Potensiometer Hall Effect Sensor

Menurut Asdak 1995, untuk aliran sungai tertentu, data TMA dapat langsung digunakan untuk menduga debit aliran. Debit sungai yang diduga melalui data TMA tersebut merupakan suatu pendekatan berdasarkan kurva hubungan debit aliran dan TMA stage discharge rating curve, untuk itu dibutuhkan data TMA dan debit dalam jumlah banyak tahunan. Hubungan antara debit aliran dan TMA tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 2 Stage discharge rating curve sumber: http:www.corpsned ma nuals.us Data TMA memiliki banyak kegunaan. Untuk perencanaan bangunan yang berkaitan dengan perubahan TMA, seperti jembatan, bendungan, dan sistem irigasi, data TMA sangatlah dibutuhkan. Terkait dengan bencana banjir pada daerah hilir sungai, data TMA dapat dimanfaatkan sebagai indikator bagi kejadian banjir. 2.2 Alat Ukur Tinggi Muka Air Tipe .. Pelampung Alat ukur tinggi muka air tipe pelampung merupakan salah satu alat ukur TMA. Pada alat ukur ini, perubahan TMA ditandai dengan pergerakan naik ataupun turun dari pelampung tersebut. Besar perubahan tinggi muka air akan diketahui berdasarkan gerakan pada pulley yang akan berputar ketika ada gerakan pada pelampung. Benda yang akan digunakan sebagai pelampung haruslah mendapatkan gaya tekanan ke atas Fa yang lebih besar dibadingkan gaya berat w benda itu sendiri. Alat ukur TMA tipe pelampung yang sebelumnya pernah dikembangkan, seperti pada gambar 3, memiliki pemberat dan pelampung terpisah. Pelampung dan pemberat tersebut terikat di tiap ujung tali yang terpasang pada pulley. Pemberat berfungsi sebagai pengimbang agar pelampung tetap mengambang pada permukaan air, sedangkan pelampung sebagai pendeteksi naik turunnya permukaan air. Gambar 3 AWLR float type dengan .. pelampung dan pemberat yang .. terpisah sumber: rickly.com Pada dasarnya alat ukur TMA tipe pelampung memiliki prinsip kerja yang sama. Arah dan besar perubahan diketahui berdasarkan putaran pada pulley. Arah dan besar perubahan tersebut merupakan input bagi sensor untuk kemudian diterjemahkan menjadi sebuah informasi.

2.3 Sensor Gerakan

Peubahan atau gerakan dapat dideteksi dengan menggunakan sensor. Sensor yang dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi gerakan diantaranya adalah potensiometer, switch encoder dan hall effect sensor.

2.3.1 Potensiometer

Gambar 4 Potensiometer sumber: Tanujaya 2010 a b Potensiometer merupakan salah satu jenis resistor. Potensiometer seperti yang terlihat pada gambar 4 merupakan variabel resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah dengan cara memutar poros yang terdapat pada potensiometer. Dalam pemanfaatannya sebagai sensor gerakan perubahan TMA, pergerakan pada pulley akan turut menggerakan poros yang ada pada potensiometer. Perubahan nilai hambatan akibat berputarnya poros tersebut merupakan output dari potensiometer yang kemudian diterjemahkan sebagai bentuk perubahan TMA Triesnawati 2006. 2.3.2 Switch Encoder Switch encoder merupakan komponen elektronik yang memiliki cara kerja seperti saklar switch. Dari segi fisik, alat ini memiliki ukuran yang kecil dengan tiga kaki pin dan poros rotasi pada bagian atas alat. Pada alat ini terdapat 24 detent dengan dua output pulsa fase A dan B yang berurutan untuk tiap dua detent yang dilewati akibat adanya perputaran pada poros. Untuk satu putaran penuh 360 pada switch encoder, masing masing pulsa akan muncul sebanyak 12 kali Panasonic 2010. Gambar 5 Switch encoder sumber: http: .. dgkaihua.en.made-in-china.com .. dan www.eehomepage.com Tabel 1 Karakteristik switch encoder M ec h ani ca l Rotation 360° Endless Rotation Torque 1 mN·m min. Detents 24 points E le ct ri ca l Output Signals Phase A and B Resolution 12 pulses360 ° Sumber: http:industrial.panasonic.com

2.3.3 Hall Effect Sensor

Hall effect sensor merupakan sensor untuk mendeteksi medan magnet yang terdapat disekitarnya. Effek Hall pertama kali ditemukan oleh Dr. Edwin Hall pada tahun 1879 Honeywell 2005. Hall effect sensor akan menghasilkan tegangan yang proporsional dengan kekuatan medan magnet yang diterimanya. Sensor hall effect terdiri dari sebuah lapisan silikon dan dua buah elektroda pada masing-masing sisi silikon. Pada saat tanpa ada pengaruh dari medan magnet maka beda potensial antar kedua elektroda tersebut 0 Volt karena arus listrik mengalir ditengah kedua elektroda sedangkan ketika medan magnet mempengaruhi sensor ini maka arus yang mengalir akan berbelok mendekati atau menjauhi sisi yang dipengaruhi oleh medan magnet. Hal tersebut menghasilkan beda potensial diantara kedua elektroda dari hall effect sensor, dimana beda potensial tersebut sebanding dengan kuat medan magnet yang diterima oleh hall effect sensor ini. Gambar 6 Prinsip kerja hall effect sensor sumber: Jack 2010 Hall effect sensor memiliki banyak jenis, salah satunya adalah hall effect latch sensor. ATS 276 merupakan contoh hall effect latch sensor. Hall effect sensor tipe tersebut memiliki dua output dengan sifat yang berkebalikan. Pada saat output pada DO bernilai positif karena ada pengaruh dari medan magnet maka output pada DOB akan bernilai negatif Anachip Corp 2004. Berbeda dengan hall effect sensor pada umumnya, medan magnet berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda pada sensor ini. Pengaruh dari medan magnet dengan kutub utara baru akan hilang ketika ada pengaruh dari magnet dengan kutub selatan, begitu juga sebaliknya. Gambar 7 Hall effect sensor tipe ATS 276 Gambar 8 Bentuk rangkaian pada hall effect latch sensor ATS 276 a b

2.4 Rangkaian Elektronik Penerjemah Arah Gerakan