Default Risk LANDASAN TEORI

dan Jater 1992, Easton dan Zmijewski 1989 yang menemukan hubungan positif antara ukuran perusahaan dan ERC. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H5: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap koefisien respon laba.

G. Default Risk

Papanastasopoulos 2006 mendefinisikan default risk sebagai suatu ketidakpastian yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau contractual obligations-nya. Beberapa dekade terakhir, default risk berkembang signifikan sebagai topik dalam penelitian keuangan dan akuntansi. Pada proksi pengukurannya, terdapat dua kategori utama dalam default risk model; credit scoring models dan structural models. Credit scoring models dikembangkan oleh Beaver 1966, Altman 1967,1975, Ohlson 1980 dan Zmijewski 1984 dan mengadopsi pendekatan tradisional. Dalam pendekatan trandisional tersebut, identifikasi dilakukan terhadap sejumlah kondisi keuangan perusahaan seperti; size, likuiditas, leverage, profitabilitas, efisiensi dan kecukupan arus kas. Pada model ini informasi akuntansi dan teknik statistik digunakan untuk mengukur default risk suatu perusahaan. Sedangkan structural models, model yang dikembangkan oleh Black dan Scholes 1973 dan Merton 1974 ini, mengadopsi the option approach. Di mana informasi pasar dan option pricing techniques digunakan untuk menilai default risk suatu perusahaan. Sejumlah penelitian mencoba menghubungkan default risk dengan koefisien respon laba. Collins dan Kothari 1989 yang kembali dikembangkan oleh Dhaliwal et al. 1991 dan Dhaliwal dan Reynolds 1994, melakukan penelitian atas dampak leverage dan bonds rating terhadap returns, dengan tidak memasukkan dampak dari beta. Dhaliwal et al. mendasarkan teorinya pada option pricing model dan berusaha untuk melihat pengaruh default risk tersebut pada ERC. Pada kedua penelitian tersebut default risk ternyata berhubungan negatif dengan ERC setelah memasukkan beta saham dan persistensi laba sebagai variabel kontrolnya. Kim 1998 kembali melakukan penelitian mengenai pengaruh default risk ini terhadap earnings response coefficient pada pasar saham di Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan proksi yang berbeda dengan penelitian Dhaliwal sebelumnya. Kim memilih proksi penebusan utang sebagai ukuran pengganti default risk. Hasilnya konsistensi penelitian ini ternyata lemah diasumsikan karena proksi default risk yang dipilih bukan merupakan proksi yang baik untuk mengukur pengaruh default risk pada ERC. Selain itu, penelitian ini menyarankan untuk menggunakan proksi lain seperti; leverage dan probabilitas kebangkrutan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H5: Default risk berpengaruh negatif terhadap koefisien respon laba.

H. Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan Terhadap Koefisien Respon Laba

0 4 32

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA DAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

0 3 24

PENGARUH KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP PENGARUH KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN RESPON LABA.

0 5 14

PENDAHULUAN PENGARUH KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN RESPON LABA.

0 2 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN RESPON LABA.

0 5 31

PENUTUP PENGARUH KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN RESPON LABA.

0 3 34

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA Analisis Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan Dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaft

0 1 13

PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA Pengaruh Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Koefisien Respon Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaft

0 2 19

PENGARUH KONSERVATISME LABA TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

5 9 21

PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI PROYEKSI DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

0 0 11