PENGGUNAAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR
Windu Anggara, Dian Memory, Doddy Rivay, Maro Bimo, Nikson Aldino
Abstrak
Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia telah dan akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat pemakainya. Luasnya wilayah
pemakaian bahasa Indonesia dan keanekaragaman penuturnya serta cepatnya perkembangan masyarakat telah mendorong berkembangnya berbagai ragam bahasa
Indonesia dewasa ini. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh kelompok – kelompok masyarakat penutur yang berbeda latar belakangnya baik dari segi
geografis maupun dari segi sosial yang menyebabkan munculnya berbagai ragam kedaerahan ragam regional dan sejumlah ragam sosial dalam berbahasa.
Kata Kunci : Bahasa Indonesia Baku dan Pemakaiannya
A. Pendahuluan
Manusia adalah makhluk sosial. Jadi, tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak berkomunikasi dengan orang lain. Karena mustahil bagi seseorang tersebut untuk dapat
hidup sendirian di dunia ini.Berdasarkan pernyataan di atas,nampaknya komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Tapi pada saat berkomunikasi,
mereka atau bahkan kita sering kali mengabaikan kata-kata yang mereka lontarkan kepada lawan bicaranya. Sebut saja,mereka menggunakan kata-kata gaul dan melupakan kata-kata
baku yang baik dan benar. Oleh sebab itu, saya tertarik untuk menulis sebuah makalah sederhana yang bertujuan agar banyak orang mengetahui apa yang dimaksud dengan kata
baku, dan mana saja yang masuk dalam kelompok kata baku dan kata tidak baku .
B. Pengertian Kata Baku
Kata-kata baku adalah kata standar yang benar dalam pembahasan Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Sebagai
bahasa yang hidup, bahasa Indonesia telah dan akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat pemakainya. Luasnya wilayah pemakaian bahasa
Indonesia dan keanekaragaman penuturnya serta cepatnya perkembangan masyarakat telah mendorong berkembangnya berbagai ragam bahasa Indonesia dewasa ini. Kenyataan bahwa
bahasa Indonesia digunakan oleh kelompok-kelompok masyarakat penutur yang berbeda latar
1
belakangnya baik dari segi geografis maupun dari segi sosial menyebabkan munculnya berbagai ragam kedaerahan ragam regional dan sejumlah ragam sosial.
Salah satu jenis ragam sosial yang bertalian dengan pokok bahasan makalah ini adalah ragam bahasa Indonesia yang lazim digunakan oleh kelompok yang menganggap dirinya terpelajar.
Ragam ini diperoleh melalui pendidikan formal di sekolah. Karena itu, ragam ini lazim juga disebut ragam bahasa Indonesia sekolah. Ragam ini juga disebut ragam bahasa tinggi.
Dalam kaitan ini patut dicatat bahwa bahasa Melayu yang diikrarkan sebagai bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 tentulah ragam bahasa Melayu Tinggi pada waktu
itu. Ragam bahasa kaum terpelajar itu biasanya dianggap sebagai tolok untuk pemakaian bahasa yang benar. Oleh karena itulah maka ragam bahasa sekolah itu disebut juga Ragam
Bahasa Baku lihat Alwi et al. 1993. Mengingat ragam bahasa baku itu digunakan untuk keperluan berbagai bidang kehidupan
yang penting, seperti penyelenggaraan negara dan pemerintahan, penyusunan undang- undang, persidangan di pengadilan, persidangan di DPR dan MPR, penyiaran berita melalui
media elektronik dan media cetak, pidato di depan umum, dan tentu saja, penyelenggaraan pendidikan, maka ragam bahasa baku cenderung dikaitkan dengan situasi pemakaian yang
resmi. Dengan kata lain, penggunaan ragam baku menuntut penggunaan gaya bahasa yang formal.
Dalam hubungan dengan gaya itu, perlu dicatat perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan. Dari segi gaya, ragam bahasa tulisan cenderung kata-katanya lebih terpilih
dan kalimat-kalimatnya lebih panjang, tetapi lebih tertata rapi. Dengan kata lain, persoalan lafal yang menjadi persoalan pokok artikel jurnal ini tidak berkaitan langsung dengan
perbedaan ragam bahasa Indonesia lisan dan ragam bahasa Indonesia tulisan. Lafal bahasa Indonesia yang dipersoalkan dalam artikel jurnal ini adalah lafal baku yang dianggap baik
untuk digunakan ketika berbahasa Indonesia baku dengan memakai bunyi sebagai sarananya baik dengan cara berbicara maupun dengan cara membaca.
C. Ciri-Ciri Lafal Baku Bahasa Indonesia