Relevansi Sistem Penjatuhan Pidana Dengan Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Pengadilan Terhadap Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor (Studi di Pengadilan Negeri Kota Malang)

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum

(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (macthtstaat).1 Hukum dibuat atau lahir dari masyarakat, pada dasarnya berlaku dan untuk ditaati, dengan demikian akan tercipta ketentraman dan ketertiban. Menurut Mochtar Kusumaatmadja, menyatakan: 2

Hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam masyarakat yang bertujuan memelihara ketertiban juga meliputi lembaga-lembaga dan proses-proses guna mewujudkan berlakunya kaidah sebagai kenyataan dalam masyarakat.

Demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, makmur, dan merata secara materi dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, penegakkan hukum harus dilaksanakan secara tegas dan konsisten. Hukum itu adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.3 Dari rumusan tersebut tampak bahwa hukum memerlukan kekuatan eksternal untuk menegakkannya, yaitu penegak hukum.

1

C.S.T Kansil. 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta. Penerbit Balai Pustaka, Cetakan kedelapan. Hal. 346

2

Samidjo dan A. Sahal. 2000. Pengantar Ilmu Hukum. Bandung. Penerbit Armiko, Cetakan kelima. Hal. 32.

3


(2)

Kejahatan merupakan salah satu kenyataan dalam kehidupan yang mana memerlukan penanganan secara khusus. Hal tersebut dikarenakan kejahatan akan menimbulkan keresahan dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, selalu diusahakan berbagai upaya untuk menanggulangi kejahatan tersebut, meskipun dalam kenyataannya sangat sulit untuk memberantas kejahatan secara tuntas karena pada dasarnya kejahatan akan senantiasa berkembang pula seiring dengan perkembangan masyarakat.4

Salah satu bentuk kejahatan yang akhir-akhir ini sering terjadi dan sangat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat adalah kejahatan pencurian kendaraan bermotor. Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (selanjutnya disingkat dengan KUHPidana) kejahatan pencurian diatur dalam Buku Ke-2, Bab XXII mulai dari Pasal 362 sampai dengan Pasal 367, sedangkan bentuk pokok dari kejahatan pencurian diatur dalam Pasal 362 KUHPidana. Pencurian kendaraan bermotor merupakan salah satu jenis kejahatan terhadap harta benda yang banyak menimbulkan kerugian dan meresahkan masyarakat.

Diberikannya sanksi yang cukup berat ternyata tidak begitu diindahkan oleh para pelaku, walaupun sebenarnya tujuan dari adanya sebuah sanksi selain membuat efek jera agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya lagi juga agar terjadi ketertiban dalam masyarakat, namun tetap saja masih banyak pelaku-pelaku terhadap jenis kejahatan ini, malah ada pelaku-pelaku yang sudah menjalani

4

Wirjono Prodjodikoro. 2002. Tindak-Tindak Pidana Tertentu di Indonesia. Jakarta. Penerbit PT. Refika Aditama. Hal. 15.


(3)

hukuman dan setelah bebas tetap saja mengulangi kejahatannya. Tentunya ini bukan tanpa alasan, bisa saja dikarenakan putusan hakim yang terlalu ringan terhadap pelaku sehingga pelaku tidak takut melakukan tindak pidana tersebut dan tidak segan-segan untuk mengulangi kejahatan yang sama (recidive).

