POSITIVE PSYCHOTHERAPY UNTUK MENURUNKAN TINGKAT DEPRESI

LATAR BELAKANG
Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental utama saat ini, yang
mendapatkan perhatian serius. Berdasarkan data WHO tahun 1980, hampir 20%-30%
dari pasien rumah sakit di negara berkembang mengalami gangguan mental emosional
seperti depresi. Survei yang dilakukan Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa
(PDSKJ) menyebutkan sekitar 94% masyarakat Indonesia mengalami depresi dari mulai
tingkat ringan, tingkat sedang dan tingkat paling berat.
Depresi termasuk dalam gangguan mood, yang menggambarkan serangkaian
perasaan atau keadaan emosi seseorang dalam kehidupannya. Orang yang mengalami
depresi umumnya mengalami gangguan yang meliputi keadaan emosi, motivasi,
fungsional, dan tingkah laku serta kognisi bercirikan ketidakberdayaan yang berlebihan
(Kaplan, Sadock, & Grebb, 1997; Nevid, Rathus, & Greene, 2005; Lubis, 2009).
Depresi merupakan gangguan kejiwaan umum yang dapat terjadi pada anak-anak,
remaja, dewasa, dan orang tua. Orang yang mengalami depresi akan memunculkan
emosi-emosi yang negatif seperti rasa sedih, benci, iri, putus asa, kecemasan, ketakutan,
dendam dan memiliki rasa bersalah yang dapat disertai dengan berbagai gejala fisik
(Korff & Simon, 1996; National Academy on an Aging Society, 2000; Dooley, Prause,
& Ham-rowbottom, 2000; Sharp & Lipsky, 2002; Eby & Eby, 2006; Arcache, &
Tordjman, 2012).
Gangguan depresi pada umumnya dicetuskan oleh peristiwa hidup tertentu.
Namun perlu di garis bawahi, bahwa setiap orang mempunyai perbedaan yang mendasar

yang memungkinkan suatu peristiwa yang dihadapi secara berbeda, dapat memunculkan
reaksi yang berbeda antara satu orang dengan yang lain. Depresi memiliki beberapa
penyebab, dan salah satu yang terkuat adalah stres. Sementara stress dapat terjadi pada
semua usia, ada data yang menunjukkan bahwa dewasa awal adalah masa kerentanan
khusus untuk mengalami kegelisahan dan depresi, mungkin karena tuntutan atau
mengalami kesulitan dalam fungsi sosial, pekerjaan dan kehidupan sehari-hari (Stice,
Ragan & Randall, 2004; Bitsika, Sharpley, & Melhem, 2010; Callahan, Liu, Hetrick,
Purcell, & Parker, 2012).
Akibat dari gangguan depresi adalah adanya gangguan kesehatan yang dialami
termasuk ketidaknyamanan, rasa sakit atau penderitaan, atau kesulitan dalam
melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti hilangnya produktivitas sehingga

dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Hal tersebut terungkap dalam studi
pendahuluan yang dilakukan kepada kedua subyek dalam penelitian. Beck Depression
Inventory-II, digunakan untuk mendiagnosis subyek serta untuk mengetahui tingkatan
depresi yang dialami subyek (Steer, Ball, & Ranieri, 1999; DeRubeis, Gelfand, Tang, &
Simons,

1999; American Psychiatric Association, 2000; Sharp & Lipsky, 2002;


