POLIGAMI ILEGAL SEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB PEMBATALAN NIKAH (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kota Malang)
POLIGAMI ILEGALSEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB PEMBATALAN
NIKAH(Studi Kasus di Pengadilan Agama Kota Malang)
Oleh: MAFTUH ( 01120010 )
Syariah
Dibuat: 20070910 , dengan 3 file(s).
Keywords: Poligami, pasal 9 dan24 UU No1 Tahun 1974
Sudah semestinya setiap keluarga menginginkan terciptanya sebuah rumah tangga yang bahagia
dan harmonis. Namun adakalanya permasalahan keluarga kerap kali muncul yang disebabkam
oleh berbagai macam permasalahan seperti halnya seorang suami yang melakukan poligami
secara illegal dengan tidak melakukan ijin baik dari istri ataupun dari pengadilan agama, oleh
karena suami beranggapan bahwasannyaprosedur untuk melakukan poligamisangat rumit dan
membutuhkan waktu yang lama.Apalagi bila seorang istri telah mampu melaksanakan syarat
sebagai istri. Dalam kasus seperti ini istri dapat mengajukan kepada pengadilan agama sesuai
dengan pasal 71 KHI huruf a “suatu perkawinan dapat dibatalkan apabila seorang suami
melakukan poligamitanpa izin pengadilan agama”.
Berpijak da4ri pembahasan diatas maka ada dua pokok permasalahan yang dtimbuil,yaitu:
bagaiman pengadilan agama kota malang memeriksa dan menyelesaikan permohonan
pembatalan nikah dengan alas an poligami illegal, serta apa yang menjadi dasar hakim
pengadilan agama kota malang untuk mengabulkan permohonan pembatalan nikah denga alas an
pologami illegal.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menjelasakan upaya dari
pengadilan agama kota malang memeriksa dan menyelesaikan permohonan pembatalan nikah
denga alasan pologami illegal dan untuk menjelsakan dasar hakim pengadilan agama kota
malang untuk mengabulakan permohonan pembatalan nikah denga alasan pologami illegal.
Melihat permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian yang
digunakan adalah sosiologis. Dan untuk memperoleh data dalanm penelitian ini cara yang
digunakan adalah dengan menggunakan metode documenter dan wawancara dengan yang terkait
dengan judul penelitian ini. Utnuk kemudian data yang telah terkumpul secara sistematis
kemudian dianalisis dengan mencari jawaban terhadap apa yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini.
Dari penelitian tersebut dapat diperoleh hasil, bahwa proses pemeriksaan dan pemnyelesaian
pembatalan nikahtata cara/prosedurnya sama seperti halnya dengan tata cara/procedural
melakuakn perceraian dengan lasan yang lain, berdasarkan pasal 38 ayat 2 PP No9 tahun 1975
dan pasal 20 sampai 31 PP No 9 tahun 1975, namun yang membedakan adalah para pihak yang
ingin mengajukan permohonan pembatalan nikahserta yang menjadi dasar hakimpengadilan
agama mengabulakn permohonan perkara pembatalah nikah adalah bahwa termohon 1 telah
melangsungkan poligami illegal dengan tidak ada ijin terlebih dahulu dari gugatan atau pihak
istri 1 dan ijin dari pengadilan agama, sesuai dengan pasal 9dan pasal 24 UndangUndang No 1
tahun 1974. dan pasal 58 ayat 1 , pasal 71 ayat a KHI.
NIKAH(Studi Kasus di Pengadilan Agama Kota Malang)
Oleh: MAFTUH ( 01120010 )
Syariah
Dibuat: 20070910 , dengan 3 file(s).
Keywords: Poligami, pasal 9 dan24 UU No1 Tahun 1974
Sudah semestinya setiap keluarga menginginkan terciptanya sebuah rumah tangga yang bahagia
dan harmonis. Namun adakalanya permasalahan keluarga kerap kali muncul yang disebabkam
oleh berbagai macam permasalahan seperti halnya seorang suami yang melakukan poligami
secara illegal dengan tidak melakukan ijin baik dari istri ataupun dari pengadilan agama, oleh
karena suami beranggapan bahwasannyaprosedur untuk melakukan poligamisangat rumit dan
membutuhkan waktu yang lama.Apalagi bila seorang istri telah mampu melaksanakan syarat
sebagai istri. Dalam kasus seperti ini istri dapat mengajukan kepada pengadilan agama sesuai
dengan pasal 71 KHI huruf a “suatu perkawinan dapat dibatalkan apabila seorang suami
melakukan poligamitanpa izin pengadilan agama”.
Berpijak da4ri pembahasan diatas maka ada dua pokok permasalahan yang dtimbuil,yaitu:
bagaiman pengadilan agama kota malang memeriksa dan menyelesaikan permohonan
pembatalan nikah dengan alas an poligami illegal, serta apa yang menjadi dasar hakim
pengadilan agama kota malang untuk mengabulkan permohonan pembatalan nikah denga alas an
pologami illegal.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menjelasakan upaya dari
pengadilan agama kota malang memeriksa dan menyelesaikan permohonan pembatalan nikah
denga alasan pologami illegal dan untuk menjelsakan dasar hakim pengadilan agama kota
malang untuk mengabulakan permohonan pembatalan nikah denga alasan pologami illegal.
Melihat permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian yang
digunakan adalah sosiologis. Dan untuk memperoleh data dalanm penelitian ini cara yang
digunakan adalah dengan menggunakan metode documenter dan wawancara dengan yang terkait
dengan judul penelitian ini. Utnuk kemudian data yang telah terkumpul secara sistematis
kemudian dianalisis dengan mencari jawaban terhadap apa yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini.
Dari penelitian tersebut dapat diperoleh hasil, bahwa proses pemeriksaan dan pemnyelesaian
pembatalan nikahtata cara/prosedurnya sama seperti halnya dengan tata cara/procedural
melakuakn perceraian dengan lasan yang lain, berdasarkan pasal 38 ayat 2 PP No9 tahun 1975
dan pasal 20 sampai 31 PP No 9 tahun 1975, namun yang membedakan adalah para pihak yang
ingin mengajukan permohonan pembatalan nikahserta yang menjadi dasar hakimpengadilan
agama mengabulakn permohonan perkara pembatalah nikah adalah bahwa termohon 1 telah
melangsungkan poligami illegal dengan tidak ada ijin terlebih dahulu dari gugatan atau pihak
istri 1 dan ijin dari pengadilan agama, sesuai dengan pasal 9dan pasal 24 UndangUndang No 1
tahun 1974. dan pasal 58 ayat 1 , pasal 71 ayat a KHI.