PENGARUH MODAL USAHA, TENAGA KERJA, JAM KERJA DAN LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA COUNTER PULSA DI KECAMATAN GRESIK

(1)

Cabang Gresik)

SKRIPSI

Oleh :

LAILI RIZIIQ MA’RUFAA

NIM : 13312025

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


(2)

i

LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA COUNTER PULSA DI KECAMATAN GRESIK

(Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik)

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana ekonomi

Oleh :

LAILI RIZIIQ MA’RUFAA

NIM : 13312025

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


(3)

(4)

(5)

iv

“Hidup ini keras dan tidak mudah tapi aku jauh lebih keras dan tidak mudah menyerah”

“Be a girl with a mind, a woman with attitude and a lady with class” “Jika kita melihat seorang (wanita) yang begitu tangguh, kuat dan mandiri, maka

jangan lihat dia sekarang berdiri tegak di sana begitu mengagumkan. Tapi tanyakanlah, seberapa banyak hal, orang, peristiwa menyakitkan yang telah

dia lewati, yang membuatnya menjadi semakin kuat. (Tere Liye)

PERSEMBAHAN

Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dengan rasa tulus kupersembahkan karya ini kepada :

Almarhum Bapak Achmad Kirom dan Ibu Chanifah yang telah memberikan kasih sayang dan cintanya, doa yang tak pernah berhenti, serta kerja keras ikhlas tanpa

pernah lelah untuk memberikan yang terbaik bagi keberhasilanku. Almamaterku tercinta khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Gresik.

Saudara dan sahabatku, terima kasih telah memberiku motivasi dan semangat. Para dosen dan pihak UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik yang telah

banyak membantu.

Teman-teman kantor PT. Multi Media Selular Gresik yang sudah membantu dan mendukung untuk terwujudnya skripsi ini.


(6)

v

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular

Cabang Gresik)”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S-1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik. Penulis menyadari bahwa Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, MS selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik.

2. Suwarno, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.

3. Anita Handayani SE.,M.SM. selaku ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.

4. Rahmat Agus Santoso, S.E.,MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.

5. Tri Ariprabowo, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis.

6. Seluruh Dosen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik, yang telah memberikan bekal ilmu dan atas segala bantuan yang diberikan.

7. Seluruh Pemilik UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik yang atas bantuanya memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.

8. Kedua Orang Tua, Almarhum Bapak yang senantiasa mendoakan agar anaknya menjadi orang hebat dan Ibu yang sangat mencintai dan selalu menyemangati, pesan Ibu “Jadi perempuan jangan gampang mengeluh, Dek”.


(7)

vi banyak teman-teman.

11. Teman-teman Admin satu kantor PT. Multi Media Selular, Mbak Luluk, Mbak April, Mbak Fatma, Mbak Firda, Novi, Hellen, Mas Leho tiada hari tanpa tawa kalian yang membuatku jadi lebih semangat mengerjakan skripsi ini.

12. Teman-teman kantor lainnya terutama Pak Rivani, Pak Hari dan Pak Yoga, yang selalu memberikan bantuan, ilmu, dan pengalaman kalian tentang perkuliahan jadi alasan lebih semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 13. Buat Agung, Rizki, Shofie, Mbak Riza, Nia dan Restu, tidak hanya jadi

teman seperjuangan kuliah tapi jadi saudara. Terima kasih untuk dukungannya.

