JURNALISME ISLAM DALAM PANDANGAN JURNALIS REPUBLIKA (Studi pada Jurnalis Harian Umum Republika, Jakarta)
JURNALISME ISLAM DALAM PANDANGANJURNALIS REPUBLIKA(Studi
pada Jurnalis Harian Umum Republika, Jakarta)
Oleh: R. Rudi Agung Prabowo ( 03220316 )
Communication Science
Dibuat: 20080314 , dengan 3 file(s).
Keywords: Jurnalisme Islam, Jurnalis
Penelitian ini didasari atas fenomena munculnya pers Islam di tanah air sejak masa pra
kemerdekaan, sebagai salah satu pelopor kebangkitan umat. Pasca reformasi pers berbasis Islam
berkembang begitu pesat, semakin membumi, namun tumbuh, berkembang, dan mati. Begitu
seterusnya. Di sisi lain, pers berbasis Islam muncul dengan jenis dan muatan isi yang sangat
varian, misalnya, pers Islam liberal, ekstrim, moderat, bernuansa klenik, mistik, populis, dan
sebagainya. Pada saat yang sama hadir pula Republika sebagai satusatunya harian umum
nasional yang berideologi Islam dengan sajian visi yang mengedepankan nilainilai universal
yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan profesional. Mampu menumbuhkan pluralisme informasi
di masyarakat, mengisi kekosongan mediamedia berbasis jurnalisme Islam sebelumnya.
Beragamnya sajian dan jenis pers Islam di tanah air tidak terlepas dari pengaruh level ideologi,
termasuk ideologi individu di masingmasing media. Sementara untuk merumuskan dan
menjabarkan sosok jurnalisme Islam relatif sulit; hingga kini media Islam sendiri masih meraba
arah yang tepat dalam menterjemahkan jurnalisme Islam. Penelitian ini tertarik untuk mengkaji
bagaimana konsepsi jurnalisme Islam dalam pandangan jurnalis Republika.
Hamid Mowlana mencatat bahwa tanggung jawab dari jurnalis Muslim dan sistem media massa
Islam harus mampu menghancurkan mitos. Sebagai implikasi tawhid, prinsip yang memandu
pengembangan dari suatu kode etik jurnalistik Islam menyiratkan bahwa tanggung jawab tiap
tiap individu dan kelompok, terutama institusi sosial atau komunikasi publik seperti pers, radio,
televisi, dan film, untuk menyiapkan masyarakat dan individu secara keseluruhan untuk
menerima dan bertindak sesuai dengan prinsip Islam (Mohammad A. Siddiqi, 1999). Jurnalisme
Islam merupakan sutau proses meliput, mengolah, dan menyebarluaskan berbagai peristiwa
dengan muatan nilainilai Islam dan tetap mematuhi kaidahkaidah jurnalistik serta mengacu
pada normanorma yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah. Diutamakan kepada dakwah
Islamiyah, yaitu mengemban misi amar ma’ruf nahi munkar (Suf Kasman, 2004: 51). Namun
apapun medianya, sebuah media massa dapat dipastikan dipengaruhi level ideologi. Pengaruh
ideologi dalam media massa menekankan bahwa ideologi di dalam media massa mempengaruhi
kepentingankepentingan pemilik atau insaninsan yang ada dalam media tersebut (Shoemakaer
dan Reese, 1996: 222).
