ANALISIS STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITIES, THREATS (SWOT) DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK UNIT SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH (USPPS) DI KOPERASI SUMBER ANYAR (KSA) PAMEKASAN.

(1)

ANALISIS STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITIES,

THREATS (SWOT) DALAM MENENTUKAN STRATEGI

PEMASARAN PRODUK UNIT SIMPAN PINJAM DAN

PEMBIAYAAN SYARIAH (USPPS)

DI KOPERASI SUMBER ANYAR (KSA) PAMEKASAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi:

“Ekonomi Syariah”

Oleh Darwis NIM. F1.42.13.215

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA


(2)

 

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Darwis

NIM : F14213215

Program : Magister

Konsentrasi : Ekonomi Syariah

Institute : Pasca Sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya

Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa TESIS ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian dan karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya

Surabaya, 2016 Yang menyatakan,


(3)

 

PENGESAHAN PEMBIMBING

Tesis Darwis ini telah di setujui Pada tanggal, 2016

Oleh Pembimbing


(4)

 

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Tesis Darwis ini telah diuji Pada tanggal, 24 Agustus 2016

Tim Penguji :

1. Prof. Dr. Burhan Djamaluddin, MA (Ketua) ...

2. Dr. Hj. Fatmah, ST, MM (Penguji Utama) ...

3. Drs. H. Djoko Subagyo, MM(Penguji) ...

Surabaya, 24 Agustus 2016 Direktur

Prof. Dr. H. Husein Aziz, M. Ag NIP. 195601031985031002


(5)

(6)

 

ABSTRAK

Darwis, Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran Produk USPPS di Koperasi Sumber Anyar (KSA) Pamekasan, Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Tahun 2016. Pembimbing : Dr. H. Djoko Subagyo, MM

Kata Kunci: Produk USPPS KSA Pamekasan, SWOT, Pemasaran

USPPS KSA Pamekasan sebagai salah satu pengelola keuangan yang membutuhkan suatu strategi pemasaran yang efektif dan efisien untuk mendapatkan nasabah dalam menghadapi persaingan dengan para kompetitor lain yang menggunakan prinsip Syariah. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan 1) Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pemasaran produk USPPS KSA Pamekasan? 2) Bagaimana Pemasaran Produk dalam menentukan Segmentation, Targetting, dan Positioning USPPS KSA Pamekasan? 3) Strategi apa yang tepat dalam memasarkan produk USPPS KSA Pamekasan?

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data yang dihimpun untuk penelitian ini adalah data-data terkait Analisis SWOT terhadap strategi pemasaran produk USPPS KSA Pamekasan, mulai dari anlisis SWOT serta implikasinya dalam menentukan strategi yang akan dilakukan. Data yang terkumpul untuk menyusun dan menganalisisnya dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang menggambarkan dan melukiskan keadaan subyek atau obyek berdasarkan fakta.

Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa dalam analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran produk USPPS KSA Pamekasan ;

Pertama, yang menjadi kekuatan yaitu: tidak menganut prinsip bunga dengan

rating 4 berarti baik untuk dipertahankan. Kelemahan, yaitu: citra USPPS KSA

Pamekasan sebagai Koperasi yang diperuntukkan untuk orang islam ratingnya 3,75, perlu segera dibenahi untuk kelangsungan USPPS KSA Pamekasan. Peluangnya : ketertarikan masyarakat terhadap koperasi syariah dan populasi penduduk yang beragama islam menjadi peluang yang sangat baik dengan rating 4. Ancaman yang paling kuat ratingnya 2,75 yaitu banyaknya pesaing yang lebih

luas jaringannya dan strategis lokasi pemasaranya. Kedua, dilihat segmen pasar

bahwa Nasabah di USPPS KSA Pamekasan adalah santri, guru dan para tokoh

agama dan tokoh masyarakat,. Target pasar adalah Lembaga pendidikan, Para

pedagang yang paham tentang Syariah, serta Para Pelajar, Tokoh agama dan Masyarakat yang mengerti tentang Syariah. Sedangkan Posisi perusahaan diketahui pada Kuadran 1 pada arah Agresif, hal Ini menunjukkan situasi yang sangat menguntungkan, artinya organisasi dalam kondisi baik sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan

meraih kemajuan secara maksimal. Ketiga, hasil merekomendasikan strategi

sebagai berikut ; Mempertahankan citra koperasi yang baik, meningkatkan Promosi dengan media yang lebih baik agar dapat memperluas pangsa pasar, serta memebrikan pelatihan yang baik dan sesuai dengan bidangnya kepada karyawan khususnya pelatihan tentang keuangan agar karyawan lebih kreatif dan inovatif.


(7)

 

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PEDOMAN TRANSILITERASI ... v

MOTTO ... vi

ABSTRAK ... vii

UCAPAN TERIMAKASIH ... viii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 6

F. Kerangka Teoritik ... 7

G. Metode Penelitian ... 11

H. Sistematika Pembahasan ... 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 21

A. Konsep dan Strategi Pemasaran ... 21

1. Pengertian Pemasaran (Marketing) ... 21


(8)

 

3. Strategi Pemasaran ... 26

4. Implementasi Pemasaran ... 27

5. Produk USPPS (Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah) ... 29

B. Analisis SWOT ( Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) ... 33

1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan ... 33

2. Matriks Internal Faktor Evaluation (IFE) dan External Faktor Evaluation (EFE) ... 48

3. Matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) ... 53

BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN ... 59

A. Kondisi Obyektif Lokasi Penelitian ... 59

1. Profil Koperasi Sumber Anyar (KSA) Pamekasan ... 59

2. Struktur Organisasi USPPS KSA Pamekasan ... 63

3. Permusyawarahan dan Mekanisme Perekrutan dan Pemberhentian Karyawan USPPS KSA Pamekasan ... 64

4. Produk Jasa Keuangan Dan Jumlah Nasabah ... 65

B. Paparan Data Penelitian ... 68

1. Strategi Pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan ... 68

2. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Produk USPPS KSA ... 70


(9)

 

BAB IV PEMBAHASAN ... 78

A. Analisis Strategi Pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan ... 78

1. Analisis Pemasaran Lingkungan Internal ... 79

2. Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 82

3. Analisis Pemasaran Lingkungan Eksternal ... 91

B. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman ... 96

1. Identifikasi Kekuatan ... 96

2. Identifikasi Kelemahan ... 100

3. Identifikasi Peluang ... 105

4. Identifikasi Ancaman ... 109

C. Analisis SWOT Terhadap Pemasaran USPPS KSA Pamekasan ... 113

1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluasi (IFE) ... 110

2. Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE) ... 116

3. Matrik SWOT ... 119

4. Tahan Penentuan Segmentasi, Target, dan Posisi (STP) Perusahaan ... 128

5. Rekomendasi Strategi Daya Usaha USPPS KSA Pamekasan ... ..134

BAB V PENUTUP ... 136

A. Kesimpulan ... 136

B. Saran ... 139


(10)

 

DAFTAR GAMBAR

1.1 Bauran Pemasaran 1 ... 11

1.2 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 16

2.1 Proses Pemilihan Pasar ... 34

2.2 Bauran Pemasaran 2 ... 38

2.3 Analisis SWOT ... 57

3.1 Struktur Organisasi USPPS KSA Pamekasan ... 64


(11)

 

DAFTAR TABEL

2.1 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Penrusahaan ... 49

2.2 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Penrusahaan ... 50

2.3 Matrik Internal Faktor Evaluation (IFE) ... 51

2.4 Matrik External Faktor Evaluation (EFE) ... 52

2.5 Matrik SWOT ... 55

3.1 Daftar Nasabah Koperasi Pesantren Tahun 2003 ... 60

4.1 Hasil Perhitungan Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) ... 113

4.2 Hasil Perhitungan Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) ... 117

4.3 Matrik SWOT ... 125

4.4 Skor SWOT ... 131


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produk barang atau jasa punya tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya meningkatkan tingkat keuntungan atau laba operasional perusahaan. Hal ini bisa dilakukan, jika perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk yang mereka produksi. Dengan melakukan penerapan strategi pemasaran yang akurat melalui pemanfaatan kekuatan dan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga posisi perusahaan dipasar dapat ditingkatkan. Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan pemasaran modern dewasa ini mempunyai peranan yang sangat besar sebagai penunjang langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

Dalam meningkatkan laba perusahaan perlu strategi pemasaran, karena strategi pemasaran mencakup kekuatan dan kelemahan dalam hal ini akan sangat membantu mengenali diri serta bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan ancaman yang akan dihadapi perusahaan. Strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental persaingan yang berlangsung.

Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus selalu menerapkan prinsip-prinsip yang unggul dan perusahaan harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus


(13)

menerus melakukan inovasi. Karena sekarang bukanlah zaman dimana produsen memaksakan kehendak terhadap konsumen, melainkan sebaliknya konsumen memaksakan kehendaknya terhadap produsen. Hal ini mendorong bagi perusahaan untuk berinovasi agar perusahaan bisa bertahan, karena pada saat ini pemasaran menghadapi tiga tantangan sekaligus peluang utama yaitu1: Teknologi, Globalisasi dan Deregulasi.

Kemajuan teknologi, globalisasi dan deregulasi mengarah kiblatkan perubahan dari kekuatan masyarakat atau pelanggan sehingga membuat pasar berubah secara radikal. Kekuatan-kekuatan utama itu telah menciptakan perilaku baru bagi pelanggan dan tantangan di dalam pemasaran. Tantangan yang dihadapi perusahaan ini menjadi hambatan berkembangnya perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan mikro seperti koperasi yang masih baru, yang mempunyai keinginan besar bersaing dengan perusahaan sejenis yang sudah besar.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, koperasi-koperasi tumbuh subur baik ditingkat pusat maupun ditingkatan lokal seperti di Kabupaten Pamekasan. Data yang ada di Dinas Koperasi Pamekasan dan UKM yakni sebanyak 590 unit yang tersebar di 13 kecamatan Pamekasan2. Sebanyak 203 unit di antaranya tergolong koperasi tidak sehat, karena sudah tidak pernah menggelar rapat anggota tahunan, sedangkan yang sehat berjumlah 387 unit.

Koperasi Sumber Anyar (KSA) merupakan koperasi pesantren yang dikelola oleh Yayasan Az-zubair Sumber Anyar Desa Larangan Tokol

      

1 Veithzal Rivai, Islamic Marketing Membangun dan Mengembangkan Bisni dengan Praktik Marketing Rasulullah SAW” (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), 32. 

2 Antara Jatim. com “Bupati Pamekasan Tegur Dinas Tekait UMKM” http://www. antarajatim.

com / lihat/ berita/145166/bupati-pamekasan-tegur-dinas-koperasi-terkait-umkm (10 November 2014) 


(14)

Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan yang sudah berdiri sejak tahun 2007. Untuk mengembangkan usahanya maka KSA membentuk Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) KSA Pamekasan pada tahun 2014, mengingat persaingan yang ketat khususnya di Kabupaten Pamekasan maka menawarkan beberapa produk mulai dari pembiayaan mudharabah, murabbahah, musyarakah, tabungan haji, dan tabungan pendidikan3.

Dalam perkembangan selanjutnya Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS)4 sesuai Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 16 /Per/M.KUKM/IX/2015, sudah tidak berlaku dan berubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) atau Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (USPPS)

Perkembangan USPPS dengan lebel syariah sangat progresif sekali, mengingat Pamekasan merupakan daerah dengan kultur agama Islamnya yang sangat kental, hal ini ditunjang dengan slogan Gerbang Salam5, serta banyaknya pesantren dan banyaknya Koperasi Keuangan syariah. Semakin

      

3 Jawa Pos Radar Madura “KSA Launching Unit Jasa Keuangan Syariah” http:// radarmadura.co.id

/2014/10/ksa-launching-unit-jasa-keuanga-syariah/ (31 Oktober 2014) 

4 Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia

Nomor : 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi, Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 Tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi dinyatakan tidak berlaku. Pasal 36 Permen Nomor 16 /Per/M.KUKM/IX/2015, 35 

5 Mengenai slogan gerbang salamsecara resmi pada tanggal 4 November 2002 mendeklarasikan

satu upaya bersama menuju Syariat Islam yang dikemas dalam Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam) dengan berbagai varian gerakan, misalnya melalui instrumen Peraturan Daerah (Perda), Surat Edaran Bupati, himbauan-himbauan, dan berbagai macam instrumen Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ubeddkaha1986/gerakan-pembangunan-masyarakat- islami-gerbang-salam-di-kabupaten-pamekasan-studi-interelasi-formalisasi-syariat-islam-otonomi-daerah-dan-diskursus-demokrasi-deliberatif. 


(15)

banyak pelaku usaha dengan sekmentasi pasar yang sama untuk tetap eksis yang tentunya harus menjaga tingkat profitabilitasnya, akan tetapi usaha itu tidak boleh meninggalkan prinsip Syariah sesuai ketentuan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Banyaknya pesaing USPPS akan menciptakan sebuah lapangan kompetisi yang ketat agar beberapa produk yang ditawarkan oleh masing-masing USPPS bisa diterima oleh berbagai masyarakat disemua tingkatan, baik dari tingkat ekonomi yang kelas atas, menengah dan bawah, serta jika segment pasarnya dari level usia tua, dewasa, dan remaja/pelajar perlu memformulasikan produk sesuai dengan kebutuhan usia atau segment pasarnya. Persaingan6 yang ketat juga memerlukan strategi tepat guna, sekaligus mampu menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman agar produk yang dihasilkan oleh KSA Pamekasan mudah diterima oleh masyarakat luas khususnya di Kabupaten Pamekasan. Persoalan yang demikian menjadi salah satu alasan penulis untuk mengangkat tema ini sebagai tugas akhir perkuliahan.

KSA Pamekasan sebagai Koperasi yang menggunakan prinsip Syariah, tentu saja membutuhkan suatu strategi pemasaran yang efektif dan efisien untuk mendapatkan nasabah dalam menghadapi persaingan dengan para kompetitor lama yang menggunakan prinsip Syariah. Dari permasalahan ini peneliti berkeinginan untuk meneliti USPPS KSA Pamekasan untuk

      

6 Mengenai penjelasan tentang persaingan pasar, Ismail Nawawi menjelaskan ciri-ciri persaingan

sempurna.pertama, dalam persainagn murni harus terdapat banyak penjual dan pembeli. Kedua,

barang yang dihasilkan bersifat homogeny, artinya barang yang diproduksi oleh seorang produsen merupakan barang subsitusi sempurna dari barang yang sama yang diproduksi oleh produsen lain.

Ketiga, adanya kebebasan keluar masuk industry baik bagi konsumen maupun bagi produsen.

Lihat Ismail Nawawi, Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam, (Jakarta : CV. Dwi Putra Pustaka


(16)

menentukan strategi pemasaran Produk USPPS dengan menggunakan Metode Analisis SWOT (Strength, Weaknes, Opportunity, dan Threat ).

B. Identifikasi dan batasan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut :

a. Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pemasaran produk USPPS KSA Pamekasan.

b. Penerapan Analisis SWOT dalam menentukan tingkat posisi USPPS KSA Pamekasan.

c. Alternatif strategi yang tepat dalam pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan.

2. Batasan Masalah

Dari berbagai identifikasi masalah tersebut, maka dapat ditentukan pokok masalah (tema sentral) yaitu Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan.

C. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pemasaran produk USPPS KSA Pamekasan?

2. Bagaimana Pemasaran Produk dalam menentukan Segmentation, Targetting, dan PositioningUSPPS KSA Pamekasan?


(17)

3. Strategi apa yang tepat dalam memasarkan produk USPPS KSA Pamekasan?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan, maka dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada pemasaran produk USPPS KSA Pamekasan.

2. Untuk mengetahui STP Pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan agar bisa bersaing dengan Koperasi-koperasi yang lebih maju.

3. Memberikan alternatif strategi pemasaran yang baik dan tepat bagi produk USPPS di KSA Pamekasan.

E. Kegunaan Penelitian 1. Sisi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan bahan pertimbangan dalam melaksanakan kebijakan oleh para pelaku kebijakan atau pelaku koperasi, kususnya Unit Jasa Keuangan Syariah (USPPS) dalam menentukan strategi pemasaran Produk-produknya.

2. Sisi Teoritis

a. Hasil penelitian ini untuk mengetahui Kekuatan dan Kelemahan dalam pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan.

b. Hasil penelitian ini untuk mengetahui Peluang dan Ancaman dalam pemasaran Produk USPPS KSA Pamekasan.

c. Hasil penelitian ini untuk mengetahui keefektifan sistem yang sudah di terapkan dalam memasarkan produk USPPS KSA Pamekasan.


