1. Sistem pendinginan absorpsi. 2. Sistem pendingin kompresi uap.
3. Sistem refrigerasi Brayton.
3.3.2 Bagian-Bagian Sistem Pendingin Siklus Kompresi Uap
1. Refrigeran yang digunakan pada mesin refrigerasi adalah Freon-22.
2. Kompresor adalah kompresor torak. 3. Kondensor adalah penukar panas jenis koil bersirip.
4. Pada pengujian ini hanya digunakan alat ekspansi jenis pipa kapiler.
5. Setiap seksi masuk dan keluar dari komponen utama mesin refrigerasi
dipasang pressure gauge dan termometer untuk mengetahui kondisi
refrigeran pada seksi tersebut.
3.3.3 Prinsip Kerja Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap
Cara kerja dari siklus refrigerasi kompresi uap adalah sebagai berikut: Fluida kerja dikompresikan di dalam kompresor dari tingkat keadaan 1 ke tingkat
keadaan 2. Pada tekanan tinggi ini fluida kerja diembunkan di dalam kondensor ke tingkat keadaan 3 dan kemudian diekspansikan dengan alat ekspansi ke tingkat
keadaaan 4 dan menguap di dalam evaporator kembali ke tingkat keadaan 1. Apabila untuk proses-proses diatas diterapkan dalam diagram tekanan dan entalpi
maka siklusnya akan terlihat seperti pada gambar 1.2. [2]
3
Gambar 3.3 Siklus kompresi uap pada diagram P-h. [2]
3.3.4 Refrigeran dan Karakteristiknya
Refrigeran adalah suatu medium yang fungsinya sebagai pengangkut panas, sehingga panas tersebut diserap dari evaporator dan dilepaskan ke kondensor. Pemilihan
refrigeran pada mesin pendingin merupakan faktor yang menentukan karena dapat mempengaruhi efisiensi dari mesin itu sendiri. Unit-unit refrigerasi banyak
dipergunakan untuk daerah temperatur yang luas, dari unit untuk keperluan pendinginan udara sampai refrigerasi. Berikut merupakan karakteristik refrigeran :
1. Tekanan penguapan harus cukup tinggi. 2. Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi.
3. Kalor laten penguapan harus tinggi. 4. Koefisien prestasi harus tinggi.
5. Volume spesifik terutama dalam fasa gas yang cukup kecil. [3] Pada siklus kompresi uap, suatu refrigeran yang digunakan harus memenuhi sifat-
sifat sebagai berikut : 1. Stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai, jadi tidak
menyebabkan korosi. 2. Tidak boleh beracun dan berbau merangsang.
3. Tidak boleh mudah terbakar dan mudah meledak. [3]
Tabel 3.1 Sifat fisik refrigeran : R22 [4
]
Refrigerant R22
Molar mass 86,5 kgkmol
Normal boiling point at 0,1013 Mpa -40,8
o
C Critical temperature
96,2
o
C Critical pression
4,99 MPa
Properties at 0
o
C Liquid
Vapour
Pressure 0,50 Mpa
0,50 Mpa Specific Volume
0,78 dm
3
kg 47,11 dm
3
kg Specific heat capacity
At constant pressure At constant volume
1,17 KJkg K 0,67 KJkg K
0,74 KJkg K 0,57 KJkg K
4
Viscosity 218,22 x 10
-6
Pa s 11,50 x 10
-6
Pa s Thermal conductivity
0,095 Wm K 0,009 Wm K
Surface tension 0,012 Nm
Heat of vaporization 205,1 KJkg
3.3.5 Aplikasi Mesin pendingin