) sebesar 1 US$ akan mengurangi cadangan devisa sebesar US$ 0.013449.

4. Variabel utang luar negeri (-1) memiliki pengaruh yang negatif terhadap cadangan devisa, namun utang luar negeri (-2) berpengaruh positif terhadap cadangan devisa. Hal ini berarti apabila utang luar negeri (-1) meningkat sebesar 1 US$ maka akan mengurangi variabel cadangan devisa sebesar US$ 0.117443. Namun apabila terjadi peningkatan utang


(22)

84

luar negeri (-2) sebesar 1 US$ akan meningkatkan cadangan devisa sebesar US$ 0.096502.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan terkait dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah perlu mengambil kebijakan ekonomi yang mendorong terhadap peningkatan cadangan devisa indonesia, khususnya dengan tetap menjaga stabilitas rupiah, meningkatkan kinerja, juga mencari bahan baku alternatif untuk industri dalam negeri.

2. Hendaknya pemerintah melakukan pangkajian tentang sektor-sektor lain di luar migas yang dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap devisa, seperti hasil tambang dan hutan serta pariwisata dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

3. Untuk meningkatkan cadangan devisa di Indonesia diharapkan pemerintah mengambil kebijakan ekonomi dengan menjaga stabilitas kurs rupiah serta terus meningkatkan volume ekspor seperti mencari bahan baku alternatif untuk industri didalam negeri sehingga bisa mengurangi beban hutang luar negeri.

4. Perlu adanya regulasi terhadap penanaman modal asing, sehingga investor asing tidak ragu untuk berinvestasi di Indonesia .

5. Masih perlu mengkaji kembali penelitian ini menggunakan metode pendekatan, serta konsep peninjauan yang berbeda agar dapat dilkukan studi komparasi dan mendukung temuan-temuan baru.


(23)

85

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Prima. (2008), Analisis Pengaruh Neraca Perdagangan dan Capital I

nflow terhdap pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, Skripsi tidak

diterbitkan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB.

Archer, D. and J. Dolado, J.Hallidady (1998), ‘Rationale for Holding Foreign Currency Reserves’, Reserve Bank of Ne Zealand Bulletin, Vol. 61, No. 4, pp.346-54

Bank Indonesia (1996-2011) Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, berbagai

edisi.

Bagus, Aditya. (2014), Pengaruh Kurs, Cadangan Devisa, dan Konsumsi

terhadap Ekspor Bersih Alat Transportasi Laut Indonesia. Vol. 3, No.8, Agustus 2014.

Basri, Faisal, 2003 “Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XXI” Erlangga,

Jakarta

Commer, Pak. J. 2011. Pakistan’s Accumulation of Foreign Exchange Reserves

during 2001-2006. Dalam Journal, 5(1): h:47-67.

Dornbusch, Rudi, Stanley Fischer & Richard Startz. (2008). Macroeconomics. (Roy Indra Mirazudin, SE. Terjemahan). PT Media Global Edukasi. Buku asli diterbitkan tahun 2008.

Enders, W. (2004), Applied Econometric Time Series, Second edition, Jhon

Wiley & Sony Inc.

Felicia O. Olokoyo, Evans S.C. Osabuohien, 2009. Econometricc Analysis of

Foreign Reserves and Some Macroeconomic Variabels in Nigeria (1970-2007), vol. 21, No.3, 2009, 454-475.

Gandhi, Dyah Virgoana. (2006). Pengelolaan Cadangan Devisa di

BankIndonesia. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.

Gujarati, Damodar N. (2003), Basic Econometric, 4th Edition, McGraw-Hill.

Hady, Hamdy. (2001). Teori dan Kebijakan Perdagangan Ekonomi Internasional.


(24)

86

Haniyah, Safitri (2014), Analisis Neraca Perdagangan Migas dan Non Migas

Indonesia Terhadap Volatilitas Cadangan Devisa 2003-2013, Vol. ISSN 2252-6765

Haris, Richard (1995), Coitegration Analysis In Econometric Modeling, Prentice

Hall.

Heller, R. H. (1996), ‘Optimal Iternational Reserves’, Economic Journal, Vol. 76,

pp. 236-311

Ida Bagus, dan IG. B Indrajaya, 2013 “Pengaruh Tingkat Inflasi, Utang Luar Negeri dan Suku Bunga redit Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Tahun 1996-2011, Vol. 2303-0178.

