PENGARUH KONSERVATISME LABA TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

(1)

vii

PENGARUH KONSERVATISME LABA TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH:

SITI RAHAYU NIM. 082277210012

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

vii i


(3)

vii ii


(4)

iii

ABSTRAK

Siti Rahayu, NIM 082277210012. Pengaruh Konservatisme Laba Terhadap Koefisien Respon Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah konservatisme laba berpengaruh terhadap koefisien respon laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien respon laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia pada periode 2005 sampai 2010 yang berjumlah 164 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dan diperoleh 42 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Sumber data dalam penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi, tetapi data tidak terdistribusi secara normal, sehingga tidak memenuhi syarat model regresi maka digunakan uji statistik nonparametrik yaitu uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antar variabel dengan bantuan SPSS 16.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara variabel konservatisme laba, ukuran perusahaan, dan struktur modal terhadap koefisien respon laba,. Sedangkan variabel pertumbuhan laba dan persistensi laba tidak memiliki hubungan terhadap koefisien respon laba.

Kata Kunci : Konservatisme Akuntansi, Koefisien respon Laba, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Persistensi Laba, Pertumbuhan Laba.


(5)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu... 20

Tabel 4.1 Penentuan Sampel ... 39

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Manufaktur yang Terseleksi ... 40

Tabel 4.3 Descriptive Statistics ... 45

Tabel 4.4 Uji Normalitas Sebelum Outlier Kolmogorov-Smirnov ... 47

Tabel 4.5 Uji Normalitas Setelah Outlier Kolmogorov-Smirnov ... 48


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR


(7)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : HASIL TABULASI DATA

Tabel 1. Nama-Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Tabel 2. Koefisien Respon Laba

Tabel 3. Konservatisme Akuntansi

Tabel 4. Persistensi Laba

Tabel 5. Pertumbuhan Laba

Tabel 6. Struktur Modal

Tabel 7. Ukuran Perusahaan

LAMPIRAN B : HASIL PENGOLAHAN SPSS

Tabel 8. Descriptive Statistics

Tabel 9. Uji Normalitas Sebelum Outlier

Tabel10. Uji Normalitas Setelah Outlier


(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pentingnya akan informasi laba secara tegas telah dijelaskan dalam Statement Of Financial Accounting Concept (SFCA) No.1 yang menyatakan bahwa selain untuk menilai kinerja manejemen, laba juga membantu mengestimasi kemampuan laba yang refresentatif, serta untuk menaksir resiko dalam investasi atau kredit (FASB, 1985).

Penggunaaan laba akuntansi untuk menilai suatu perusahaan dapat dilihat dari hubungan laba akuntansi dan return. Jika laba dan return memiliki suatu hubungan, maka laba dikatakan memiliki kandungan informasi (Suaryana, 2005). Kandungan informasi laba akuntansi telah lama menjadi perhatian peneliti. Penelitian awal mengenai hubungan antara laba akuntansi dan return dilakukan oleh Ball dan Brown (1968) yang menemukan bahwa hal itu memiliki kandungan informasi. Penelitian menggunakan data panel beberapa perusahaan dengan asumsi bahwa hubungan antara laba dan return adalah homogen. Hasil penelitian menjelaskan hubungan positif antara expected earnings (laba kejutan) dan return tidak normal. Studi kandungan informasi laba dilanjutkan oleh Beaver (1968) (dalam Suaryana, 2005) yang meneliti hubungan antara besar dan arah dari laba kejutan dan besar dan arah return saham. Beaver menemukan hubungan positif antara dari laba kejutan dan besar serta arah dari return saham.


(9)

2

Sejak beberapa dekade yang lalu hubungan antara reaksi pasar dengan variable-variabel akuntansi telah menjadi suatu topik yang menarik untuk diteliti bagi peneliti serta investor dan manajer perusahaan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa koefesien respon laba (ERC) bervariasi secara cross sectional antara hubungan laba dengan return. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain ukuran perusahaan, daya prediksi laba, persistensi laba, dan lingkungan ungkapan informasi sebelumnya (Dewi, 2004).

