Perkembangan Bahasa Perkembangan Sosial

informasi konkret, yang ditunjukkan dengan penguasaan secara bertahap tentang kemampuan konservasi, inklusi kelas, dan masalah seriasi kemampuan untuk menyusun item-item berdasarkan dimensi kuantitatif, misalnya panjang atau berat sebagaimana dikemukakan oleh Piaget, termasuk melakukan penyimpulan transitif kemampuan melakukan seriasi secara mental Perkembangan kognitif menyangkut perkembangan berpikir dan bagaimana kegiatan berpikir itu bekerja. Dalam kehidupannya, mungkin saja pada masa kanak-kanak mereka dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Menyelesaikan suatu persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri mereka. Sebelum mereka mampu menyelesaikan persoalan, mereka perlu memiliki kemampuan untuk mencari cara penyelesaiannya.

C. Perkembangan Bahasa

Menurut Miller Uyu Wahyudin Mubiar Agustin, 2011: 38, bahasa adalah suatu urutan kata-kata, bahasa juga dapat digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai tempat yang berbeda atau waktu yang berbeda. Bahasa merupakan perwujudan fungsi-fungsi kognitif. Menurut Hurlock Herlina, 2013:26, pada masa kanak-kanak awal, perkembangan bahasa ditandai dengan: 1. Pengucapan kata-kata: anak sulit mengucapkan bunyi tertentu dan kombinasi bunyi seperti z, w, d, s, g dan kombinasi huruf mati st, str, dr, fl. 2. Menambah kosa kata. 3. Membentuk kalimat. Perkembangan Masa Kanak-Kanak | 4 Sedangkan perkembangan bahasa pada masa kanak-kanak akhir ditandai dengan: 1. Mengembangkan kosa kata sekitar 40.000 kata. 2. Memahami bentuk-bentuk tata kalimat yang kompleks. 3. Menangkap makna ganda dari kata-kata seperti dalam humor. 4. Mempertimbangkan kebutuhan dari pendengar dalam situasi yang kompleks. 5. Merancang strategi dalam berbicara namun isi pembicaraan cenderung merosot.

D. Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial mengandung makna pencapaian suatu kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan harapan sosial yang ada. Menurut Uyu Wahyudin Mubiar Agustin 2011: 36 Proses menuju kesesuaian tersebut paling tidak mencakup tiga komponen, yaitu belajar berperilaku dengan cara yang disetujui secara sosial, bermain dalam peranan yang disetujui secara sosial, an perkembangan sikap sosial. Pada masa kanak-kanak awal, perkembangan sosial ditandai dengan adanya sosialisasi dengankelompok teman sebaya sebagaimana dipaparkan oleh Hurlock Herlina, 2013: 32 terjadi melalui proses sebagai berikut: 1. Setelah pada masa bayi cenderung melakukan permainan yang bersifat menyendiri Solitary play, pada awal masa kanak-kanak ini, seorang anak mulai menunjukkan minat yang nyata untuk melihat teman- temannya dan berusaha mengadakan kontak sosial, tapi bermain sendiri-sendiri, tidak bermain dengan anak lain, walaupun ada bersama-sama Parallel play, usia 2-3 tahun. 2. Secara bertahap, anak mulai terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak lain Assosiative play. Perkembangan Masa Kanak-Kanak | 5 3. Pada sekitar usia 3 tahun, anak mulai bermain pura-pura Make believe play, misalnya bersama temannya bermain berpura-pura menjadi polisi dan perampok. 4. Pada akhir tahun ke-3 tahun ke-4, sejalan dengan meningkatnya kontak sosial, anak menjadi aggota kelompok dan saling berinteraksi Cooperative play, misalnya melakukan permainan-permainan yang memiliki aturan-aturan dan menguji keterampilan, seperti permainan melempar dan menangkap bola. Pada masa pra sekolah, persahabatan menjadi semakin penting. Pada masa ini, anak lebih suka bermain dengan teman yang memiliki jenis kelamin yang sama dan seringkali mulai membentuk hubungan “teman akrab” dengan teman-teman sebaya tertentu, atau bermain sendiri, terpisah dengan orang tuanya. Anak mulai menunjukkan keinginan kuat untuk bebas dan menentukan pilihan sendiri, misalnya dalam memilih akaian, makanan, aktivitas, dan sebagainya. Namun sebagian besar anak pada masa pra sekolah masih tetap membutuhkan arahan dan pengawasan orang dewasa dalam memperoleh kebutuhannya, karena masih banyak keterampilan sosial yang perlu dimiliki anak sejalan dengan perkembangannya untuk belajar berkompromi, berbagi, dan bergiliran. CDC dalam Herlina, 2013: 33 Hurlock Herlina, 2013 menyatakan bahwa pada masa kanak-kanak akhir, perkembangan sosial ditandai dengan: 1. Menunjukkan minat yang nyata terhadap teman-temannya dan berusaha mengadakan kontak sosial. 2. Anak berminat dalam kegiatan0kegiatan dengan teman-teman dan ingin menjadi bagian dari kelompok yang mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola perilaku, nilai-nilai, dan minat anggota-anggotanya Usia Berkelompok. Ia harus ‘berjuang’ untuk mencapai hal ini. Perkembangan Masa Kanak-Kanak | 6 3. Menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi. 4. Terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak lain. Hurlock menyatakan indikator dari perilaku sosial yang sukses adalah kerjasama, persaingan yang sehat, kemauan berbagi, minat untuk diterima, simpati, empati, ketergantungan, persahabatan, keinginan bermanfaat, imitasi, dan perilaku lekat. Perkembangan emosi yang merupakan proses pengembangan kemampuan untuk tanggap secara emosional, terkait erat dengan perkembangan sosial. Respon yang nyaman menimbulkan penerimaan sosial yang baik. Uyu Wahyudin Mubiar Agustin, 2011: 37

E. Perkembangan Emosi