METODE PENELITIAN

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Hasil regresi yang mengukur pengaruh variabel pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan yang diproksikan melalui ROA pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI dengan uji statistik t memperoleh hasil dari t hitung sebesar 2,708 dengan probabilitas signifikansi 0,004 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan CSR memengaruhi kinerja keuangan yang diukur dengan ROA. Selain itu, nilai t hitung untuk lag CSR yang memerhatikan adanya beda waktu antara pengaruh pengungkapan CSR periode sebelumnya terhadap kinerja keuangan (ROA) periode yang akan datang juga memperoleh hasil yang signifikan (t hitung 1,522, dengan signifikansi 0,012). Koefisien CSR maupun pergerakan/perubahan dari CSR periode sebelumnya pada masing- masing persamaan memperoleh nilai positif dan signifikan yang mengindikasikan bahwa semakin besar atau semakin sering pengungkapan CSR dilaksanakan, maka akan semakin meningkatkan kinerja keuangan berupa tingkat pengembalian aset dan tingkat pengembalian modal baik dalam periode yang sama maupun pada periode yang akan datang. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Check et al. (2013), Dkhili dan Ansi (2012),Orlitzky (2001), Reverte (2009), Li Sun (2012), Vollono (2010), dan Chen dan Wang (2012) yang menemukan hasil berupapengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan atau ROE secara signifikan.

Hasil ini menunjukkan bahwa analisis persamaan yang menguji pengaruh perubahan atau pergerakan pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan dengan memerhatikan selang waktu (lag) terbukti memiliki hubungan searah positif dengan tingkat kepercayaan 95%. Hipotesis ini berlandaskan pada asumsi bahwa suatu penyebab baru akan menimbulkan akibat setelah suatu selang waktu (Sumodiningrat, 2004). Hasil uji parameter signifikansi parsial yang diperoleh menyimpulkan bahwa tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode sebelumnya akan memengaruhi secara positif kinerja keuangan pada masa yang akan datang. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Waddock and Graves (1997) yang menyebutkan bahwa untuk dapat dirasakan manfaatnya, penelitian antara CSR dan kinerja keuangan harus diukur efeknya dengan time lag setidaknya satu tahun. Selain itu, Chen and Wang (2011) yang meneliti variasi hubungan dari pergerakan CSR terhadap kinerja keuangan dengan menggunakan

Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017

lag menemukan hubungan positif yang sejalan dengan hasil penelitian ini bahwa tingkat pengungkapan pertanggungjawaban yang baik merupakan prediktor kinerja keuangan yang lebih baik. Ruff et al. (2001) mengatakan bahwa peningkatan CSR secara langsung akan memiliki dampak secara berkelanjutan terhadap kinerja keuangan perusahaan.Penelitian lain yang menggunakan lag dalam menguji pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan adalah penelitian Nelling dan Webb (2009) yang dilakukan dengan menggunakan variabel dependen skor CSR pada tahun t-1, sementara variabel independennya adalah kinerja keuangan dalam tahun t-1 yang diukur dengan ROA. Hasil penelitian ini secara umum menemukan hubungan antara pengungkapan CSR terhadap lag kinerja keuangan berpengaruh positif signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa manfaat dari pengungkapan CSR yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya dapat dirasakan pada periode setelahnya (yang akan datang). Biaya pengeluaran CSR dapat dikategorikan biayashort-term (jangka pendek), sementara reaksi dari para pemangku kepentingan untuk pengungkapan CSR bisa saja bersifat jangka panjang sehingga dibutuhkan pengamatan atau perspektif jangka panjang untuk menilai dan merasakan manfaat dari pengimplementasian pengungkapan CSR tersebut.