(18)

F. Kerangka Teoritik 1. Pemasaran

Pemasaran7 merupakan salah satu kegiatan sangat penting dalam usaha. Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, pemasaran merupakan pendorong untuk meningkatkan penjualan produknya baik barang atau jasa sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Pengetahuan mengenai pemasaran menjadi penting bagi perusahaan pada saat dihadapkan pada beberapa permasalahan, seperti menurunnya pendapatan perusahaan yang disebabkan oleh menurunya daya minat nasabah terhadap suatu produk sehingga mengakibatkan melambatnya pertumbuhan perusahaan.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, terkait dengan pemasaran, diperlukan suatu kemampuan untuk berpandangan kedepan dalam mengarahkan dan mengambil tindakan pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Konsep-konsep Pemasaran

Perusahaan dapat memilih enam konsep untuk melaksanakan kegiatan pemasaran yaitu 8:

a. Konsep Produksi

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak dan murah9. Hal ini mendorong

      

7 Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan menjalan konsep, harga,

promosi, serta distribusi sejumlah barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang Kratif & Analisis kasus Integrated Marketing Communication (Jakarta : PT Gramedia Pustaks Utama,

2009), 18 


(19)

para menejar untuk memproduksi produknya seefisien mungkin, agar bisa memenuhi keinginan konsumen.

b. Konsep Produk

Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif.10

c. Konsep Penjualan

Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi.11 d. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih.12

e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep ini menyatakan bahwa tugas organisasi adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan mempertahankan kesejateraan masyarakat.13

f. Konsep Pemasaran Strategis

Konsep pemasaran strategis adalah konsep pemasaran yang mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan

       

9 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2008), 19.  10 Ibid. 

11 Ibid.  12 Ibid., 20. 


(20)

atau produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas.14

3. Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (USPPS)

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan perundang-undangan perkoperasian. Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya meliputi simpanan, pinjaman dan pembiayaan sesuai prinsip syariah, termasuk mengelola zakat, infaq/sedekah, dan wakaf. Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah selanjutnya disebut USPPS adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha meliputi simpanan, pinjaman dan pembiayaan sesuai prinsip syariah, termasuk mengelola zakat, infaq/sedekah, dan wakaf sebagai bagian dari kegiatan koperasi yang bersangkutan.15

Unit Jasa Keuangan Syariah menyediakan layanan pembiayaan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :16

a) bentuk mudharabah dan musyarakah (bagi hasil);

b) bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

c) bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’;

d) bentuk piutang qardh; dan

e) bentuk ijarah (Sewa-menyewa) untuk transaksi multijasa.       

14 Ibid. 

15 Pasal 1, Permen No : 16/Per/M.KUKM/IX/2015), 5.   16 Ibid, 7. 


(21)

4. Strategi Pemasaran

Serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk melakukan hal itu perlu adanya hal berikut :

a. Segmentasi, Targeting, dan Positioning

Proses Segmentasi merupakan proses identifikasi sekolompok konsumen homogen yang akan dilayani perusahaan. Pengelompokan segmen pasar ke dalam beberapa kelompok pasar yang homogen disebut targeting, sedang Positioning adalah tindakan merancang

penawaran dan citra perusahaan agar mendapat tempat khusus dalam pikiran pasar.17

b. Bauran Pemasaran

Ada Empat unsur penting yang perlu diperhatikan perusahaan dalam memasarkan produknya yang dikenal dengan (4P) adalah18:

1) Tempat yang strategis (place),

2) Produk yang bermutu (produk),

3) Harga yang kompetitif (price) dan

4) promosi yang gencar (promotion)

      

17 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran ... 292.  18 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang : Bayumedia, 2005), 95 


(22)

Gambar 1.1. Bauran Pemasaran 1

Gambar : (4P) Bauran Pemasaran

Strategi Pemasaran adalah merupakan hasil bauran dari empat unsur pemasaran. Stretegi tersebut kemudian tercermin pada produk yang dihasilkan, harga, bentuk promosi, dan saluran distribusi produk19. Tujuan akhir strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (Total Customer Statis faction).

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada kesimpulan. Penelitian kualitatif bersifat induktif : peneliti membiarkan

      

19 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran ... 293  Bauran Pemasara Produk Ragam produk Kualitas Desain Fitur Nama Merk Kemasan Ukuran Layanan Jaminan Pengebalian Harga Harga terdaftar Diskon Potongan Harga Periode Pembayaran Syarat Kredit Promosi Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan Hubungan Masyarakat Pemasaran langsung Tempat Saluran Cakupan Pilihan Lokasi Persediaan Transportasi 


(23)

beberapa permasalahan yang timbul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.20

2. Lokasi dan Tempat Penelitian

Lokasi dan tempat penelitian memfokuskan di Koperasi Sumber Anyar (KSA) Pamekasan, yang berlokasidi Jl. Pahlawan 100 km (20 meter keselatan STAIN PAmekasan). Peneliti memilih KSA ini sebagai tempat penelitian dikarenakan yang masih baru berdiri yaitu pada tahun 2014 sehingga penelitian ini akan menggali data beberapa strategi pemasarannya. 3. Data dan Sumber Data

Data yang perlu dihimpun untuk penelitian ini adalah data-data terkait Analisis SWOT terhadap strategi pemasaran Produk USPPS, mulai dari analisis SWOT serta implikasi dari dari anlisis SWOT dalam menentukan strategi yang akan dilakukan. Pengukuran yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur efektifitas strategi adalah dari jumlah pengguna produk USPPS KSA. Jika jumlah pengguna produk USPPS meningkat sesuai dengan target atau lebih maka strategi yang digunakan dikatakan efektif dan jika jumlah pengguna produk USPPS KSA menurun atau tidak memenuhi target maka strategi yang digunakannya kurang efektif.

      

20 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


(24)

Untuk menggali kelengkapan data tersebut, maka diperlukan beberapa sumber data sebagai berikut :

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer yakni subjek penelitian yang dijadikan sebagai sumber informasi penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan data secara langsung atau yang dikenal dengan istilah wawancara (interview).21 Dalam hal ini subjek penelitian yang dimaksud adalah pihak USPPS KSA Pamekasan khususnya Pimpinan, pemasaran dan nasabah yang menggunakannya.

Penelitian kualitatif melihat penentuan sampel sebagai suatu proses yang dinamis, bertahap, sebagai tim, tidak ditetapkan sebelumnya secara pasti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-purposivesample. Penarikan sampel secara non-purposive

yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk menjadi sampel. Dari beberapa jenis non-purposive peneliti menggunakan

metode snowball sampling sebagai penentuan datanya, dimana

peneliti menggunakan teknik untuk menentukan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang mengelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang sampel, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang

      


(25)

lebih mengetahui dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sampel sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.22

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.23 Pada sumber data sekunder, data yang diambil tidak dari sumber langsung, dan juga merupakan data pendukung yang berasal dari seminar, buku-buku maupun literature

lain meliputi :

1) Dokumen, yaitu suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam suatu masalah atau persoalan. Sedangkan dokumentasi adalah kegiatan atau proses pekerjaan mencatat atau merekam suatu peristiwa dan objek atau aktifitas yang dianggap berharga dan penting.24 Dalam hal ini, dokumen dikumpulkan dari data pemasaran, target pemasaran dan jumlah nasabah yang diperoleh dari pihak USPPS KSA Pamekasan

2) Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan cara memperoleh dari kepustakaan dimana penulis mendapatkan teori-teori dan pendapat ahli serta beberapa buku referensi yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

      

22 Sugiono, Rumus-Rumus Pengambilan Sampel, dalam  http://www. tesisdisertasi.blogspot.com/

2009/12/ rumus-rumus-pengambilan-sampel.html, diakses pada 13 April 2015  23 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian……… 72 


(26)

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini bersifat kualitatif, secara lebih detail teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.25 Dalam penelitian ini objek observasi adalah manager USPPS KSA Pamekasan, bagian pemasaran, dan nasabahnya. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tanggapan nasabah dalam kuantitas USPPS KSA dan juga untuk mengetahui pemasaran yang dilakukan karyawan USPPS KSA Pamekasan.

b. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk teknik

pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan cara wawancara langsung baik secara struktur maupun bebas dengan pihak USPPS KSA Pamekasan, khususnya manager, karyawan dan nasabah.

