asuransi dalam rangka transaksi yang berkaitan dengan kontrak reasuransi. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi hanya dapat menyelenggarakan usaha jasa
penilaian kerugian atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada objek asuransi kerugian.
3. Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Persero Berdasarkan Akte Notaris Nomor 49 tanggal 28 Februari 1981, berdirilah
Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Persero yang sebelumnya berbentuk Perusahaan Umum Perum. Hal ini dikarenakan terjadi kesulitan untuk
melaksanakan UU-DPWKP yang dikarenakan masyarakat, baik dari pihak pemilikpengusaha pengangkutan khususnya kendaraan bermotor dan para
pengguna jasa angkutan penumpang umum yang menganggap hanya menambah beban mereka saja.
Pelaksanaan UU-DKLLJ tidak mengalami kesulitan khususnya dalam pemungutan sumbangan wajib dari para pemilik kendaraan bermotor karena
dikaitkan dengan pengurusan STNK kendaraan bermotor. Pembayaran sumbangan wajib tersebut dibayarkan paling lama setiap akhir bulan Juni.
Setelah berbentuk PT Persero, maka managemen dan teknis pemungutan iuran wajib dan sumbangan wajib disempurnakan sehingga Perusahaan Asuransi
Jasa Raharja Persero dapat menjalankan kedua undang-undang tersebut dan peraturan pelaksanaannya.
8
F. Metode Penelitian
8
Radiks Purba, Mengenal Asuransi Angkutan Darat dan Udara, Djambatan, Jakarta, 1997, hal. 238
Universitas Sumatera Utara
Istilah “metodologi” berasal dari kata “metode” yang berarti “jalan ke”; namun demikian, menurut kebiasaan metode dirumuskan, dengan kemungkinan-
kemungkinan, sebagai berikut:
9
1. Suatu tipe pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian,
2. Suatu teknik yang umum bagi ilmu pengetahuan,
3. Cara tertentu untuk melaksanakan suatu prosedur.
Terhadap pengertian metodologi, biasanya diberikan arti-arti, sebagai berikut:
10
1. Logika dari penelitian ilmiah,
2. Studi terhadap prosedur dan teknik penelitian,
3. Suatu sistim dari prosedur dan teknik penelitian.
Untuk memperoleh data dalam penulisan skripsi ini, metode penelitian hukum yang digunakan meliputi:
1. Yuridis Normatif penelitian perpustakaanlibrary research
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menunjukkan perpustakaan sebagai tempat dilaksanakannya suatu penelitian. Sebenarnya suatu penelitian
mutlak menggunakan kepustakaan sebagai sumber data sekuler. Di tempat inilah diperoleh hasil-hasil penelitian dalam bentuk tulisan yang sangat berguna bagi
mereka yang sedang melaksanakan penelitian. Penelitian dapat memilih dan menelaah bahan-bahan kepustakaan hukum yang diperlukan guna dapat
memecahkan dan menjawab permasalahan pada penelitian yang dilaksanakan.
11
9
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI-PRESS, Jakarta, 2008, hal. 5
10
Ibid, hal. 5-6
11
Tampil Anshari Siregar, Metodologi Penelitian Hukum Penulisan Skripsi, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2005, hal. 21
Universitas Sumatera Utara
2. Yuridis Empiris penelitian lapanganfield research
Penelitian ini menunjukkan lapangan atau kancah adalah tempat para peneliti untuk mendapatkan data primer. Peneliti tidak seyogianya tidak hanya
mencukupkan data sekunder yang telah diperoleh dari kepustakaan. Kelengkapan data sangat menentukan hasil penelitian yang diperoleh.
12
Adapun metode penelitian lapangan yuridis empiris dilakukan dengan metode wawancara yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan
pimpinan atau staf di PT. Jasa Raharja Persero Cabang Medan untuk mendapatkan informasi yang akurat, nyata, dan benar.
Berdasarkan fokus penelitiannya, penelitian hukum dibagi lai menjadi beberapa jenis, Abdulkadir Muhammad dalam bukunya membagi penelitian
hukum normatif dan penelitian hukum empiris yang dibagi berdasarkan fokus penelitiannya. Lebih lanjut penjelasan mengenai jenis penelitian tersebut sebagai
berikut :
13
a. Penelitian hukum normatif normative law research menggunakan studi
kasus hukum normatif berupa produk perilaku hukum, misalnya mengkaji rangcangan undang-undang, pokok kajiannya adalahhukum yang
dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat dan menjadi acuan perilaku setia orang, sehingga penelitian hukum
normatif berfokus pada inventarisasi hukum positif, asas-asas dan doktrin hukum, penemuan hukum dalam perkara in concreto, sistematik hukum,
taraf sinkronisasi hukum, perbandingan hukum, dan sejarah hukum.
12
Ibid, hal. 21
13
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2004, hal. 52
Universitas Sumatera Utara
b. Penelitian hukum empiris menggunakan studi kasus hukum empiris berupa
perilaku hukum masyarakat, pokok kajiannya adalah hukum yang dikonsepkan sebagai perilaku nyata actual behavior sebagai gejala sosial
yang sifatnya tidak tertulis, yang dialami setiap orang dalam hubungan hidup masyarakat. Sumber data penelitian hukum empiris tidak bertolak
pada hukum positif tertulis, melainkan hasil observasi di lokasi penelitian.
G. Sistematika Penulisan