Iyoha, M.A. (1976), ‘Demand for International Reserves in Less Develoved

Countries: A Ditributet Lag Specification’, The Review of Economics ang

Statics, Vol. 58, No3, pp 351-55.

Juniarta R. Pinem : Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, kurs, Nilai Tukar rupiah

Terhadap Cadangan devisa Indonesia, 2009.

Krugman, Paul, 1997, “Firesale FDI”, Working Paper, Massachusets Institute Of

Technology.

Kurniati, Yati, (2000), Kemungkinan Penerapan Kebijakan Arus Modal Jangka

Pndek dan Dampaknya Bagi Stabilitas Nilai Tukar. Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Desember.

Lisyanto, Agus (2012), Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Cadangan

Devisa di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Mahmudi, Mahdi. (1998), Setahun Krisis Asia : Beberapa Pelajaran yang Dapat Diambil dari krisis Tersebut. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, September.

Mega Febriyenti, Hasdi Aimon, Dkk (2013). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Cadangan Devisa dan Net Ekspor Di Indonesi,. Vol. II, No. 03.

Mudrajat, Kuncoro, 2001. Manajemen Keuangan Internasional: Pengatur

Ekonomi dan Bisnis Global, Edisi 2, Yogyakarta: BPFE UGM

Yogyakarta.


(25)

87

Nizami, A. (2005), Indikator Ekonomi Memburuk. Suara Pembaruan Daily.

Osabihohien, E.S.C. (2007), ‘Foreign Capital and Africa’s Economic Progress:

Facta from Nigeria and South Africa’, Journal of Banking and Finance,

Vol. 9, No. 1,pp. 24-37

Priadi Asmanto, dan Sekar Suryandari. 2008. Cadangan Devisa, Financial

Deeping,dan Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah Akibat Gejolak Nilai

Tukar Perdagangan. Dalam Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan,

Bank Indonesia, 11 (2):h:121-153.

Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional. Erlangga. Jakarta.

Santoso, Wijoyo, Dkk (1999), Pengembangan Model Dalam Sistem Nilai Tukar Yang Fleksibel (Konsiderasi Kemungkinan Penerapan Inflation Targeting

di Indonesia). Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Septmber.

Setiana, Danny Daud. (1998), Pengembangan Model Penentuan Nilai Tukar Valuta Asing dengan Menggunakan Pendekatan Uji Rentang Mekanika : Studi Kasus : Nilai Tukar Rupiah Periode 1997-1998. Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Desember

Sims, C.A. (1990), Are Forecasting Models Usable For Policy Analysis, Federal Reserve Bankof Minneapolis Quarerly Review.

Sri Mulyani Indrawati. 2002. Indonesian Economic Recovery Process and The

Role of Government. Dalam Journal of Asian Economics 13, h:577-596.

Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar

Kebijakan. Jakarta: Kencana.

Thomas, RI, (1997). Modern Econometrics:An Introduction, Adison Wesley. Tjahjono, Dkk. (1998), Fundamental Ekonomi, Contagion Effect dan Krisis Asia.

Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, September.

Todaro, MP dan Smith, Stephen C, 2003, Pembangunan Ekonomi di Dunia

Ketiga, Penerbit Erlangga Jakarta

Tribroto, 2001. “Kebijakan dan Pengelolaan Pinjaman Luar Negeri”. Di dalam:

Sigalingging, Hotbin. Profil Pinjaman Luar Negeri Indonesia dan Permasalahannya. Jakarta.


(26)

88

Tulus Tambunan. (2001). Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran:

Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: LP3ES.

____________ . (2008). Pembangunan Ekonomi dan Utang Luar Negeri.

Jakarta: PTRaja Grafindo Persada.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Wang, Peiji (2003), Financial Econometrics, Method and Models, Routledge

Taylor & Francis Group. 81

Zulkarnain,djamin. Masalah utang luar negeri bagi negara-negara berkembang

dan bagaimana Indonesia mengatasinya. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1996


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini mengkaji mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi cadangan devisa di Indonesia. Berdasarkkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Menurut hasil regresi persamaan menunjukkan bahwa kurs 1) dan kurs (-2) memiliki pengaruh positif terhadap cadangan devisa.

