Paparan Data Hasil Penilitian

B. Paparan Data Hasil Penilitian

1. Problematika Dalam Persiapan Perangkat Pembelajaran

  Perangkat program pembelajaran merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam terlaksananya kegiatan pembelajaran. Dengan adanya perangkat pembelajaran maka program-program kegiatan pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan akan lebih terarah. Perangkat pembelajaran dapat di gunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan segala kegiatan pembelajaran di sekolah. Dibawah ini akan penulis paparkan data berdasarkan temuan yang telah didapatkan melalui, wawancara, observasi dan dokumentasi.

a) Problematika Persiapan Program Tahunan dan Program semesteran

  Persiapan dalam pembuatan program tahunan dan program semseteran dilakukan oleh setiap guru karena setiap guru harus memiliki program- program yang akan di jalankan. . Dalam mempersiapkan membuat prota dan prosem ini bagi guru di MIN Kota Jambi, guru telah memiliki acuan prota dan prosem yang telah adanya sebelumnya artinya dalam persiapan program pembelajaran guru telah di permudah dengan mencari prota dan prosem yang sudah ada dan guru hanya tinggal mengkondisikan dengan sekolahnya masing-masing karena di setiap sekolah memiliki sarana prasaran serta fasilitas yang berbeda. Berikut ini hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan informan yang menjadi sumber data penelitian.

  Emm itu sebelumya memang sudah ada contoh berkas yang sebelumnya, jadi tinggal bapak teruskan saja. 46

  46 Wawncara dengan Bapak Idrus selaku Guru Bidang Studi Al-qur’an Hadis, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 10.25 WIB di ruangan perpustakaan MIN Kota Jambi.

  Iya, kendala sekarang ini ya menyesuaikan dengan kurikulum itu antara KTSP dengan K13 itu. 47

  Dari wawacara peneliti dengan informan diatas dapat dipahami bahwa dalam mempersiapkan Program Tahunan dan Semesteran guru mengacu dengan prota dan prosem yang telah ada. Selain melakukan wawancara dan pengamatan, peneliti juga melakukan studi dokumentasi yaitu perihal data dari program semesteran.

  Berdasarkan beberapa pernyataan dan observasi diatas peneliti mengambil sebuah kesimpulan bahwa dalam persiapan pembuatan program tahunan maupun semesteran guru tidak secara langsung membuat sendiri akan tetapi guru mengacu dan melihat program tahunan dan program semesteran yang sudah di buat sebelumnya. Gurunya hanya tinggal merubah program tahunan dan semester yang di sesuaikan dengan kondisi sekolahnya masing-masing, karena tidak semua sekolah memiliki sarana prasarana serta fasilitas yang sama. Dengan demikian Guru menyesuaikan KTSP dengan K13.

b) Problematika Analisis Hari Efektif

  Selain persiapan program tahunan dan semester guru juga perlu melakukan persiapan dalam menganalisis hari efektif karena hal tersebut juga merupakan bagian dari program pembelajaran. Menganalisa hari efektif sangat perlu dilakukan oleh setiap guru. Berkaitan dengan analisis hari efektif di MIN Kota Jambi kelas III, guru mengacu kepada kalender pendidikan yang telah di rancang oleh dinas terkait . Hambatanya adalah jika pihak sekolah lambat menerima kalender pendidikan maka akan lama juga guru dalam menganalisis hari-hari efektif. Berikut ini hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan informan yang menjadi sumber data penelitian.

  47 Wawncara dengan Bapak Idrus selaku Guru Bidang Studi Al-qur’an Hadis, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 10.25 WIB di ruangan perpustakaan MIN Kota Jambi.

