Hadits tentang Dakwah

4. Hadits tentang Dakwah

Artinya : “Dari Abu Hurairah ra ia berkata : Rosulullah saw bersabda : barang siapa yang mengajak kepada kebaikan maka dia akan memperoleh pahala atas perbuatan baiknya itu serta pahala orang yang mengikuti dan melaksanakan kebaikan dengan tanpa berkurang sedikit pun. Sebaliknya bagi siapa saja yang mengajak kesesatan atau kemunkaran, maka dia mendapat dosa sebagai balasan atas perbuatannya sendiri (ditambah) dosa sebanyak dosa orang yang mengikutinya tanpa berkurang sedikit pun”. (HR Abu Dawud, Ahmad, Nasa`i, Tirmudzi dan Ibnu Majah)

Siapa yang menunjukan seseorang melakukan kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala yang terima oleh orang yang melakukannya tanpa berkurang sedikitpun pahalanya. Hadits-hadits dengan semangat seperti ini sangat banyak, yang secara tidak langsung memberikan dorongan dan motivasi kepada kita untuk menggiatkan dakwah Islam kepada siapa saja, kapan pun dan di manapun.

Kita harus menjadi pelopor kebaikan, dan mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan. Rasulullah saw menjanjikan imbalan yang sangat besar bagi orang yang berkomitmen memberikan dakwah pencerahan, dan sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits di atas, bahwa pahala orang yang mengajak orang lain berbuat baik tidak

Al­Qur'an Hadis Kurikulum 2013 79 Al­Qur'an Hadis Kurikulum 2013 79

Sebaliknya orang-orang yang menyebabkan orang lain berbuat kemaksiatan dan kerusakan di muka bumi ini, akan mendapat limpahan dosa orang yang terpengaruh dengannya.

Mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan bukan tugas ulama saja. Tetapi tugas semua umat Islam. Memang salah satu syarat di dalam berdakwah adalah memiliki ilmu, tetapi tidak mutlak harus menguasai semua ilmu agama. Karena seseorang yang hanya mengetahui satu permasalahan saja, maka dia adalah ulama di bidangnya, dan menjadi tanggung jawab dan kewajibannya mengajak orang lain kepada kebaikan yang dia kuasai ilmunya tersebut. Inilah pengertian yang benar terkait dengan perintah nabi sampaikanlah apa yang kamu terima dariku meskipun hanya satu ayat. Artinya kalau kita hanya mengetahui satu ayat saja, maka sudah wajib bagi kita untuk menyampaikan ayat itu dan mengajak orang lain melakukan pesan yang ada pada ayat tersebut. Menjadi orang baik yang mengajak kepada kebaikan tidak harus menunggu menguasai semua kandungan al-Quran.

Terkadang ada sebagaian orang yang memberikan statemen yang melemahkan niat kita untuk melakukan dakwah, dan berkata: “kebathilan sudah menyebar, dan dakwah kita tidak banyak bermanfaat mengurangi kebathilan tersebut”. Ungkapan ini keliru dan menyesatkan.

Perlu diketahui bahwa tugas seorang muslim hanya melakukan kewajibannya untuk terus berdakwah, dan tidak dibebani dengan berapa banyak jumlah yang terpengaruh dengan dakwahnya. Apakah ada yang mendengar dan mengikuti ajakan kita atau tidak, proses dakwah tetap harus dilaksanakan. Para nabi dan rasul juga mengalami hal yang sama, oleh karena itu banyak nabi dan rasul yang pengikutnya sedikit bahkan ada nabi yang tidak punya pengikut, tetapi mereka tetap melakukan dakwah karena dakwah merupakan tanggung jawab yang harus kita pertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Perhatikanlah ayat berikut ini.

Artinya : Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: «Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengadzab mereka dengan adzab yang amat keras?» Mereka menjawab: «agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa» (Q.S. al­ A`râf [7]: 164)

80 Buku Gur u Kela s X I I