Autokorelasi Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik a.

commit to user 41 X 4 = Pengalaman D 1 = Jangkauan Pemasaran Regional Jawa Tengah, D1 = 0 dan Nasional luar Jawa Tengah, D1 = 1 D 2 = Krisis Ekonomi Sebelum Krisis, D2 = 0 dan Setelah Krisis, D2 = 1 e = Kesalahan pengganggu, berupa variabel atau faktor lain yang tidak diamati oleh model.

2. Uji Asumsi Klasik a.

Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov dengan cara membandingkan nilai probabilitas p-value yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang sudah ditentukan yaitu 0,05. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah: Ghozali, 2009 1 Jika nilai probabilitas p-value masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2 Jika nilai probabilitas p-value masing-masing variabel independen lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

b. Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu time series atau secara ruang cross sectional . Pengujian ini mempunyai arti bahwa hasil suatu tahun tertentu dipengaruhi tahun sebelumnya atau tahun commit to user 42 berikutnya. Korelasi atas data cross section terjadi apabila data di suatu tempat dipengaruhi atau mempengaruhi di tempat lain. Mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin – Watson. Pengujian autokorelasi ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar waktu. Pengujian autokorelasi akan dilakukan berdasarkan pada nilai Durbin–Watson-nya. 1 Jika DW D L , Ho ditolak sehingga menyatakan terjadi autokorelasi. 2 Jika DW 4 – D L , Ho ditolak sehingga menyatakan terjadi autokorelasi. 3 Jika D U DW 4 – D U , Ho diterima sehingga menyatakan tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif. Gujarati, 2005 Sebagai gambaran dari daerah diterima dan ditolak, untuk uji ini dapat ditunjukkan gambar uji Durbin Watson sebagai berikut : Gambar 3.1 Gambar Uji Durbin-Watson commit to user 43

c. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji dengan metode Uji Park . Dalam uji ini ditaksir dengan menggunkan residual Ut sebagai proksi sehingga persamaannya sebagai berikut : Ln Ut 2 i = a + bLn Xi + ui Menurut Gujarati 2005, kriteria ada tidaknya gejala Heteroskedastisitas adalah apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tidak signifikan secara statistik atau nilai signifikansinya 0,05.

d. Multikolinieritas