Stakeholder theory dan agency theory mendukung hasil yang didapat dari penelitian ini karena dengan adanya biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dengan menciptakan reputasi yang baik di mata seluruh pemangku kepentingan seperti investor, bank, pemasok, pelanggan, masyarakat, komunitas, dan karyawan akan menimbulkan suatu timbal balik yang akan berdampak positif terhadap perusahaan. Dengan melihat reputasi tanggung jawab sosial perusahaan yang baik pada beberapa waktu, maka selanjutnya baik pelanggan maupun investor atau pemangku kepentingan lain akan melihat hal tersebut sebagai pertanda bahwa perusahaan merupakan entitas yang berkontribusi positif bagi penciptaan lingkungan sehat dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini yang menyebabkan kemudian mereka lebih tertarik untuk membeli produk, menanamkan modal, memberikan pinjaman, bekerja lebih baik lagi, serta bekerja sama dengan perusahaan. Dengan kontribusi positif dari para pemangku kepentingan tersebut keberlangsungan hidup perusahaan akan terjamin karena seluruhnya dapat diarahkan kepada profitabilitas yang diinginkan di masa mendatang. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa feed back atau timbal balik tersebut membutuhkan waktu untuk dirasakan manfaatnya oleh perusahaan. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Gujarati (2010) bahwa manfaat dari pengungkapan aktivitas CSR tersebut membutuhkan selang waktu untuk diukur pengaruhnya, kemungkinan dikarenakan faktor psikologis manusia yang banyak dipengaruhi kondisi atau waktu sebelumnya dalam mengambil suatu keputusan.

Ukuran Perusahaan

Pengujian ukuran perusahaan dalam penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruhnya terhadap kinerja keuangan. Hasil pengujian dengan t statistik menunjukkan variabel pengendali ukuran perusahaan (size) terbukti memiliki koefisien positif sebesar 0,287 dan signifikan sebesar 0,001 terhadap kinerja keuangan berupa ROA pada perusahaan manufkatur yang tercatat di BEI.

20 Weny Putri

Terdapat perbedaan hasil signifikansi antara pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat pengembalian aset (ROA). Namun, adanya nilai positif pada model persamaan ini sejalan dengan temuan Sayekti dan Wondabio (2007) serta William (2012) yang menyatakan bahwa pengungkapan CSR secara positif dipengaruhi oleh ukuran perusahaan (size). Terdapatnya nilai koefisien yang tidak signifikan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa secara garis besar ukuran perusahaan (yang diukur melalui total aset) tidak akan begitu berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur melalui tingkat pengembalian modal (ROE). Hal tersebut sejalan dengan Orlitzky (2001) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki dampak terhadap performa finansial perusahaan. Pengaruh yang tidak signifikan ini kemungkinan dikarenakan terdapat asumsi jika perusahaan yang tergolong besar dapat memanfaatkan ukuran tersebut dalam segi ekonomi/ekonomis, maka diharapkan bahwa terdapat hubungan positif antara profitabilitas dengan ukuran perusahaan. Namun sebaliknya, jika ukuran dari segi ekonomi tersebut tidak dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan, maka akan berdampak pada terjadinya hubungan negatif antara profitabilitas dengan ukuran perusahaan.

Meskipun demikian, pengaruh ukuran perusahaan yang dilihat dari tingkat pengembalian aset (ROA) dan memperoleh hasil signifikan positif terhadap kinerja keuangan dapat dikatakan bahwa kegiatan sosial perusahaan yang tergolong perusahaan besar merupakan hal positif yang memengaruhi kinerja keuangan perusahaan karena dengan keputusan yang berkaitan dengan kontribusi sosial tersebut perusahaan dapat meningkatkan reputasi perusahaan secara

strategis . Sarumpaet (2005) dalam Setyorini dan Ishak (2012) mengatakan bahwa di Indonesia, pengaruh ukuran perusahaan terhadap lingkungan tergolong dapat diprediksi sehingga perusahaan besar mampu berinvestasi pada manajemen dan teknologi yang ramah lingkungan.Ukuran perusahaan berdampak terhadap kinerja keuangan perusahaan berlandaskan pada asumsi bahwa perusahaan berkategori besar cenderung memiliki tingkat pengendalian yang lebih baik terhadap sumber daya yang dimiliki sehingga ukuran perusahaan dapat dijadikan prediktor dari kinerja keuangan perusahaan. (William, 2012).