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan perspektif fenomenologis serta
pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Wawancara, observasi berperanserta dan dokumentasi
digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Sumber data diperoleh melalui informan, dokumen,
peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, dan teknik cuplikan (sampling). Pemilihan informan
dilakukan dengan cara purposive; melalui beberapa pertimbangan dan kriteria tertentu. Data
yang diperoleh kemudian dianalisis selama pengumpulan dan analisis data setelah pengumpulan,
dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian pada redaksi Republika menunjukkan bahwa pandangan jurnalis Republika
mengenai konsepsi jurnalisme Islam memiliki tiga deferisiensi yang mencolok. Tiga pandangan
berbeda dalam memaknai konsepsi tersebut; (1) Metode jurnalistik dan etika Islam ada
kesesuaian, namun untuk saat ini jurnalisme Islam masih belum ada. (2) Jurnalisme Islam
dengan jurnalisme lainnya sama. Jurnalisme yang baik adalah berpihak pada yang ditindas,
berpihak pada yang lemah, memegang prinsipprinsip kejujuran, keadilan, kebenaran, dan
mengkritisi ketidakadilan. Jika ada jurnalisme seperti itu, hal itu baik, dan itu adalah Islam. (3)
Jurnalisme adalah mengedepankan aspekaspek universal dan tidak ada istilah jurnalisme Islam,
Kristen, dan sebagainya. Di sisi lain, peneliti menemukan pula kesamaan pandangan jurnalis
dalam memaknai konsepsi jurnalisme Islam, yakni; jurnalisme Islam mengedepankan
kemaslahatan umat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jurnalisme Islam dalam
pandangan jurnalis Republika adalah; Jurnalisme Islam itu belum lahir, tidak ada dikotomi dalam
jurnalisme Islam, serta jurnalisme Islam Populer.
This research is constituted by phenomenon of appearance of the Islamic mass media in
Indonesia since before the independence day’s, as one exponent of people evocation. Pasca of
Reform, the Islamic mass media expand so fast, progressive, but grow, expanding, and die. So
further. On the other side, the Islamic mass media emerge variant of type and payload fill, for
example, liberalism Islamic mass media, extreme, moderate, nuance of klenic, mystique, populis,
etc. At the same time, also attend Republika as a national daily news which have Islam as an
ideology which vision is placing forward cold universal values, lenient, peaceful, smart, and
professional. Able to grow pluralisme of information in society, filling blankness of previous
mass media base on Islam. The variant of type and payload fill is not quit the influence of
ideological level, inclusive of individual ideology in each media. It is to difficult to formulate the
buttonhole of Islamic Journalism; up to now, Islamic mass media still grope the correct direction
in translating Islamic Journalism. This Research interested to study how the conception of
Islamic Journalism in the view of Republika’s journalist.
Hamid Mowlana has noted that the responsibility of an Islamic journalist and the Islamic mass
media system would be to destroy myths. As the implications of tawhid, the principle guiding
development an Islamic code of journalistic ethics implies that responsibility of every group and
individual, especially the social institution or the public communications like mass media, radio,
television, and the film, to prepare society and individual as a whole to accept and act upon Islam
principle (Mohammad A. Siddiqi, 1999). Islamic Journalism represent a process such cover,
make, and overspread various event which payload by Islam values and remain to obey
journalistic method and also relate at norm steming from Al Quran and Sunnah. Majored to
Islamic missionize, that is have an mission of amar ma'ruf nahi munkar (Suf Kasman, 2004: 51).
Certainly, a mass media is influenced by ideological level. The influence of ideology in mass
media emphasize the importances of or other individualist in the media (Shoemakaer And Reese,
1996: 222).
This research use paradigm of constructivist in fenomenological perpective and also approach
research of descriptivequalitative. Interview, participate observation and documentation used as
data collecting technique. source of Data obtained through informan, document, event or activity,
place or location, and sampling. The selection of Informan conducted by purposive; through
some certain criterion and consideration. The obtained data must be analysed during and after
gathering, with reducing data, presentation, and the conclusion.
The result of research at editor of Republika indicate that view of Republika’s journalist hit
conception of Islamic journalism that own three striking deferentation. Which is: (1) There is
according between Method of journalistic and ethics of Islam, but in this time there’s no Islamic
journalism yet. (2) Islamic Journalism is same of other journalism. The good journalism party to
grinded, weak, holding sincerity principles, justice, truth, and critical of unjustice. If there is
jurnalisme like that, it is good, and it is Islam. (3) Journalism is place forward universal aspect
and no term of Islamic journalism, Christian journalism, etc. On the other side, researcher also
find equality of journalist view in meaning conception of Islamic journalism, namely; Islamic
journalism place forward people’s importances. So, we can concluse that Islamic journalism in
the eyes of Republika’s journalist is; Islamic journalism is unborn, there’s no dichotomy in
Islamic journalism, and also Islamic Popular journalism.
pada Jurnalis Harian Umum Republika, Jakarta)
Oleh: R. Rudi Agung Prabowo ( 03220316 )
Communication Science
Dibuat: 20080314 , dengan 3 file(s).