14. Keluarga besar MAS (Manajamen A Sore) tercinta. Terimakasih atas semua tawa yang kalian ciptakan.

15. Semua pihak yang telah banyak membantu proses penulisan skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, maka dari itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demu perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Gresik, 08 Mei 2017


(8)

vii

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAKSI ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 9

1.3. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sebelumnya ... 11

2.2. Landasan Teori ... 19

2.2.1. Manajemen Keuangan ... 19

2.2.2. Usaha Kecil dan Menengah ... 21

2.2.3. Modal Usaha ... 22

2.2.4. Tenaga Kerja ... 23

2.2.5. Jam Kerja ... 24

2.2.6. Lama Usaha ... 25

2.2.7. Pendapatan ... 26

2.3. Hubungan Modal Usaha, Jumlah Tenaga Kerja, Jumlah Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan ... 26

2.3.1. Hubungan Modal Usaha Terhadap Pendapatan ... 26

2.3.2. Hubungan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan ... 27

2.3.3. Hubungan Jam Kerja Terhadap Pendapatan ... 27

2.3.4. Hubungan Lama Usaha Terhadap Pendapatan ... 28

2.4. Hipotesis ... 28

2.5. Kerangka Berpikir ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian ... 31

3.2. Lokasi Penelitian ... 31

3.3. Populasi dan Sampel ... 32

3.3.1. Populasi ... 32


(9)

viii

3.7. Uji Asumsi Klasik ... 35

3.7.1. Uji Normalitas ... 35

3.7.2. Uji Multikolinieritas ... 36

3.7.3. Uji Autokorelasi ... 36

3.7.4. Uji Heteroskedastisitas ... 37

3.8. Analisis Regresi Liniar Berganda ... 38

3.9. Koefisien Determinasi (R2) ... 39

3.10. Uji Hipotesis (Uji t) ... 39

3.11. Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 4.1. Deskripsi Data Penelitian ... 42

4.1.1. Kondisi Geografis dan Demografi Kecamatan Gresik 42

4.1.2. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 43

4.2. Analisis Data ... 44

4.3. Karakteristik Responden ... 45

4.3.1. Umur Responden ... 45

4.3.2. Pendidikan Terakhir Responden ... 46

4.3.3. Jenis Kelamin Responden ... 47

4.3.4. Modal Usaha Responden ... 48

4.3.5. Tenaga Kerja Responden ... 49

4.3.6. Jam Kerja Responden ... 50

4.3.7. Lama Usaha Responden ... 51

4.3.8. Pendapatan Responden ... 52

4.4. Uji Asumsi Klasik ... 53

4.4.1. Uji Normalitas ... 54

4.4.2. Uji Multikolinieritas ... 54

4.4.3. Uji Autokorelasi ... 55

4.4.4. Uji Heteroskedastisitas ... 57

4.5. Analisis Regresi Linear Berganda ... 58

4.6. Koefisien Determinasi (R2) ... 59

4.7. Uji Hipotesis (Uji t) ... 61

4.8. Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 65

4.9. Interprestasi Hasil Analisis ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan ... 69


(10)

ix


(11)

x

Tabel 2.1 : Persamaan dan Perbedaan Penelitian ... 15

Tabel 4.1 : Karakteristik Umur Pemilik UKM Counter Pulsa ... 46

Tabel 4.2 : Karakteristik Pendidikan Terakhir Pemilik UKM Counter Pulsa 47 Tabel 4.3 : Karakteristik Jenis Kelamin Pemilik UKM Counter Pulsa .... 48

Tabel 4.4 : Karakteristik Modal Usaha UKM Counter Pulsa ... 49

Tabel 4.5 : Karakteristik Tenaga Kerja UKM Counter Pulsa ... 50

Tabel 4.6 : Karakteristik Jam Kerja UKM Counter Pulsa ... 51

Tabel 4.7 : Karakteristik Lama Usaha UKM Counter Pulsa ... 52

Tabel 4.8 : Karakteristik Pendapatan UKM Counter Pulsa ... 53

Tabel 4.9 : Uji Normalitas ... 54

Tabel 4.10: Uji Multikolinieritas ... 55

Tabel 4.11: Uji Autokorelasi ... 56

Tabel 4.12: Uji Heteroskedastisitas ... 57

Tabel 4.13: Analisis Regresi Linear Berganda ... 58

Tabel 4.14: Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 60

Tabel 4.15: Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ... 62


(12)

xi

Halaman

Gambar 1.1 : Jumlah Outlet PT. Multi Media Selular Gresik ... 4

Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir ... 31

Gambar 4.1 : Peta Kecamatan Gresik ... 44

Gambar 4.2 : Kurva Durbin Watson ... 56

Gambar 4.3 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Modal Usaha ... 63