      

25 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif (Surabaya:


(27)

Gambar 1.2. Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka pemikiran penelitian akan menjadi sebagimana bagan diatas.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui

Visi dan Misi USPPS KSA Pamekasan

Produk Tabungan USPPS KSA Pamekasan Lingkungan Perusahaan

Analisis Lingkungan

Internal Analisis Lingkungan Eksternal

Segmentation, Targetting,

Positioning, Marketing Mix Lingkungan Industri

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Penyusunan Strategi dengan Matrik SWOT

Analisa SWOT


(28)

dokumen.26 Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik.27 Penggalian data ini dengan cara menelaah dokumen-dokumen strategi pemasaran USPPS KSA, jumlah nasabah, pelayanan USPPS KSA Pamekasan kelebihan USPPS KSA, dan penggunaannya.

5. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini dikelola menggunakan penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini, dalam deskripsinya juga mengandung uraian-uraian, serta mendeskripsikan strategi pemasaran yang digunakan USPPS KSA Pamekasan, kelebihan dan kekurangan strategi pemasaran tersebut dan peningkatan jumlah nasabahnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik pengolahan data sebagai berikut :

a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh

terutama dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan antara data yang ada dan relevansi dengan penelitian.28 Dalam hal ini penulis akan mengambil data yang akan dianalisis dengan rumusan masalah saja.

b. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam

penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah direncanakan dengan rumusan masalah secara sistematis.29 Penulis

      

26 M. Iqbal Hasan, Metodologi Penelitiandan Aplikasinya (Bogor : Ghalia Indonesia, 2002), 87.  27 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan………….221 

28 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfa Beta, 2008), 243  29 Ibid, 245 


(29)

melakukan pengelompokan data yang dibutuhkan untuk dianalisis dan menyusun data tersebut dengan sistematis untuk memudahkan penulis dalam menganalisa data.

c. Penemuan Hasil, yaitu dengan menganalisis data yang telah diperoleh dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran fakta yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari rumusan masalah.30

6. Teknik Analisis Data

Setelah berbagai data terkumpul, maka untuk menyusun dan menganalisisnya menggunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah prosedur pemecahan yang diselidiki dengan menggambarkan dan melukiskan keadaan subyek atau obyek (seseorang atau pada suatu lembaga) saat sekarang dengan berdasarkan fakta yang tampak sebagaimana adanya.31 Analisis ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan strategi-strategi yang digunakan USPPS KSA Pamekasan dalam meningkatkan pelayanannya. Dari deskripsi tersebut dilanjutkan dengan teknik analisis SWOT dimana peneliti memilah antara Strength

(kekuatan), Weaknes (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threat

(tantangan). Freddy Rangkuti mengatakan bahwa analisis SWOT memiliki makna sebuah metode dari suatu rancangan strategis dalam berbagai bidang. Tujuannya untuk melakukan evaluasi dari kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan tantangan.32

      

30 Ibid.,246  31 Ibid.,206 

32 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT :Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta, PT. Gramedia


(30)

Peneliti menggunakan teknik ini karena yang digunakan adalah metode kualitatif, dimana memerlukan data-data untuk menggambarkan suatu fenomena yang apa adanya (alamiah). Sehingga benar salahnya, sudah sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya. Penelitian deskriptif disebut juga penelitian ilmiah karena semua data yang diambil merupakan fenomena apa adanya. Hasil penelitian deskriptif dilanjutkan dengan analisis SWOT agar dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi USPPS KSA Pamekasan.

H. Sistematika Pembahasan

Pada bab pertama ini dijelaskan gambaran umum mengenai sistematika penelitian secara menyeluruh. Dimulai dengan penjelasan mengenai latar belakang masalah, Identifikasi dan batasan Masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka teoritik, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar membuat hipotesa. Adapun sumber teori-teori adalah berasal dari berbagai buku referensi, jurnal, dan sumber lain yang dianggap representative sebagai pengayaan teori penelitian yang dapat dijadikan sebagai dasar hipotesa.

Sedangkan bab ketiga gambaran umum tentang USPPS KSA Pamekasan, pada bab ini memuat tentang latar belakang sejarah berdirinya USPPS KSA Pamekasan, visi dan misi dan tujuan, struktur organisasi, uraian tugas, dan produk dan jasa, serta reputasi, dan strategi pemasaran dan pelaksanaannya dilapangan.


(31)

Bab keempat membahas hasil analisis strategi yang digunakan USPPS KSA Pamekasan, menganalisa matrik SWOT, serta rekomendasi strategi pemasaran bagi USPPS KSA Pamekasan.

Bab kelima berisikan tentang kesimpulan dan saran yang merujuk pada hasil penelitian dan analisis data pada bab sebelumnya.


(32)

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep dan Strategi Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran (Marketing)

Berkembangnya aktifitas perekonomian masyarakat

menyebabkan mereka membutuhkan institusi yang bertugas mengelola uang yang mereka miliki sehingga melahirkan lembaga keuangan. Pada awalnya lembaga keuangan hanya fokus pada Koperasi yang pada saat itu sebagai lembaga intermediary ( perantara) antara pihak yang surplus

dana kepada pihak yang defisit dana. Dan pada perkembangan berikutnya lembaga keuangan tidak hanya pada Koperasi dan tetapi juga non Koperasi.1 Perkembangan ini memunculkan sebuah persaingan yang ketat dan memerlukan strategi pemasaran.

Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan yang sangat mendukung keberlanjutannya. Sukses atau tidaknya sebuah perusahaan tergantung dari segi pemasarannya. Jika pemasaran itu dapat menarik konsumen maka perusahaan tersebut akan mendapatkan profit

(laba), dan begitu pula sebaliknya suatu perusahaan akan mengalami kerugian jika pemasaranya tidak berjalan dengan baik.

Profesor Philip Kotler dalam buku teksnya yang digunakan secara luas, Marketing Management, mendefinisikan pemasaran2 adalah sebuah

      

1 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah Suatu Kajian Teoritis Praktis, (Bandung :

CV. Pustaka setia, 2012), 79 

2 Kotler berpendapat bahwa pemasaran berarti bekerja dengan para pemasar untuk mewujudkan

pertukaran potensial dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jika satu pihak lebih aktif mencari sebuah pertukaran dibanding pihak yang lain, ia disebut pemasar dan pihak kedua disebut prospek.  


(33)

 

proses sosial dan manajerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk atau value dengan

pihak lainnya.3 Definisi ini berdasarkan pada beberapa konsep-konsep inti, seperti : kebutuhan keinginan dan permintaan, produk-produk (barang-barang, servis dan ide), value, biaya dan kepuasan, pertukaran dan

transaksi, hubungan dan networks, pasar dan para pemasar serta prospek.

Ada beberapa ahli yang merumuskan definisi pemasaran berdasarkan fungsi atau tujuan pemasaran, kegiatan pemasaran itu sendiri, dan yang memformulasikan dengan memadukan sudut pandang tentang pemasaran.

Menurut Rivai Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan penawaran, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. 4

Hal senada juga disampaikan oleh Philip Kotler tentang definisi pemasaran:

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap penciptaan, penawaran, dan pertukaran. 5

Berdasarkan bebarapa pengertian di atas, pemasaran dapat digambarkan sebagai suatu Sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling       

3 Hermawan Kartajaya, Mark Pluson Strategy (Jakarta : PT . Gramedia, 2009), 7.  

4 Veithzal Rivai, Islamic Marketing Membangun dan Mengembangkan Bisni dengan Praktik

Marketing Rasulullah SAW” (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), 06.  


