Pengaruh Bahan Stek dan F terhadap Pertumbuhan Stek Seuseureuhan (Piper aduncum Linn.)

PENGARUH BAHAN STEK DAN ROOTONE F TERHADAP
PERTUMBUI-IAN STEIC SEUSEUREUI-IAN

Olcl1 :
AT1 DWI NURHAYATI
E01495102

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
PAICULTAS ImI-IUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

AT1 D W I NURHAYATI (E01495102).

Pengaroh Ballan Stelc d a n R o o t o ~ l e F T e r h a d a p

P e r t u m b u h a n Stek Set~seurettllan (Pil,cr ndrrrrcrrnr Linn.).

Dibawah bimbingan ir E d j e

Djamlluri d a n I r Andi Sukendro.


Piper adlmclr~rrinerupakan perdu yang tunlbuh tegak atau polion kecil dengan tinggi 3-8 m,
jenis ini memiliki sifat tahan bakar, tajuknya riinbun dan selalu hijau, cepat tunibuh dan tahan pangkas
berat (I-Ieyne, 1987). Untuk itu P. ad1r17ca111dapat dijadikan sebagai jalur hijau untuk mencegah
terjadinya kebakaran hutan. P.

R ~ I I I ~ C I I I Iatau
I

seuseureuhan tumbuh baik di hutan belukar dan hutan-

hutan sekunder, selain itu dapat tumbuh di tepi sungai, lereng gunong dan sebagainya. Seuseureuhan
tumbuli baik pada ketinggian 90-1000 mdpl (I-leyne, 1957).
Pengadaan bibit seuseureuhan dari biji merupakan permasalahan utama yang dihadapi,
dikarenakan biji yang dihasilkan berukuran sangat kecil dan juga pertumbuhan bibit dari biji
berlangsung lambat, sehingga perlu diupayakan usaha pe~nbiakali secara vegetatif.. Keuntungan
i keturunan yang
pembiakan vegetatif antara lain : secara genetis bibit yang dihasilkan ~ n e ~ n i l i ksifat
sama dengan indoknya, cepat berbuah, tidak tergantung musim, dapat diperbanyak dalam jun~lahbesar
dan dapat dilakukan berbagai kombinasi (Supriyanto, 1997). Stek (cutting) merupakan salah satu

rt~i
jenis
tchnik pembiakan vegetatif yang sering dilaki~kandi dunia kehutanan. P. a d ~ ~ t ~ c rmerupakan
yang modah dikembangbiakkan dengan tehllik stek (cutting) (Ungson, 1978). Penggunaan bahan stek
dan penIberian Rootone F sangat berpengaruh terhadap keberhasilan stek. Namiln penelitian tentang
keberhasilan stek P. ad~ilo?c~rr~l
belum pernah dilakukan. Salah satu zat pengatur turnbuh (ZPT) auksin
yang sering digunakan adalah Rootone F. Sehubungan dengan ha1 tersebut maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui pengaruli bahan stek dan pemberian Z P T Rootone F terliadap
pertumbuhan stek P. ad11,7clo11.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan stek yang paling baik dari ketiga bahan
alternatif yaitu stek pucuk, stek batang bagian tengah dan stek batang bagian pangkal, untuk
mengliasilkan bibit P. a d ~ m c n mbermutu tinggi dan pengaruli ZPT Rootone F pada berbagai dosis yang
digonakan d a l a n ~melnbantu merangsang sistem perakaran stek P. adrmcu~ll.
Penelitian ini dilaksanakan di persemaian Kampus Fahutan IPB Darmaga Bogor, di~nulaidari
akhir Agi~stus1999 sanip3i awal November 1999.
Ra~icangan percobaan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Percobaan faktorial
dalam rancangan acak lengkap 3x5 dengan tiga ulangan yang masing-masing ulangan terdiri dari lima
stek. Perlakuan yang diberikan yaitu faktor A (bahan stek) terdiri dari tiga taraf yaitu stek pucuk, stek
batang bagian tengah dan stek batang bagian pangkal, dan faktor B (dosis Rootone F) terdiri atas lima

taraf yaito 0 mdstek (kontrol), 25 mdstek, 5 0 mglstek, 75 nldstek dan 100 niglstek.

Tahapan kegiatan ini dimulai dari pelnbuatan bedeng stek, penyiapan ZPT, pelnotongan
bahan stek, pemberian ZPT pada stek, penanaman stek, pemeliharaan dan pengamatan stek. Peubah
utaliia yang diukur dalam penelitian ini adalah persentase hidup, persentase berakar, jumlah akar, berat
kering akar dan nisbah pucuk akar. Pengolahan data unttik pcubah-peubah tersebut menggunakan SAS
seri 604.
Pada akhir penelitian (10 lninggu setelah penanaman) jumlah stek yang masih hidup sebesar
67,56 % (152 stek) dan stek yang mampu bertunas dan berakar sebesar 67.76 % (103 dari stek yang
hidup) atau 45,78 % dari total stek yang ditanam.
Dari hasil sidik ragam terliyata jellis ballan stek berpengaruh sangat nyata terhadap persentase
berakar dan julnlah akar stek. Bahan stek P. rrrllr~~cto,~
dari pucuk dan stek bagian pangkal merupakan
bahan stek yang baik digunakan bagi usalla pcmbiakan vegetatif P. adzmcrott melalui stek, karena
kemudahannya dalaili berakar. Hal ini terlihat dari tingginya nilai peubah kernalnpuan berakar dan
pcrtumbuhan serta perkembangan stek seuseureuhan yang diperolel~. Ke~nampuanhidup dan berakar
stek pucuk paling tinggi dibandingkan stek batang bagian pangkal dan stek batang bagian tengah,
nalnun ketiga bahan stek tersebut tidak berbeda nyata terhadap pcrsentase hidup stek P. adtolcim~.
Persentase hidup stek pucuk sebesar 63,7 % sedangkan bagian pangkal dan tengall masing-masing 58,2
% dan 53,2 %. Berdasarkan Uji Duncan stek pucuk memilki nilai persentase berakar lebih tinggi (52,2