2. Variabel ekspor memiliki pengaruh yang negatif terhadap cadangan devisa yang artinya apabila terjadi peningkatan 1 US$ maka cadangan devisa meningkat masing-masing sebesar US$ 0.186442, dan US$ 0.217593.

3. Variabel FDI (-1) memiliki pengaruh yang positif terhadap cadangan devisa, namun FDI (-2) berpengaruh negatif terhadap cadangan devisa Hal ini berarti apabila FDI (-1) meningkat sebesar 1 US$ maka akan meningkatkan variabel CD sebesar US$ 0.168387. Namun apabila terjadi peningkatan FDI (-2) sebesar 1 US$ akan mengurangi cadangan devisa sebesar US$ 0.013449.

4. Variabel utang luar negeri (-1) memiliki pengaruh yang negatif terhadap cadangan devisa, namun utang luar negeri (-2) berpengaruh positif terhadap cadangan devisa. Hal ini berarti apabila utang luar negeri (-1) meningkat sebesar 1 US$ maka akan mengurangi variabel cadangan devisa sebesar US$ 0.117443. Namun apabila terjadi peningkatan utang


(2)

luar negeri (-2) sebesar 1 US$ akan meningkatkan cadangan devisa sebesar US$ 0.096502.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan terkait dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah perlu mengambil kebijakan ekonomi yang mendorong terhadap peningkatan cadangan devisa indonesia, khususnya dengan tetap menjaga stabilitas rupiah, meningkatkan kinerja, juga mencari bahan baku alternatif untuk industri dalam negeri.

2. Hendaknya pemerintah melakukan pangkajian tentang sektor-sektor lain di luar migas yang dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap devisa, seperti hasil tambang dan hutan serta pariwisata dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

3. Untuk meningkatkan cadangan devisa di Indonesia diharapkan pemerintah mengambil kebijakan ekonomi dengan menjaga stabilitas kurs rupiah serta terus meningkatkan volume ekspor seperti mencari bahan baku alternatif untuk industri didalam negeri sehingga bisa mengurangi beban hutang luar negeri.

4. Perlu adanya regulasi terhadap penanaman modal asing, sehingga investor asing tidak ragu untuk berinvestasi di Indonesia .

5. Masih perlu mengkaji kembali penelitian ini menggunakan metode pendekatan, serta konsep peninjauan yang berbeda agar dapat dilkukan studi komparasi dan mendukung temuan-temuan baru.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Prima. (2008), Analisis Pengaruh Neraca Perdagangan dan Capital I nflow terhdap pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB.

Archer, D. and J. Dolado, J.Hallidady (1998), ‘Rationale for Holding Foreign Currency Reserves’, Reserve Bank of Ne Zealand Bulletin, Vol. 61, No. 4, pp.346-54

Bank Indonesia (1996-2011) Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, berbagai edisi.

Bagus, Aditya. (2014), Pengaruh Kurs, Cadangan Devisa, dan Konsumsi terhadap Ekspor Bersih Alat Transportasi Laut Indonesia. Vol. 3, No.8, Agustus 2014.

Basri, Faisal, 2003 “Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XXI” Erlangga, Jakarta

Commer, Pak. J. 2011. Pakistan’s Accumulation of Foreign Exchange Reserves during 2001-2006. Dalam Journal, 5(1): h:47-67.

Dornbusch, Rudi, Stanley Fischer & Richard Startz. (2008). Macroeconomics. (Roy Indra Mirazudin, SE. Terjemahan). PT Media Global Edukasi. Buku asli diterbitkan tahun 2008.

Enders, W. (2004), Applied Econometric Time Series, Second edition, Jhon Wiley & Sony Inc.

Felicia O. Olokoyo, Evans S.C. Osabuohien, 2009. Econometricc Analysis of Foreign Reserves and Some Macroeconomic Variabels in Nigeria (1970-2007), vol. 21, No.3, 2009, 454-475.

Gandhi, Dyah Virgoana. (2006). Pengelolaan Cadangan Devisa di

BankIndonesia. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.

Gujarati, Damodar N. (2003), Basic Econometric, 4th Edition, McGraw-Hill. Hady, Hamdy. (2001). Teori dan Kebijakan Perdagangan Ekonomi Internasional.


(4)

Haniyah, Safitri (2014), Analisis Neraca Perdagangan Migas dan Non Migas Indonesia Terhadap Volatilitas Cadangan Devisa 2003-2013, Vol. ISSN 2252-6765

Haris, Richard (1995), Coitegration Analysis In Econometric Modeling, Prentice Hall.

