TENTANG YOKOHAMA GAMBARAN UMUM

4

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 TENTANG YOKOHAMA

Yokohama adalah ibu kota Prefektur Kanagawa, Jepang. Secara geografis Yokohama terletak di bagian sebelah barat Teluk Tokyo. Letaknya hanya 30 km dari Tokyo dan dihubungkan dengan berbagai jalur kereta api, jalan-jalan bebas hambatan, dan jalan raya yang melewati kota Kawasaki. Kota ini terletak di wilayah Kanto, Pulau Honshu. Yokohama dihuni 3,6 juta penduduk dan merupakan kota terbesar nomor dua di Jepang setelah Tokyo. Kota ini merupakan kota pelabuhan yang berkembang sangat pesat setelah Jepang membuka diri dari politik isolasi di akhir abad ke-19. Kota ini juga merupakan salah satu kota di Jepang yang juga layak dijadikan tujuan wisata para wisatawan asing. Nama Yokohama sendiri berasal dari desa nelayan yang bernama desa Yokohama yang berada di Distrik Kuraki, Provinsi Musashi. Yokohama yang merupakan pelabuhan utama di Jepang ini, mulai berkembang sejak abad ke-13 pada masa Keshogunan Kamakura. Di sepanjang aliran Sungai Tsurumi dan Sungai Kashio merupakan daerah pertanian dan daerah pantai Teluk Tokyo berkembang sebagai desa nelayan. Pada abad ke-17, ketika Keshogunan Edo menjadikan Edo sebagai ibukota Jepang, Yokohama menjadi kota transit di jalur Tokaido. Ketika itu, terdapat rumah-rumah penginapan di tempat penghentian yang disebut dengan Kanagawa-juku, Totsuka-juku dan juga Hodogaya-juku. Tempat perhentian yang paling ramai ialah Kanagawa-juku karena dekat dengan 5 pelabuhan Kanagawa yang super sibuk dengan lalu lintas kapal dan barang di Teluk Edo. Sampai akhir zaman Edo, Yokohama adalah desa kecil di atas sebuah delta sungai yang penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Kedatangan Komodor Matthew Perry di Jepang lah yang mengubah nasib desa kecil Yokohama. Komodor Matthew Perry tiba di selatan Yokohama bersama armada kapal perang Amerika Serikat dan meminta Jepang membuka beberapa pelabuhan untuk perdagangan. Pada tahun 1854, Komodor Matthew Perry menggunakan Persetujuan Kanagawa untuk memaksa Jepang membuka pelabuhan di Shimoda dan Hakodate kepada Amerika Serikat dan mengakhiri kebijakan tertutup Jepang yang telah berlangsung 200 tahun. Hingga pada 1 Juli 1859, Pelabuhan Yokohama diresmikan sebagai pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan dengan negara Barat. Pelabuhan Yokohama langsung menjadi basis perdagangan luar negeri di Jepang. Pelabuhan ini juga sekaligus merupakan pintu masuk bagi pengaruh kebudayaan Barat di Jepang. Oleh karena itu, sebagai pusat pelabuhan internasional di Jepang, Yokohama menikmati masa kejayaannya sebagai perdagangan internasional yang memberikan kemudahan pada sektor-sektor seperti perdagangan, industri, dan budaya. Yokohama sebagai sebuah kota didirikan secara resmi pada 1 April 1889. Sesudah penghapusan lokasi permukiman orang asing pada tahun 1899, Yokohama berkembang sebagai kota internasional pertama di Jepang. Kawasan 6 yang ditinggali orang asing meluas dari kawasan Kannai hingga ke Yamate, dan kawasan Pecinan Yokohama. Di awal abad ke-20, pelabuhan Yokohama berubah menjadi pelabuhan industri bersamaan dengan pengembangan kawasan industri, pelabuhan Yokohama berubah sebagai pintu masuk impor besi baja, mesin-mesin, dan minyak bumi. Di zaman sekarang, Pelabuhan Yokohama berfungsi sebagai pelabuhan kontainer dan salah satu dari berbagai pelabuhan di Jepang yang melayani arus ekspor dan impor. Selain itu, Yokohama sekarang berkembang sebagai kota bisnis. Ditambah dengan dibangunnya proyek minato mirai sebagai kota baru yang akan menjadi pusat informasi dan perkembangan ekonomi.

2.2 Transportasi dan Akomodasi di Yokohama Transportasi