Risiko

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji statistik t, dapat terlihat bahwa variabel risiko yang diukur dengan rasio total hutang memiliki koefisien negatif pada tingkat signifikansi(α) 5% terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA. Nilai t hitung untuk pengaruh risiko terhadap ROA adalah sebesar -7,775 dan p-value 0,000. Begitu pula dengan variabel risiko periode sebelumnya (lag risiko) yang memperoleh t hitung negatif sebesar 0,653 dan signifikansi 0,01.

Literatur-literatur terdahulu yang menguji hubungan pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan menyarankan bahwa risiko disarankan menjadi faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan sehingga dapat dijadikan variabel pengendali.Hasil tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio total hutang terhadap total aset suatu perusahaan maka akan semakin rendah kinerja keuangannya. Risiko yang bersifat negatif dan signifikan pada masing-masing model persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat

Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017

proporsi hutang yang tinggi memiliki indikasi tingkat pengungkapan CSR yang rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan Damodaran (2002) yang menyatakan bahwa peningkatan risiko perusahaan dapat menyebabkan menurunnya nilai atau kinerja keuangan perusahaan.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan dengan tingkat rasio hutang yang rendah mengungkapkan kinerja CSR yang lebih baik dibanding perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi.

Perusahaan dengan risiko keuangan rendah atau yang memiliki tingkat hutang yang tidak tinggi cenderung memiliki kinerja keuangan yang baik sehingga memiliki lebih banyak kapasitas finansial untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan tanggungjawab sosial atau berinvestasi dalam teknologi yang ramah lingkungan yang pada akhirnya mengungkapkan kegiatan tersebut dalam laporan tahunan perusahaan. Hasil yang signifikan negatif antara lag risiko (risiko periode sebelumnya) terhadap kinerja keuangan baik yang diukur dengan ROA maupun ROE menunjukkan bahwa tingkat risiko yang dialami oleh perusahaan-perusahaan pada saat ini dapat memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan di masa depan.

Pengungkapan Media

Nilai pengungkapan media memiliki koefisien positif dan tidak signifikan pada tingkat α 5% dalamuji t persamaan penelitian ini. Diperoleh t hitung untuk

mengukur pengaruh pengungkapan media terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA sebesar 1,834 dan signifikansi 0,068, sementara pengungkapan media periode sebelumnya (lag ME) memperoleh t hitung 1,527 dan signifikansi 0,128. Hasil yang positif dari pengujian persamaan tersebut menunjukkan bahwa reputasi positif berpengaruh pula pada tingkat pengembalian finansial yang positif (Uadiale dan Fagbemi, 2012).

Perusahaan yang mengungkapkan CSR dalam media website cenderung memiliki kinerja keuangan yang lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak mengungkapkan. Shubiri et al.(2012) menyatakan bahwa perusahaan akan sulit untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan kinerja keuangan bila perusahaan tidak melakukan tanggung jawab sosial dan menyebarluaskan kepada publik mengenai pengungkapan CSR tersebut. Hasil yang tidak signifikan pada uji signifikansi t yang mengukur pengaruh pengungkapan media terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA ini menunjukkan bahwa diungkapkan atau tidaknya CSR suatu perusahaan pada media tidak akan banyak berpengaruh terhadap kinerja keuangan bila diukur dengan tingkat pengembalian atas aset.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan kerangka konseptual bahwa peran pengungkapan CSR yang terdiri dari enam dimensi sesuai dengan acuan GRI-G4 berpengaruh terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Skor pengungkapan CSR dari seluruh dimensi pengungkapan (ekonomi, lingkungan, sosial praktik tenaga kerja, hak asasi manusia, masyarakat, dan tanggung jawab produk) dijadikan variabel independen utama, sedangkan variabel ukuran perusahaan (size), tingkat risiko (leverage), dan pengungkapan media (media exposure) dijadikan sebagai alat bantu untuk melihat pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA. Penelitian ini menggunakan analisis selang waktu (lag) berupa model dinamis distribusi lag

22 Weny Putri

dengan asumsi bahwa suatu kejadian tidak selalu dipengaruhi faktor-faktor yang terjadi pada waktu yang sama tetapi juga pada waktu sebelumnya.