Heller, R. H. (1996), ‘Optimal Iternational Reserves’, Economic Journal, Vol. 76,

pp. 236-311

Ida Bagus, dan IG. B Indrajaya, 2013 “Pengaruh Tingkat Inflasi, Utang Luar Negeri dan Suku Bunga redit Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Tahun 1996-2011, Vol. 2303-0178.

Iyoha, M.A. (1976), ‘Demand for International Reserves in Less Develoved Countries: A Ditributet Lag Specification’, The Review of Economics ang Statics, Vol. 58, No3, pp 351-55.

Juniarta R. Pinem : Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, kurs, Nilai Tukar rupiah Terhadap Cadangan devisa Indonesia, 2009.

Krugman, Paul, 1997, “Firesale FDI”, Working Paper, Massachusets Institute Of Technology.

Kurniati, Yati, (2000), Kemungkinan Penerapan Kebijakan Arus Modal Jangka Pndek dan Dampaknya Bagi Stabilitas Nilai Tukar. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Desember.

Lisyanto, Agus (2012), Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia. FakultasEkonomi Universitas Sumatera Utara.

Mahmudi, Mahdi. (1998), Setahun Krisis Asia : Beberapa Pelajaran yang Dapat Diambil dari krisis Tersebut. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, September.

Mega Febriyenti, Hasdi Aimon, Dkk (2013). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa dan Net Ekspor Di Indonesi,. Vol. II, No. 03.

Mudrajat, Kuncoro, 2001. Manajemen Keuangan Internasional: Pengatur Ekonomi dan Bisnis Global, Edisi 2, Yogyakarta: BPFE UGM Yogyakarta.


(5)

Nizami, A. (2005), Indikator Ekonomi Memburuk. Suara Pembaruan Daily.

Osabihohien, E.S.C. (2007), ‘Foreign Capital and Africa’s Economic Progress: Facta from Nigeria and South Africa’, Journal of Banking and Finance, Vol. 9, No. 1,pp. 24-37

Priadi Asmanto, dan Sekar Suryandari. 2008. Cadangan Devisa, Financial Deeping,dan Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah Akibat Gejolak Nilai Tukar Perdagangan. Dalam Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Bank Indonesia,

11 (2):h:121-153.

Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional. Erlangga. Jakarta.

Santoso, Wijoyo, Dkk (1999), Pengembangan Model Dalam Sistem Nilai Tukar Yang Fleksibel (Konsiderasi Kemungkinan Penerapan Inflation Targeting di Indonesia). Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Septmber.

Setiana, Danny Daud. (1998), Pengembangan Model Penentuan Nilai Tukar Valuta Asing dengan Menggunakan Pendekatan Uji Rentang Mekanika : Studi Kasus : Nilai Tukar Rupiah Periode 1997-1998. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Desember

Sims, C.A. (1990), Are Forecasting Models Usable For Policy Analysis, Federal Reserve Bankof Minneapolis Quarerly Review.

Sri Mulyani Indrawati. 2002. Indonesian Economic Recovery Process and The Role of Government. Dalam Journal of Asian Economics 13, h:577-596. Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar

Kebijakan. Jakarta: Kencana.

Thomas, RI, (1997). Modern Econometrics:An Introduction, Adison Wesley. Tjahjono, Dkk. (1998), Fundamental Ekonomi, Contagion Effect dan Krisis Asia.

Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, September.

Todaro, MP dan Smith, Stephen C, 2003, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Penerbit Erlangga Jakarta

Tribroto, 2001. “Kebijakan dan Pengelolaan Pinjaman Luar Negeri”. Di dalam: Sigalingging, Hotbin. Profil Pinjaman Luar Negeri Indonesia dan Permasalahannya. Jakarta.


(6)

Tulus Tambunan. (2001). Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran: Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: LP3ES.

____________ . (2008). Pembangunan Ekonomi dan Utang Luar Negeri.

Jakarta: PTRaja Grafindo Persada.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Wang, Peiji (2003), Financial Econometrics, Method and Models, Routledge Taylor & Francis Group. 81

Zulkarnain,djamin. Masalah utang luar negeri bagi negara-negara berkembang dan bagaimana Indonesia mengatasinya. Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia. 1996