  Kalau kendala tidak ada, Cuma terkadang sering lambat pihak dinas memberi kalender pendidikan, jadi ya lambat juga kita

  menganalisis hari efektif. 48 Berdasarkan wawancara diatas dapat di simpulkan bahwa

  dalam menganalisi hari efektif guru mengacu kepada kalender pendidikan yang ada kemudian guru baru menganalisis hari-hari efektif yang di sesuaikan dengan kondisi sekolahnya. Selain melakukan wawancara peneliti juga malakukan studi dokumentasi berkaitan hari efektif di MIN Kota Jambi yang terdapat pada lampiran data.

c) Problematika dalam Perencanaan Silabus dan RPP

  Silabus dan RPP merupakan bagian dari perangkat pembelajaran. Silabus dan RPP di buat sebagai acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Dengan adanya Silabus dan RPP guru akan lebih mudah menjalankan proses belajar mengajar di dalam silbaus dan RPP ini terdapat metode ,materi, alokasi waktu, dll, hingga penilaian terhadap proses pembelajaran yang di laksanakan. Berkaitan dengan persiapan guru dalam merancang program silabus dan RPP guru kelas III tidak begitu mengalami hambatan yang banyak, tetapi sama seperti prota dan prosem guru mengacu kepada Silabus dan RPP yang memang sudah ada sebelumya. Guru bikin sendiri silabus dan RPP yang telah di buat kemudian di kondisikan dengan kondisi sekolahnya karena di setiap sekolah pasti memiliki fasilitas, sarana dan prasarana yang berbeda. Hambatan dalam persiapan silabus dan RPP lebih kepada praktek dalam menjalankan apa yang telah di rancang melalui silabus dan RPP. Karena bagi guru sebaik apapun silabus dan RPP yang telah di rancang akan berbeda ketika implementasinya di dalam proses pembelajaran. Hal ini di buktikan dengan hasil

  48 Wawncara dengan Bapak Idrus selaku Guru Bidang Studi Al-qur’an Hadis, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 10.25 WIB di ruangan perpustakaan MIN Kota Jambi.

  wawancara dengan Bapak Muhammad Idrus serta studi dokumentasi berkaitan dengan data Silabus dan RPP yang di miliki guru Bidang Studi Al-qur’an Hadis yang terdapat di lampiran data

  Untuk pembuatan silabus dan RPP bapak rasa tidak ada masalah lah ya. 49

2. Problematika Yang di Hadapi Guru Dalam Kegiatan Proses Pembelajaran di Dalam Kelas

a) Problematika Berkaitan Dengan Pola Tingkah Laku Siswa

  Proses pembelajaran merupakan point utama dari kegitan yang ada di sekolah. Proses pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dalam pemberian ilmu oleh guru. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran ini khususnya pada materi Al-Qur’an Hadis banyak sekali problematika yang di hadapi guru. Hal pertama yang menjadi problematika pembelajaran yaitu dari segi tingkah laku para siswanya yang cenderung sangat aktif. Aktif di sini siswanya banyak yang ribut ketika pelaksanaan proses pembelajaran, terkadang mereka asik dengan mainannya sendiri tidak memperhatikan penjelasan guru , mereka juga berjalan ke kursi temanya yang lain. Berikut ini hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan informan yang menjadi sumber data penelitian.

  oohh..tentu saja, banyak sekali kendala yang saya alami dalam pola tingkah laku siswa, seperti siswa yang ribut, yang asyik

  dengan mainanannya dan berjalan ke kursi temannya. 50

  Berkaitan dengan pola tingkah laku siswanya tersebut ada beberapa trik dan strategi yang di gunakan guru dalam upaya

  49 Wawncara dengan Bapak Idrus selaku Guru Bidang Studi Al-qur’an Hadis, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 10.25 WIB di ruangan perpustakaan MIN Kota Jambi.