(34)

 

berhubungan yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang/jasa kepada pembeli secara individual maupun kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konskuensi sosial perusahaan, serta didasarkan pula pada prinsip inti yang meliputi : kebutuhan (needs), produk (goods, services, dan idea), permintaan

(demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan

jaringan, pasar, pemasar, serta prospek. 2. Konsep-Konsep Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang mana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep timbul dari satu periode keperiode lainnya akibat perkembangan pengetahuan baik produsen maupun konsumen. Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan. Terdapat lima konsep dalam pemasaran dimana masing-masing konsep saling bersaing satu samalainnya. Setiap konsep dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan untuk menjalankan kegiatan pemasarannya. Adapun Konsep-konsep pemasaran adalah sebagai berikut 6:

a. Konsep Produksi

Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen menyuakai produk yang tersedia di banyak tempat dan selaras dengan       

6 Veithzal Rivai, Islamic Marketing Membangun dan Mengembangkan Bisni dengan Praktik


(35)

 

kemampuannya. Konsep produksi memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efesiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas. Tetapi produksi yang ada agar tidak merusak lingkungan ataupun manusia yang berada di sekitarnya, sebagaimana diperingatkan Allah SWT. Pada firman-Nya dalam QS. Ar-Rum ayat (41) :

ْ ُﻬﱠﺴﺴ

ﺒﻮُِﺴ

يِﺬﱠﺒ

ﺴﺾْﺴـ

ْ ُﻬﺴﻘ ِﺬُِ

ِسﺎﱠ ﺒ

يِﺪْﺴأ

ْﺖﺴﺴ ﺴﻛ

ﺎﺴِﲟ

ِﺮْﺤﺴْﺒﺴو

ِّﺴﱪْﺒ

ِﰲ

ُدﺎﺴ ﺴْﺒ

ﺴﺮﺴﻬﺴ

ﺴنﻮُ ِﺟْﺮﺴـ

Telah nampak kerasukan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). 7

b. Konsep Produk

Konsep produk menyatakan konsumen menyukai produk yang berkualitas dan prestasi paling baik. Konsep produk memusatkan perhatian pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus-menerus menyempurnakannya.

c. Konsep Penjualan

Konsep penjaulan menyatakan bahwa konsumen akan membeli produk jika perusahaan melakukan promosi dan penjualan yang menonjol. Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi, alat-alat olahraga, makanan suplemen, dan sebagainnya (barang yang kurang dipikirkan pembeli).

Sehingga dalam melaksanakan penjualan setiap produk, pemasar perlu berupaya keras, cerdar dengan tepat mengededapankan atas ridho       

7 Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsir Al-Qur’an, Al-Qur'an dan Terjemahnya (Jakarta: depag ,2004), 407.


(36)

 

Allah sehingga akan dimudahkan dalam setiap upaya, sebagaimana firman Allah SWT. Dalam QS. Al-Ankabut ayat (69) :

ﺴﲔِ

ِ ْﺤُ

ْﺒ

ﺴ ﺴﺴ

ﺴﱠﻪﺒ

ﱠنِإﺴو

ۚ◌

ﺎﺴﺴُـُ

ْ ُﻬﱠـﺴـِﺪْﻬﺴـﺴ

ﺎﺴ ِ

ﺒوُﺪﺴﺎﺴﺟ

ﺴ ِﺬﱠﺒﺴو

Dan orang-orang yang berjihat untuk (mencari kerindo’an) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. 8

d. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci meraih tujuan perusahaan adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorentasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorentasi pada produk dan penjualan.

e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep pemasaran kemasyarakatan menyatakan bahwa tugas organisasi adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan mempertahankan serta mempertinggi kesejahteraan masyarakat. Hal ini menandakan dan membuktikan bahwa untuk produk-produk telah terbukti mampu menyita perhatian konsumen karena dikemas dan diproduksi oleh ahlinya, sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

ِإﺒﺴذ

ﺴﺪِّ ُو

ُﺮْﺴْﻷﺒ

ﺴﱃِإ

ِْﲑﺴﻏ

ِِْﺴأ

ِﺮِ ﺴﺘْـﺎﺴ

)

ﺴﺔﺴ ﺎﱠ ﺒ

(

يرﺎﺨ ﺒ

Jika menyerahkan suatu urusan (pekerjaan) kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. (HR Al-Bukhari dari Abi Hurairah). 9       

8 Ibid,. 404.. 

9 Hilangnya Amanah”media Islam Salafiyyah, Ahlussunnah wal jama’ah” https://almanhaj.or.id/


(37)

 

f. Konsep Pemasaran Strategis

Konsep pemasaran strategis adalah konsep pemasaran yang mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan dalam kontek lingkungan eksternal yang lebih luas. Konteks pelanggan eksternal yang lebih luas, menyangkut persaingan, kebijakan, dan peraturan pemerintah serta kekuatan-kekuatan makro, ekonomi, sosial-budaya, demografi, hukum-politik, dan teknologi. Perubahan lainnya adalah dalam hal tujuan pemasaran, yaitu dari profitabilitas menjadi keuntungan pihak yang berkepentingan.

3. Strategi Pemasaran

Pemasaran merupakan proses bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi potensial guna memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar10 adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang berfungsi mendistribusikan barang dari satu tempat ke tempat yang lain atau yang akan terlibat dalam pertukaran nilai.

Chandler11, mendefinisikan strategi sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Learned, Christenses, Andrwes, dan Guth dalam Rangkuti12, menyatakan bahwa

strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada. Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner       

10 Ibid. , 18.  

11 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT “Teknik Membedah Kasus Bisnis”. (Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama, 2014), 03.   12 Ibid.  


(38)

 

dalam Rangkuti13, menyatakan bahwa strategi merupakan respon secara

terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. Menurut Porter dalam Rangkuti14, strategi adalah alat yang

sangat penting untuk mencapai unggulan bersaing. Andrews dan Chaffe

dalam Rangkuti15, mendefinisikan strategi sebagai kekuatan motivasi

untuk stakeholders, seperti keholders, debtholders, manajer, karyawan,

konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Hamel dan Prahalad dalam Rangkuti16, menyatakan bahwa strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi, bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis

yang dilakukan.

4. Implementasi Pemasaran

Dengan perencanaan yang sudah matang dan strategis yang dicanangkan, tidak ada artinya kalau tidak di implementasikan.       

13 Ibid. , 04  14 Ibid.   15 Ibid.   16 Ibid.  


(39)

 

Implementasi pemasaran agar berhasil perlu didukung dengan berbagai hal sebagai berikut :

a. Sasaran, dalam penganggaran ini harus mencakup sasaran yang

berkaitan dengan seberapa besar peningkatan margin yang diperoleh

dengan pelanggan yang ada dan berapa banyak pelanggan yang dipuaskan.

b. Rencana, tindakan yang terkoordinasi harus dikembangkan agar

mendapat sasaran yang diinginkan

c. Mekanisme penguatan, Berkaiatan dengan penguatan pemasaran

(konsep, strategi skill) bagi para individu berdasarkan matrik skill

individual yang dibangun dengan tindakan yang jelas

d. Hubungan dan frekwensi perencanaan, Dalam hal ini hubungan strategi

pemasaran dana rencana tahunan jangka pendek. Rencana yang dibuat dan dilaksanakan dievaluasi dan dipertahankan strategi pemasaran tetap pada sasaran.

e. Pertimbangan perencanaan. Perencanaan harus rinci dengan batas-batas yang jelas, rencana produksi, program pengenalan pasar, tindakan periklanan, pelatihan pegawai dan informasi lain yang perlu bagi peluncuran produk.

f. Tanggung jawab persiapan rencana pemasaran bagi manajer

g. Format rencana tahunan, Isinya tergantung pada usulan organisasi, tanggung manajerial perencanaan, cakupan produk dan pasar serta faktor situasioanal lainnya


(40)

 

Dalam menganalisis situasi pemasaran ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu; pertama, diskripasi target pasar perlu diperjelas

masing-masing target sasaran, rentang ukuran dan pertumbuhan, gambaran penggunaan akhir, bimbingan strategi penempatan serta informasi yang berguna bagi pelaksanaan pemasaran. Kedua, Tujuan masing-masing

target pasar. Ketiga, strategi penempatan dan program pemasaran, dalam

pemikiran dan persepsi pelanggan dan calon pelanggan yang jadi target pasar mungkin bersifat fungsional, simbolis, atau berdasarkan pengamatan, strategi khusus bagi produk, distribusi, harga dan promosi dirinci dalam

bagian dari rencana. Ketiga, Forces dan anggaran perlu

mempertimbangkan tindakan yang mungkin diambil apabila lingkungan yang diharapkan berbeda dengan lingkungan bisnis yang sedang berjalan.17