Seligman, Steen, Parr, & Peterson, 2005; Izgar, 2009). Hasil dari identifikasi tersebut
dapat disimpulkan bahwa kedua subyek penelitian mengalami depresi tingkatan sedang
yang menampakkan emosi-emosi negatif seperti memandang diri secara negatif,
menginterpretasi pengalaman atau peristiwa yang dialaminya secara negatif, serta
memandang masa depan negatif pula. Permasalahan yang dialaminya membuat kedua
subyek merasa mood yang terdepresi, hilangnya minat kesenangan, turun berat badan,
pola tidur yang terganggu dan kurang dapat memusatkan perhatian serta kurang dapat
mengambil keputusan.
Faktor penyebab dari depresi yaitu faktor biologis, faktor genetika dan faktor
psikososial. Temuan penelitian biologis mendukung hipotesis bahwa gangguan mood
melibatkan patologis di sistem limbik, ganglia basalis dan hipotalamus. Gangguan
neurologis di ganglia basalis dan sistem limbik ditemukannya gejala-gejala depresif,
karena pada ganglia basalis dan sistem limbik memiliki peran utama dalam
menghasilkan emosi. Disfungsi pada hipotalamus diperkirakan mengakibatkan
perubahan pola tidur, perubahan selera makan dan perilaku seksual. Pada individu yang
terdepresi akan nampak keadaan ketidakberdayaan dan adanya distorsi negatif. Menurut
teori, kondisi ketidakberdayaan dan distorsi negatif akibat depresi akan dapat membaik
apabila mendapatkan terapi yang menggunakan teknik perilaku dan kognitif serta
adanya teknik yang membangun dorongan positif dalam diri individu (Kaplan, Sadock,
& Grebb, 1997). Oleh karena ini diperlukannya terapi yang dapat mengatasi tekanan

yang dihadapi seseorang individu yang bermasalah atau depresi dengan menggunakan
beberapa pendekatan yang dapat menurunkan gejala depresi sekaligus dapat
menumbuhkan hal-hal yang positif dalam kehidupannya.
Penelitian terdahulu dalam mengatasi depresi menggunakan pendekatan agama,
pendekatan farmakologi, menggunakan psikoterapi; seperti CBT, konseling, Primary
Care dan sebagainya. Depresi dibagi menjadi tiga kategori yaitu depresi ringan yang
dapat

dipulihkan

secara

efektif,

baik

menggunakan

obat


ataupun

dengan

psikoterapi. Sedangkan tingkat depresi sedang sampai depresi berat mungkin
memerlukan obat dan menggabungkan pendekatan psikoterapi. (Byrd, 1988; DeRubeis,
Gelfand, Tang, & Simons, 1999; Berto, D’Ilario, Ruffo, Virgilio, & Rizzo, 2000;
Schwenk & Terrell, 2005; Eby & Eby, 2006; Tackett, & Kendall, 2007; BC Partners,
2009; Rautiainen, 2010; Ponton, 2011; Sussman, Yaffe, McCusker, Parry, Sewitch,
Bussel, & Ferrer, 2011; Mukhtar, & Oei, 2011; Schimmel, & Jacobs, 2011; Peteet,
2012). Pendekatan-pendekatan tersebut memberikan hasil yang cukup efektif akan
tetapi terbatas pada beberapa aspek di diri individu dan kemungkinan adanya resiko
terjadinya bias (Callahan, Liu, Hetrick, Purcell, & Parker, 2012).
Pada awal tahun 2005, berkembangnya terapi dalam bidang psikologi positif
yang dapat mengatasi gangguan depresi selain CBT yaitu Positive Psychotherapy.
Positive Psychotherapy pernah dilakukan melalui website berbayar

dengan

memberikan tugas-tugas latihan selama satu minggu secara acak kepada pengguna web

yang mengalami depresi. Hasil dari terapi tersebut dapat menurunkan gejala depresi
sekaligus dapat menumbuhkan hal-hal yang positif dalam kehidupan

(Seligman,

Rashid, & Parks, 2006). Sedangkan pada penelitian ini dilakukan dengan bertatap muka
secara langsung dengan subyek penelitian.
Jika seorang individu yang mengalami depresi dapat mengubah pemikirannya ke
arah positif maka kehidupan akan menuju arah yang positif. Apabila dapat merangkul
sepenuhnya kekuatan karakter maka kekuatan itu akan mengubah cara pandang untuk
menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Dalam psikologi positif, menurut Seligman
(Elkify, 2010) menjelaskan bahwa kebahagian mengacu pada emosi yang positif yang
dirasakan setiap individu, Seligman juga menyatakan gambaran yang mendapatkan
kebahagian yang autentik (sejati) yaitu individu yang telah dapat mengidentifikasi atau
mengelola atau melatih kekuatan dasar yang dimilikinya dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pekerjaan, cinta, permainan dan pengasuhan.
Hal tersebut selaras dengan teknik Positive Psychotherapy yang merupakan
suatu strategi terapi terstruktur dan sistematis yang menggabungkan pendekatan
transkultural, psikodinamika dan cognitive-behavioural untuk memahami dinamika
konflik yang dialami subyek serta terfokus pada upaya membangun potential human