  50 Wawncara dengan Bapak Idrus selaku Guru Bidang Studi Al-qur’an Hadis, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 10.25 WIB di ruangan perpustakaan MIN Kota Jambi.

  meningkatkan konsentrasi siswa dalam memahami pelajaran dan juga mengatasi pola tingkah laku siswanya tersebut. Berikut hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Idrus, S.Pd.I berkaitan dengan upaya tersebut.

  biasanya saya merubah tempat duduk anak suka ribut terbut, memindahkan anak tersebut ke depan yang mulanya duduk di

  belakang. 51 Selain strategi mengubah tempat duduk dalam mengatasi siswa

  yang kurang memperhatikan penjelasasan guru dan mereka ribut, guru juga menyita mainan anak tersebut selama proses Pembelajaran. Berikut hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Idrus, S.Pd.I berkaitan dengan upaya tersebut .

  kalau menghadapi anak yang asyik dengan mainnya saya beda lagi strateginya, biasanya saya menyita mainan anak tersebut selama proses pembelajaran, setelah selesai saya kembali lagi

  mainan anak tersebut. 52

  Dari beberapa hasil wawancara dan studi dokumentasi di atas dapat di simpulkan bahwa hal pertama yang menjadi Problematika dalam pelaksanaa kegiatan pembelajaran yang di hadapi guru adalah pola tingkah laku siswanya. Siswa yang ribut, yang asik dengan mainanya sendiri, siswa yang selalu berjalan-jalan dan berpindah- pindah duduk untuk berbicara dengan teman yang lain pada saat pelajaran. Dalam Hal ini guru juga telah melakukan dan menggunakan strategi menyita mainan anak tersebut, dan merubah posisi duduk siswa agar tidak berkumpul dengan sesama temanya yang ribut. Akan tetapi hal tersebut sepertinya belum mampu mengatasi keadaan siswa

  51 Wawncara dengan Bapak Idrus selaku Guru Bidang Studi Al-qur’an Hadis, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 10.25 WIB di ruangan perpustakaan MIN Kota Jambi.

  52 Wawncara dengan Bapak Idrus selaku Guru Bidang Studi Al-qur’an Hadis, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 10.25 WIB di ruangan perpustakaan MIN Kota Jambi.

  yang ribut. Ketika pelaksanaannya terkadang siswa hanya mengikut perintah tersebut tidak bertahan lama, sehingga siswa akan kembali mengulangi pola tingkah laku yang sama.

  b) Problematika

  Pembelajaran

  Berkaitan

  Dengan Cara

  Penyampaian Materi Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

  Cara penyampaian ini sangat penting, karna ini menyangkut pemahaman siswa terhadap pelajaran. Tidak semua siswa memiliki pemahaman yang sama dalam menerima sebuah materi pembelajaran. Jadi guru harus kreatif dalam menentukan cara penyampaian materi. Sebagaimana wawancara dengan Bapak Idrus.

  kalau materi yang sulit itu saya rasa tidak ada, karna materi Al- Qur’an Hadis ini materinya tentang surah pendek. Mungkin

  kalau materi yang sulit itu di alami oleh siswa. Karna setiap siswa berbeda-beda daya tangkapnya. 53

  Berkaitan dengan materi, siswa cenderung bosan dengan cara gurunya menyampaikan materi menggunakan cara yang sama. Sehingga membuat siswanya bosan. Sebagai mana wawancara dengan siswa kelas III MIN Kota Jambi.

  iya kak, terus kami di suruh membaca berulang-ulang, terus disuruh salah satu dari kami membacakannya, sudah itu di suruhnya kami mnghafal di rumah dan di suruh membaca satu

  persatu pada minggu depan. 54

  Berdasarkan wawancara di atas peneliti menyimpulkan bahwa guru hanya menggunakan cara yang itu-itu saja, tidak ada cara baru.

  53 Wawncara dengan Bapak Idrus selaku Guru Bidang Studi Al-qur’an Hadis, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 10.25 WIB di ruangan perpustakaan MIN Kota Jambi.

  54 Wawncara dengan Haikal selaku siswa kelas III MIN Kota Jambi, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 09.30 WIB di ruangan kelas III MIN Kota Jambi.

  Sehingga siswanya yang mengalami kendala dalam menerima materi, sehingga gurunya yang membuat siswa bosan.

c) Problematika Pembelajaran Berkaitan Dengan Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

  Berkaitan dengan media pembelajaran guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Berikut ini wawancara dengan guru bidang studi Al-Qur’an hadis.