Keywords: Jurnalisme Islam, Jurnalis
Penelitian ini didasari atas fenomena munculnya pers Islam di tanah air sejak masa pra
kemerdekaan, sebagai salah satu pelopor kebangkitan umat. Pasca reformasi pers berbasis Islam
berkembang begitu pesat, semakin membumi, namun tumbuh, berkembang, dan mati. Begitu
seterusnya. Di sisi lain, pers berbasis Islam muncul dengan jenis dan muatan isi yang sangat
varian, misalnya, pers Islam liberal, ekstrim, moderat, bernuansa klenik, mistik, populis, dan
sebagainya. Pada saat yang sama hadir pula Republika sebagai satusatunya harian umum
nasional yang berideologi Islam dengan sajian visi yang mengedepankan nilainilai universal
yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan profesional. Mampu menumbuhkan pluralisme informasi
di masyarakat, mengisi kekosongan mediamedia berbasis jurnalisme Islam sebelumnya.
Beragamnya sajian dan jenis pers Islam di tanah air tidak terlepas dari pengaruh level ideologi,
termasuk ideologi individu di masingmasing media. Sementara untuk merumuskan dan
menjabarkan sosok jurnalisme Islam relatif sulit; hingga kini media Islam sendiri masih meraba
arah yang tepat dalam menterjemahkan jurnalisme Islam. Penelitian ini tertarik untuk mengkaji
bagaimana konsepsi jurnalisme Islam dalam pandangan jurnalis Republika.
Hamid Mowlana mencatat bahwa tanggung jawab dari jurnalis Muslim dan sistem media massa
Islam harus mampu menghancurkan mitos. Sebagai implikasi tawhid, prinsip yang memandu
pengembangan dari suatu kode etik jurnalistik Islam menyiratkan bahwa tanggung jawab tiap
tiap individu dan kelompok, terutama institusi sosial atau komunikasi publik seperti pers, radio,
televisi, dan film, untuk menyiapkan masyarakat dan individu secara keseluruhan untuk
menerima dan bertindak sesuai dengan prinsip Islam (Mohammad A. Siddiqi, 1999). Jurnalisme
Islam merupakan sutau proses meliput, mengolah, dan menyebarluaskan berbagai peristiwa
dengan muatan nilainilai Islam dan tetap mematuhi kaidahkaidah jurnalistik serta mengacu
pada normanorma yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah. Diutamakan kepada dakwah
Islamiyah, yaitu mengemban misi amar ma’ruf nahi munkar (Suf Kasman, 2004: 51). Namun
apapun medianya, sebuah media massa dapat dipastikan dipengaruhi level ideologi. Pengaruh
ideologi dalam media massa menekankan bahwa ideologi di dalam media massa mempengaruhi
kepentingankepentingan pemilik atau insaninsan yang ada dalam media tersebut (Shoemakaer
dan Reese, 1996: 222).