Gambar 4.4 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Tenaga Kerja ... 63

Gambar 4.5 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Jam Kerja ... 64

Gambar 4.6 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Lama Usaha ... 64


(13)

xii

Lampiran 2 : Angket Penelitian ... 76

Lampiran 3 : Jawaban Responden ... 79

Lampiran 4 : Data Statistik (SPSS) ... 82

Lampiran 5 : Tabel Distribusi t ... 86

Lampiran 6 : Tabel Pengujian Nilai F ... 87

Lampiran 7 : Tabel Durbin Watson ... 88


(14)

xiii

Laili Riziiq Ma’rufaa, 13312025, Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik), Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Muhammadiyah Gresik, Mei, 2017

Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan UKM. Dalam tugas akhir ini, batasan masalah difokuskan pada pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik. Sampel dalam penelitian ini adalah counter pulsa (tokonya) masih ada, jika sudah tutup atau pindah di kecamatan lain dalam proses penelitian maka tidak termasuk sampel penelitian sebanyak 111 counter pulsa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara parsial dan simultan pengaruh pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Teknik pengambilan data menggunakan metode angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik analisis regresi linier berganda.

Hasil analisis secara simultan menunjukkan variabel modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Sementara hasil analisis secara parsial variabel modal usaha, jam kerja dan lama usaha mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik sedangkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik.

Kata kunci : Pendapatan, Modal Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Lama Usaha, Counter Pulsa


(15)

xiv

Gresik Branch), Management, Faculty of Economics and Business, University of

Muhammadiyah Gresik, May, 2017

Abstract

This research intend to identify the variables that affect to the income of SMEs. This final project is focused on impact of business capital, manpower, working hours and duration of business to retail outlet income in Gresik Sub-district registered as oultet PT. Multi Media Selular Gresik. The sample in this research is the retail outlet (store) still exist, if it is closed or moved in other districts in the process of research then not include to the research sample count 111 retail outlets. The purpose of this research is to know the partial and simultaneous influence of business capital, manpower, working hours and duration of business to SME revenue in Gresik Sub-district. Technique of collecting data using questionnaire method. Data analysis technique used in this research is using doubled linear regression analysis method.

The result of simultaneous analysis shows that business capital, manpower, working hour and business variable have significant effect to retail outlet income in Gresik Sub-district. While the results of partial analysis of variable business capital, working hours and business duration have a positive effect on retail outlet in Gresik Sub-district while the variable of manpower has no effect to the income of retail outlet in Gresik Sub-district.

Keywords : Income, Business Capital, Working Hours, Manpower, Duration of Business, Retail Outlet


(16)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan konsumen yang semakin tinggi dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya. Mulai dari kalangan menengah sampai kalangan atas selalu menuntut kualitas yang terbaik dan harga yang ekonomis. Perekonomian mengalami perubahan yang cukup signifikan, apalagi di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, yang semakin hari mengalami peningkatan baik dibidang ekonomi maupun pembangunan (http://inet.detik.com).

Peranan telekomunikasi juga sangat penting untuk turut serta dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia mengingat setiap kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi harus dilakukan dengan cepat maka dalam sektor/peranan telekomunikasi juga harus ditingkatkan menjadi lebih berkualitas dan semakin berkembang. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dengan meningkat atau menurunya tingkat kuantitas maupun kualitas dari telekomunikasi secara otomatis juga tingkat pendapatan ekonomi Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh sektor/peranan telekomunikasi itu sendiri.

