HKI Bisa Perkuat Citra Lembaga

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

HKI Bisa Perkuat Citra Lembaga
Tanggal: 2011-11-25

Mashudi menjelaskan pentingnya HKI dalam sebuah karya

Pembantu Rektor II Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Drs. Mursidi, MM,
mengatakan pengakuan hak kekayaan intelektual (HKI) dapat mengangkat citra lembaga.
Semakin banyak HKI diperoleh, semakin baik bagi reputasi UMM. Untuk itu pihaknya
mendorong agar dosen berpacu memperoleh HKI dari aktivitas penelitian dan penagbdian
kepada masyarakat. “Karena itu bagi dosen yang mempunyai hak kekayaan intelektual
merupakan kekuatan juga kepercayaan bagi UMM sendiri,” kata Mursidi ketika membuka
Bimbingan Teknis HKI bagi dosen di lingkungan UMM, Rabu (23/11).
Acara menghadirkan makalah dari Direktorat Jendaral Hak Kekayaan Intelektual
dan Kementrian Hukum dan HAM RI, Prof. Dr. Ahmad M. Ramli, S.H., M.H, yang
dibacakan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Jatim, Mashudi.
Sejumlah 65 dosen UMM serta Universitas Muhammadiyah Jember dan Universitas
Muhammadiyah Surabaya ambil bagian acara ini. Acara diselenggarakan oleh Sentra HKI

Direktorat Pengabdian dan Penelitian Masyarakat (DP2M) UMM.
Dirjen HKI mengungkapkan bimbingan teknis ini merupakan titik tolak sosialisai
sistem HKI ke dalam proses pendidikan yang diharapkan dapat ditindak lanjuti sehingga
menjadi bagian dari proses pembelajaran. Selain itu, diharapkan mampu mengemban
misi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kita menyadari di tengah berlangsungnya pergeseran fenomena kompetisi global
dari persaingan yang berbasis pengusaan sumber daya alam menjadi persaingan yang
berbasis penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Ramli.
Di UMM sendiri telah berdiri Sentra HKI sebagai program unggulan. Banyak hal
yang terkait dengan HKI ini diperoleh di Jatim yang menghasilkan karya luar dibanding
dengan provinsi lainnya. UMM juga menjadi pelopor dalam mengembangkan hal-hal yang
terkait dengan HKI baik dari para dosen maupun dari mahasiswanya.
Sekertaris Sentra HKI UMM, Mohmmad Isro’, SH, menyatakan banyak dari dosen
UMM yang melakukan penelitian-penelitian untuk memperoleh HKI. Sedangkan hak yang
memberikan intensif dan bantuan yang menyangkut penelitian ada tiga macam yakni
Dikti, yakni untuk penelitian dalam mendapatkan HKI, Kemenristek (Kementrian Riset dan
Teknologi), dan Sentra HKI universitas seperti UKM-UKM yang ada di UMM yang ingin
mengajukan hak paten.
Sedangkan di UMM sendiri selama tahun 2001-2011 ada sekitar 39 pendaftar hak
paten untuk penelitian maupun karya yang diajukan. Salah satu hak paten diperolah oleh

UMM adalah alat penghitung jantung yang dihasilkan oleh Fakultas Kedokteran UMM dan
Komposisi Pakan ternak, yang mana hal ini sudah mendapatkan hak paten dan sudah
diberikan hak paten HKI yang kemudian akan dikomersikan. “Untuk memperoleh hak
paten dan merak di butuhkan waktu 5 tahun untuk intensif pendaftaran hak cipta dengan

page 1 / 2

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

dibantu melakukan searching denag pihak indusrti,” terang Isro’
Isro’ juga menambahkan bahwa Sentra HKI di UMM sendiri mempunyai tujuan,
yakni perlindungan hukum dan pengawasan, divisi percepatan perolehan HKI, dan divisi
inovasi dan transfer teknologi yang menyangkut perlindungan hukum dan dikomersilkan
sehingga akan menadpat royalti untuk kedepannya.
Acara ini juga dilanjutkan dengan diskusi panel yang disampaikan oleh
pembicara-pembicara yang kompeten dalam bidang HKI melalui bimbingan teknis dalam
bidang hak cipta, bidang merek dan indikasi geografis, bidang paten dan bidang desain
industri. (bib/nas)


page 2 / 2