PANDANGAN SUMBER BERITA TERHADAP KINERJA JURNALIS (Studi Pada Dinas Pekerjaan Umum Bali)

PANDANGAN SUMBER BERITA TERHADAP KINERJA
JURNALIS
(Studi Pada Dinas Pekerjaan Umum Bali)

SKRIPSI

Diajukan kepada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :
Deden Rudianto
09220025

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

LEMBAR PENGESAHAN


Nama

: Deden Rudianto

NIM

: 09220025

Konsentrasi

: Jurnalistik

Judul Skripsi

: PANDANGAN SUMBER BERITA
TERHADAP KINERJA JURNALIS
(STUDI PADA DINAS PEKERJAAN
UMUM BALI)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
dan dinyatakan LULUS/TIDAK LULUS
Pada hari
Tanggal
Tempat

: Sabtu
: 18 Januari 2014
: 605 – Ruang Dosen

Mengesahkan,
Dekan FISIP UMM

Dr.Asep Nurjaman, M.Si
Dewan Penguji:
1. Jamroji. M. Comm

(


)

2. Novin Varid Setyo W M.Si

(

)

3. Nasrullah M.Si

(

)

4. Nurudin,M.Si

(

)


i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Karya ini tersusun tidak lepas dari kemurahan Allah sebagai sumber dari
segala sumber keilmuan, karena ditangan di tangan-Nya seluruh jagad raya
tersusun. Pada kesabaran guru besarku Nabi Muhammad SAW, yang mengajariku
menata hati dan mempertajam mata perasaanku untuk menyerap pancaran
keilmuan.
Dengan segala kemurahan dan kemudahan yang telah dilimpahkan-Nya,
maka selesai sudah penulisan karya ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana strata satu pada jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang. Karya yang berjudul
“PANDANGAN SUMBER BERITA TERHADAP KINERJA JURNALIS
(STUDI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM BALI)” ini semoga dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini tidak lupa penulis meyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. Muhadjir Effendy MAP, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Asep Nurjaman,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
3. Bapak Nurudin,M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi dan
pembimbing utama, terima kasih bimbingannya dan arahannya selama ini.
4. Bapak Nasrullah, S.Sos., M.Si, selaku Pembimbing I, terima kasih atas
bimbingannya dan arahannya selama ini.
5. Bapak Nurudin, S.Sos., M.Si, selaku Pembimbing II

yang selalu

memberikan bimbingan dan motivasi.
v

6. Ayahanda, ibunda dan selutuh anggota keluarga yang selalu memberikan
dukungan baik moril maupun materil.
7. Semua pihak yang telah member dorongan dan bantuan sehingga
penulisan skripsi bisa terselesaikan dengan lancar.

Penulis selaku manusia biasa menyadari bahwa karya ilmiah ini masih
banyak terdapat kekurangan dan kecacatan karena keterbatasan wawasan serta
literatur dari penulis, maka penulis mengharapkan adanya masukan-masukan yang
bersifat membangun guna menambah wawasan penulis dalam menyusun karyakarya selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Malang, 16 Januari 2014
Penulis

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

ii


KATA PENGANTAR ..............................................................................

iii

DAFTAR ISI .............................................................................................

v

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

viii

ABSTRAKSI ............................................................................................

ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................

1


B. Rumusan Masalah .........................................................................

6

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Jurnalistik .......................................................................................

8

1. Pengertian Jurnalistik ...............................................................


8

2. Sejarah Jurnalistik ....................................................................

9

3. Unsur –unsur Jurnalistik ..........................................................

10

B. Berita .............................................................................................

10

1. Pengertian Berita ......................................................................

10

2. Jenis Berita ..............................................................................


11

3. Sumber Sumber Berita ............................................................

12

v

4. Penjelasan berita ......................................................................

13

C. Kinerja Jurnalis .............................................................................

13

1. Tinjauan Tentang Jurmnalis ....................................................

13


2. Jurnalis Sebagai Ilmuwan .......................................................

13

3. Kompetensi Jurnalis ................................................................

15

4. Etika Pers dan Kode Etik Jurnalistik .......................................

16

D. Hubungan Jurnalis dan Sunber Berita ...........................................

19

BAB III METODE PENELITIAN
A. Tipe Dan Dasar Penelitian ............................................................

21

B. Waktu Penelitian ...........................................................................

21

C. Subyek Penelitian ..........................................................................

21

D. Batasan istilah ...............................................................................

22

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................

