Sifat kimia yang lain yaitu konduktivitas listrik pada air paling sedikit 1000 kali lebih besar daripada cairan non metalik pada suhu ruangan Gabriel,
2001 . a. Air dapat terurai oleh pengaruh arus listrik dengan reaksi:
H
2
O ↔ H
+
+ OH
-
b. Air merupakan pelarut yang baik. c. Air dapat bereaksi dengan basa kuat dan asam kuat.
d. Air bereaksi dengan berbagai substansi membentuk senyawa padat dimana
air terikat dengannya, misalnya senyawa hidrate.
2.2 Air Siap MinumAir Minum
Air siap minumair minum ialah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologi serta level kontaminasi maksimum LKM Maximum
Contaminat Level. Level kontaminasi maksimum meliputi sejumlah zat kimia, kekeruhan dan bakteri coliform yang diperkenakan dalam batas-batas aman
Gabriel, 2001. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan tanpa proses
pengolahan memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Persyaratan terbaru seperti yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia
melalui Kepmenkes RI Nomor 907MenkesSKVII2002Tanggal 29 Juli 2002. Jenis-jenis air minum seperti yang dimaksud adalah meliputi Waluyo, 2009:
a. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga b. Air yang didistribusikan melalui tangki air
c. Air kemasan
Universitas Sumatera Utara
d. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan untuk masyarakat.
Air siap minumair minum yang berkualitas harus terpenuhi syarat sebagai berikut Gabriel, 2001:
a. Harus jernih, transparan dan tidak berwarna. b. Tidak dicemari bahan organik maupun bahan anorganik.
c. Tidak berbau, tidak berasa, kesan enak bila diminum. d. Mengandung mineral yang cukup sesuai dengan standard.
e. Bebas kumanLKM koliform dalam batas aman. Di Indonesia, umumnya sumber air minum berasal dari air permukaan
surface water, air tanah ground water, dan air hujan. Termasuk air permukaan adalah air sungai dan air danau, sedangkan air tanah dapat berupa air sumur
dangkal, air sumur dalam maupun mata air. Perbedaan sumber air minum akan menyebabkan perbedaan komposisi air yang dihasilkannya. Sebagai contoh, air
tanah dapat melarutkan mineral-mineral bahan induk dari tanah yang dilewatinya. Disamping itu juga, pada air tanah terjadi penyaringan sebagian besar
mikroorganisme sewaktu air meresap dalam tanah. Sedangkan pada air permukaan tidak terjadi penyaringan mikroorganisme yang terdapat di dalamnya
Mulia, 2005. Agar air minum tidak menyebabkan gangguan kesehatan, maka air terebut
haruslah memenuhi persyratan-persyaratan kesehatan. Di Indonesia, standar air minum yang berlaku dapat dilihat pada Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.416MENKESPERIX1990 Mulia, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Permenkes RI No. 416MENKESPERIX1990, persyaratan air minum dapat ditinjau dari parameter fisika, parameter kimia, parameter
mikrobiologi dan parameter radioaktivitas yang terdapat di dalam air minum tersebut Mulia, 2005.
Standard air minum menurut WHO 1. Syarat fisik
a. Rasa Tak
berasa b. Bau
Tak berbau
c. Sisa zat padat 500-1000 ppm
d. Derajat kekeruhan Tidak melebihi 5-15 unit Turbidity unit
e. Warna 5-30
unit Skala
Platina-Cobalt f. Ph
7-8,5 atau
6,5-9,2 2. Syarat kimia
Level kontaminasi Timbal
Pb 0,1
ppm Selenium
Se 0,05
ppm Arsen
Ar 0,05
ppm Khrom Cr valensi VI
0,05 ppm Tembaga
Cu 1,5
ppm Fluorida 1
ppm 3. Zat yang tidak mengganggu kesehatan tetapi tidak boleh melebihi batas
yang ditentukan Besi
0,3-1,0 mgL
Mangan 0,1-0,3 mgL
Universitas Sumatera Utara
Seng 1,0-1,5
mgL Calsium 75-200
mgL Magnesium
50-150 mgL
Sulfat 200-500
mgL Chlorida
200-600 mgL
Nitrogen-nitrat 0,001 mgL
NO
3
50 ppm Persyaratan kimia untuk air minum memiliki parameter yang paling
banyak dibandingkan parameter baakteriologis, radioaktif, dan parameter fisik. Persyaratan kimia menurut Kepmenkes RI Nomor 907MenkesSKVII2002
Tanggal 29 Juli 2002 dibagi menjadi Waluyo, 2009: a. Bahan-bahan kimia inorganik yang memiliki pengaruh langsung pada
kesehatan. b. Bahan-bahan kimia inorganik yang kemungkinan dapat menimbulkan
keluhan pada konsumen. c. Bahan-bahan kimia organik yang memiliki pengaruh langsung pada
kesehatan. d. Bahan-bahan kimia organik yang kemungkinan dapat menimbulkan
keluhan pada konsumen. e. Pestisida.
f. Disenfektan dan hasil sampingannya.