Peranan teknologi telekomunikasi menjadi sangat penting, terutama dalam mengubah kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi dibidang komunikasi dan informasi kini dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga dari kota


(17)

2

Telekomunikasi menjadi sangat penting karena merupakan sarana bagi masyarakat untuk berkomunikasi. Salah satu produk komunikasi yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah ponsel. Ponsel tidak bisa aktif dan berfungsi sebagaimana mestinya apabila tidak dilengkapi dengan sim card. Sim card

merupakan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan telekomunikasi (operator) yang digunakan sebagai sarana berkomunikasi dalam penggunaannya dimasukan ke dalam slot kartu yang terdapat pada handphone.

Data yang diambil dari US Cencus Bureau pada tahun 2015 menjelaskan bahwa pengguna telepon seluler telah melebihi dari 281 juta yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia per awal tahun 2014 baru mencapai 251 juta jiwa. Fakta ini membuktikan bahwa kebutuhan akan dunia komunikasi dan informasi sangat tinggi di Indonesia

(http://media.bursadana.co.id). Tentunya hal ini berkaitan erat dengan kebutuhan

pulsa yang sangat banyak. Dengan banyaknya permintaan pulsa maka counter pulsa yang ada juga sangat banyak seiring dengan permintaan isi ulang pulsa.

Kabupaten Gresik, yang berbatasan dengan Surabaya, memang terkenal sebagai salah satu kota industri di Jawa Timur. Beberapa industri besar berada di Gresik seperti industri semen, petrokimia dan peralatan elektronik selain itu banyak pula industri kecil. Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan


(18)

ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM pada saat ini sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Pengembangan UKM melalui pendekatan pemberdayaan usaha perlu memperhatikan aspek sosial dan budaya di masing-masing daerah, mengingat usaha kecil dan menengah pada umumnya tumbuh dari masyarakat secara langsung.

Kebanyakan dari industri UKM adalah yang berhubungan dengan keadaan masyarakat sehari-hari. Produk telekomunikasi menjadi sasaran bagi wirausahawan. Banyaknya pengguna handphone di kalangan masyarakat membuat kebutuhan pulsa terus meningkat dari hari ke hari. Peluang inilah yang dilihat oleh pelaku bisnis.

Beberapa hal yang menjadi alasan utama mengenai bisnis pulsa menjadi bisnis yang diminati adalah karena atas dasar kebutuhan penggunaan ponsel itu sendiri yang mengakibatkan adanya kebutuhan serta kemudahan dalam mendapatkan pulsa. Selain itu, adanya kecenderungan untuk berkomunikasi dalam rangka menjalin relasi, yang bertitik pada sifat dasar manusia dalam prinsip kehidupannya, yaitu bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan yang terikat antar sosial yang satu dengan sosial yang lainnya, bangsa yang satu dengan bangsa


(19)

yang lainnya dengan berbagai tujuan. Maka di sinilah alasan diciptakannya alat komunikasi tersebut dan telah mengalami banyak perkembangan sampai saat ini.

Distributor Indosaat Ooredoo yakni PT. Multi Media Selular cabang Gresik, berperan sebagai perusahaan distributor diakui memberikan andil yang sangat besar bagi penyebaran produk perusahaan (distribusi). PT. Multi Media Selular memiliki aktivitas usaha yaitu menjual dan mendistribusikan produk-produk yang dihasilkan oleh indosat seperti pulsa, voucher dan kartu perdana (stater park) untuk sampai ke konsumen dengan penjualan produknya melalui canvasser-canvasser yang langsung mendatangi outlet-outlet (Counter Handphone dan Pulsa) yang tersebar di seluruh Kabupaten Gresik. Kinerja Outlet sebagai UKM di Gresik mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah outlet yang terdaftar di PT. Multi Media Selular sebagai mitra (pelanggan) perusahaan dalam periode tahun 2014-2016.