Sebagai contoh misalnya seperti di bawah ini :5

Kapolres Bangkalan, Madura, Jawa Timur, AKBP Kasero Mangmaligolo, mengeluhkan rendahnya vonis hukuman yang dijatuhkan pengadilan terhadap pelaku tindak pidana kriminal. "Masak pelaku tindak kejahatan yang ancamannya diatas lima tahun penjara, hanya divonis ringan oleh majelis hakim. Padahal, kami bersusah payah untuk bisa menangkap satu tersangka," keluh Kapolres Kasero Manggolo kepada sejumlah wartawan, Bangkalan, Jumat. Kasero menjelaskan, pihaknya terkejut setelah melihat salinan putusan dari pihak pengadilan kalau terdakwa kasus pencurian kendaraan bermotor hanya divonis beberapa bulan. Sehingga setelah diputus, yang bersangkutan bisa langsung bebas. Padahal, untuk menangkap satu orang pelaku saja, polisi sangat kesulitan, bahkan salah seorang anggotanya terpaksa harus luka karena disabet celurit saat melakukan penangkapan pelaku tindak pidana kriminal. "Usai dipotong masa tahanan baik saat di Polres maupun di persidangan, maka terdakwa yang terjerat kasus kriminal tersebut bisa bebas. Ini terjadi karena vonis yang ditetapkan oleh pengadilan terlalu rendah," ungkapnya. Menurut Kasero, vonis tersebut membuat aparat kepolisian secara tidak langsung kecewa. Sebab, selama ini dirinya bersama anggota polisi yang lain berusaha keras untuk menangkap pelaku kejahatan. "Tidak hanya ini, tapi dampak psikologi terhadap keluarga korban kalau tahu jika pelaku kejahatan mendapatkan vonis ringan. Tentunya, mereka akan merasa kecewa terhadap vonis itu," paparnya. Disatu sisi, sambung Kasero, vonis ringan ini membuat para pelaku kejahatan tidak akan jera melakukan tindak kejahatan. Sebab, meski melakukan tindak kriminal, mereka berpikir akan mendapatkan vonis rendah nantinya. Hal semacam itu harus diantisipasi dengan memberikan hukuman yang setimpal pada penjahat," ucapnya. Kasero menambahkan, paling tidak majelis hakim harus memberikan hukuman minimal dua atau tiga tahun penjara pada para

5

Stevy Maradona. Kapolres Bangkalan Gusar: Capek-capek Tangkap Maling Motor Malah Divonis Ringan oleh Hakim. http://www.republika.co.id. Diakses tanggal 20 November 2014. Pukul 15.00 WIB.


(4)

penjahat. Jangan sampai dibawah itu, karena tidak akan membuat penjahat kapok.

Hakim sebagai salah satu aparat penegak hukum mempunyai peranan penting dalam menentukan vonisnya. Oleh karena itu, dalam memberi hukuman pidana, maka hakim harus melalui tahapan yang bersifat kompleks, sehingga mendapatkan keyakinan untuk menjatuhkan pidana kepada pelaku. Haruslah dipilih fakta-fakta konkrit yang berupa perbuatan-perbuatan orang dan kejadian-kejadian lainnya, serta hal-hal yang penting dan berkaitan dengan hukum yang bersangkutan agar putusan tersebut dapat mencapai tujuan dari pemidanaan. Malang merupakan salah satu kota yang masih marak terjadinya kasus pencurian kendaraan bermotor. Keadaan ini sangat memprihatinkan mengingat timbulnya keresahan dalam masyarakat sebagai korban kejahatan pencurian kendaraan bermotor setiap tahunnya. Berdasarkan data Polresta Malang, kasus curanmor pada tahun 2012 mencapai 1.200 dan pada tahun 2013 mencapai 1.188 laporan kehilangan yang tercatat. Dibandingkan kasus kriminal lain seperti pemalsuan, penipuan, penggelapan, pengeroyokan, kasus curanmor memiliki angka yang cukup tinggi. Sedangkan jumlah pencurian kendaraan bermotor roda dua memiliki jumlah prosentase 99% dari data kasus yang ada pada tahun 2012 dan tahun 2013.6

Sehubungan dengan masih maraknya tingkat pencurian di kota Malang seperti yang telah diungkapkan diatas, maka penulis menjadikannya sebagai objek kajian di dalam membuat skripsi ini. Untuk melihat bagaimana sistem penjatuhan

6

Nabila Ayu Azmi. 2014. Modus Operandi Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Roda Dua.Artikel Ilmiah. Fakultas Hukum. Universitas Brawijaya. Hal. 4.


(5)

pidana terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor dan bagaimana pertimbangan hakim dalam menentukan berat ringannya pidana terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menulis judul skripsi yang berjudul “RELEVANSI SISTEM PENJATUHAN PIDANA DENGAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP KASUS PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR (Studi di Pengadilan Negeri Kota Malang).”

B. Rumusan Permasalahan

Dalam suatu penelitian, perumusan masalah merupakan hal yang penting, agar dalam penelitian dapat lebih terarah dan terperinci sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem penjatuhan pidana terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang ?