strengths diri subyek (Peseschkian, 1997). Positive Psychotherapy

sebagai suatu

intervensi untuk menangani berbagai gangguan klinis dengan tujuan membangun emosi

positif, kekuatan karakter, dan kebermaknaan sehingga dapat meniadakan atau
mencegah munculnya kembali gangguan tersebut di masa mendatang (Seligman, Steen,
Parr, & Peterson 2005; Seligman, Rashid, & Parks, 2006).
Penanganan

gangguan

depresi

menggunakan

teknik

terapi


Positive

Psychotherapy, dengan alasan bahwa Positive Psychotherapy bersandar bahwa depresi
dapat diobati secara efektif tidak hanya dengan mengurangi gejala negatif dan
menurunkan tingkatan depresi, tetapi juga dengan langsung dan terutama membangun
emosi positif, kekuatan karakter, dan makna. Positive Psychotherapy kemungkinan
akan dapat menetralkan gejala negatif dan dapat sebagai pondasi yang kuat untuk bekal
masa depan mereka (Seligman, Steen, Park, & Peterson, 2005; Seligman, Rashid, &
Parks, 2006; Snyder, & Lopez, 2007). Selain itu, gejala-gejala depresi sering melibatkan
kurangnya emosi positif, kurangnya keterlibatan dan kurangnya merasa berarti, tetapi
ini biasanya dilihat sebagai konsekuensi atau berkorelasi pada depresi.
Berbagai

hasil

penelitian

tentang Positive


Psychotherapy

yang

telah

dipublikasikan menunjukan korelasi positif. Hal tersebut terungkap dalam hasil
penelitian yang dilakukan Fredrickson & Branigan (2005), menunjukkan bahwa emosi
positif dapat meniadakan pengaruh emosi negatif yang merusak dan dapat
meningkatkan resiliensi diri individu. Seperti halnya penelitian yang dilakukan
Seligman, dkk (2006) tentang penelitian eksperimen pada individu yang mengalami
gangguan depresi mayor dengan mengelompokan individu menjadi tiga kelompok
dengan terapi yang berbeda, yaitu Therapeutic as Usual (TAU), TAU plus
antidepressant meditation (TAUMED), dan Positive Psychotherapy. Temuan mereka
menunjukkan bahwa Positive Psychotherapy lebih efektif menurunkan depresi daripada
terapi TAUMED yang diukur dengan Zung Self Rating Scale (ZSRS) dan Outcome
Questionare (OQ). Selain itu, mereka juga menunjukkan bahwa Group Positive
Psychotherapy lebih efektif daripada TAU dan TAUMED dalam pengukuran happiness
dan The Positive Psychotherapy Inventory (PPTI) (Seligman, Rashid, & Parks, 2006).
Berdasarkan dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa Positive

Psychotherapy diharapkan sebagai sebuah alternatif yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh subyek yang mengalami depresi
sehingga dapat meningkatkan emosi positif, keterlibatan dalam hidup serta makna
hidup.

Oleh

karena itu,

peneliti melakukan penelitian

mengenai “Positive

Psychotherapy untuk Menurunkan Tingkat Depresi”. Penelitian ini lebih menekankan
untuk menurunkan gejala depresi yang dialami subyek.

POSITIVE PSYCHOTHERAPY UNTUK MENURUNKAN
TINGKAT DEPRESI
Tesis Sarjana S-2
Program Studi Magister Profesi Psikologi


Disusun oleh :
SWESTY NILASARI
201010440211008

PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama

: Swesty Nilasari

NIM

: 201010440211008

Program Studi : Magister Profesi Psikologi

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tesis dengan judul
“Positive Psychotherapy untuk Gangguan Depresi”.adalah hasil karya saya dan
dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
bagi sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam
naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK
YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan
ketentuan hokum yang berlaku.
3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTY NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Malang, 27 Desember 2012
Yang menyatakan

Swesty Nilasari

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala
rahmat, taufiq serta hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Positive Psychotherapy untuk
Gangguan Depresi”.
Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW., yang telah membimbing ummatnya ke jalan yang diridloi Allah
SWT yakni Agama Islam.
Penulis menyadari bahwa baik dalam perjalanan studi maupun dalam
penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan motivasi dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1.

