PENGAWASAN-PENGENDALIAN-PENILAIAN (P3)

BAB V PENGAWASAN-PENGENDALIAN-PENILAIAN (P3)

Lokakarya mini juga dimanfaatkan untuk Pengawasan-Pengendalian (Wasdal) dan Penilaian selain untuk Penggerakan-Pelaksanaan. Pengawasan- Pengendalian-Penilaian melalui lokmin dan upaya lain pun dapat ditingkatkan, termasuk Pengawasan-Pengendalian-Penilaian secara lintas sektor.

A. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (WASDAL) MELALUI LOKAKARYA MINI

Lokakarya mini dapat digunakan sebagai sarana wasdal baik melalui lokmin bulanan maupun triwulanan.

Gambar 16. Lokakarya Mini Sebagai Sarana P3

Pengawasan Puskesmas dibedakan menjadi dua, yaitu pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh Puskesmas sendiri, baik oleh Kepala Puskesmas, tim audit internal maupun setiap penanggung jawab dan pengelola/pelaksana program. Adapun pengawasan eksternal dilakukan oleh instansi dari luar Puskesmas antara lain dinas kesehatan kabupaten/kota, institusi lain selain Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan/atau masyarakat. Pengawasan dan pengendalian lintas program melalui lokmin bulanan pada dasarnya dimaksudkan untuk:

1. meninjau proses kegiatan yang sudah berjalan serta hasil kegiatan dalam mengidentifikasi hambatan dan penyimpangan dari yang

sudah direncanakan. Hal-hal berikut perlu mendapat perhatian saat kunjungan rumah, seperti:

a. penerimaan keluarga, yakni apakah keluarga-keluarga yang dikunjungi dapat menerima langsung (tanpa kesulitan) Pembina Keluarga yang berkunjung dan dengan senang hati.

b. kesadaran keluarga, yakni apakah keluarga-keluarga berhasil mengenali masalah kesehatan yang dihadapinya (menyepakati masalah yang diusulkan/disarankan Pembina Keluarga).

c. perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga, yakni apakah keluarga-keluarga menuruti/melaksanakan saran-saran Pembina Keluarga, sehingga PHBS-nya berkembang.

2. menetapkan tindakan-tindakan koreksi yang akan diambil, jika ada hambatan/kesulitan dan penyimpangan, guna menjamin berjalannya kegiatan dan tercapainya target sesuai yang direncanakan.

Pengawasan dan pengendalian lintas sektor melalui lokmin tribulanan dimaksudkan untuk:

1. meninjau proses kerjasama lintas sektor yang sudah berjalan untuk

mengidentifikasi ada/tidaknya hambatan dan penyimpangan dari apa yang telah menjadi kesepakatan.

2. memperbarui dan/atau memperkuat komitmen kerjasama lintas

sektor, guna menjamin terlaksananya dukungan lintas sektor untuk setiap indikator keluarga sehat.

B. PENILAIAN MELALUI LOKAKARYA MINI

Penilaian terhadap keberhasilan pelaksanaan RPK, termasuk kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan pendekatan keluarga, dilaksanakan sebanyak dua kali dalam setahun. Penilaian pertama dilakukan pada pertengahan tahun berupa tinjauan tengah tahun (midterm review). Tinjauan tengah tahun ini sebaiknya sekaligus mencakup kerjasama lintas sektornya, dan dilaksanakan dalam lokmin bulan ke-6. Tinjauan tengah tahun bertujuan untuk:

1. menilai seberapa banyak pencapaian sampai saat itu (dalam hal ini orientasinya adalah IKS, yaitu IKS setiap keluarga, IKS tingkat RT/RW/kelurahan/desa, dan IKS tingkat kecamatan). Sudah

seberapa dekat yang sudah dicapai tersebut dengan target yang telah ditetapkan dalam RPK.

2. mengidentifikasi peluang, ancaman, kelemahan, dan kekuatan yang ada (baik internal Puskesmas maupun lintas sektor), dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan dalam RPK.

3. menetapkan langkah-langkah untuk menangkap peluang, menghadapi ancaman, mengatasi kelemahan, dan memaksimalkan pemanfaatan kekuatan.

Penilaian kedua dilakukan pada akhir tahun, dengan memanfaatkan lokmin bulan ke-12. Penilaian akhir tahun bertujuan untuk:

1. mengetahui apakah IKS Kecamatan yang sudah ditetapkan dalam perencanaan dapat dicapai.

2. mengetahui keluarga, RT, RW, kelurahan/desa mana saja yang sudah mencapai target IKS sesuai yang direncanakan, dan menetapkan target yang harus dicapai di tahun berikutnya atau langkah-langkah untuk memelihara pencapaian target tersebut.

3. mengetahui keluarga, RT, RW, kelurahan/desa mana saja yang belum mencapai target IKS sesuai yang direncanakan, masalah- masalah yang menjadi hambatan, dan menetapkan target yang harus dicapai di tahun berikutnya beserta langkah-langkah untuk mengatasi hambatan yang ada.

C. PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat memacu kinerja Puskesmas melalui hasil penilaian kinerja Puskesmas. Laporan-laporan dari Puskesmas sebagai masukan untuk aplikasi dash board di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Gambaran dari dash board ini sebaiknya ditampilkan dalam situs (website) Dinas Kesehatan Kabupaten. Tampilan tersebut dapat berbentuk “Peta Pencapaian IKS Kecamatan”, dengan diberi warna berbeda – misalnya MERAH untuk kecamatan dengan Keluarga Tidak Sehat, KUNING untuk kecamatan dengan Keluarga Pra Sehat, dan HIJAU untuk kecamatan dengan Keluarga Sehat. Hasil penilaian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ini sebaiknya juga dibahas/didiskusikan dalam rapat koordinasi dengan Puskesmas- Puskesmas dan rapat koordinasi dengan lintas sektor di tingkat kabupaten/kota.