2. Bagaimana pertimbangan hakim dalam menentukan berat ringannya pidana terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


(6)

terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang.

2. Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menentukan berat ringannya pidana terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat akademis, dengan memberikan sebuah wawasan baru atau memberikan gambaran yang berguna bagi pengembangan dan penelitian secara lebih jauh terhadap ilmu hukum, sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil yang bermanfaat dan berguna untuk masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis

Diharapkan dapat sebagai bahan masukan bagi aparat penegak hukum, khususnya hakim dalam mengenai perkara tidak pidana pencurian kendaraan bermotor sesuai dengan mekanisme hukum dan perlindungan hukum yang berlaku.

E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Penulis

Selain sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana hukum, harapannya melalui penelitian ini dapat menambah wawasan penulis


(7)

tentang penjatuhan pidana terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor khususnya di Pengadilan Negeri Kota Malang.

2. Bagi Penegak Hukum

Dengan diadakannya penelitian ini, harapannya penelitian ini akan menjadi sebuah informasi kepada para penegak hukum terkait dalam hal penjatuhkan pidana terhadap pencurian kendaraan bermotor khususnya di Pengadilan Negeri Kota Malang sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk penegakkan hukum yang lebih baik.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi masyarakat sebagai pihak yang ikut bertanggung jawab terhadap meningkatnya pencurian kendaraan bermotor agar bisa mengurangi tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yang marak terjadi.

F. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data-data yang dihubungkan dengan penulisan skripsi ini, penulis mengunakan metode sebagai berikut :

1. Metode Pendekatan

Sebagai penelitian hukum, maka penelitian ini termasuk penelitian yuridis sosiologis karena penelitian ini mengungkapkan hukum yang hidup dalam masyarakat dalam kesehariannya (law in action), serta data yang diutamakan adalah data primer yang berupa narasumber atau informan yaitu hakim dengan maksud dan tujuan untuk menemukan fakta, kemudian


(8)

dilanjutkan dengan menemukan masalah dan pada akhirnya sampai pada penyelesaian masalah. Yaitu pendekatan dari peraturan-peraturan hukum positif yang berkaitan dengan penjatuhan pidana terhadap pencurian kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang. Secara sosiologis yaitu pendekatan yang dilakukan dengan menghubungkan dengan kenyataan yang ada dalam praktek dan aspek hukum yang digunakan mengkaji permasalahan.

2. Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil lokasi di Pengadilan Negeri Kota Malang yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Utara No. 198. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena lokasi yang penulis pilih berhubungan langsung dengan masalah yang penulis bahas dalam penelitian ini dan karena di Kota Malang sering terjadi pencurian kendaraan bermotor.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan para informan sebagai data primer dan tulisan atau dokumen-dokumen yang mendukung pernyataan informan. Untuk memperoleh data data yang relavan dengan tujuan penelitian, maka sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai putusan hakim Pengadilan Negeri Kota Malang yang mengadili dan memutus tindak pidana


(9)

pencurian kendaraan bermotor dalam kurun waktu mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2014 dan juga hasil wawancara dengan Hakim di Pengadilan Negeri Kota Malang. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dari bulan November 2014 sampai dengan April 2015.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data pelengkap yang tidak secara langsung diperoleh dari lapangan namun merupakan data yang mendukung atau menunjang kelengkapan data primer yaitu studi kepustakaan antara lain berupa buku-buku, literatur lain serta studi dokumenter yang berupa laporan-laporan, buletin, peraturan perundang-undangan, maupun berita-berita sajian media cetak yang berkaitan dengan masalah penelitian yang dibahas.

4. Metode Pemilihan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara (Interview)

Yaitu penulis mengadakan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan masalah yang dibahas, yaitu hakim Pengadilan Negeri Kota Malang yang memutus perkara tindak pidana pencurian kendaraan bermotor. Dengan acuan sebagai berikut :

1) Populasi

Populasi responden dari penelitian ini adalah seluruh hakim yang bertugas dan berwenang mengadili perkara tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang.


(10)

2) Penentuan Responden

Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan metode random sampling, yaitu peneliti mengirimkan surat observasi kepada ketua Pengadilan Negeri Kota Malang untuk melakukan wawancara kepada para hakim, yang kemudian oleh ketua Pengadilan Negeri Kota Malang direkomendasikan untuk melakukan wawancara terhadap hakim-hakim tersebut.