Dr. Muhajir Effendi, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2.

Dr.Latipun, M. Kes selaku Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Malang, sekaligus sebagai Ketua Program Studi Magister Psikologi

3. Dr. Diah Karmiyati, M.Si, Psi selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan dan nasehat yang sangat
berarti bagi penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.
4. Hudaniah, M.si., Psi selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, masukan dan nasehat yang sangat berarti bagi
penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.
5. Seluruh staf pengajar Fakultas Psikologi UMM serta bagian Tata Usaha yang selalu
sabar dan teliti melayani keperluan akademis penulis.
6. Subyek penelitian yang merelakan rahasia pribadinya untuk penulis demi
pengembangan keilmuan, permintaan maaf dan terima kasih saya haturkan.
7. Kedua orang tua yang tak henti-hentinya mendoakan agar selalu mencapai
keberhasilan dan kesuksesan. Selain itu juga memberikan dorongan moril sehingga
kuliah dan tugas akhir ini bisa terselesaikan.
8. Bapak dan Mama yang telah memberikan motivasi dan dukungan materiil sehingga
penulis bisa menjadi seperti sekarang ini.

9. Saudara kandung dan semua keluarga besar terima kasih atas segala perhatian dan
doanya.
10. Ay yang setia membantu dalam penyusunan tugas akhir, selalu memberi support
yang amat besar dan terima kasih atas segala perhatian maupun pengertiannya.
11. Teman-teman seperjuangan, Ayu, Karin, Icha, Heni terimakasih atas dukungan dan
kebersamaan kita selama ini dan untuk semua teman-teman MAPRO ’10 semangat
untuk kita semua.
12. Semua pihak, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Dengan bekal dan kemampuan terbatas, penulis menyadari bahwa dalam
penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan.
Akhirnya, tiada kata selain harapan semoga tugas akhir ini bermanfaat sesuai dengan
maksud dan tujuannya. Amiin Ya Robbal Alamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 17 Januari 2013
Penulis

Swesty Nilasari

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

iii

SURAT PERNYATAAN ...............................................................................

iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................

v

DAFTAR ISI ..................................................................................................

vii

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

viii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

x

INTISARI .......................................................................................................

xii

ABSTRACT ...................................................................................................

xiii

LATAR BELAKANG ...................................................................................

1

LITERATUR REVIEW
Depresi ......................................................................................................

5

Teknik Positive Psychotherapy .................................................................

5

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian.......................................................................................

7

Subyek Penelitian .....................................................................................

8

Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................

8

Prosedur Penelitian ..................................................................................

9

Analisis Data ............................................................................................

10

HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisa Data ....................................................................................

10

Pembahasan ..............................................................................................

19

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan ...............................................................................................

22

Rekomendasi ............................................................................................

22

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

23

LAMPIRAN

27

................................................................................................

DAFTAR TABEL
Tabel 1: Perubahan Kondisi pada Subyek SW ................................................

14

Tabel 2: Perubahan Kondisi pada Subyek IW .................................................

18

DAFTAR GAMBAR
Grafik 1: Penurunan tingkatan depresi subyek SW ........................................

12

Grafik 2: Skor Item BDI-II Subyek SW .........................................................

13

Grafik 3: Penurunan tingkatan depresi subyek IW.........................................

16

Grafik 4: Skor Item BDI-II Subyek SW .........................................................

17

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Tahap Pra intervensi
Lampiran A.1 : Identitas subyek ...............................................................

29

Lampiran A.2 : Lembar persetujuan subyek SW ......................................

30

Lampiran A.3 : Lembar persetujuan subyek IW .......................................

31

Lampiran A.4 : Hasil identifikasi permasalahan .......................................

32

Lampiran A.5 : Diagnosis DSM-IV subyek SW.......................................

33

Lampiran A.6 : BDI-II subyek SW ...........................................................

34

Lampiran A.7 : Laporan hasil pemeriksaan BDI-II ..................................