5. Produk USPPS (Usaha Simpan Pinjam dan Pembiyayaan Syariah) USPPS dapat menghimpun dana dari anggota, calon anggota, koperasi lainnya, dan atau anggotanya dalam bentuk tabungan dan simpanan berjangka. Tabungan dan simpanan memungkinkan untuk dikembangkan yang esensinya tidak menyimpang dari prinsip wadiah dan mudharabah sesuai dengan kepentingan dan manfaat yang ingin diperoleh, selama tidak bertentangan dengan Syariah yang berlaku, dengan merujuk pada Fatwa Syariah Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Perhitungan bagi hasil untuk Tabungan dan Simpanan Berjangka sesuai pola bagi hasil dilakukan dengan Sistem distribusi       

17 Ismail Nawawi, Manajemen Perbankan Syariah (teori, pengantar, praktik, dan isu-isu

kontemporer perkembangan dan pengemvbangan industry perbankan sayaria’ah) (Jakarta : VIV


(41)

 

Pendapatan. Penetapan distribusi pendapatan diperoleh dari perhitungan saldo rata-rata perklasifikasi dana dibagi total saldo rata-rata seluruh klasifikasi dana dikalikan dengan komponen pendapatan dikalikan nisbah bagi hasil masing masing produk tabungan atau simpanan berjangka.18

Usaha Simpan Pinjam dan Pembiyayaan Syariah menyediakan layanan pembiayaan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :

a. Pembiayaan mudharabah

Mudharabah merupakan akad atau sistem kerjasama di mana seseorang menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk dikelola dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh (dari hasil pengelolaan tersebut) dibagi antara kedua pihak sesuai dengan nisbah yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib al mal sepanjang tidak ada kelalaian dari mudharib19.

Mudharabah merupakan akad antara pihak pemilik modal dengan pengelola untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan, pendapatan atau keuntungan tersebut dibagi berdasarkan rasio yang telah disepakati di awal akad20.

b. Pembiayaan Musyarakah.

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (modal) dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi

      

18 Ibid, 12 

19 Permen No : 16/Per/M.KUKM/IX/2015), 10. 

20 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta : Salemba


(42)

 

sesuai dengan nisbah yang disepakati atau proporsional, dan risiko (kerugian) akan ditanggung bersama secara proporsional21.

Musyarakah sebagai akad kerja sama usaha antara dua pihak atau lebih pemilik modal untuk membiayai suatu jenis usaha yang halal dan produktif kemudian pendapatan atau keuntungan dibagi sesuai dengan rasio yang telah disepakati.22

c. Bentuk ijarah atau sewa beli

Ijarah merupakan akad sewa menyewa barang antara koperasi dengan penyewa dimana setelah masa sewa berakhir barang sewaan dikembalikan kepada pihak Koperasi.23

Ijarah adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT)

adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang24.

Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara KSPPS dan/atau USPPS Koperasi dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk

      

21 Permen : 10. 

22 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, 160.  23 Ibid. 161 


(43)

 

mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil25.

d. Bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’26;

Murabahah adalah akad Pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati.

Salam adalah akad pembiayaan suatu barang dengan cara pemesanan dan pembayaran harga yang dilakukan terlebih dahulu dengan syarat tertentu yang disepakati;

Istishna adalah akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli (mustashni’) dan penjual atau pembuat (shani’).

e. Wadiah

Wadiah adalah akad penitipan barang atau uang antara pihak yang mempunyai barang atau uang dan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang atau uang27;

f. qardh;

Qardh adalah akad pinjaman dana kepada anggota koperasi dengan ketentuan bahwa anggota koperasi wajib mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati28.

      

25 Ibid. 11  26 Ibid. 10  27 Ibid. 1  28 Ibid. 10 


(44)

 

Qardh merupakan akad pinjaman dari Koperasi kepada pihak tertentu yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai dengan pinjaman dan pengembaliannya dapat dilakukan secara angsuran ataupun sekaligus.29

B. Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats)

1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan a. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada didalam perusahaan. Analisis lingkungan internal adalah suatu proses dalam perencanaan strategi yang mengkaji faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan yang berarti, sehingga dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman dengan cara yang paling efektif. Faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan internal meliputi Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP)serta Marketing Mix.

1) Segmentation, Targeting, dan Positioning

Proses Segmentasi merupakan proses identifikasi sekolompok konsumen homogen yang akan dilayani perusahaan. Pengelompokan segmen pasar ke dalam beberapa kelompok pasar yang homogen disebut Targeting, sedang Positioning adalah

tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapat tempat khusus dalam pikiran pasar30.

      

29 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, 161. 


(45)

 

Gambar 2.1. Proses Pemilihan Pasar

Gambar : Proses Pemilihan Pasar

a) Segmentation

Segmentasi merupakan kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri. Segmentasi pasar dapat dikelompokan berdasarkan31:

i. Segmentasi Berdasarkan Geografis

Segmentasi berdasarkan geografis, artinya membagi pasar berdasarkan wilayah tertentu seperti jenis bangsa, provinsi, kabupaten, kecamatan, atau lainnya.

ii. Segmentasi Berdasarkan Demografis

Segmentasi berdasarkan demografis maksudnya membagi pasar berdasarkan kependudukan secara umum seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur hidup       

31 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran , 233.  

Segmentasi Targeting Positioning


(46)

 

keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, kebangsaan, tingkat sosial atau lainnya.

iii. Segmentasi Berdasarkan Psikografis

Segmentasi berdasarkan psikografis maksudnya membagi pasar berdasarkan kriteria yaitu kelas sosial, gaya hidup, karakteristik kepribadian, atau lainnya.

iv. Segmentasi Berdasarkan Perilaku

Segmentasi berdasarkan perilaku disusun berdasarkan tingkah laku atau kebisaan masyarakat yaitu pengetahuan, sikap, kegunaan, tanggap terhadap suatu produk, atau lainnya. Segmentasi pasar digunakan untuk mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar, mencari peluang, merumuskan pesan-pesan komunikasi yang efektif dan efisien, melayani lebih baik, menciptakan keunggulan bersaing, menganalisis perilaku konsumen, dan lain sebagainya. Segmentasi pasar adalah usaha untuk meningkatkan ketepatan sasaran dari suatu perusahaan.

b) Targeting

Targeting adalah suatu proses mengevaluasi beragam

segmen dan memutuskan berapa banyak dan mana yang akan dibidik. Dalam mengevaluasi segmen-segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus melihat pada tiga faktor, yaitu ukuran segmen, daya tarik segmen, dan tujuan serta sumber


(47)

 

daya perusahaan. Sedangkan memilih segmen pasar dapat dilakukan pada segmen tunggal, beberapa segmen (selektif), atau semua segmen.32

Mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya tarik segmen kemudian memilih segmen sasaran yang diinginkan.

c) Positioning

Penentuan posisi pasar bagi produk barang atau jasa suatu perusahaan sangat penting. Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Positioning adalah tindakan merancang penawaran

dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran33. Untuk menentukan posisi pasar perlu dilakukan strategi yang benar, sehingga posisi pasar yang diinginkan tepat pada sasarannya.

Memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi pasar perlu dilakukan dengan berbagai tahap agar hasil yang diharapkan optimal. Tahapan dalam memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi pasar yaitu identifikasi keunggulan kompetitif, memilih keunggulan kompetitif yang

      

32 Ibid. , 249.   33 Ibid. , 292 


(48)

 

tepat, dan mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang dipilih.

Intisari pemikiran positioning adalah menerima

persepsi sebagai realitas dan kemudian merestrukrisasi persepsi-persepsi untuk untuk menciptakan posisi yang diinginkan.34

2) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran

yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasarannya35. Terdapat empat unsur penting yang perlu diperhatikan perusahaan dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Keempat unsur tersebut adalah produk, harga, promosi, dan distribusi, atau yang lebih dikenal dengan 4P (produk, price, promotion, dan place)36.

      

34 Freddy Rangkuti, Stategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Integreted Marketing

Communication, (Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama, 2009) 173.  

35 Ibid. , 23.  


(49)

 

Gambar 2.2. Bauran Pemasaran 2

Gambar : Bauran Pemasaran a) Produk (Product)

Perusahaan harus mampu mengidentifikasi aspek apa saja yang diinginkan oleh konsumen dari suatu produk. Produk adalah suatu barang, jasa, atau gagasan yang dirancang untuk kebutuhan seorang konsumen37. Selain aspek fungsional, konsumen umumnya akan mempertimbangkan aspek lain, misalnya, mutu dan kemudahan penggunaan dari suatu produk. Singkatnya, perusahaan harus mampu menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasarannya.

