Bercak coklat brown spot Hawar daun bakteri bacterial leaf Tungro

2 dan padi sawah di dataran rendah yang memerlukan penggenangan.

2. Anthurium

Tanaman hias secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu tanaman taman landscaped plant dan tanaman penghias rumah house plant. Di antara jenis tanaman hias yang banyak diminati adalah anthurium. Anthurium merupakan tanaman asli dari daerah tropis yang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Anthurium termasuk keluarga Araceae yang mempunyai perakaran yang banyak, batang dan daun yang kokoh, serta bunga berbentuk ekor. Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglonema, philodendron, keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae, Anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar seribu jenis anggota marga anthurium. Anthurium salah satu tanaman hias indoor yang memiliki daya tarik tersendiri karena bentuk daun dan bunganya unik. Ada dua macam anthurium, yaitu anthurium daun dan anthurium bunga. Anthurium daun dinikmati karena keindahan daunnya sedangkan anthurium bunga karena keindahan bunganya Fatihagriculture 2007. Penyakit Tanaman Penyakit yang menyerang tanaman padi biasanya disebabkan oleh hama dan bakteri Syam et al. 2007 , berikut adalah beberapa penyakit yang dibahas pada penelitian ini:

1. Blas leaf blast

Semula penyakit blas dikenal sebagai salah satu kendala utama pada padi gogo, tetapi sejak akhir 1980-an, penyakit ini juga sudah terdapat pada padi sawah beririgasi. Penyakit ini disebabkan oleh jamur pathogen Pyricularia grisae. Penyakit blas menimbulkan dua gejala khas, yaitu blas daun dan blas leher. Blas daun merupakan bercak coklat kehitaman, berbentuk belah ketupat, dengan pusat bercak berwarna putih, sedangkan blas leher berupa bercak coklat kehitaman pada pangkal leher yang dapat mengakibatkan leher malai tidak mampu menopang malai dan patah. Penyakit ini dikendalikan melalui penanaman varietas lahan secara bergantian untuk mengantisipasi perubahan ras blas yang sangat cepat dan dengan cara pemupukan NPK yang tepat. Gambar 1 Leaf blast.

2. Bercak coklat brown spot

Penyakit bercak coklat disebabkan oleh jamur Helmintosporium oryzae pada pertanaman bercak coklat dapat menyebabkan kematian tanaman muda dan menurunkan kualitas gabah. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah bercak berwarna coklat, berbentuk oval sampai bulat, berukuran sebesar biji wijen pada permukaan daun, pada pelepah atau pada gabah. Patogen penyakit bersifat terbawa benih seed borne, sehingga dalam keadaan yang cocok, penyakit dapat berkembang pada tanaman yang masih sangat muda. Penyakit dapat dikendalikan secara efektif dengan varietas tahan dan melalui pemupukan dengan 250 kg urea, 100 kg SP36, dan 100 kg KCI. Gambar 2 Brown spot.

3. Hawar daun bakteri bacterial leaf

blight Hawar daun bakteri HDB disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. Oryzae merupakan penyakit bakteri yang tersebar luas dan menurunkan hasil sampai 36. Penyakit terjadi pada musim hujan atau musim kemarau yang basah, terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang, dan pemakaian pupuk N yang berlebihan 250 kg urea ha. Penyakit HDB menghasilkan dua gejala khas, yaitu kresek dan hawar. Kresek adalah gejala yang terjadi pada tanaman berumur 30 hari pesemaian atau yang baru dipindah. Daun-daun berwarna hijau kelabu, melipat, dan menggulung. Sementara, hawar merupakan gejala yang paling umum dijumpai pada pertanaman yang telah mencapai fase tumbuh anakan sampai fase pemasakan. Penyakit HDB secara efektif dikendalikan dengan varietas tahan, pemupukan lengkap, dan pengaturan air. Gunakan pupuk NPK dalam dosis yang tepat. Bila memungkinkan, hindari penggenangan yang terus-menerus, 3 misal satu hari digenangi dan tiga hari dikeringkan. Gambar 3 Hawar daun.

4. Tungro

Tungro merupakan salah satu penyakit penting pada padi sangat merusak dan tersebar luas. Di Indonesia, semula penyakit ini hanya terbatas di Sulawesi Selatan, tetapi sejak awal tahun 1980-an menyebar ke Bali, Jawa Timur, dan sekarang sudah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Bergantung pada saat tanaman terinfeksi, tungro dapat menyebabkan kehilangan hasil 5-70. Makin awal tanaman terinfeksi tungro, makin besar kehilangan hasil yang ditimbulkannya. Gejala serangan tungro yang menonjol adalah perubahan warna daun dan tanaman tumbuh kerdil. Warna daun tanaman sakit bervariasi dari sedikit menguning sampai jingga. Tingkat kekerdilan tanaman juga bervariasi dari sedikit kerdil sampai sangat kerdil. Gejala khas ini ditentukan oleh tingkat ketahanan varietas, kondisi lingkungan, dan fase tumbuh saat tanaman terinfeksi. Penyakit tungro ditularkan oleh wereng hijau. Penyakit tungro dapat dikendalikan melalui pergiliran varietas tahan yang memiliki tetua berbeda, pengaturan waktu tanam, sanitasi dengan menghilangkan sumber tanaman sakit, dan penekanan populasi wereng hijau dengan insektisida. Gambar 4 Tungro.

5. Bercak Daun