  Peneliti I

  : Ini saya mau tanya-tanya soal media pak. Media yang bapak pakai itu media apa aja yang di dalam kelas untuk mengajar?

  Informan

  : Untuk saat ini ya masih papan tulis, spidol, buku. Itu saja.

  Peneliti I

  : Masih memakai sarana kelas itu ya pak?

  Informan

  : Iya sarana kelas. Untuk infokus belum terpakai.

  Peneliti I

  : Apakah sudah ada mau direncanakan penggunaan infokus itu?

  Informan

  : Iya, sudah-sudah. Sebenarnya sudah mulai di pakai, cuma belum sempat. 55

  Berdasarkan wawancara di atas peneliti menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran guru tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran. Sedangkan fasilitas sudah ada.

d) Problematika Pembelajaran Berkaitan Dengan Sarana Dan Prasarana Di MIN Kota Jambi

  Berkaitan dengan sarana dan prasarana yang ada di MIN Kota Jambi sangat memungkinkan dikarenakan MI ini yang negeri di Provinsi Jambi. Ketika ditanya sarana dan prasarana, Kepala Madrasah Kota Jambi menjawab, disamping fasilitas yang cukup memungkinkan

  55 Wawncara dengan Bapak Idrus selaku Guru Bidang Studi Al-qur’an Hadis, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 10.25 WIB di ruangan perpustakaan MIN Kota Jambi.

  MIN ini masih kekurangan local, dikarenakan minat siswa yang tinggi untuk masuk MIN tersebut, sedangkan local terbatas. Berikut ini wawancara yang telah peneliti lakukan dengan informan yang menjadi sumber data penelitian.

  Ya kalo secara keseluruhan, jumlah murid sekitar 361. Kelas 1 lima local, kelas 2 lima local, kelas 3 empat local, kelas 4 empat local, kelas 5 tiga local, dan kelas 6 tiga local. Jadi rata- rata 32 siswa perkelas dalam batas normal. Hanya saja di sini kan jumlah lokalnya 24 seharusnya, dan local kita tidak cukup, ya akhirnya yang kelas 1 dengan kelas 2 ni kita menggunakan system bergantian, kelas 1 masuk pagi sampai setengah 12

  ganti lagi kelas 2 sampai jam 2.20. 56

  Berdasarkan wawancara di atas peneliti menyimpulkan bahwa MIN Kota Jambi masih kekurangan local. Dikarenakan minat siswa yang tinggi untuk masuk MIN tersebut, sedangkan local terbatas.

3. Problematika yang dihadapi siswa dalam kegiatan proses pemebelajaran dalam kelas

  Adapun pandangan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadis berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan setiap siswa memiliki tanggapan yang sama dalam hal pelaksanaan pembelajaran. Siswa haikal dan yusuf mengatakan biasa saja mengikuti pelajaran pak idrus. Berikut ini wawancara dengan siswa.

  Peneliti IV : tadi menurut adek, belajar dengan bapaknya enak gak? Informan : biasa aja kak Peneliti IV : emeng bapaknya ceramah terus ya dek dalam ngajar ? Informan : iya kak, terus kami di suruh membaca berulang-ulang,

  terus disuruh salah satu dari kami membacakannya,

  56 Wawncara dengan Bapak Suyanto selaku Kepala Sekolah, pada hari senin 7 November 2016, pkl.

  11.35 WIB di ruangan Kantor MIN Kota Jambi.

  sudah itu di suruhnya kami mnghafal di rumah dan di suruh membaca satu persatu pada minggu depan. 57

  Peneliti III : menurut adek pelajaran al-qur’an hadis tadi asyik atau

  tidak ?

  Informan : biasa saja 58 Dari tingkah laku temannya yang sering usil membuat siswa susah

  kosentrasi dalam menerima materi. Berikut ini hasil wawancara dari salah satu siswa kelas III.

  Peneliti II : biasanya teman-temannya adek gimana ? Apakah

  sering ribut atau usil gitu ?