38

Lampiran A.8 : Diagnosis DSM-IV subyek IW .......................................

39

Lampiran A.9 : BDI-II subyek IW ............................................................

40

Lampiran A.10 : Laporan hasil pemeriksaan BDI-II ................................

44

Lampiran B : Tahap Intervensi
Lampiran B.1 : Sesi 1 subyek SW ............................................................

46

Lampiran B.2 : Sesi 2 subyek SW ............................................................

47

Lampiran B.3 : Sesi 3 subyek SW ............................................................

48

Lampiran B.4 : Sesi 4 subyek SW ............................................................

50

Lampiran B.5 : Sesi 5 subyek SW ............................................................

51

Lampiran B.6 : Hasil intervensi persesi subyek SW .................................

52

Lampiran B.7 : Sesi 1 subyek IW .............................................................

53

Lampiran B.8 : Sesi 2 subyek IW .............................................................

54

Lampiran B.9 : Sesi 3 subyek IW .............................................................

55

Lampiran B.10 : Sesi 4 subyek IW ...........................................................

57

Lampiran B.11 : Sesi 5 subyek IW ...........................................................

58

Lampiran B.12 : Hasil intervensi persesi subyek IW................................

59

Lampiran B.13 : Hasil evaluasi persesi .....................................................

60

Lampiran C : Tahap Pasca intervensi
Lampiran C.1 : BDI-II subyek SW ...........................................................

63

Lampiran C.2 : Laporan hasil pemeriksaan BDI-II ..................................

67

Lampiran C.3 : BDI-II subyek IW ............................................................

68

Lampiran C.4 : Laporan hasil pemeriksaan BDI-II ..................................

72

Lampiran C.5 : BDI-II subyek SW (follow up) ........................................

73

Lampiran C.6 : Laporan hasil pemeriksaan BDI-II ..................................

77

Lampiran C.7 : BDI-II subyek IW (follow up) .........................................

78

Lampiran C.8 : Laporan hasil pemeriksaan BDI-II ..................................

82

Lampiran C.9 : Hasil evaluasi keseluruhan ..............................................

83

Lampiran C.10 : Hasil kerangka pemikiran ..............................................

84

Lampiran C.11 : Modul .............................................................................

85

DAFTAR PUSTAKA
Aldiansyah, D. (2008). Tingkat Depresi pada pasien-pasien kanker serviks uteri di
RSUPHAM dan RSUPM dengan menggunakan skala Beck Depression
Inventory-II. Tesis Obstetri dan Ginekologi Kedokteran tidak dipublikasikan,
Universitas Sumatera Utara.
American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental
disorders text revision (4th ed). Washington, DC: American Psychiatric
Association.
Arcache, C. W., & Tordjman. S. (2012). Relationships between depression and high
intellectual potential. Depression Research and Treatment, 3, 1-8.
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arnau, R. C., Meagher, M. W., Norris, M. P., & Bramsom, R. (2001). Psychometric
evaluation of the Beck Depression Inventory-II with primary care medical
patiens. Health Psychology, 20 (2), 112-119.
Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi : psikologi untuk menemukan makna hidup dan
meraih hidup bermakna. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Bitsika, V., Sharpley, C. F., & Melhem, T. C. (2010). Gender differences in factor
scores of anxiety and depression among australian university students:
implications for counselling interventions. Canadian Journal of Counselling, 44
(1), 51–64.
BC Partners Mental Health and Addictions Information. (2009). Cognitive-Behavioural
Therapy. Visions BC’s Mental Health and Addictions Journal, 6 (1), 11-16.
Berto, P., D’Ilario, D., Ruffo, P., Virgilio. R. D., & Rizzo. F. (2000). Depression: costof-illness studies in the international literature, a review. The Journal of Mental
Health Policy and Economics 3, 3–10.
Byrd, R. C. (1988). Positive therapeutic effects of intercessory prayer in a coronary
care unit population. Southern Medical Journal, 81 (7), 826-829.
Callahan, P., Liu, P., Hetrick, S. E., Purcell, R., & Parker, A. G. (2012). Evidence map
of prevention and treatment interventions for depression in young people.
Depression Research and Treatment, 3, 1-11.
Campbell, M. H., Roberti, J. W., Maynard, D. M., & Emmanuel, M. K. (2009).
Factorial structure of depressive symptoms in Anglophone Caribbean university
students: psychometric properties of the beck depression inventory-II.
Interamerican Journal Psychology, 43 (3), 1-13.