Penelitian hubungan return laba selanjutnya berkembang menjadi koefisien respons laba yang didefinisikan sebagai pengaruh dari satu dolar laba kejutan terhadap return saham, dan diukur sebagai slopa dalam regresi return abnormal saham dan laba kejutan (Cho dan Jung dalam Suaryana, 2005). Penelitian ini berusaha mengembangkan penelitian koefisien respons laba. Praktik akuntansi konservatif diduga mempengaruhi daya prediksi laba dan koefisien respons laba.

Prinsip akuntansi yang berlaku umum atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) memberikan fleksibilitas dalam menentukan metode akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan. Kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah dapat mendorong pemegang saham melakukan pergantian manajer. Ancaman ini mendorong para manajer untuk mengatur tingkat konservatisme dalam menyusun laporan keuangan.

Akuntansi konservatisme adalah usaha untuk memilih metode akuntansi berterima umum yang akan menghasilkan pengakuan pendapatan selambat mungkin, pengakuan beban secepat mungkin, penilaian aktiva yang lebih rendah, dan penilaian kewajiban yang lebih tinggi. Basu (1997) mendefinisikan akuntansi


(10)

3

konservatisme sebagai praktik akuntansi mengurangi laba dalam merespon bad news, tetapi tidak meningkatkan laba dalam merespon good news. Interprestasinya adalah kecenderungan yang mengharuskan tingkat verifikasi lebih tinggi untuk mengakui bad news sebagai kerugian daripada mengakui good news sebagai keuntungan, dengan maksud lain akuntansi konservatisme merupakan pengakuan bad news yang lebih awal daripada good news.

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi konservatisme merupakan sebuah prinsip yang mengakui lebih cepat biaya dan rugi, pendapatan dan untung diakui lebih lambat, penilaian aktiva dengan nilai yang terendah, dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi. Hal ini menghasilkan asumsi bahwa pesimisme dianggap perlu untuk mengimbangi optimisme yang berlebihan. Artinya memperhitungkan konsekuensi kerugian lebih baik daripada keuntungan.

Mayangsari dan Wilopo (dalam Dewi, 2002) melakukan penelitian untuk menguji kegunaan prinsip akuntansi konservatisme. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara intuitif prinsip akuntansi konservatisme bermanfaat karena bisa digunakan untuk memprediksi kondisi mendatang sesuai dengan tujuan laporan keuangan. Selain itu, perusahaan yang memilih akuntansi konservatisme memiliki value relevance, artinya prinsip konservatif pada laporan keuangan yang disajikan dapat menunjukkan nilai pasar perusahaan.

Penelitian ini juga dimotifasi oleh Panman dan Zhang (2002) (dalam Fala, 2007) yang dalam penelitiannya menjelaskan bahwa hubungan antara akuntansi konservatif dan kualitas laba bergantung pada pertumbuhan investasi perusahaan.


(11)

4

Pertumbuhan investasi yang temporer atau berfluktuasi akan menghasilkan tingkat pengembalian (rate of return) yang temporer atau berfluktuasi sehingga menghasilkan kualitas laba yang rendah. Penerapan akuntansi konservatif akan menghasilkan laba yang berfluktuasi (tidak persisten). Laba yang berfluktuasi akan mengurangi daya prediksi laba untuk memprediksi aliran kas perusahaan pada masa yang akan datang. Apabila nilai perusahaan adalah nilai sekarang dari aliran kas masa depan, maka laba yang berfluktuasi cenderung untuk mengurangi hubungan antara laba dan return. Dari penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa praktik akuntansi konservatisme diduga akan dapat mengurangi koefisien respons laba perusahan yang menerapkan prinsip tersebut.