Agar produk laku di pasaran, maka penciptaan produk harus memperhatikan tingkat kualitas yang sesuai dengan keinginan nasabahnya. Produk yang berkualitas tinggi artinya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing atau sering disebut produk plus. Produk plus bagi dunia

      

37 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Integreted Marketing

Communication. ,………. . 23.  

Produk

promosi Distribusi

Harga

Strategi Pemasaran


(50)

 

Lembaga Keuangan harus selalu diciptakan setiap waktu, sehingga dapat menarik minat calon nasabah yang baru atau dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada sekarang ini. Keuntungan atau manfaat dengan adanya produk plus, yaitu

untuk meningkatkan penjualan, menimbulkan rasa bangga bagi nasabahnya, menimbulkan kepercayaan, dan menimbulkan kepuasan.

Dalam menciptakan produk plus tidaklah mudah,

sehingga untuk menciptakan produk plus diperlukan

kondisi-kondisi yang satu sama lainnya saling mendukung.

Kondisi-kondisi untuk menciptakan produk plus tersebut sangat

tergantung dari pelayanan yang prima, pegawai yang profesional, sarana dan prasarana yang dimiliki haruslah dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat, lokasi dan lay out

gedung serta ruangan, dan nama baik lembaga keuangan menunjukkan citra dan prestasinya ikut menyangkut produk yang dihasilkan.

b) Harga (Price)

Pengertian harga yaitu Suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan memuaskan konsumen (satisfaction) yang dinyatakan dengan uang38. Harga memperlihatkan kepada manajemen berbagai       


(51)

 

biaya yang ditimbulkan pelanggan dalam memperoleh manfaat suatu produk jasa. Manajer jasa harus juga mengenali dan bila memungkinkan, mencari cara untuk meminimalkan biaya yang harus ditanggung pelanggan dalam membeli dan menggunakan jasa tersebut, termasuk waktu, usaha fisik dan mental, dan pengalaman buruk39.

Harga memainkan peranan penting dalam pemasaran. Mutu produk yang yang baik menjadi tidak ada artinya apabila konsumen enggan membeli produk tersebut karena alasan harga. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan daya beli dari konsumen yang menjadi sasarannya. Penetapan harga adalah memilih harga yang paling sesuai untuk menjualnya,

kadang-kadang merupakan suatu tindakan penyeimbang. 40

Sedangkan harga bagi Lembaga Keuangan yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi hasil. Penentuan harga yang dimaksudkan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai, yaitu untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba, memperbesar

market share, mutu produk, dan untuk mampu bersaing.

c) Promosi (promotion)

Promosi adalah yang berkaitan dengan teknik-teknik menyampaikan informasi mengenai produk41. Banyak bukti menunjukkan bahwa keberhasilan produk di pasar ditentukan       

39 Assauri, S. Manajemen Produksi dan Operasi. (Jakarta : FEUI. 2004) 233. 

40 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Integreted Marketing

Communication. ,…………22.  


(52)

 

aktivitas promosi perusahaan. Penggunaan media promosi, seperti media elektronik dan cetak, adalah penting untuk menyampaikan pesan tentang produk.

Dalam pemasaran jasa, banyak komunikasi bersifat mendidik, khususnya untuk pelanggan baru. Perusahaan dapat mengajarkan mereka tentang manfaat jasa, dimana dan kapan mendapatkannya, dan bagaimana terlibat dalam prosesnya. Komunikasi dapat disampaikan oleh orang-orang seperti tenaga penjual dan pelatih atau melalui media seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, reklame, brosur, dan website.

d) Distribusi atau penempatan (Place)

Unsur terakhir dari bauran pemasaran adalah distribusi. Produk yang baik dengan harga yang wajar dan promosi yang tepat sasaran, menjadi tidak ada artinya apabila konsumen mengalami kesulitan untuk mendapatkan produk tersebut. Oleh karena itu, perusahaan memilih saluran distribusi yang sesuai dengan produk yang dipasarkan. Distribusi adalah menempatkan suatu produk pada outlet yang sesuai dan memerlukan kepastian

mengenai sejenis aktivitas yang keseluruhannya berkaitan dengan bagaimana menyampaikan produk tersebut dari produsen ke konsumen42.

Secara umum ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penentuan lokasi dan lay out koperasi, yaitu agar

      


(53)

 

perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat untuk lokasi kantor yang tujuannya agar memudahkan nasabah berhubungan atau melakukan transaksi dengan koperasi, agar dapat menentukan dan membeli atau menggunakan teknologi yang paling tepat dalam memberikan kecepatan dan keakuratan guna melayani nasabahnya, supaya dapat menentukan lay out yang

sesuai dengan standar keamanan, keindahan, dan kenyamanan bagi nasabahnya, serta agar Koperasi/koperasi dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang akan datang.

b. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari berbagai variable (peluang dan ancaman) yang berada di luar suatu organisasi dan berada di luar pengendalian jangka pendek manajemen puncak43. Peluang adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Ancaman adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan dan laba jika tidak dilanjutkan dengan pemasaran defensif.

1) Lingkungan Industri

Strategi dan tujuan perusahaan dipengaruhi oleh daya saing industri dimana mereka memilih untuk menjalankan bisnis dan posisi sektor industry tersebut. Suatu industri dapat digambarkan       


(54)

 

sebagai serangkaian perusahaan yang bersaing satu sama lain untuk meraih pangsa pasar yang tinggi dalam mencapai skala ekonomi dan strategi yang telah ditentukan.44 Intensitas persaingan dalam suatu industri atau perusahaan bukanlah masalah kebetulan atau masih buruk. Sebaliknya, persaingan dalam industri berakar pada struktur ekonomi yang mendasarinya dengan berjalan di luar perilaku pesaing-pesaing yang ada. Keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan pesaing pokok.

Porter menjelaskan sebagaimana yang dikutip oleh David, hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan yang disebut Model Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five-Forces Model), yaitu persaingan antar perusahaan

sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru,potensi

pengembangan produk substitusi, kekuatan tawar-menawar penjual atau pemasok, dan kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen. Adapun penjelasan yang dapat diuraikan dari kelima sektor yang mempengaruhi manajemen strategi yaitu sebagai berikut:45

a) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli

Perencanaan strategi yang efektif menaruh perhatian pada jenis konsumen serta kebutuhan dan keinginan konsumen. Mereka juga berkepentingan dengan siapa dan dimana calon konsumen berada dan kecenderungan di masa depan. Sektorini       

44 I. Purwanto, Manjemen Strategi…. 27 


(55)

 

membahas tiga faktor yang mencakup perencanaan strategi sebagai bagian dari analisis industri mereka atas sektor konsumen, yaitu identitas pembeli, faktor-faktor demografi yang menciptakan perubahan dalam golongan-golongan konsumen tertentu, dan lokasi geografi pasar.

b) Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok

Para pemasok memberikan modal, tenaga kerja, bahan dan sebagainya kepada suatu perusahaan. Perencana strategi yang efektif berkepentingan dengan perubahan pemasok di dalam lingkungan. Perencana strategi harus meneliti biaya dan tersedianya semua faktor produksi yang digunakan dalam perusahaan. Biayadan ketersediaan bahan baku, subperakitan, uang, tenaga sampai padabatas yang lebih kecil, karyawan juga terpengaruh oleh hubungan kekuatan antara perusahaan dan pemasok.

c) Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri

Rivalitas (rivalry) dikalangan pesaing yang ada

berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan, introduksi produk dan meningkatkan pelayanan atau jaminan terhadap pelanggan. Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi. Pada kebanyakan industri, gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai pengaruh yang


(56)

 

besar terhadap para pesaingnya. Dengan demikian, dapat mendorong perlawanan atau usaha untuk menandingi gerakan tersebut, artinya perusahaan-perusahaan saling ketergantungan satu sama lain (mutually dependent).

d) Ancaman Dari Produk Pengganti

Semua perusahaan dalam suatu industri bersaing, dalam arti yang luas, dengan industri-industri yang menghasilkan produk pengganti. Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri dengan menetapkan harga pagu (ceiling price) yang dapat diberikan oleh perusahaan industri.