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan perspektif fenomenologis serta
pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Wawancara, observasi berperanserta dan dokumentasi
digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Sumber data diperoleh melalui informan, dokumen,
peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, dan teknik cuplikan (sampling). Pemilihan informan
dilakukan dengan cara purposive; melalui beberapa pertimbangan dan kriteria tertentu. Data
yang diperoleh kemudian dianalisis selama pengumpulan dan analisis data setelah pengumpulan,
dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian pada redaksi Republika menunjukkan bahwa pandangan jurnalis Republika
mengenai konsepsi jurnalisme Islam memiliki tiga deferisiensi yang mencolok. Tiga pandangan
berbeda dalam memaknai konsepsi tersebut; (1) Metode jurnalistik dan etika Islam ada
kesesuaian, namun untuk saat ini jurnalisme Islam masih belum ada. (2) Jurnalisme Islam
dengan jurnalisme lainnya sama. Jurnalisme yang baik adalah berpihak pada yang ditindas,
berpihak pada yang lemah, memegang prinsipprinsip kejujuran, keadilan, kebenaran, dan
mengkritisi ketidakadilan. Jika ada jurnalisme seperti itu, hal itu baik, dan itu adalah Islam. (3)
Jurnalisme adalah mengedepankan aspekaspek universal dan tidak ada istilah jurnalisme Islam,
Kristen, dan sebagainya. Di sisi lain, peneliti menemukan pula kesamaan pandangan jurnalis
dalam memaknai konsepsi jurnalisme Islam, yakni; jurnalisme Islam mengedepankan
kemaslahatan umat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jurnalisme Islam dalam
pandangan jurnalis Republika adalah; Jurnalisme Islam itu belum lahir, tidak ada dikotomi dalam
jurnalisme Islam, serta jurnalisme Islam Populer.
This research is constituted by phenomenon of appearance of the Islamic mass media in
Indonesia since before the independence day’s, as one exponent of people evocation. Pasca of
Reform, the Islamic mass media expand so fast, progressive, but grow, expanding, and die. So
further. On the other side, the Islamic mass media emerge variant of type and payload fill, for
example, liberalism Islamic mass media, extreme, moderate, nuance of klenic, mystique, populis,
etc. At the same time, also attend Republika as a national daily news which have Islam as an
ideology which vision is placing forward cold universal values, lenient, peaceful, smart, and
professional. Able to grow pluralisme of information in society, filling blankness of previous
mass media base on Islam. The variant of type and payload fill is not quit the influence of
ideological level, inclusive of individual ideology in each media. It is to difficult to formulate the
buttonhole of Islamic Journalism; up to now, Islamic mass media still grope the correct direction
in translating Islamic Journalism. This Research interested to study how the conception of
Islamic Journalism in the view of Republika’s journalist.
Hamid Mowlana has noted that the responsibility of an Islamic journalist and the Islamic mass
media system would be to destroy myths. As the implications of tawhid, the principle guiding
development an Islamic code of journalistic ethics implies that responsibility of every group and
individual, especially the social institution or the public communications like mass media, radio,
television, and the film, to prepare society and individual as a whole to accept and act upon Islam
principle (Mohammad A. Siddiqi, 1999). Islamic Journalism represent a process such cover,
make, and overspread various event which payload by Islam values and remain to obey
journalistic method and also relate at norm steming from Al Quran and Sunnah. Majored to
Islamic missionize, that is have an mission of amar ma'ruf nahi munkar (Suf Kasman, 2004: 51).
Certainly, a mass media is influenced by ideological level. The influence of ideology in mass
media emphasize the importances of or other individualist in the media (Shoemakaer And Reese,
1996: 222).
This research use paradigm of constructivist in fenomenological perpective and also approach
research of descriptivequalitative. Interview, participate observation and documentation used as
data collecting technique. source of Data obtained through informan, document, event or activity,
place or location, and sampling. The selection of Informan conducted by purposive; through
some certain criterion and consideration. The obtained data must be analysed during and after
gathering, with reducing data, presentation, and the conclusion.
The result of research at editor of Republika indicate that view of Republika’s journalist hit
conception of Islamic journalism that own three striking deferentation. Which is: (1) There is
according between Method of journalistic and ethics of Islam, but in this time there’s no Islamic
journalism yet. (2) Islamic Journalism is same of other journalism. The good journalism party to
grinded, weak, holding sincerity principles, justice, truth, and critical of unjustice. If there is
jurnalisme like that, it is good, and it is Islam. (3) Journalism is place forward universal aspect
and no term of Islamic journalism, Christian journalism, etc. On the other side, researcher also
find equality of journalist view in meaning conception of Islamic journalism, namely; Islamic
journalism place forward people’s importances. So, we can concluse that Islamic journalism in
the eyes of Republika’s journalist is; Islamic journalism is unborn, there’s no dichotomy in
Islamic journalism, and also Islamic Popular journalism.