Berdasarkan hasil analisis dengan model dinamis lagyang telah dilakukan, maka dapat disimpulkanbahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif dari tingkat pengungkapan CSR secara keseluruhan terhadap kinerja keuangan yang diukur melalui ROA. Temuan ini mengindikasikan bahwa semakin besar skor pengungkapan CSR, maka akan semakin meningkat pula kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengungkapan CSR yang dilakukan pada periode sebelumnya akan menghasilkan kinerja keuangan yang positif pada periode yang akan datang. Dari hasil pengujian variabel pengendali dalam persamaan regresi juga dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang tergolong besar dengan tingkat hutang yang rendah melakukan kegiatan sosial lebih banyak untuk mendapatkan reputasi yang baik dari persepsi stakeholder sehingga berdampak pada kinerja keuangan yang lebih baik pula.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan berdasarkan kerangka konseptual bahwa peran pengungkapan CSR yang terdiri dari enam dimensi sesuai dengan acuan GRI-G4 berpengaruh terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Skor pengungkapan CSR dari seluruh dimensi pengungkapan (ekonomi, lingkungan, sosial praktik tenaga kerja, hak asasi manusia, masyarakat, dan tanggung jawab produk) dijadikan variabel independen utama, sedangkan variabel ukuran perusahaan (size), tingkat risiko (leverage), dan pengungkapan media (media exposure) dijadikan sebagai alat bantu untuk melihat pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA. Penelitian ini menggunakan analisis selang waktu (lag) berupa model dinamis distribusi lag dengan asumsi bahwa suatu kejadian tidak selalu dipengaruhi faktor-faktor yang terjadi pada waktu yang sama, tetapi juga pada waktu sebelumnya.

Berdasarkan hasil analisis dengan model dinamis lagyang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif dari tingkat pengungkapan CSR secara keseluruhan terhadap kinerja keuangan yang diukur melalui ROA. Temuan ini mengindikasikan bahwa semakin besar skor pengungkapan CSR, maka akan semakin meningkat pula kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengungkapan CSR yang dilakukan pada periode sebelumnya akan menghasilkan kinerja keuangan yang positif pada periode yang akan datang. Dari hasil pengujian variabel pengendali dalam persamaan regresi juga dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang tergolong besar dengan tingkat hutang yang rendah melakukan kegiatan sosial lebih banyak untuk mendapatkan reputasi yang baik dari persepsi stakeholder sehingga berdampak pada kinerja keuangan yang lebih baik pula.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Dibutuhkan analisis ekonometrika yang lebih mendalam dengan menggunakan lebih banyak variabel kontrol untuk menentukan atau

Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017

mendeterminasi pengaruhpengungkapan pertanggungjawaban sosial terhadap kinerja keuangan.

2. Analisis selang waktu memiliki beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam mengestimasi pengaruh pengungkapan tanggungjawab sosial terhadap kinerja keuangan, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan pendekatan-pendekatan ekonometrika yang lainnya untuk analisis dengan selang waktu (time lag)

Implikasi Penelitian

Implikasi teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut yang berkaitan tentang pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan. Agar diperoleh bukti empiris yang lebih representatif dalam penelitian, sebaiknya peneliti dapat menemukan beberapa variabel pengendali yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Selain itu, masih terdapat beberapa metode pengukuran pengungkapan CSR yang bisa digunakan agar penilaian pengungkapan CSR lebih sesuai dengan kondisi yang ada dan secara tepat menggambarkan praktik pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia.