Semakin menarik alternative harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, maka semakin ketat pembatasan laba industri. Produk pengganti yang perlu mendapat perhatian besar, yaitu produk-produk yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki harga atau prestasi yang lebih baik ketimbang produk industri dan dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi. e) Ancaman Masuk Pendatang Baru

Pendatang barupa suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan merebut bagian pasar, serta seringkali juga sumberdaya yang besar. Ancaman masuknya pendatang baru kedalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi datang baru. Jika rintangan atau hambatan ini besar dan atau pendatang baru memperkirakan akan ada perlawanan yang keras dari pesaing lama, maka


(57)

 

ancaman masuknya pendatang baru akan rendah. Terdapat tujuh sumber utama rintangan masuk yaitu:

i. Skala ekonomis, dapat terjadi pada hampir semua fungsi bisnis, meliputi manufaktur, pembelian, penelitian dan pengembangan, pemasaran, jaringan pelayanan, distribusi, dan sebagainya.

ii. Diferensiasi produk, artinya perusahaan tertentu mempunyai identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan, yang disebabkan oleh periklanan, pelayanan terhadap pelanggan, perbedaan produk di masa yang lampau, atau sekedar karena merupakan perusahaan pertama yang memasuki industri. Diferensiasi menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada.

iii. Kebutuhan modal, untuk menanamkan modal yang besar bila akan memasuki industri, dapat bersaing menciptakan hambatan masuk, khususnya jika modal tersebut diperuntukkan untuk periklanan yang tidak dapat kembali lagi atau untuk kegiatan penelitian dan pengembangan yang penuh resiko.

iv. Biaya beralih pemasok, hambatan masuk tercipta dengan adanya biaya peralihan pemasok (switchingcosts) yaitu

biaya satu kali (one time cost) yang harus dikeluarkan


(1)

 

138

   

jalan Propinsi (Sampang-Pamekasan-Sumenep) dengan rating 3,5

dalam arti cukup Kuat.

b.

Target Pasar

Dari segmen pasar dapat ditarik kesimpulan konsumen produk

USPPS KSA Pamekasan Hal ini menunjukkan bahwa Target

marketnya yaitu:

a)

Lembaga pendidikan seperti sekolah dan pondok pesantren

b)

Para pedagang yang pahan tentang Syariah

c)

Para Santri, Pelajar, Mahasiswa, guru, Tokoh agama dan Masyarakat

yang mengerti tentang Syariah.

Target

Kedepan

Syariah

USPPS KSA

Pamekasan

akan lebih

diperluas hingga ke semua elemen yang ada Pamekasan.

c.

Tingkat Posisi Perusahaan

Dari hasil Analisa SWOT dan Matrik SWOT posisi I diketahui

pada kuadran II pada arah diverifikasinya. Sedangkan untuk posisi

ke II diketahui pada Kuadran 1 pada arah Agresif. Perubahan posisi itu

dipengaruhi oleh memperkecil ancaman dengan kekuatan dan

mengurangi kelemahan dengan peluang. Arah agresif ini artinya

organisasi dalam kondisi baik sehingga sangat dimungkinkan untuk

terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih

kemajuan secara maksimal. Hal ini menunjukkan Posisi USPPS KSA

Pamekasan berada pada situasi yang sangat menguntungkan.

Posisi

kuadran I ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Agresif, artinya organisasi


(2)

 

139

   

dalam kondisi baik sehingga sangat dimungkinkan untuk terus

melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan

secara maksimal.

3.

Dari analisa yang dilakukan pada USPPS KSA Pamekasan berdasarkan

hasil indentifikasi menggunaka matrik IFE dan Matrik EFE yang

menggambarkan kekuatan (Strengths)

kelemahan

(Weaknesses) yang

dimiliki perusahaan serta peluang

(Opportunities) –

Ancaman

(Threats)

yang dihadapi perusahaan menggunakan matrik SWOT, maka

menghasilkan beberapa strategi yang disusun dalam rekomendasi strategi

sebagai berikut :

a.

Mempertahankan citra koperasi yang baik (seperti tidak menganut

prinsip bunga) dalam pelayanan, kualitas Produk, penjaminan Mutu.

b.

Meningkatkan Promosi dengan media yang lebih baik, Menata ulang

tata letak fasilitas dan memperluas pangsa pasar.

c.

Memberikan pelatihan yang baik dan sesuai dengan bidangnya kepada

karyawan khususnya pelatihan tentang keuangan agar karyawan lebih

kreatif dan inovatif.

B.

Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengurus USPPS KSA

Pamekasan serta peneliti berikutnya adalah :

1.

Kepada Pengurus koperasi syariah khususnya pihak-pihak yang ada di

USPPS KSA Pamekasan agar sesaui dengan analisis SWOT yang bisa

dilakukan a) Mempertahankan citra koperasi yang baik b) Meningkatkan


(3)

 

140

   

promosi dengan media yang lebih baik, agar dapat berkembang dan dapat

mempengaruhi pangsa pasar yang luas.

2.

Bagi pengelola, hendaknya menyusun daftar kriteria pihak yang dapat

memposisikan diri dan dapat diakui oleh perusahaan sebagai

penjamin/perekomendasi atas keberlangsungan USPPS KSA Pamekasan.

3.

Diperlukan penelitian yang lebih lanjut dan menyeluruh (comprehensif

research

) sebagai tindak lanjut penelitian ini dengan memfokuskan pada

faktor-faktor yang berkorelasi dengan pemasaran produk Usaha Simpan

Pinjam dan Pembiayaan Syariah. Penelitian ini selain berhubungan dengan

data lembaga USPPS, secara spontan akan melibatkan anggota yang

menjadi stakehorder.


(4)

141

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Bandung :

Penerbit Alfabeta, 2004

Al-Qur’an, Al-Jumanatul ‘Ali Al-Qur’an dan Terjemahannya

,

Jakarta : Departemen

Agama RI : Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsiran Al-Qur’an, Edisi

Revisi, 2004

Arif, M. Nur Rianto Al. Lembaga Keuangan Syari’ah Suatu Kajian Teoritis Praktis.

Bandung : CV. Pustaka Setia, 2012

Assauri, S. Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta : FEUI, 2004

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar, Cet. III, 2007

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial : Format-format Kuantitatif dan Kualitatif.

Surabaya : Airlangga University Press, 2001

David, Strategic Management Jakarta : Salemba Empat, 2006

Hasan, M. Iqbal. Metodologi Penelitiandan Aplikasinya. Bogor : Ghalia Indonesia,

2002

Kartajaya, Hermawan. Mark Pluson Strategy. Jakarta : PT. Gramedia, 2009

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga,

2008

Nawawi, Ismail. Manajemen Perbankan Syari’ah (teori, pengantar, praktik, dan

isu-isu kontemporer perkembangan dan pengembangan industri perbankan

sayaria’ah). Jakarta : VIV Press, 2014

________. Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam. Jakarta : CV. Dwi Putra Pustaka

Jaya, 2010

Permen No : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007

Permen No : 16/Per/M.KUKM/IX/2015.

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT “Teknik Membedah Kasus Bisnis”. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama, 2014


(5)

142

______________. Stategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Integreted Marketing

Communication, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009

______________. SWOT Balanced Scorecard, Teknik Menyusun Strategi Korporat

yang Efektif, Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama, 2014

______________. Teknik Membedah Kasus BisnisAnalisis SWOT Cara Perhitungan

Bobot, Rating dan OCAI. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014

Rivai, Veithzal. Islamic Marketing “Membangun dan Mengembangkan Bisni dengan

Praktik Marketing Rasulullah SAW”. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,

2012

Sigid, Noerochmad. Strategi Pemasaran 1 t.t : Kementerian Pendidikan Dan

Kebudayaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2013

Sugiono, Rumus-Rumus Pengambilan Sampel, dalam

Error! Hyperlink reference not

valid.

diakses pada 13 April 2015

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta, 2008

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007

Tjiptono, Fandy, Pemasaran Jasa, Malang : Bayumedia, 2005

Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta :

Salemba Empat, 2006

Antara Jatim. com “Bupati Pamekasan Tegur Dinas Tekait UMKM”

Error!

Hyperlink reference not valid.

. 10 November 2014

Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabi. Hilangnya Amanah ”media islam

Salafiyyah, Ahlussunnah wal jama’ah”.

https://almanhaj.or.id/3200-12-hilangnya-amanah.html

Jawa Pos-Radar Madura “KSA Launching Unit Jasa Keuangan Syariah”

http://radarmadura.co.id/2014/10/ksa-launching-unit-jasa-keuanga-syariah/.31

Oktober 2014


(6)