Persistensi laba merupakan salah satu komponen nilai prediksi laba dalam menentukan kualitas laba, dan persistensi laba tersebut ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kas dari laba sekarang, yang mewakili sifat transitori dan permanen laba (Sloan dalam Perdani, 2009). Persistensi laba adalah revisi dalam laba yang diharapkan di masa depan (expected future earnings) yang diimplikasi oleh laba tahun berjalan (current earnings) (Penman dalam Perdani, 2009 ).

Pertumbuhan laba menjelaskan prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan. Collins dan Kothari (1989) (dalam Tiolemba, 2008) berpendapat bahwa reaksi harga akan lebih besar dibandingkan dengan yang ditunjukkan oleh persistensi runtun waktu laba, karena estimasi persistensi yang berasal dari data historis cenderung kurang mampu mencerminkan kesempatan bertumbuh yang ada saat ini.


(12)

5

Struktur modal perusahaan yang diproksikan dengan leverage berpengaruh negatif terhadap koefesien respon laba (Dhaliwal dalam Tiolemba, 2008). Untuk perusahaan dengan hutang yang banyak, peningkatan laba akan menguatkan posisi dan keamanan bondholders dari pada pemegang saham. Barcley dan Smith (1998) (dalam Tiolemba, 2008) konsisten dengan teori contracting yang mengisyaratkan bahwa perusahaan yang memiliki opsi untuk tumbuh lebih besar akan mempunyai hutang lebih sedikit. Perusahaan bertumbuh akan menggunakan free cash flow untuk investasi yang menguntungkan dibanding dengan pembayaran deviden.

Ukuran perusahaan dapat diukur didasarkan dari nilai total aktiva dan total kapitalisasi pasar bagi suatu perusahaan. Ferry dan Jones (1979) (dalam Perdani, 2009) menyatakan bahwa tolok ukur yang menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan, antara lain total penjualan, rata –rata tingkat penjualan, dan total aktiva. Perusahaan besar umumnya memiliki total aktiva yang besar pula sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut dan akhirnya saham tersebut mampu bertahan pada harga yang tinggi. Berkurangnya fluktuasi harga menunjukkan bahwa return saham tersebut kecil.

Penelitian ini mengembangkan penelitian Panman dan Zhang (dalam Suaryana, 2005) yang meneliti pengaruh akuntansi konservatisme terhadap kualitas laba. Panman dan Zhang (2002) (dalam Suaryana, 2005) mendefinisikan kualitas laba sebagai kemampuan laba sekarang untuk memprediksi laba masa depan. Panman dan Zhang menemukan perusahaan yang menerapkan akuntansi


(13)

6

konservatif dan pertumbuhan investasi yang berfluktuasi memiliki kualitas laba yang rendah.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Konservatisme Laba Terhadap Koefisien Respon Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi koefisien repon laba?

2. Apakah ada pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien respon laba? 3. Apakah ada pengaruh persistensi laba terhadap koefisien respon laba? 4. Apakah ada pengaruh pertumbuhan laba terhadap koefisien respon laba? 5. Apakah ada pengaruh struktur modal terhadap koefisien respon laba? 6. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap koefisien respon laba?

1.3 Pembatasan Masalah

Masalah dibatasi dengan melihat pengaruh konservatisme, persistensi laba, pertumbuhan laba, struktur modal dan ukuran perusahaan sebagai indikator yang mempengaruhi koefisien respon laba.


(14)

7

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien respon laba? 2. Apakah ada pengaruh persistensi laba terhadap koefisien respon laba? 3. Apakah ada pengaruh pertumbuhan laba terhadap koefisien respon laba? 4. Apakah ada pengaruh struktur modal terhadap koefisien respon laba? 5. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap koefisien respon laba?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien respon laba.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh persistensi laba terhadap koefisien respon laba.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh pertumbuhan laba terhadap koefisien respon laba.

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh struktur modal terhadap koefisien respon laba.

5. Untuk mengetahui adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap koefisien respon laba.


(15)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian, dapat dibagi atas:Manfaat bagi peneliti adalah untuk mengembangkan pengetahuan peneliti tentang pengaruh konservatisme laba terhadap koefisien respon laba.