Penelitian berikutnya juga diharapkan dapat menggunakan metode ekonometrika lainnya untuk analisis selang waktu selain yang digunakan dalam penelitian ini karena masih terdapat beberapa metode analisis selang waktu yang mungkin dapat mengestimasi pengaruh pengungkapan CSR periode sebelumnya terhadap kinerja keuangan periode yang akan datang secara lebih tepat dan representatif. Implikasi praktis yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi masukan dan pedoman bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan agar kinerja keuangan dapat semakin meningkat dan hasil laporan tahunan perusahaan dapat menjadi lebih representatif karena berdasarkan hasil scoring pada seluruh dimensi pengungkapan CSR, ditemukan bahwa skor pengungkapan CSR dimensi hak asasi manusia, dimensi masyarakat, dan dimensi tanggung-jawab produk masih sangat rendah.

2. Bagi Investor Dapat dijadikan alat untuk menilai peningkatan kinerja keuangan perusahaan karena aksi pertanggungjawaban sosial, khususnya dari pelaksanaan dan pengungkapan CSR mampu memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari ROA serta dampak-dampak positif yang lainnya.

3. Bagi Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber gagasan untuk memetakan peraturan mengenai standar pelaporan pengungkapan tanggung jawab sosial atau CSR di Indonesia seperti yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berlandaskan Global Reporting Initiative (GRI). Dengan demikian, dengan adanya peraturan yang lebih terperinci diharapkan kepada perusahaan- perusahaan yang khususnya beroperasi dan berhubungan langsung dengan

24 Weny Putri

sumber daya alam dan lingkungan lebih dapat memerhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan terhadap para pemangku kepentingan.

DAFTAR PUSTAKA

Alshareef, M., et al. (2012). The Adoption of Corporate Social Responsibility and Corporate Financial Performance: Some Propositions and Research Agenda. International Journal on GSTF Business Review, Vol 1 No.3, p. 131-141

Anatan, Lina. 2009. Corporate Social Responsibility: Tinjauan Teoritis dan Ptaktik di Indonesia. Jurnal Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Vol 8, No.2, p.1-12

Aras, Guler. et al. (2009). Managing Corporate Performance:Investigating the relationship between corporate social responsibility and financial performance in emerging markets. International Journal of Productivity and Performance Management. Vol 59, No. 3, p.229-254

Athanasia, S.V., & Maria, O.V. (2010). Financial Performance and Corporate Social Responsibility: An Empirical Investigation in the Banking Industry. Msc in finance and banking. International Hellenic University. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 9 No. 1, p. 77-108..

Belkaoui, A. & Karpik, P.G.(1989). Determinants of the Corporate Decision to Disclose Sosial Information. Accounting, Auditing and Accountability Journal.Vol. 2, No. 1, p. 36- 51

Bursa Efek Indonesia, http://www.idx.co.id . Branco,M. C., & Rodrigues,L.L.(2006). Corporate Social Responsibility and

Resource-Based Perspectives. Springer.Journal of Business Ethics, Vol.

69. No.1, p.111-132. Check, Ibrahim. et al. (2013). Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure in Consumer Products and Plantation Industry in Malaysia. American International Journal of Contemporary Research, Vol.3 No.5, p. 118 – 125

Chen, H & Wang, X. (2012). Corporate Social Responsibility and Corporate Financial Performance in China: An Empirical Research from Chinese Firms. Academic Paper Emerald Group Publishing Limited, Vol. 11 No.4, p. 361-370

Cormier, D. & Magnan, M. (2003). Environmental Reporting Management: A Continental European Perspective. Journal of Accounting and Public Policy. Vol. 22 No. 1, p. 43-62.

Crisostomo, V.L., et al. (2014). An Analysis of Corporate Social Responsibility in Brazil: growth, firm size, sector and internal stakeholders involved in policy definition. Pensamiento & Gestion, Vol. 31 No. 37, p. 126-150

Damodaran, A. 2002. Investment Valuation: Tools and Techniques for Determining the Value of Any Asset. New York: Wiley Dkhili, H. & Ansi, H. (2012). The Link Between Corporate Social Responsibility and Financial Performance: The Case of the Tunisian Companies.Journal of

Management, Vol. 2012. http://www.ibimapublishing.com/journals/jokm.html .