Gambar 1.1

Jumlah Outlet PT. Multi Media Selular Gresik 973

1015

1062

900 930 960 990 1020 1050 1080

2014 2015 2016

Tahun Populasi Counter Pulsa


(20)

Dari jumlah outlet yang tedaftar sebagai mitra PT. Multi Media Selular Gresik terbagi menjadi 16 Kecamatan. Kecamatan Gresik merupakan kecamatan yang memiliki populasi outlet tertinggi sehingga peneliti mengambil obyek penelitian di kecamatan Gresik. Berikut ini adalah jumlah outlet yang terbagi per kecamatan :

Tabel 1.1

Jumlah Mitra Outlet PT. Multi Media Selular Gresik

No. Kecamatan Jumlah Outlet

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Balongpanggang Benjeng Cerme Driyorejo Duduksampeyan Gresik Kebomas Kedamean Manyar Menganti Wringinanom Bungah Dukun Panceng Sidayu Ujungpangkah 36 25 46 94 24 122 73 41 87 91 63 70 63 71 82 74

Jumlah 1.062

Sumber : PT. Multi Media Selular Cab. Gresik 2016

Berdirinya sebuah usaha memiliki tujuan yang jelas, tujuan utamanya adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Namun, keuntungan khusus atas bisnis pulsa ini merujuk pada prinsip perhitungan keuntungan yang berjangka panjang. Artinya, keuntungan yang relatif tidak banyak namun berjalan berdasarkan kebutuhan dan waktu yang relatif tidak terbatas. Berjalan mengandung makna bahwa bisnis pulsa merupakan suatu bisnis yang mengikuti perkembangan teknologi di atas waktu dan zamannya. Sehingga dapat


(21)

disimpulkan bahwa, bisnis berjualan pulsa akan selalu dibutuhkan dan menarik konsumen (pengguna pulsa) selama kebutuhan akan pulsa itu sendiri tetap ada.

Salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha perdagangan adalah modal. Menurut Munawir (2007;116) dalam bukunya yang berjudul Analisis Laporan Keuangan ”modal kerja merupakan dana yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”. Modal merupakan faktor pendukung yang penting bagi pedagang untuk keberlangsungan usahanya. Besar kecilnya modal kerja yang dipergunakan dalam usaha tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh pedagang. Supaya usaha dagangnya berjalan dengan baik, diperlukan modal dagang yang cukup memadai. Modal yang besar akan memungkinkan jumlah persediaan barang dagang yang akan dijual semakin banyak. Hal ini memungkinkan akan turut mempengaruhi tingkat pendapatan pedagang. Kekurangan modal kerja bagi sebagian pedagang akan sangat membatasi kemampuan mengadakan persediaan barang yang cukup. Teori ini didukung oleh penelitian Hidayaji (2010;50) yang menyatakan bahwa modal berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan.

Penggunaan tenaga kerja dapat pula meningkatkan jumlah pendapatan usaha. Menurut Wibowo (2007;6) dalam bukunya yang berjudul Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil, kedudukan usaha kecil di tengah-tengah kehidupan iklim usaha telah mendapat tempat yang mantap. Usaha kecil banyak menyerap tenaga kerja dan ikut melancarkan peredaran perekonomian negara. Dengan tambahan tenaga kerja akan memungkinkan adanya pelayanan yang lebih baik kepada konsumen, baik dalam arti kualitas maupun kuantitas layanan. Melalui


(22)

cara ini maka akan dapat memikat jumlah pelanggan yang lebih banyak dan lebih memungkinkan terpeliharanya loyalitas pelanggan. Dalam penelitian Yella (2015;5) menunjukkan adanya pengaruh tenaga kerja terhadap tingkat pendapatan.

Selain faktor modal dan tenaga kerja, tingkat pendapatan pedagang juga ditentukan oleh lamanya waktu operasi atau jam kerja. (Arifin, 2004;15 dalam Sasmita 2012;3) dalam bukunya yang berjudul Formasi Strategi Makro-Mikro Ekonomi Indonesia mengemukakan secara umum dapat diasumsikan bahwa

“semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti akan semakin produktif”. Hal ini mengindikasikan semakin tinggi jam kerja yang di jalani pedagang maka semakin tinggi pendapatan yang diperoleh. Hasil penelitian Firdausa (2012;56) dan Priyandika (2015;69) membuktikan adanya hubungan antara jam kerja dengan tingkat pendapatan.

Lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan. Asumsi dasar yang digunakan adalah semakin lama usaha seseorang akan semakin tinggi pula produktivitas kerja seseorang dan menghasilkan jumlah produksi yang memuaskan. Lama usaha dengan sendirinya juga akan meningkatkan pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan. Semakin lama usaha yang dijalankan, maka pengalaman kerja semakin bertambah dalam menciptakan barang-barang. Semakin lama dan semakin intensif pengalaman kerja akan semakin besar peningkatan tersebut, inilah yang memungkinkan orang bisa menghasilkan barang dan jasa yang makin banyak, beragam dan bermutu. Semakin beragam barang dan jasa yang bermutu, maka permintaan dari masyarakat akan semakin meningkat


(23)

(Suroto, 1992;237 dalam Jamaika dkk, 2013;5). Penelitian yang dilakukan Widyastuti (2015;12) menunjukkan bahwa semakin lama pengusaha merintis usahanya maka akan menambah pendapatan yang diperoleh.

Penelitian ini dilakukan dengan merekontruksi variabel penelitian terdahulu. Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat variabel lokasi usaha, tetapi dalam penelitian ini tidak digunakan karena lokasi usaha merupakan persepsi konsumen sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pemilik UKM counter pulsa. Tingkat pendidikan juga tidak digunakan dalam penelitian ini karena, tingkat pendidikan hanya sebatas menjelaskan secara deskriptif.

Melihat banyaknya pengguna telepon seluler atau ponsel di kalangan masyarakat membuat kebutuhan akan pulsa juga meningkat. Dengan hal tersebut diatas, peneliti tertarik akan pentingnya pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan pengusaha counter pulsa dalam upaya untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan usaha yang dijalani.

Berdasarkan latar belakang di atas mengenai pendapatan yang didapat pada bisnis pulsa di Outlet yang terdaftar di PT. Multi Media Selular Gresik maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik)”.


(24)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh modal usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa? 2. Apakah ada pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa? 3. Apakah ada pengaruh jam kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa? 4. Apakah ada pengaruh lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa? 5. Apakah ada pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha

secara bersama-sama terhadap pendapatan UKM counter pulsa?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka tujuan yang akan diteliti adalah sebagi berikut :

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh modal usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh jumlah jam kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa.

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa.

5. Untuk mengetahui adanya pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha secara bersama-sama terhadap pendapatan UKM counter pulsa.


(25)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dengan adanya penelitian yang dilakukan ini antara lain : 1. Hasil dari penelitian dapat menjadi bahan rekomendasi bagi outlet sebagai

pertimbangan dalam upaya peningkatan pemdapatan usaha.

2. Penelitian ini dapat menghasilkan suatu interpretasi pemikiran dan dapat dijadikan landasan penelitian selanjutnya untuk mengkaji pendapatan UKM.


(26)

11

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Sebelumnya

Penelitian tentang pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian-penelitian tersebut antara lain :

1. Susilo Hidayaji (2010) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor -Faktor yang mempengaruhi Tingkat Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gamping Sleman”. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gamping Sleman, dengan menggunakan analisa regresi berganda. Penelitian ini melibatkan empat variabel yaitu modal kerja, jam kerja, tenaga kerja, dan lama usaha. Sebanyak 51 usaha counter pulsa diambil sebagai sampel berdasarkan metode kluster sampling dan (purposive sampling). Hasil analisa menunjukan adanya temuan sebagai berikut. 1) Hasil pengujian regresi secara simultan menunjukkan bahwa variabel modal usaha, jam kerja, tenaga kerja dan umur usaha berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan usaha counter pulsa. 2) Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel modal usaha, jam kerja, umur usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendapatan usaha counter pulsa. 3) Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan usaha counter pulsa.