  Informan : iya, sering nyagil kak Peneliti II : apakah adek rishi gitu dengan kawan yang seperti itu ? Informan : iya kak Peneliti II : apakah konsentrasi adek jadi terganggu ?

  Informan : iya kak 59

  Dari segi media guru tidak pernah menggunakan media dalam proses pembelajaran. Berikut ini hasil wawancara dengan siswa kelas III.

  Peneliti II

  : di dalam belajar, bapaknya pernah pakai gambar atau kayak film itu gak dek?

  Informan : tidak pernah kak 60

  Berdasarkan hasil wawancara di atas yang menjadi kendala siswa adalah berkaitan dengan cara penyampain gurunya, pola prilaku siswa yang sering usil dengan temannya, dan dalam proses pembelajaran guru tidak menggunakan media.

  57 Wawncara dengan Haikal selaku siswa kelas III MIN Kota Jambi, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 09.30 WIB di ruangan kelas III MIN Kota Jambi.

  58 Wawncara dengan Yusuf selaku siswa kelas III MIN Kota Jambi, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 11.00 WIB di ruangan kelas III MIN Kota Jambi

  59 Wawncara dengan Haikal selaku siswa kelas III MIN Kota Jambi, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 09.30 WIB di ruangan kelas III MIN Kota Jambi

  60 Wawncara dengan Haikal selaku siswa kelas III MIN Kota Jambi, pada hari senin 7 November 2016, pkl. 09.30 WIB di ruangan kelas III MIN Kota Jambi

4. Temuan Penelitian

  Temuan penelitian ini disusun berdasarkan hasil paparan data yang telah peneliti temukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah dilakukan di MIN Kota Jambi. Di bawah ini akan disajikan temuan penelitian yang berkaitan dengan focus penelitian.

a. Problematika Dalam Persiapan Perangkat Pembelajaran

  Persiapan perangkat pembelajaran ini terdapat 3 bagian yaitu persiapan program tahunan dan semester, persiapan dalam menganalisis hari efektif, dan dalam merancang Silabus dan RPP. Temuan terkait problematika persiapan perangkat pembelajaran yaitu:

  1) Dalam persiapan pembuatan program tahunan maupun semesteran

  guru tidak secara langsung membuat sendiri akan tetapi guru mengacu dan melihat program tahunan dan program semesteran yang sudah di buat sebelumnya.

  2) Dalam menganalisi hari efektif guru mengacu kepada kalender

  pendidikan yang ada kemudian guru baru menganalisis hari-hari efektif yang di sesuaikan dengan kondisi sekolahnya.

  3) Dalam menyusun silabus dan RPP guru tidak begitu mengalami

  hambatan yang banyak, tetapi sama seperti prota dan prosem guru mengacu kepada Silabus dan RPP yang memang sudah ada sebelumya.

b. Problematika Yang Dihadapi Guru Dalam Proses Kegiatan Pembelajaran.

  Temuan penelitian berkaitan dengan Problematika Dalam Proses Kegiatan Pembelajaran, yaitu:

  1) Pola tingkah laku siswa yang ribut, yang asik dengan mainanya

  sendiri, siswa yang selalu berjalan-jalan dan berpindah-pindah duduk untuk berbicara dengan teman yang lain pada saat pelajaran.

  2) Dari segi cara penyampaiannya gurunya yang membuat siswa

  bosan.

  3) Dari segi sarana dan prasarana MIN Kota Jambi masih kekurangan

  local.

c. Problematika Yang Dihadapi Siswa Ketika Kegiatan Proses Pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

  Temuan penelitian terkait problematika yang di hadapi siswa ketika kegiatan proses pembelajaran Al-Qur’an Hadis, yaitu:

  1) Cara penyampaian guru yang menggunakan itu-itu saja tidak ada

  cara baru.

  2) Pola prilaku siswa yang sering usil.

  3) Dalam pengajaran guru hanya menggunakan metode drill, ceramah,

  dan penugasan.

  4) Guru tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran.