Pengujian Rangkaian Elektronik . HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1

4.1.3 Sumur Penenang Stilling Well

Keberadaan sumur penenang pada alat ukur TMA tipe pelampung haruslah terpenuhi. Sesuai dengan namanya sumur penenang berfungsi sebagai pembatas yang dapat mengurangi pergolakan air diluar sumur sehingga air yang berada dalam sumur tersebut dalam kondisi yang relatif tenang. Agar kondisi pelampung didalam sumur penenang tersebut juga relatif stabil, ukuran sumur penenang dibuat dengan ukuran yang sedikit lebih besar daripada ukuran luas alas pelampung. Pada penelitian ini stilling well yang dibuat dari pipa PVC memiliki diameter 7.6cm dan tinggi 100 cm

4.2 Pengujian Rangkaian Elektronik .

Penerjemah Arah Gerakan 4.2.1 Pengujian dengan Switch . Encoder Secara mekanik switch encoder bekerja seperti saklar, dimana terdapat dua saklar dengan empat variasi kondisi hidup on ataupun mati off yang berbeda. Empat kondisi saklar tersebut ditentukan oleh perubahan posisi pada detent. Pada kondisi pertama saklar A maupun B tidak dalam posisi terhubung, sehingga tidak ada sinyal yang dihasilkan. Pada kondisi berikutnya hanya saklar A yang terhubung, maka sinyal A akan dihasilkan on dan menuju rangkaian penerjemah arah gerakan. Setelah itu saklar B juga akan terhubung seperti saklar A, sehingga dihasilkan dua sinyal. Kemudian penghubung pada saklar A akan lepas dan hanya saklar B yang terhubung sehingga hanya sinyal B yang dihasilkan. Dengan mengalirkan sinyal yang dihasilkan oleh switch encoder melewati rangkaian penerjemah arah gerakan, dapat diketahui kombinasi nilai input yang dibu - tuhkan untuk dapat diterjemahkan menjadi gerakan naik ataupun turun. Berdasarkan nilai output sinyal sesuai dengan posisi detent pada switch encoder dapat diketahui bahwa gerakan naik dicirikan dengan nilai output yang berkebalikan dengan gerakan turun. Tabel 6 Nilai sinyal output gerakan naik Tabel 7 Nilai sinyal output gerakan turun Dengan menggunakan input dari switch encoder, rangkaian penerjemah arah gerakan dapat membedakan gerakan naik ataupun turun berdasarkan pola nilai output yang dihasilkan pada pin 3 dan pin 4. Meskipun dapat menggambarkan pola nilai output untuk gerakan naik dan turun, namun secara mekanis switch encoder tidak dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai sensor perubahan TMA, karena nilai output berupa sinyal positif yang diharapkan untuk dapat diterjemahkan menjadi gerakan naik seharusnya hanya dihasilkan oleh pin 3, begitu juga sebaliknya dengan sinyal dari gerakan turun yang diharapkan hanya keluar dari pin 4. Gambar 23 Gerakan pada detent, posisi switch dan bentuk pulsa 4.2.2 Pengujian dengan Hall Sensor 4.2.2.1 Cara Kerja Sensor Pada diagram alir berikut digambarkan cara kerja sensor pengukur perubahan TMA dengan menggunakan sensor Hall. Perubahan TMA akan menyebabkan perubahan posisi pelampung. Dengan adanya tali yang terpasang pada pulley, gerakan pelampung mengikuti perubahan TMA akan memutar pulley. Dua magnet dengan kutub berbeda yang dipasang secara simetris pada pulley akan memberikan efek yang berbeda pada sensor hall ketika terjadi perubahan posisi. Perubahan posisi magnet yang ada pada pulley akibat pergerakan pelampung tersebut merupakan indikator perubahan TMA yang akan diterima oleh sensor. Gambar 24 Diagram alir cara kerja sensor Gambar 25 Posisi pulley yang dipasangi magnet dan sensor hall Dengan menggunakan dua hall effect latch sensor dengan sifat output yang berkebalikan, untuk gerakan satu arah, salah satu sensor misal sensor pertama akan memberikan efek ketika didekati oleh magnet dengan kutub utara dan kemudian akan netral kembali setelah didekati oleh magnet kutub selatan. Untuk gerakan dengan arah berkebalikan, sensor yang kedua akan memberikan efek ketika didekati oleh magnet dengan kutub selatan dan akan netral kembali ketika ada magnet dengan kutub utara. Gambar 26 Perubahan posisi magnet dan .. nilai output karena putaran .. pada pulley

4.2.2.2 Output Rangkaian Elektronik

. Penerjemah Arah Gerakan . dengan Input . dari Hall . Sensor Perbedaan arah gerakan pada pulley akan memberikan perbedaan nilai input pada rangkaian penerjemah arah gerakan. Perbedaan nilai input tersebut akan diterjemahkan oleh rangkaian penerjemah arah gerakan menjadi output berupa sinyal dengan bentuk yang berbeda antara gerakan searah jarum jam clock wise: CW dengan berlawanan arah jarum jam counter clock wise: CCW. Nilai output dari rangkaian penerjemah arah gerakan untuk arah yang berlawanan tersebut tergambarkan pada tabel 8. Dengan asumsi bahwa gerakan searah jarum jam sama dengan kejadian penurunan tinggi muka air, maka sinyal output yang dihasilkan oleh rangkaian ada pada pin 3 pada gate 3, sedangkan sinyal output untuk kejadian peningkatan tinggi muka air ada pada pin 4. Tabel 8 Arah putaran pada pulley dan nilai output Dengan menggunakan rangkaian elektronik untuk penerjemah arah gerakan, arah gerakan TMA akan dapat diketahui. Naik ataupun turunya TMA akan diketahui melalui bentuk pulsa yang dihasilkan oleh rangkaian. Peningkatan TMA bisa diketahui melalui sinyal yang dikeluarkan dari 4, sedangkan penurunan TMA akan menghasilkan sinyal pada pin 3. Gambar 27 Sinyal keluaran untuk gerakan turun sinyal B pada pin 3 Gambar 28 Sinyal keluaran untuk gerakan naik sinyal A pada pin 4

4.3 Pemanfaatan Rangkaian Penerjemah .