Organizational

Knowledge

Diakses pada Februari 2014.

Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017

Figar, N & Figar, V. (2011). Corporate Social Responsibility In The Context of The Stakeholder Theory. Facta Universitatis Series: Economics and Organization, Vol.8 No. 1, p. 1 - 13

Freeman, R. Edward. 1932. Stakeholder Theory of The Modern Corporation. Global Reporting Initiatives (2013), “Sustainability Reporting Guidelines”

Gujarati, Damodar. 2010. Dasar-dasar Ekonometrika. Edisi 1. Jakarta, Salemba Empat. Hackston, D. & Milne, M.J. (1996). Some determinants of social and

environmental disclosures in New Zealand companies. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 9 No. 1, p. 77-108..

Islamiyah, Suaibatul. (2012). Penerapan Autoregressive Distributed Lag (ARDL) dalam Memodelkan Pengaruh Harga Minyak Dunia dan Jumlah Uang Beredar

di Indonesia. http://statistik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/statistik/article . Diakses pada 24 Desember 2015.

Terhadap

Inflasi

Jamali, D. dan Mirshak, R. (2007). Corporate Social Responsibility (CSR): Theory and Practice in A Developing Country Contex.Journal of Business Ethics, Vol. 2007, No.72, p. 243-262

Kakabadse dan K, Nada. (2005). Corporate Social Responsibility and Stakeholder Approach: A Conceptual Review.International Journal Business Governance and Ethics. Vol. 1 No. 4, p. 277-302

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi: Bagaimana Meneliti & Menulis Tesis?. Edisi 3. Erlangga. Jakarta. Lech, Aleksandra. (2013). Corporate Social Responsibility and Financial Performance: Theoretical and Empirical Aspects.Versita, Vol. 10, No. 18, p. 49 –62.

Manurung, D.E. 2012. Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Perkebunan Nusantara IV-Medan. Tesis Magister Akuntansi. Universitas Indonesia. Jakarta.

McWilliams, A. dan Siegel, D. (2000), Corporate social responsibility and financial performance: correlation or misspecification?. Strategic Management Journal, Vol. 21 No. 5, p.603-9.

McGuire, J.B., Sundgren, A., dan Schneeweis, T. (1988). Corporate social responsibility and firm financial performance. The Academy of Management Journal, Vol. 31 No. 4, p.854-72.

Nelling, Edward dan Webb, Elizabeth. (2009), Corporate Social Responsibility and Financial Performance: the “Virtuous Circle” Revisited. Springer Science and Business Media, Vol. 2009, No.32, p.197-209.

Noviera, E. (2012). Evaluasi dan Persiapan Road Map Kegiatan Unit PKBL Sebagai Bagian dari Strategic Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Perusahaan. Tesis Magister Akuntansi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Orlitzky, M. Schmidt, F. L. & Rynes, S. L. (2001). Corporate Social and Financial Performance: A Meta- Analysis. Organization Studies, Vol 24, No.3, p. 403-441.

26 Weny Putri

Peloza, J. & L. Papania. (2008). The Missing Link between Corporate Social Responsibility and Financial Performance: Stakeholder Salience and Identification.Corporate Reputation Review, Vol. 11, No. 2, p. 169-181.

Purwanto, A. (2012). Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Terhadap Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi & Auditing.Vol. 8, No.1, p.1-94.

Reverte, Carmelo. (2009). Determinants of Corporate Social Responsibility Disclosure Ratings by Spanish Listed Firms.Journal of Business Ethics, Vol. 88, No. 3, p. 351-366.