(27)

2. I Putu Danendra Putra dan I Wayan Sudirman (2015) melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan

dengan Lama Usaha sebagai Variabel Moderating”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal, tenaga kerja dengan lama usaha sebagai variabel moderating terhadap pendapatan usaha warung makan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasi, wawancara terstruktur, dan wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan teknik Proportional Random Sampling dengan 90 sampel usaha warung makan. Data diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis dengan regresi linier berganda dan regresi variabel moderating. Hasil penelitian menyatakan secara parsial dan simultan modal, tenaga kerja dan lama usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan dan lama usaha merupakan variabel moderating yang memperkuat pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap pendapatan.

3. Rohmatul Isrohah (2015) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Modal Kerja dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Bersih Pedagang Kaki Lima di Kelurahan Ngaliyan Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Di Kelurahan Ngaliyan Semarang)”. Studi ini bertujuan nuntuk mengetahui (1) apakah modal kerja brpengaruh terhadap pendapatan bersih pedagang kaki lima (2) apakah jam kerja terhadap pendapatan bersih pedagang kaki lima. Penelitian studi kasus ini dilakukan dikelurahan Ngaliyan Semarang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner terbuka.


(28)

Sampel yang diambil berjumlah 58 responden dengan menggunakan teknik

random sampling. Alat analisis menggunakan SPSS for windows versi 16.0 yang meliputi uji normalitas, uji heterokdastisitas, uji multikorelasi serta analisis regresi berganda, uji parsial (uji t), Uji serempak (uji F). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa semua variabel berpengaruh terhadap pendapatan bersih dan telah memenuhi kriteria pengujian yang digunakan. Akan tetapi yang paling berpengaruh terhadap pendapatan adalah faktor jam kerja. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,546. Artinya 54,6% pendapatan bersih pedagang kaki lima dikelurahan Ngaliyan Semarang dapat dijelaskan oleh kedua veriabel independent. Sedangkan 45,4% dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan pengaruh positif dan signifikan antara variabel modal kerja dan jam kerja terhadap pendapatan pedagang kaki lima di kelurahan Ngaliyan Semarang. Hal ini menunjukkan semakin tinggi modal kerja dan jam kerja yang digunakan maka semakin tinggi pula pendapatan yang akan di terima oleh pedagang.

4. Umi Handayani (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Modal Usaha dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta Tahun 2012/2013. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui apakah aspek modal usaha dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta tahun 2012/2013 baik secara individu maupun bersama-sama. Metode penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan


(29)

penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang yang berada di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta tahun 2012/2013. Sampel diambil sebanyak 100 pedagang. Sampling menggunakan teknik random sampling dengan cara proportional random sampling yaitu dengan cara tidak memilih-milih individu yang akan dijadikan sampel. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif. Hasil analisis regresi memperoleh persamaan menunjukkan bahwa pendapatan pedagang dipengaruhi oleh modal usaha dan tingkat pendidikan. Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,752 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh modal usaha dan tingkat pendidikan secara bersama-sama terhadap pendapatan pedagang di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta tahun 2012/2013 adalah sebesar 75,2%, sedangkan 24,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.


(30)

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan

Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang

No. Penelitian Terdahulu

Penelitian Sekarang

Persamaan Perbedaan

1.

