xlix
4.1.2.1. Umum
Penelitian ini mengambil data primer dan data sekunder yang digunakan sebagai dasar perhitungan analisisnya. Data primer diambil dari beberapa kontraktor
golongan non besar yang berlokasi di wilayah Surakarta. Data sekunder yang diambil mengenai data statistik sektor jasa konstruksi, diantaranya adalah kualifikasi
kontraktor, dan jumlah kontraktor di Surakarta.
Di Surakarta terdapat beberapa asosiasi kontraktor. Dalam penelitian ini, data primer yang diambil adalah data dari Gapensi Badan Perwakilan Cabang Kota Surakarta
Tahun 2008 yang beranggotakan 130 perusahaan jasa konstruksi. Berdasarkan data yang ada, di Kota Surakarta terdapat 28 kontraktor golongan besar atau 22 dari
jumlah total perusahaan jasa konstruksi yang tergabung dalam Gapensi Badan Perwakilan Cabang Kota Surakarta Tahun 2008. Sedangkan jumlah kontraktor
golongan non besar adalah 102 anggota atau 78 dari jumlah total perusahaan jasa konstruksi yang tergabung dalam Gapensi Badan Perwakilan Cabang Kota Surakarta
Tahun 2008.
Presentase Anggota BPC Gapensi Kota Surakarta Tahun 2008
78 22
Kontraktor Golongan Non
Besar
Kontraktor Golongan Besar
Gambar 4.1. Grafik Persentase Jumlah Kontraktor BPC Gapensi Kota Surakarta Tahun 2008
4.1.2.2. Modal
l Hasil kuisoner terhadap kontraktor menunjukkan bahwa kontraktor seluruhnya
menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya terdapat 15,38, sisanya terdapat 84,61 yang menggunakan modal sendiri dan menggunakan jasa pinjaman
dari pihak lain dalam mengerjakan suatu proyek. Kontraktor yang mengikuti program asuransi dari badan asuransi terdapat 61,53 dari seluruhnya. Sebagian
besar kontraktor dalam melakukan pinjaman terhadap pihak lain tidak menggunakan asuransi yaitu sebesar 84,61. Semua responden menyatakan tingkat kredit yang
diberikan pada kontraktor oleh pihak lain, yaitu sub kontraktor dan oleh bank yang berupa pinjaman jangka panjang dan pinjaman jangka pendek adalah sedang.
Sedangkan untuk pinjaman atau kredit yang diberikan oleh supplier terdapat 11,11 responden yang menyatakan tinggi, artinya kontraktor tersebut dalam mengerjakan
suatu proyek tergantung pinjaman dari pihak supplier. Dari responden terdapat 31 memiliki aset yang bisa dijadikan jaminan bank kurang dari Rp. 100 juta, 23
memiliki aset yang bisa dijadikan jaminan bank sebesar Rp.100 juta-500 juta dan 46 menyatakan memiliki aset yang bisa dijadikan jaminan bank sebesar Rp. 500
juta–1 milyar. Stabilitas finansial dalam perusahaan dilihat dari neraca dan laporan rugi laba. Liquiditas, Referensi Bank terdapat 92,30 responden menyatakan baik
dan 7,7 responden menyatakan sedang sehingga dapat dikatakan secara umum stabilitas keuangan pada kontraktor sudak baik.
Presentase Modal Yang Digunakan Perusahaan
15.38
84.62 Modal Sendiri