Dermer, M. L., & Hoch, T. A. (1999). Improving descriptions of single-subject
experiments in research texts written for undergraduates. Psychological Record,
49(1), 49-66.
DeRubeis, R. J., Gelfand, L. A., Tang, T. Z., & Simons, A. D. (1999). Medications
versus cognitive behavior therapy for severely depressed outpatients: megaanalysis of four randomized comparisons. American Journal Psychiatry, 156,
1007–1013.
Dooley, D., Prause, J., & Ham-rowbottom, K. A. (2000). Underemployment and
depression: longitudinal relationships. Journal of Health and Social Behavior,
41 (4), 421-436.
Eby, G. A., & Eby, K. L. (2006). Rapid recovery from major depression using
magnesium treatment. Medical Hypotheses, 4, 1-9.
Elkify. I. (2010). Terapi berpikir positif: biarkan mukjizat dalam diri anda melesat agar
lebih sukses dan lebih bahagia. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.
Frazier, P. A., Lee, R. M., & Steger, M. F. (2006). What can counseling psychology
contribute to the study of optimal human functioning?. The Counseling
Psychologist, 34 (2), 293-303.
Izgar, H. (2009). An Investigation of depression and loneliness among school
principals. Kuram ve Uygulamada Egitim Bilimleri / Educational Sciences:
Theory & Practice, 9 (1), 247-258.
Kaplan, H. I., Sadock, B. J., & Grebb, J. A. (1997). Sinopsis psikiatri: Ilmu
pengetahuan perilaku psikiatri klinis. Edisi Ketujuh. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Kazdin, A. E. (1995). Preparing & evaluating research reports. Psychological
Assessment, 7 (3), 228-237.
Korff, M. V., & Simon, G. M. D. (1996). The relationship between pain and depression.
The British Journal of Psychiatry, 168 (30), 101-108.
Latipun. (2002). Psikologi eksperimen. Malang: UMM Press.
Lubis, N. L. (2009). Depresi tinjauan psikologis. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Mukhtar, F., & Oei, T. P. S. (2011). A Review on assessment and treatment for
depression in malaysia. Depression Research and Treatment, 2, 1-8.
National Academy On An Aging Society. (2000). Depression a treatable disease.
Washington, DC: American Psychiatric Press.
Neuman, S. B., & McCormick, S. (1995). Single subject experimental research:
Application for literacy. New York, DE: International Reading Association.
Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal. Edisi Kelima Jilid
1. Jakarta: Erlangga.