3) Responden

Responden dalam penelitian ini adalah hakim-hakim yang terdiri dari :

1. Nama : Harani, SH., M.H.

Jabatan : Hakim Pengadilan Negeri Kota Malang 2. Nama : Eko Wiyono, SH.,M.Hum.

Jabatan : Hakim Pengadilan Negeri Kota Malang 3. Nama : Rina Indrajanti, SH., M.H.

Jabatan : Hakim Pengadilan Negeri Kota Malang 4. Nama : Betsji Siske Manoe, SH.

Jabatan : Hakim Pengadilan Negeri Kota Malang b. Studi Pustaka

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menelaah buku-buku mengenai literatur-literatur tentang hukum, peraturan perundang-undangan, karya tulis, serta data yang diadapatkan dari penulisan melalui media internet atau media lain yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi ini.


(11)

5. Analisa data

Data yang diperoleh baik primer maupun sekunder dianalisis secara kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif yaitu menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan sesauai dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan penelitian ini.

G. Rencana Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini, penulis membagi pembahasan ke dalam empat bab, dimana setiap bab dibagi atas beberapa sub-bab, sistematika penulisannya secara singkat adalah sebagai berikut :

BAB I Bab ini memuat hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan topik dari penulisan skripsi dan sekaligus menjadi pengantar umum di dalam memahami penulisan secara keseluruhan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Bab ini menguraikan dan menjelaskan berbagai teori-teori hukum yang dapat mendukung penelitian dalam membahas dan menjawab rumusan Bagaimana sistem penjatuhan pidana terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang. Dalam penulisan tugas akhir ini teori yang digunakan oleh penulis untuk mendukung penelitian adalah tinjauan umum tentang sistem penjatuhan pidana dalam putusan tindak pidana pencurian


(12)

dan tinjauan umum tentang pencurian kendaraan bermotor.

BAB III Bab ini berisi penulis menjawab, menguraikan dan menganalisa secara rinci dan jelas terkait rumusan masalah yang berhubungan dengan objek yang diteliti yaitu berkenaan dengan Bagaimana sistem penjatuhan pidana terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang. Dalam Penelitian ini diketahui bahwa dalam menjatuhkan putusan Hakim menggunakan sistem pemidanaan maksimum khusus dan dalam menjatuhkan putusan hakim memiliki pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan berat ringannya sanksi.

BAB IV Bab terakhir ini adalah kesimpulan yang merupakan kristalisasi hasil analisis dan intepretasi yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan dan merupakan jawaban atas identifikasi masalah.


(13)

i RELEVANSI SISTEM PENJATUHAN PIDANA DENGAN

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP KASUS PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR

(Studi di Pengadilan Negeri Kota Malang)

PENULISAN HUKUM

Oleh :

VERGIE GIOVANA ASHBEY 201110110311194

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM


(14)

ii PENULISAN HUKUM

RELEVANSI SISTEM PENJATUHAN PIDANA DENGAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP KASUS PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR

(Studi di Pengadilan Negeri Kota Malang)

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Kesarjanaan

Dalam Bidang Ilmu Hukum

Oleh :

VERGIE GIOVANA ASHBEY 201110110311194

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

2015


(15)

(16)

(17)

(18)

iv Ungkapan Pribadi :

Satu- satu hal yang aku miliki yang paling berharga dalam hidup ini adalah kedua orang tua ku. Tanpa kalian aku tak mungkin ada disini. Terimakasih ayah, terimakasih ibu kalian telah menjadi yang sempurna untukku. Terimakasih atas setiap tetesan keringat, pengorbanan, perjuangan serta doa yang tak pernah putus yang kalian berikan untukku. Aku berjanji kelak akan menjadi seorang anak yang bisa menjadi kebanggaan keluarga dan bisa menjadi seperti apa yang kalian cita-citakan selama ini.

Motto : Seberat apapun masalah yang kamu hadapi saat ini, satu hal yang harus kamu tahu. Tuhan sedang memproses hidupmu. Karena terkadang hasil akhir yang indah berasal dari perjuangan dan air mata.


(19)

vii KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkanrahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “RELEVANSI SISTEM PENJATUHAN PIDANA DENGAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP KASUS PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR (Studi di Pengadilan Negeri Kota Malang)”. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukanuntuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sedalamdalamnya kepada berbagai pihak yang telah berperan besar bagi selesainya tugas/skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan ucapan hormat yang setinggi-tingginya kepada :

1. Tuhan YME, karena atas segala rahmat dan karuniaNya penulis diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 2. Mamah dan Papah tercinta, Merry Simanjuntak, SE dan Chanasul Berani,

S.sos., M.ap. serta Nenek tercinta Bayeni Pidjath yang tiada hentinya memberikan doa, perhatian, motivasi dan atas segala tetesan keringat, pengorbanan dan perjuangannya selama ini.

3. Saudara-saudara penulis yang tersayang yaitu Verga Giovanie dan Veraldo Nicholas yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis dan


(20)

viii seluruh keluarga besar penulis yang tidak pernah berhenti memberikan doa dan dukungannya.

4. Bapak Dr. Sulardi, S.H., M.S.i selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang dan sekaligus Dosen Wali penulis dari semester 1 sampai dengan semester 6 yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam penulisan skrispsi ini dan juga beserta jajaran Pembantu Dekan atas segala pengabdiannya selama penulis menjadi mahasiswa. 5. Bapak Mokh. Najih, SH., M. Hum selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak

Bayu Dwi Widdi Jatmiko., SH, M.Hum selaku dosen pembimbing 2 yang penuh dengan kesabaran sedikit meluangkan waktu dan tenaga serta pikiran dalam membimbing penulis, hingga terselesaikannya penulisan tugas akhir ini.

6. Bapak Sidik Sunaryo, SH., M.S.i., M.Hum selaku Dosen Pengarah dalam pengambilan judul skripsi ini.

7. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu bermanfaat bagi penulis.

8. Bapak dan Ibu Hakim di Pengadilan Negeri Kota Malang yang telah memberikan keterangan-keterangan bermanfaat bagi penulis dalam penulisan skripsi ini seperti Ibu Betsji Siske Manoe, SH, Ibu Harani, SH., M.H, Ibu Rina Indrajanti, SH., M.H, dan Bapak Eko Wiyono, SH., M.H. 9. Saudari Anggi Febrina yang telah banyak membantu dan memberikan


(21)

ix 10.Sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan doanya seperti Yulia Istiqomah, Grace Febriza, Pebrina Aristha, dan Ardiani Ahyar.

11.Semua sahabat-sahabat penulis seperti Rizki Putri Wulandari, Wisnu Syahputra, Octavia inda, Aan, Neni Lenny Farida, Vivi Agustina, Uwie Fitri, Juing, dan Riswan yang telah menjadi sahabat sekaligus menjadi saudara selama berada di Malang.

12.Semua teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan memberikan dukungan pada penulis dalam proses penulisan skripsi ini seperti, Romida, Nurul Fitria, dan Keryna Hapsari.

13.Semua teman-teman kampus angkatan 2011 fakultas hukum khususnya anak kelas E seperti Aldilla, Putri Ika Kusuma, Dwi Cahyaning, Sari Kusuma Wardani, Citra Arum dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan sehingga skripsi ini dapat memberimanfaat bagi semua pihak.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang, 15 April 2015 Penulis,


(22)

x DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Cover / Sampul Dalam ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat ... iii

Ungkapan Pribadi / Motto ... iv

Abstraksi ... v

Abstract ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel / Bagan ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Permasalahan ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Akademis ... 6

2. Manfaat Praktis... 6

E. Kegunaan Penelitian ... 6

1. Bagi Penulis ... 6

2. Bagi Penegak Hukum ... 7

3. Bagi Masyarakat ... 7

F. Metode Penelitian ... 7

1. Metode Pendekatan ... 7

2. Lokasi Penelitian ... 8

3. Sumber Data ... 8

a. Data Primer ... 8

b. Data Sekunder ... 9

4. Metode Pemilihan Data ... 9

a. Wawancara ... 9

1) Populasi ... 9

2) Penentuan Responden ... 10

3) Responden ... 10

b. Studi Pustaka ... 10

5. Analisa Data ... 11

G. Rencana Sistematika Penulisan ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Sistem Penjatuhan Pidana Dalam Putusan Tindak Pidana Pencurian ... 13