23

F. Teknik Analisa Data ......................................................................

24

G. Keabsahan data ..............................................................................

25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bali .............

27

B. Gambaran Umum Bali Post ...........................................................

34

C. Hasil Penelitian .............................................................................

36

1. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan Obyektifitas Berita ...

36

2. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan Fakta .........................

39

3. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan asas keadilan
dan keberimbangan berita. .....................................................

vi

41

4. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan sikap
dan perilaku bijaksana .............................................................

44

5. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan sikap sopan dan rapi ..

46

6. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan kode etik jurnalistik ..

48

7. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan cara-cara yang benar
jujur dan ksatria .......................................................................

50

8. Deskripsi Kinerja Jurnalis berdasarkan tanggungjawab
sebagai seorang jurnalis ...........................................................

53

D. Pembahasan ...................................................................................

54

BAB V PENUTUP
B. Kesimpulan ....................................................................................

61

C. Saran ..............................................................................................

62

vii

DAFTAR PUSTAKA

Adinegoro. 2006. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa.
Rekatama
AJI. 2005 Potret Jurnalis Indonesia; Survei AJI Tahun 2006.
Atmakusumah. 2000. Sepuluh pelajaran Untuk Wartawan. Lembaga Studi Pers
dan Pembangunan. Jakarta.
Djuroto, Totok. 2000. Manajemen Penerbitan Pers. Remaja Rosdakarya
Bandung.
Ermanto, 2005. Menjadi Wartawan Handal Dan Profesional,Yogyakarta : Cinta
Pena.
Kusumaningrat, Hikmat. Kusumaningrat, Purnama. 2012. Jurnalistik Teori dan
Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mappatoto, Andi Baso. 1993. Siaran Pers. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama
McQuail, Denis. 1992 . Media Performance Mass Communication and The
Public Interest, London, SAGE Publication.
Moelang, Lexy J, 2003. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Rosda
Karya,
Miles, Mathew B, and Huberman, A. Michael, 1992, Analisis Data Kualitatif,
Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi, UI-Press, Jakarta.
Nurudin. 2009. Jurnalisme Masa Kini. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Rahayu. 2006. Menyingkap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar di Indonesia.
Dewan Pers, Pusat Kajian Media dan Budaya Pupuler, dan Departemen
Komunikasi dan Informatika.
Siahaan, Hotma.2001. Pers yang Gamang: Studi Pemberitaan Jajak Pendapat
Timor Timur. Surabaya: LSPS dan JSIAI
Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis
Wacana, Analisis Semiotik, Dan Analisis Framing, Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya.
.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan arus informasi begitu luar biasa. Hal ini tentu
berkaitan dengan makin banyak, beragam, dan canggihnya industri media
informasi dan komunikasi, mulai cetak hingga elektronik, menawarkan berita
dan sensasi. Disisi lain bisa disaksikan juga menyaksikan kebebasan yang
dimiliki oleh penggiat media dalam berbagai pemberitaannya, beriring dengan
gagasan reformasi dan demokrasi politik setelah tumbangnya rezim lama.
Akibatnya tak jarang masyarakat ‘bingung’ oleh banyaknya berita yang
diproduksi. Selain itu, kita juga kerap bertanya-tanya karena sering kali antara
berita-berita itu saling berbeda dan bahkan berlawanan.
Meskipun sikap independen dan objektif menjadi kiblat setiap jurnalis
pada kenyataanya sering kali didapatkan suguhan berita yang beraneka warna
dari sebuah peristiwa yang sama. Berangkat dari sebuah peristiwa yang sama,
media tertentu mewartakan dengan cara menonjolkan sisi atau aspek tertentu,
sedangkan media lainya meminimalisir, memelintir, bahkan menutup sisi
aspek tersebut, dan sebagainya. Ini semua menunjukan bahwa di balik jubah
kebesaran independensi dan objektivitas, seorang jurnalis menyimpan
paradoks, tragedi, dan bahkan ironi.
Seorang wartawan dituntut untuk bersikap objektif dalam menulis
sebuah berita. Dengan sikap objektif, berita yang ia buat pun akan objektif,