%) dibandingkan stek batang pangkal (44,s %), atau stek batang bagian tengah (28,7 %). Jumlah akar

terbanyak terdapat pada stek pucuk yaitu sebanyak 7 buah. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan
bahan makanan yang tinggi (karbohidrat) dibandingkan bagian pangkal dan bagian tengah dan tingkat
juvenilitas jaringan yang lebih muda.
Pemberian dan 'peningkatan dosis Rootone F mampu meningkatkan persentase hidup,
persentase berakar, jumlai akar dan berat kering akar stek P.odtmctrm. Berdasarkan hasil Uji Duncan
dosis sebesar 75 mdstek dan 100 mdstek ternyata memberikan pengaruh yang terbaik terhadap
peubah yang diukur, karena tidak memberikan perbedaan yang nyata.
Faktor lingkungan yang paling berperan dalam perturnbullan dan perkeliibangan bahan stek P.
adtr~~ctim
adalah faktor sullu dan kelembaban. Suhu optimal yang dibutuhkan untuk pembentukan akar
tanaman berkisar antara 21-27'C pada siang hari dan 15'C pada malam llari (Hatmann dan Kester,
1990) sedangkan kelembaban optimal sebelum stek berakar adalah 90 % dan 75 % setelah stek berakar
(Mahlstede dan Haber, 1957). Pada penelitian ini suhu udara maksimum di dalaln sungkup berkisar
antara 30-34°C dan suhu udara minimum berkisar antara 20-23'C sedangkan kelen~babanudara di
dalam sungkup 70-95 %. Perubahan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan terutama bempa
suhu yang sering berubah akan menyebabkan kematian pada stek sehingga untuk itu perlu adanya
pengaturan suhu. Pengaturan suhu tersebut dapat dikendalikan dengan penyiraman dan penqkabutan
air (Supriyanto, 1997).


Dengan denlikian dapat disimpulkan ballwa ballan stek P. acl~irr,?c~o~?
yang baik digunakan
d a l a ~ npe~nbiakanvegetatif adalali p~tcukdan pangkal batany. Penggunaan Rootone F memberikan

?
'

pengaruh yang lebili baik terhadap perturnbullan dan perkembangan akar stek. Dalam lawas penelitian
ini dosis Rootone I: sebesar 75 mgstek dan 100 mgstek mcmberikan pengaruh yang lebih baik
terhadap pertumbuhan bahan stek P. U ~ I ~ I ~ C I I I I I .
Saran yany dapat diberikan dari liasil penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebill
lanjut dengan rneningkatkan dosis Rootone F untuk men~perolehdosis Rootone F yang optimum
terhadap keberliasilan stek P,ad1o7crm1.

PENGARUH BAHAN STEK DAN ROOTONE F TERHADAP
PERT,UMBUHAN STEK SEUSEUREUHAN
(Piper n(lr~rzcll~z
Linn.)


Karya Ilmiah
Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan
Pada Fakultas Kehutanan
I n s t i t u t Pertanian Bogor

Ole11 :
AT1 DWI NUN-IAYATI
E01495102

JURUSAN MANAJEMEN I-IUTAN
PAICULTAS ICEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN B O G O R
2000

Judul Penelitian

:

PENGARUH BAHAN STEK DAN ROOTONE F TERHADAP

PERTUMBUHAN STEK SEUSEUREUHAN (Piper ntlrorcrrr~~
Linn.)

Nama Mal~asiswa :

AT1 DWI NURIIAYATI

Nn~norInduk

E01495102

:

Ir. Eclie Dian111ul.i
NIP. 130 516 499

Ir. Andi Sukendro
NIP. 131 671 607

,


..

-

,

'.

',I

':':br.1~;i;'adiSetiadi, Msc
. .
- . NIP. 130 813 800
-"...,.-,A. "*.."-

Tanggal Lulus

: 23 Februari 2000


IIIWAYrtT I-IIDUP

Penulis dililhirkan pada tanggal 22 Juni 1977 di Bogor, Jawa Barat sebagai analc kedua dari
dua bersaudara Keluarga Ir. PI. Endang A. Husaeni (Ayah) dan Yanti S. Syolianti (Ibu).
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Polisi IV Bogor pada tahun
1989, kemudian melat~jutkanpendidikan ke Sekolal~Menengall Pertama Negeri 4 Bogor hingga taliun
1992. Pada tahun 1995 penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bogor.
Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada Fakultas Kehutanan melalui
Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) dan memilih jurusan Manajemen 1-Iutan.
Penulis telah niengikuti kegiatan praktek kehutanan diantaranya Praktek Utnunl Kel~utanan
(PUK) pada tahun ajaran 199611997 di Cagar Alani Leuweung Sancang, Tatnan Nasional Gunung
Papandayan dan ]