1. Manfaat bagi institusi dan bagi civitas akademika, penelitian ini dapat menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut.

2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melanjutkan penelitian menyangkut hal-hal yang lebih spesifik.


(16)

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini tidak memenuhi persyaratan untuk menggunakan regresi untuk melihat adanya pengaruh dari setiap variabel dikarenakan distribusi datanya tidak normal. Maka dari itu digunakan statistik nonparametrik yaitu uji spearman untuk melihat hubungan setiap variabelnya.

2. Hasil pengujian H1 mengenai “konservatisme laba berhubungan degan koefisien respon laba diterima”. Yang artinya bahwasanya konservatisme laba berhubungan positif signifikan dengan koefisien respon laba.

3. Hasil pengujian H2 mengenai “persistensi laba berhubungan dengan koefisien respon laba ditolak”. Hal ini berarti persistensi laba dengan koefisien respon laba, adalah tidak berhubungan.

4. Hasil pengujian H3 mengenai “ukuran perusahaan berhubungan dengan koefisien respon laba diterima”. Hal ini menandakan ukuran perusahaan dengan koefesien respon laba, adalah berhubungan positif signifikan. 5. Hasil pengujian H5 mengenai “struktur modal berhubungan terhadap

koefisien respon laba diterima”. Ini berarti struktur modal dengan koefisien respon laba, adalah berhubungan positif signifikan.


(17)

57

6. Hasil pengujian H6 mengenai “pertumbuhan laba berhubungan dengan koefisien respon laba ditolak”. Yang artinya bahwa pertumbuhan laba dengan koefisien respon laba tidak memiliki hubungan.

5.2 Saran

Dari hasil pengujian yang telah diperoleh, penulis mempunyai beberapa saran bagi pembaca yaitu :

1. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya menambah tahun pengamatan lagi agar nilai koefisiennya dapat terlihat lebih besar.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel, karena masih banyak variabel lain yang mempengaruhi koefisein respon laba.

3. Penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan manufaktur saja, dianjurkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat menambah populasi, agar hasil yang didapat bisa digeneralisasi.


(18)

58

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed dan Duellman. 2007. Accounting Conservatism and Board of Director Characteristics: An Empirical Analysis. Binghamton: Social Science Research Network State University of New York.

Almilia, Luciana Spica. 2004. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kondisi Finansial Distress suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7 No. 1, Januari 2004.

Anggraini dan Trisnawati. 2008. Pengaruh Earnings Management Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Bisnis & Akuntansi, Volume 10, Nomor 1, Hal 23-36.

Ball, Kothari, Nikolaev. 2006. Econometrics of the Basu Asymmetric Timeliness Coefficient and Accounting Conservatism. A Journal.

Ball, R. dan P. Brown. 1968. An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers. Journal of Accounting Research (Autum), Hal 159-178.

Basu, Sudipta. 1997. The conservatism principle and the asymmetric timeliness of earnings. Journal of Accounting and Economics 24 (1997), P 3-37.

Belkaoui, Ahmed . 2006. Accounting Theory. Edisi Kelima, Terjemahan Ali Akbar Yulianto dan Risnawati Dernauli, Salemba Empat, Jakarta.

Chandrarin. 2001. Laba (Rugi) Selisih Kurs Sebagai Salah Satu Faktor Yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Akuntansi. Thesis. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Chaney, Paul K. dan Debra C. Jenter. The Effect of Sizeon The Magnitude of Long Window Earnings Respons Coefficient. Contemporary Accounting Research Vol. 8 No. 2 (1991); 540-560.

Collins, Daniel W, dan S.P. Kothari. An Analysis Of Intemporal and Cross-sectional Determinats of Earnings Respon Coefficient. Journal Of Accounting and Economics 11 (1989): 143-181.

Dewi, Ratna. 2004. Pengaruh Konservatisma Laporan Keuangan Terhadap Earnings Respon Coefficient. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 7, Nomor 2, Hal. 207-223.

Dhaliwal, D.S. K.J Lee dan N.L Fargher. 1991. The Association between Unexpected Earnings and abnormal Security Return s in the Presence of Financial Leverage. Contemporary Accounting Research 8 No. 1.


(19)

59

Fala, Dwi Yana Amalia. 2007. Pengaruh konservatisme akuntansi terhadap penilaian ekuitas perusahaan dimoderasi oleh Good Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli 2007.

FASB. (1999). FASB Original Pronouncement 1999/2000 Edition, Volume II. Norwalk: John Wiley & Sons, Inc.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Undip.

Givoly, dan Carla Hayn, dan Sharon P Katz. 2008.Does Publik Ownership of

Equity Improve Earnings Quality?. Juni 7 2009.

http://www.hbs.edu/research/pdf/09-105/pdf

Hartono, J. 1997. The Effect Of Timing and Order of Earnings and Initiating Devidend Changes on Stock Return: A Test of Belief-Adjustment Theory. Disertasi. Philadelphia: Tempel University.

Hartono, J. 2000. Teori Portopolio dan Analisis Investasi. Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE.

Hayati, Nining. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Akuntansi Konservatisme. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.

Hidayati dan Murni. 2009. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Earnings Respon Coefficient Pada Perusahaan High Profile. Jurnal bisnis & Akuntansi, Volume 11, Nomor 1, Hal 1-18.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Indrayati, Martha. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi. Skripsi. Semarang : Universitas Dipenogoro.

Jaswadi. 2003. Dampak Earnings Reporting Lags Terhadap Koefisien Respon Laba”. Jurnal Riset Akuntansi. Volume 7, Nomor 3. Hal 295-315.

Kieso, E Donald ang Jerry, J. Weygan. 2002. Akuntansi Intermediate, Edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga.

Lo, Eko Widodo. 2005. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. SNA VIII Solo, 15 – 16 September 2005.


(20)

60

Palupi, Margaretta Jati. 2003. Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Koefisien Respon Laba. Jurnal. Jakarta: Universitas Pancasila Jakarta

Perdani, Nicky Putri. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Koefiseien Respon Laba. Skripsi. Semarang: STIE bank BPD Jateng.

Riyatno. 2007. Pengaruh Ukuran Akuntan Publik Terhadap Earnings Respon Coefficient.Jurnal Keuangan & Bisnis, Volume 5, nomor 2, Hal 148- 162.

Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo .

Sayidah, Nur. 2005. Sifat-sifat Time-Series dari Angka Akuntansi dan Konservatisme Industri Manufaktur. JAAI volume 9 no. 2, Desember 2005: 143 – 157.

Setiati, fita dan Wijaya Kesuma, Indra. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Pada Perusahaan Bertumbuh dan Tidak Bertumbuh. SNA VII (2004): 914-927.

Statement of Financial Accounting Concepts. http://www.investopedia.com/ terms/s/sfac.asp ( 5 Januari 2012).

Suryana, Agung. 2005. Pengaruh Konservatisme Laba Terhadap Koefesien Respon laba. Jurnal. Bali : Universitas Udayana Bali.

Susilawati, Christine Dwikarya. 2008. Faktor-Faktor Penentu ERC.Jurnal Ilmiah Akuntansi ,Volume 7, Nomor 2, Hal 146-161.

Tiolemba, Ekawati Erni. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Koefesien Respon Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal riset Akuntansi & Keuangan, Volume 4, Nomor 2, Hal 100-115.

Wahyuni. 2008. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi Pilihan perusahaan terhadap akuntansi Konservatif. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Watts, Ross L. (2002). Conservatism in Accounting. Journal Accounting and Economics.SSRN. P 17 – 21.

Widayati Endah, 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Skripsi. Semarang : Universitas Dipenogoro Semarang.


(21)

61

Widya. 2004. Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Akuntansi Konservatif. Dipresentasikan di Simposium Nasional Akuntansi 7 di Denpasar, Bali.

_____ 2003a. Conservatism in accounting part I: explanations and implications.


(1)

56 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini tidak memenuhi persyaratan untuk menggunakan regresi untuk melihat adanya pengaruh dari setiap variabel dikarenakan distribusi datanya tidak normal. Maka dari itu digunakan statistik nonparametrik yaitu uji spearman untuk melihat hubungan setiap variabelnya.

2. Hasil pengujian H1 mengenai “konservatisme laba berhubungan degan koefisien respon laba diterima”. Yang artinya bahwasanya konservatisme laba berhubungan positif signifikan dengan koefisien respon laba.

3. Hasil pengujian H2 mengenai “persistensi laba berhubungan dengan koefisien respon laba ditolak”. Hal ini berarti persistensi laba dengan koefisien respon laba, adalah tidak berhubungan.

4. Hasil pengujian H3 mengenai “ukuran perusahaan berhubungan dengan koefisien respon laba diterima”. Hal ini menandakan ukuran perusahaan dengan koefesien respon laba, adalah berhubungan positif signifikan. 5. Hasil pengujian H5 mengenai “struktur modal berhubungan terhadap

koefisien respon laba diterima”. Ini berarti struktur modal dengan koefisien respon laba, adalah berhubungan positif signifikan.


(2)

6. Hasil pengujian H6 mengenai “pertumbuhan laba berhubungan dengan koefisien respon laba ditolak”. Yang artinya bahwa pertumbuhan laba dengan koefisien respon laba tidak memiliki hubungan.

5.2 Saran

Dari hasil pengujian yang telah diperoleh, penulis mempunyai beberapa saran bagi pembaca yaitu :

1. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya menambah tahun pengamatan lagi agar nilai koefisiennya dapat terlihat lebih besar.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel, karena masih banyak variabel lain yang mempengaruhi koefisein respon laba.

3. Penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan manufaktur saja, dianjurkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat menambah populasi, agar hasil yang didapat bisa digeneralisasi.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed dan Duellman. 2007. Accounting Conservatism and Board of Director Characteristics: An Empirical Analysis. Binghamton: Social Science Research Network State University of New York.

Almilia, Luciana Spica. 2004. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kondisi Finansial Distress suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7 No. 1, Januari 2004.

Anggraini dan Trisnawati. 2008. Pengaruh Earnings Management Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Bisnis & Akuntansi, Volume 10, Nomor 1, Hal 23-36.

Ball, Kothari, Nikolaev. 2006. Econometrics of the Basu Asymmetric Timeliness Coefficient and Accounting Conservatism. A Journal.

Ball, R. dan P. Brown. 1968. An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers. Journal of Accounting Research (Autum), Hal 159-178.

Basu, Sudipta. 1997. The conservatism principle and the asymmetric timeliness of earnings. Journal of Accounting and Economics 24 (1997), P 3-37.

Belkaoui, Ahmed . 2006. Accounting Theory. Edisi Kelima, Terjemahan Ali Akbar Yulianto dan Risnawati Dernauli, Salemba Empat, Jakarta.

Chandrarin. 2001. Laba (Rugi) Selisih Kurs Sebagai Salah Satu Faktor Yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Akuntansi. Thesis. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Chaney, Paul K. dan Debra C. Jenter. The Effect of Sizeon The Magnitude of Long Window Earnings Respons Coefficient. Contemporary Accounting Research Vol. 8 No. 2 (1991); 540-560.

Collins, Daniel W, dan S.P. Kothari. An Analysis Of Intemporal and Cross-sectional Determinats of Earnings Respon Coefficient. Journal Of Accounting and Economics 11 (1989): 143-181.

Dewi, Ratna. 2004. Pengaruh Konservatisma Laporan Keuangan Terhadap Earnings Respon Coefficient. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 7, Nomor 2, Hal. 207-223.

Dhaliwal, D.S. K.J Lee dan N.L Fargher. 1991. The Association between Unexpected Earnings and abnormal Security Return s in the Presence of Financial Leverage. Contemporary Accounting Research 8 No. 1.


(4)

Fala, Dwi Yana Amalia. 2007. Pengaruh konservatisme akuntansi terhadap penilaian ekuitas perusahaan dimoderasi oleh Good Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli 2007. FASB. (1999). FASB Original Pronouncement 1999/2000 Edition, Volume II.

Norwalk: John Wiley & Sons, Inc.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Undip.

Givoly, dan Carla Hayn, dan Sharon P Katz. 2008.Does Publik Ownership of

Equity Improve Earnings Quality?. Juni 7 2009.

http://www.hbs.edu/research/pdf/09-105/pdf

Hartono, J. 1997. The Effect Of Timing and Order of Earnings and Initiating Devidend Changes on Stock Return: A Test of Belief-Adjustment Theory. Disertasi. Philadelphia: Tempel University.

Hartono, J. 2000. Teori Portopolio dan Analisis Investasi. Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE.

Hayati, Nining. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Akuntansi Konservatisme. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.

Hidayati dan Murni. 2009. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Earnings Respon Coefficient Pada Perusahaan High Profile. Jurnal bisnis & Akuntansi, Volume 11, Nomor 1, Hal 1-18.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Indrayati, Martha. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi. Skripsi. Semarang : Universitas Dipenogoro.

Jaswadi. 2003. Dampak Earnings Reporting Lags Terhadap Koefisien Respon Laba”. Jurnal Riset Akuntansi. Volume 7, Nomor 3. Hal 295-315.

Kieso, E Donald ang Jerry, J. Weygan. 2002. Akuntansi Intermediate, Edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga.

Lo, Eko Widodo. 2005. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. SNA VIII Solo, 15 – 16 September 2005.


(5)

Palupi, Margaretta Jati. 2003. Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Koefisien Respon Laba. Jurnal. Jakarta: Universitas Pancasila Jakarta Perdani, Nicky Putri. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Koefiseien Respon Laba. Skripsi. Semarang: STIE bank BPD Jateng. Riyatno. 2007. Pengaruh Ukuran Akuntan Publik Terhadap Earnings Respon

Coefficient.Jurnal Keuangan & Bisnis, Volume 5, nomor 2, Hal 148- 162.

Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo .

Sayidah, Nur. 2005. Sifat-sifat Time-Series dari Angka Akuntansi dan Konservatisme Industri Manufaktur. JAAI volume 9 no. 2, Desember 2005: 143 – 157.

Setiati, fita dan Wijaya Kesuma, Indra. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Pada Perusahaan Bertumbuh dan Tidak Bertumbuh. SNA VII (2004): 914-927.

Statement of Financial Accounting Concepts. http://www.investopedia.com/ terms/s/sfac.asp ( 5 Januari 2012).

Suryana, Agung. 2005. Pengaruh Konservatisme Laba Terhadap Koefesien Respon laba. Jurnal. Bali : Universitas Udayana Bali.

Susilawati, Christine Dwikarya. 2008. Faktor-Faktor Penentu ERC.Jurnal Ilmiah Akuntansi ,Volume 7, Nomor 2, Hal 146-161.

Tiolemba, Ekawati Erni. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Koefesien Respon Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal riset Akuntansi & Keuangan, Volume 4, Nomor 2, Hal 100-115.

Wahyuni. 2008. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi Pilihan perusahaan terhadap akuntansi Konservatif. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Watts, Ross L. (2002). Conservatism in Accounting. Journal Accounting and Economics.SSRN. P 17 – 21.

Widayati Endah, 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Skripsi. Semarang : Universitas Dipenogoro Semarang.


(6)

Widya. 2004. Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Akuntansi Konservatif. Dipresentasikan di Simposium Nasional Akuntansi 7 di Denpasar, Bali.

_____ 2003a. Conservatism in accounting part I: explanations and implications.