Peseschkian. N. (1997). Applications of positive psychotherapy for marriage and family
therapy. Association for Baha’I Studies Notebook, 3, 1-2.
Peteet, J. R. (2012). Spiritually integrated treatment of depression: a conceptual
framework. Depression Research and Treatment, 3, 1-6.
Ponton, R. F. (2011). Counseling and human suffering: an approach to healing.
Counseling and human suffering: An approach tohealing. Retrieved from
http://counselingoutfitters.com/ vistas/vistas11/Article_47.pdf.
Rautiainen, E. L., & Aaltonen, J. (2010). Depression: the differing narratives of couples
in couple therapy. The Qualitative Report, 15 (1), 156-175.
Schimmel, C. J., & Jacobs, Ed. (2011). Ten Creative Counseling Techniques for
Helping Clients Deal With Anger. Ten creative counseling techniques for
helping
clients
deal
with
anger.
Retrieved
from
http://counselingoutfitters.com/vistas/vistas11/Article_53.pdf.
Schwenk, T. L., & Terrel, L. B. (2005). Depression: Guidelines for clinical care.
Washington, DC: University of Michigan Health System.
Seligman, M. E. P., Rashid, T., & Parks, A. C. (2006). Positive psychotherapy. Journal
of American Psychologist, 61, 774-788.
Seligman, M. E. P., Steen, T. A., Park, N., & Peterson, C. (2005). Positive psychology
progress. Journal of American Psychologist, 60 (5), 410-421.
Sharp, L. K., & Lipsky, M. S. (2002). Screening for depression across the lifespan: A
review of measures for use in primary care settings. American Family Physician,
66 (6), 1001-1008.
Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2007). Positive psychology: the scientific and practical
explorations of human strengths. United States of America: Sage Publications.
Steer, R. A., Ball, R., & Ranieri, W. F. (1999). Dimensions of the Beck Depression
Inventory-II in clinically depressed outpatiens. Journal of Clinical Psychology,
55, 117-128.
Stice, E., Ragan, J., & Randall, P. (2004). Prospective Relations Between Social
Support and Depression: Differential Direction of Effects for Parent and Peer
Support?. Journal of Abnormal Psychology, 113 (1), 155–159.
Sunanto, J., Takeuchi K., & Nakata, H. (2005). Pengantar penelitian dengan subyek
tunggal. Jepang: University of Tsubaka.
Sussman, T., Yaffe, M., McCusker, J., Parry, D., Sewitch, M., Bussel, L. V., & Ferrer I.
(2011). Improv ing the management of l ate-life depression in pr imar y care:
barriers and facilitators. Depression Research and Treatment, 2, 1-7.
Suwantara, J. R, Lubis, D. U., & Rusli, E. (2005). Evaluasi Beck Depression Inventory
sebagai Sarana untuk Mendeteksi Depresi. Jurnal Psikologi Sosial, 12 (1), 1-8.

Tackett., & Kendall, K. (2007). A new paradigm for depression in new mothers: the
central role of inflammation and how breastfeeding and anti-inflammatory
treatments protect maternal mental health. International Breastfeeding Journal
2, (6), 1-14.

Dokumen yang terkait

GROUP POSITIVE PSYCHOTHERAPY UNTUK MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING REMAJA DENGAN ORANG TUA TKI

2 103 9

PELATIHAN KOGNITIF PERILAKU UNTUK MENURUNKAN TINGKAT DEPRESI PADA PENERIMA MANFAAT Pelatihan Kognitif Perilaku Untuk Menurunkan Tingkat Depresi Pada Penerima Manfaat Di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama Surakarta.

0 2 19

PELATIHAN KOGNITIF PERILAKU UNTUK MENURUNKAN TINGKAT DEPRESI PADA PENERIMA MANFAAT Pelatihan Kognitif Perilaku Untuk Menurunkan Tingkat Depresi Pada Penerima Manfaat Di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama Surakarta.

0 3 14

EFEKTIVITAS GROUP POSITIVE PSYCHOTHERAPY UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS Efektivitas Group Positive Psychotherapy Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Pada Orang Dengan HIV/ AIDS (ODHA).

0 1 20

PENDAHULUAN Efektivitas Group Positive Psychotherapy Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Pada Orang Dengan HIV/ AIDS (ODHA).

0 2 12

NASKAH PUBLIKASI Efektivitas Group Positive Psychotherapy Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Pada Orang Dengan HIV/ AIDS (ODHA).

0 3 30

TERAPI KOGNITIF PERILAKUAN UNTUK MENURUNKAN TINGKAT DEPRESI ORANGTUA YANG MEMILIKI Terapi Kognitif Perilakuan Untuk Menurunkan Tingkat Depresi Orangtua Yang Memiliki Anak Down Syndrome.

0 1 17

TERAPI KOGNITIF PERILAKUAN UNTUK MENURUNKAN TINGKAT DEPRESI ORANGTUA YANG MEMILIKI Terapi Kognitif Perilakuan Untuk Menurunkan Tingkat Depresi Orangtua Yang Memiliki Anak Down Syndrome.

0 1 18

TERAPI MAKNA HIDUP DENGAN METODE MEDICAL MINISTRY UNTUK MENURUNKAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA Terapi Makna Hidup Dengan Metode Medical Ministry Untuk Menurunkan Tingkat Depresi Pada Penderita Diabetes Mellitus Di RSUD Pandan Arang Boyolali.

0 0 18

PENERAPAN TERAPI AKTIVASI PERILAKU UNTUK MENURUNKAN TINGKAT DEPRESI PADA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

0 0 14