1

artinya berita yang ia buat itu selaras dengan kenyataan, tidak berat sebelah,
bebas dari prasangka. Lawan objektif adalah subjektif, yaitu sikap yang
diwarnai prasangka pribadi. Ada beberapa karya jurnalistik yang lebih
persuasive, artinya ada sikap subjektif didalamnya, karena latar belakang
seorang wartawan acapkali mewarnai hasil karya. Peneliti melihat
pemberitaan kasus yang diteliti ini masih belum objektif dari segi faktual dan
imparsialitas.
Dalam kode etik jurnalistik pasal 5 disebutkan bahwa, wartawan
menyajikan berita secara berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan dari
kecepatan serta tidak mencampurkan fakta dan opini, tulisan yang berisi
interpretasi dan opini, disajikan dengan menggunakan nama jelas penulisnya.
Dalam buku “Menyikap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar
Indonesia” menyatakan bahwa tugas wartawan bukanlah mencari yang benar
atau siapa yang salah, melainkan menyajikan perbedaan pendapat tersebut apa
adanya. Untuk itu wartawan harus mampu menjaga keseimbangan dalam
proses seleksi fakta-fakta yang ingin ditampilakan (Rahayu. 2006 :23).
Sekarang ini para wartawan dan penulis serta redaktur secara
jurnalistik sudah profesional. Sebagian besar diantara mereka memiliki
pendidikan yang baik sebaik rekan mereka di bidang-bidang lain di tiap surat
kabar. Mereka sama menerima pelatihan awal sebagai reporter umum dan
mereka pun dapat menulis sebaik rekan-rekannya di bidang-bidang lain.
(Kusumaningrat, 2005:. 207) Namun hal tersebut tidaklah mudah dalam hal
prakteknya, sebelum mereka mendapatkan berita dan segera menulisnya,
tentunya mereka juga membutuhkan suatu cara atau strategi agar sumber

2

berita tersebut akurat dan up to date. Mengingat surat kabar harian adalah
surat kabar yang selalu terbit setiap hari sedangkan olahraga tidak pasti ada
atau terselenggara setiap harinya.
Apabila seorang wartawan menemui kejadian, ia dapat langsung
menuliskannya dalam bentuk berita, laporan atau bentuk tulisan lainya, tetapi
untuk dimuat di surat kabar ada beberapa pertimbangan yang harus
dipikirkanya. Mereka harus tahu mana berita yang bagus dan layak untuk
dimuat serta layak dibaca masyarakat. Selain itu, informasi yang disajikan
kepada khalayak harus semakin cepat dan tepat. Ketidaktepatan informasi
yang sampai pada khalayak akan menimbulkan ketidakpercayaan khalayak
terhadap media massa tersebut. Ketidaktepatan penyampaian informasi akan
mengurangi kepercayaan pembaca (Patmono, 1996:IX).
Berita merupakan laporan fakta dari suatu peristiwa, namun tidak
semua berita aktual tersebut dapat menjadi sebuah berita. Redaksi akan
menyeleksi terlebih dahulu laporan-laporan mengenai peristiwa aktual ke meja
redaksi untuk kemudian dipilih laporan peristiwa yang dianggap menarik
perhatian pembaca dan dirasa penting untuk diketahui oleh pembaca. Selain
itu nilai berita yang tinggi menentukan akan disajikannya laporan peristiwa
menjadi sebuah berita.
Sebuah berita yang berkualitas tentunya dihasilkan dari tangan
wartawan yang berkualitas pula.

Demikian juga sebaliknya, berita yang

buruk, hanya datang dari wartawan yang ”buruk” pula. Karenanya, guna
mempertahankan kualitas dan nilai berita, seorang wartawan dituntut untuk

3

senantiasa meningkatkan kualitas dan profesionalitasnya sebagai seorang
pemburu berita.
Akurasi dalam sebuah pemberitaan dapat diartikan ketepatan dalam
menulis sebuah berita yang nantinya akan dibaca banyak orang. Akurasi
sangat diperlukan dalam sebuah penulisan berita agar berita yang diterima
oleh masyarakat nantinya tidak menimbulkan penafsiran yang beragam.
Dewasa ini, media online yang sedang berkembang didunia jurnalistik sering
mengabaikan aspek-aspek pemberitaan yang merujuk kepada akurasi dari isi
berita, sehingga terkadang informasi yang tersampaikan ke publik tidak
merata bahkan salah penafsiran. Hal ini memang dilematis mengingat kinerja
wartawan yang dituntut untuk dengan segera menghadirkan berita agar tidak
kalah update dengan media kompetitor.
Keakuratan berita merupakan dimensi yang sangat penting bagi surat
kabar karena keakuratan dapat menunjukkan kualitas sebuah berita. Selain
bagi subyek berita dimana reputasi dan kepentingannya dipertaruhkan oleh
pemberitaan. Keakuaratan juga berhubungan dengan kredibilitas surat kabar di
mata pembacanya. Keakuratan berita diukur dengan menggunakan dimensidimensi verifikasi terhadap fakta, relevansi sumber berita, akurasi penyajian.
Verifikasi terhadap fakta menyangkut sejauh mana berita yang ditampilkan
berkorespondensi dengan fakta yang benar-benar terjadi di lapangan
(McQuail, 1992: 207 ).
Menurut Undang-undang No. 40/1999 tentang pers, wartawan adalah
orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik. Dengan
demikian, siapapun yang melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan warta