1. Putusan Hakim ... 13

a. Pengertian Putusan Hakim ... 13

b. Jenis-Jenis Putusan Hakim ... 13

2. Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Pidana ... 15

3. Sistem Penjatuhan Pidana ... 20


(23)

xi

b. Jenis Pidana ... 21

c. Batas Maksimum dan Minimum Dalam Sistem Pemidanaan . 23 d. Pola Berat Ringannya Pidana ... 25

4. Tujuan Pemidanaan ... 28

5. Teori Pemidanaan ... 29

B. Tinjauan Umum Tentang Pencurian Kendaraan Bermotor ... 31

1. Pencurian ... 31

a. Pengertian Pencurian ... 31

b. Jenis-Jenis Pencurian ... 31

2. Kendaraan Bermotor ... 37

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pengadilan Negeri Kota Malang ... 39

B. Sistem Penjatuhan Pidana Terhadap Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang ... 44

C. Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Berat Ringannya Pidana Terhadap Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor ... 66

BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 98

Daftar Pustaka ... 99


(24)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 1. Staf atau pegawai yang ada di Pengadilan Negeri Kota Malang ... 42 Tabel 2. Putusan Pencurian Kendaraan Bermotor di Pengadilan Negeri Kota

Malang ... 48 Tabel 3. Pertimbangan Hakim Dalam Menentukan Berat Ringannya Pidana

Terhadap Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor ... 65

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Kota Malang ... 40 Bagan 2. Data Statistik Jumlah Tindak Pidana di Pengadilan Negeri Kota Malang

... 44 Bagan 3. Alur Proses Persidangan ... 46


(25)

xiii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Observasi Di Pengadilan Negeri Kota Malang

Lampiran 2. Surat Tugas

Lampiran 3. Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir Lampiran 4. Surat Observasi/Mencari Data

Lampiran 5. Berita Acara Seminar Proposal Tugas Akhir Lampiran 6. Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal


(26)

xiv DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Adami Chazawi. 2003. Kejahatan Terhadap Harta Benda. Malang. Penerbit: Bayumedia, Cetakan Pertama.

Adami Chazawi. 2010. Pelajaran Hukum Pidana. Jakarta. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Bambang Waluyo. 2008. Pidana dan Pemidanaan. Jakarta. Penerbit Sinar Grafika.

Barda Nawawi Arief. 2010. Bunga Rampai: Kebijakan Hukum Pidana. Jakarta. Penerbit: Kencana.

C.S.T Kansil. 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta. Penerbit Balai Pustaka, Cetakan Kedelapan.

Leden Marpaung. 2005. Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana. Jakarta. Penerbit Sinar Grafika.

Leden Marpaung. 2010. Proses Penanganan Perkara Pidana (Di Kejaksaan dan Pengadilan Negeri Upaya Hukum dan Eksekusi). Jakarta. Penerbit: Sinar Grafika.

Lilik Mulyadi. 2002. Hukum Acara Pidana (Suatu Tinjauan Khusus Terhadap Surat Dakwaan, Eksepsi dan Putusan Pengadilan. Bandung. Penerbit: PT. Citra Aditya Bakti.

Lilik Mulyadi. 2007. Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana. Bandung. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.


(27)

xv Samidjo dan A. Sahal. 2000. Pengantar Ilmu Hukum. Bandung. Penerbit Armiko,

Cetakan kelima.

Wirjono Prodjodikoro. 2002 . Tindak-Tindak Pidana Tertentu di Indonesia. Jakarta. Penerbit PT. Refika Aditama.

Perundang-Undangan :

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Internet:

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Kota Malang.

http://putusan.mahkamahagung.go.id/pengadilan/pn-malang/.

Diakses Pukul 16.00 WIB, tanggal 30 Desember 2014.