Ruff, B.M., Muralidhar, K., Brown, R.M., Janney, J.J & Paul, K. (2001). An empirical investigation of the relationship between change in corporate social performance and financial performance: a stakeholder theory perspective. Journal of Busines Ethics, Vol. 32. No 10, p. 143-156

Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi Wondabio.Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earning Responses Coefficient (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makassar 26-28 Juli 2007.

Setyorini, C.T., & Ishak, Z. (2012). Corporate Social and Environmental Disclosure: A Positive Accounting Theory View Point. International Journal of Business and Social Science. Vol. 3 No.9, p.152-164

Shubiri,F.N., A.Z.Al-abedallat & Orabi, M. (2012). Financial and Non Financial Determinants of Corporate Social Responsibility. Asian Economic and Financial Review, Vol. 2 No.8, p.1001-1012.

Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability . Jakarta: Salemba Empat. Sumodiningrat, Gunawan. 2004. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: Penerbit BPFE-Yogyakarta. Sun, Li. (2012). Further Evidence On The Association Between Corporate Social Responsibility and Financial Performance. International Journal of Law and Management, Vol.54 No. 6, p. 472-484.

Titisari, K.Hendra., E.Suwardi dan D. Setiawan. 2010. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwekerto 2010 . Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Uadiale, O.M. dan T.O. Fagbemi. 2012. Corporate Social Responsibility and Financial Performance in Developing Economies: The Nigerian Experience. Journal of Economics and Sustainability Development, Vol.3, No.4. p. 44-54

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. (Online), ( http://www.bapepam.go.id ), diakses 12 Januari 2014. Vollono, Robert J. 2010. Doing Well By Doing Good: The Empirical Relationship Between Corporate Social Responsibility And Financial Performance. Tesis. Faculty of Graduate School of Arts and Sciences of Georgetown University.

Waddock, S. A. & Graves, S. B. (1997). The corporate social performance – financial performance link, Strategic Management Journal, Vol. 18 No. 4, p. 303-320.

27

Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017

William. (2012). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan Pedoman Global Reporting Intiative Terhadap Nilai Perusahaan. Tesis Magister Manajemen. Universitas Indonesia. Jakarta.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGEMBANGAN SOAL TES EVALUASI MATEMATIKA BERBASIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF UNTUK SISWA SMK PADA MATERI GEOMETRI Anggita Maharani Universitas Swadaya Gunung Jati Email: anggitamaharanifkip-unswagati.ac.id Abstract - ANALISIS PENGEMBANGAN SOAL T

1 0 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISWA Lia Budi Tristanti STKIP PGRI Jombang Email: btliarocketmail.com Abstract - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN P

1 1 12

TEORI KONSTRUKTIVISTIK PADA PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR Suyoto

0 0 9

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HIMPUNAN MATEMATIKA DIKAITKAN DENGAN NILAI-NILAI ISLAM Umi Khoiriyah

0 0 8

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) SISTEMATIS BAGI PESERTA DIDIK SMP DI KABUPATEN PRINGSEWU Fendi Susanto

0 0 7

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ANDROID PADA MATERI PROGRAM LINEAR Putri Nandita Apsari

1 1 10

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP CITRA DESTINASI DAN LOYALITAS WISATAWAN DI PULAU BANDA ZANY IRAYATI AUNALAL

0 0 31

PENGARUH ASET, LIABILITAS TIDAK LANCAR DAN EKUITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT SEMEN BATURAJA Tbk WULAN SURYANI1 Sakpa_rsmhyahoo.co.id ABSTRACT - View of Pengaruh Aset, Liabilitas Tidak Lancar dan Ekuitas Terhadap Kinerja Keuangan PT. Semen Baturaja Tbk

0 0 21

BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS ADAPTIVE COMPETENCIES DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF WILAYAH SUMATERA SELATAN EKA MUZALFITRI RIDWAN

0 0 16

PERANCANGAN APLIKASI BUSINESS BERBASIS BUSINESSTOCONSUMER (B2C) PADA WISATA KULINER KHAS LAMPUNG WULANDARI1 MUHAMAD MUSLIHUDIN

0 1 16