4

atau berita, bisa disebut wartawan, baik mereka yang bekerja pada surat kabar,
majalah, radio, televisi, film maupun kantor berita. Tentu saja dalam
melakukan pekerjaannya tersebut dibutuhkan rambu-rambu yang dapat
mengatur bagaimana seharusnya seorang wartawan dapat bekerja secara
profesional.
Kinerja dari seorang wartawan sangat menentukan bagaimana image
dari media tempat wartawan tersebut bekerja. Wartawan dituntut untuk
bekerja secara profesional, memiliki disiplin yang tinggi serta integritas dalam
bekerja. Harus diakui bahwa sikap profesional dalam pers terutama terletak
pada wartawannya. Korp wartawanlah yang membuat suatu koran terhormat
atau tidak. Wartawan bekerja untuk kepentingan yang lebih luas, yaitu publik
pembaca, bukan untuk kepentingan segelintir pihak saja.
Kelayakan menjadi seorang wartawan seharusnya mempunyai
pendidikan yang memadai dan sesuai bidangnya, tetapi saat ini banyak
wartawan yang tanpa identitas jelas dirinya dari LSM mana dan banyak yang
tidak memiliki kartu pers. Berdasarkan hasil pengamatan penulis hal ini bisa
terjadi karena mungkin tidak adanya pihak yang memperhatikan hal ini
sehingga banyak wartawan gadungan yang memanfaatkan kesempatan ini.
Anehnya wartawan tanpa identitas tersebut layak dijuluki sebagai seorang
wartwan karena hasil karya cipta tulisannya. Perkembangan pers saat ini dari
zaman ke zaman sudah melampaui batas, pers saat ini sudah memiliki standar
tanggung jawab sebagai suatu lembaga yang berkiprah di dunia media
elektronik maupun media cetak selain itu masih adanya wartawan yang
menerima amplop atau suap untuk kepribadiannya sendiri dengan hal ini

5

pelanggaran etika pers mengenai kerja profesionalisme seorang wartwan
tercoreng, karena pihak-pihak tersebut yang hanya akan merugikan lembaga
pers yang ada. Dilihat dari perkembangan teknologi semakin maju pesat pers
juga tidak mau terkalahkan bersama dengan ini tuntutanpun berdatangan, yaitu
tuntutan profesionalisme kerja pers yang sangat penting, kinerja kerja dari pers
itu sendiri yang sesuai dengan etika pers dan kode etik yang berlaku saat ini.
Salah satu prinsip utama kerja wartawan adalah independen dan tidak
terikat sumber berita. Dengan menerima amplop dari sumber berita, wartawan
tidak lagi bisa menjaga sikap independensinya. Hasil survei AJI pada tahun
2005 di 17 kota di Indonesia, menunjukkan 67,8% wartawan menilai
pemberian narasumber berupa uang akan memengaruhi terhadap liputan
mereka.
Menyikapi kondisi di atas, peneliti mencoba untuk menghasilkan data
yang sebenarnya melalui penelitian mengenai Pandangan Sumber Berita
Terhadap Kinerja Jurnalis (Studi pada Dinas Pekerjaan Umum Bali).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat
diidentifikasikan rumusan masalah : Bagaimana pandangan sumber berita
terhadap kinerja jurnalis pada Dinas Pekerjaan Umum Bali.

C. Tujuan Penelitian

6

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan
rumusan penelitian ini untuk mendiksripsikan Pandangan Sumber Berita
terhdap Kinerja Jurnalis pada Dinas Pekerjaan Umum Bali.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna dalam memperluas
pengetahuan peneliti dalam bidang jurnalistik, khususnya kinerja jurnalis
dalam menerbitkan berita.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
kontribusi kepada pihak terkait seperti pemerintah, AJI, maupun pemilik
media dalam mengambil kebijakan terhadap peningkatan kinerja
wartawan.

7

8