Joko Wuryanto. 2004. Kebijakan Formulasi Pidana Penjara Minimum Khusus Dalam Perundang-Undangan Di Indonesia .Tesis. Fakultas Hukum. Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id. Diakses tanggal 23 November 2014. Pukul 15.00 WIB

Nabila Ayu Azmi. 2014. Modus Operandi Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Roda Dua. Artikel Ilmiah. Fakultas Hukum. Universitas Brawijaya. http://hukum.studentjournal.ub.ac.id. Diakses tanggal 20 November 2014. Pukul 14.00 WIB

Pengadilan Negeri Rangkasbitung Perkara Pidana: bagan Alur Prosedur Perkara Pidana - Tingkat Pertama. https://www.scribd.com. Diakses tanggal 30 Maret 2015. Pukul 14.30 WIB.

Rudi Pradisetia Sudirdja. Stelsel Pemidanaan di Dalam KUHP dan di Luar KUHP. http://rudiprasetia.com. Diakses Pukul 12.40 WIB, Tanggal 22 februari 2015.


(28)

xvi Stevy Maradona. Kapolres Bangkalan Gusar: Capek-capek Tangkap Maling

Motor Malah Divonis Ringan oleh Hakim.

http://www.republika.co.id. Diakses tanggal 20 November 2014.

Pukul 15.00 WIB.

Wikipedia. Kendaraan Bermotor. http://id.wikipedia.org/wiki. Diakses tanggal 14 November 2014, Pukul 22.00 WIB.


(29)

xvii INDEKS

delik 23, 26, 27, 28 gequalificeerde dieftstal 32

incapacity or infacy 16 juridisch relevant 45

kejahatan 2, 3, 4

macthtstaat 1

maksimum 17, 18, 19, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 63, 94, 95 minimum 23, 24, 25, 26, 27,63, 95,

pencurian kendaraan bermotor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 45, 46, 47, 59, 62, 64, 79, 87, 88, 93, 94, 95

pengadilan negeri kota malang 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 39, 40, 41,42, 43, 44, 45, 46, 48, 59, 60, 62, 64, 79, 82, 87,88, 89, 93,94

pertimbangan hakim 5, 6, 15, 64, 79, 82, 85, 87, 89, 94

putusan 3, 4, 9, 12, 13, 14, 22, 44, 45, 47, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 79, 82, 85, 86, 87, 88, 89, 91, 92, 93, 94, 95

rechtsstaat 1

recidive 3, 19, 25, 27, 86, 87 sistem pemidanaan 20, 21, 22


(30)

xviii strafmaat 25

strafsoort 25 the sentencing system 20


(1)

xiii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Observasi Di Pengadilan Negeri Kota Malang

Lampiran 2. Surat Tugas

Lampiran 3. Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir Lampiran 4. Surat Observasi/Mencari Data

Lampiran 5. Berita Acara Seminar Proposal Tugas Akhir Lampiran 6. Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal


(2)

xiv DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Adami Chazawi. 2003. Kejahatan Terhadap Harta Benda. Malang. Penerbit: Bayumedia, Cetakan Pertama.

Adami Chazawi. 2010. Pelajaran Hukum Pidana. Jakarta. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Bambang Waluyo. 2008. Pidana dan Pemidanaan. Jakarta. Penerbit Sinar Grafika.

Barda Nawawi Arief. 2010. Bunga Rampai: Kebijakan Hukum Pidana. Jakarta. Penerbit: Kencana.

C.S.T Kansil. 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta. Penerbit Balai Pustaka, Cetakan Kedelapan.

Leden Marpaung. 2005. Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana. Jakarta. Penerbit Sinar Grafika.

Leden Marpaung. 2010. Proses Penanganan Perkara Pidana (Di Kejaksaan dan Pengadilan Negeri Upaya Hukum dan Eksekusi). Jakarta. Penerbit: Sinar Grafika.

Lilik Mulyadi. 2002. Hukum Acara Pidana (Suatu Tinjauan Khusus Terhadap

Surat Dakwaan, Eksepsi dan Putusan Pengadilan. Bandung.

Penerbit: PT. Citra Aditya Bakti.

Lilik Mulyadi. 2007. Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana. Bandung. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.


(3)

xv Samidjo dan A. Sahal. 2000. Pengantar Ilmu Hukum. Bandung. Penerbit Armiko,

Cetakan kelima.

Wirjono Prodjodikoro. 2002 . Tindak-Tindak Pidana Tertentu di Indonesia. Jakarta. Penerbit PT. Refika Aditama.

Perundang-Undangan :

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Internet:

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Kota Malang. http://putusan.mahkamahagung.go.id/pengadilan/pn-malang/.

Diakses Pukul 16.00 WIB, tanggal 30 Desember 2014.

Joko Wuryanto. 2004. Kebijakan Formulasi Pidana Penjara Minimum Khusus

Dalam Perundang-Undangan Di Indonesia .Tesis. Fakultas Hukum.

Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id. Diakses tanggal 23 November 2014. Pukul 15.00 WIB

Nabila Ayu Azmi. 2014. Modus Operandi Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Roda Dua. Artikel Ilmiah. Fakultas Hukum. Universitas Brawijaya. http://hukum.studentjournal.ub.ac.id. Diakses tanggal 20 November 2014. Pukul 14.00 WIB

Pengadilan Negeri Rangkasbitung Perkara Pidana: bagan Alur Prosedur Perkara Pidana - Tingkat Pertama. https://www.scribd.com. Diakses tanggal 30 Maret 2015. Pukul 14.30 WIB.

Rudi Pradisetia Sudirdja. Stelsel Pemidanaan di Dalam KUHP dan di Luar KUHP. http://rudiprasetia.com. Diakses Pukul 12.40 WIB, Tanggal 22 februari 2015.


(4)

xvi Stevy Maradona. Kapolres Bangkalan Gusar: Capek-capek Tangkap Maling

Motor Malah Divonis Ringan oleh Hakim.

http://www.republika.co.id. Diakses tanggal 20 November 2014. Pukul 15.00 WIB.

Wikipedia. Kendaraan Bermotor. http://id.wikipedia.org/wiki. Diakses tanggal 14 November 2014, Pukul 22.00 WIB.


(5)

xvii INDEKS

delik 23, 26, 27, 28 gequalificeerde dieftstal 32

incapacity or infacy 16 juridisch relevant 45 kejahatan 2, 3, 4 macthtstaat 1

maksimum 17, 18, 19, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 63, 94, 95 minimum 23, 24, 25, 26, 27,63, 95,

pencurian kendaraan bermotor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 45, 46, 47, 59, 62, 64, 79, 87, 88, 93, 94, 95

pengadilan negeri kota malang 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 39, 40, 41,42, 43, 44, 45, 46, 48, 59, 60, 62, 64, 79, 82, 87,88, 89, 93,94

pertimbangan hakim 5, 6, 15, 64, 79, 82, 85, 87, 89, 94

putusan 3, 4, 9, 12, 13, 14, 22, 44, 45, 47, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 79, 82, 85, 86, 87, 88, 89, 91, 92, 93, 94, 95

rechtsstaat 1

recidive 3, 19, 25, 27, 86, 87 sistem pemidanaan 20, 21, 22

sistem penjatuhan sanksi 5, 6, 45, 46, 47, 59, 62, 93


(6)

xviii strafmaat 25

strafsoort 25 the sentencing system 20


Dokumen yang terkait

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PUTUSAN TERHADAP TINDAK PIDANA DENGAN PELAKU ANAK DI BAWAH UMUR DI PENGADILAN NEGERI YOGYAKARTA

0 3 3

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN (Studi kasus di Pengadilan Negeri Purworejo).

0 2 16

SKRIPSI PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN (Studi kasus di Pengadilan Negeri Purworejo).

0 3 12

PENDAHULUAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN (Studi kasus di Pengadilan Negeri Purworejo).

0 3 12

PENUTUP PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN (Studi kasus di Pengadilan Negeri Purworejo).

0 2 5

SKRIPSI PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PUTUSAN PERKARA PIDANA PERSETUBUHAN DENGAN ANAK Di BAWAH UMUR ( Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta).

1 12 15

PENDAHULUAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PUTUSAN PERKARA PIDANA PERSETUBUHAN DENGAN ANAK Di BAWAH UMUR ( Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 6 18

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN ( Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Kelas I B Pariaman ).

0 1 4

Dasar Pertimbangan Dalam Tindak Pidana Pencurian dengan pemberatan (Studi Pencurian Kendaraan Bermotor Pada Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang).

0 0 2

Dasar Pertimbangan Dalam Tindak Pidana Pencurian dengan pemberatan (Studi Pencurian Kendaraan Bermotor Pada Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang).

0 2 98