Nama : Susilo Hidayaji (2010) Judul : Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tingkat

Pendapatan Usaha

Counter Pulsa di Kecamatan Gamping Sleman

Nama : Laili

Riziiq Ma’rufaa

Judul : Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik

Variabel Bebas (X) Modal kerja (X1) Jam kerja (X2) Tenaga kerja (X3) Lama usaha (X4)

Variabel Bebas (X)

Modal kerja (X1)

Jam kerja (X2) Tenaga kerja (X3) Lama usaha (X4) Variabel Bebas (X) Modal kerja (X1)

Jam kerja (X2) Tenaga kerja (X3) Lama usaha (X4) Variabel Terikat (Y) Pendapatan Variabel Terikat (Y) Pendapatan Variabel Terikat (Y) Pendapatan Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F

Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F

Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F


(31)

Obyek penelitian : Counter Pulsa di Kecamatan Gamping Sleman

Obyek penelitian : Counter Pulsa di Kecamatan Gresik Obyek penelitian : Counter Pulsa di Kecamatan Gresik 2.

Nama : I Putu Danendra Putra dan I Wayan Sudirman (2015)

Judul : Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan dengan Lama Usaha sebagai Variabel Moderating

Nama : Laili

Riziiq Ma’rufaa

Judul : Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik

Variabel Bebas (X) Modal kerja (X1) Tenaga kerja (X2) Lama usaha (X4)

Variabel Bebas (X)

Modal kerja (X1)

Jam kerja (X2) Tenaga kerja (X3) Lama usaha (X4) Variabel Bebas (X) Modal kerja (X1)

Jam kerja (X2) Tenaga kerja (X3) Lama usaha (X4) Jam kerja (X2) Variabel Terikat (Y) Pendapatan Variabel Terikat (Y) Pendapatan Variabel Terikat (Y) Pendapatan Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F

Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F

Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F


(32)

Obyek penelitian : Warung makan di Kecamatan Abiansemal

Kabupaten Badung

Obyek penelitian : Counter Pulsa di Kecamatan Gresik Obyek penelitian : Counter Pulsa di Kecamatan Gresik 3.

Nama : I Putu Rohmatul Isrohah (2015)

Judul : Analisis Pengaruh Modal Kerja dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Bersih Pedagang Kaki Lima di Kelurahan Ngaliyan Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Di Kelurahan Ngaliyan

Semarang)

Nama : Laili

Riziiq Ma’rufaa

Judul : Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik

Variabel Bebas (X) Modal kerja (X1) Jam kerja (X2)

Variabel Bebas (X)

Modal kerja (X1)

Jam kerja (X2) Tenaga kerja (X3) Lama usaha (X4) Variabel Bebas (X) Modal kerja (X1)

Jam kerja (X2)

Tenaga kerja (X3) Lama usaha (X4) Variabel Terikat (Y) Pendapatan Variabel Terikat (Y) Pendapatan Variabel Terikat (Y) Pendapatan Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F

Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F

Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F


(33)

Obyek penelitian : Warung makan di Kecamatan Abiansemal

Kabupaten Badung

Obyek penelitian : Counter Pulsa di Kecamatan Gresik Obyek penelitian : Counter Pulsa di Kecamatan Gresik 4.

Nama : Umi Handayani (2013) Judul : Pengaruh Modal Usaha dan Tingkat Pendidikan Terhadap

Pendapatan Pedagang di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta Tahun 2012/2013

Nama : Laili

Riziiq Ma’rufaa

Judul : Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik

Variabel Bebas (X) Modal Usaha (X1) Tingkat Pendidikan (X2) Variabel Bebas (X) Modal kerja (X1)

Jam kerja (X2) Tenaga kerja (X3) Lama usaha (X4) Variabel Bebas (X) Modal kerja (X1) Tingkat Pendidikan (X2) Jam kerja (X2) Tenaga kerja (X3) Lama usaha (X4) Variabel Terikat (Y) Pendapatan Variabel Terikat (Y) Pendapatan Variabel Terikat (Y) Pendapatan Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F

Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F

Teknik analisis data :

1. Analisis regresi linear berganda 2. Uji Hipotesis

a. Uji t b. Uji F


(34)

Obyek penelitian : Pedagang di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta

Obyek penelitian : Counter Pulsa di Kecamatan Gresik

Obyek penelitian : Counter Pulsa di Kecamatan Gresik

Sumber : Berbagai penelitian terdahulu

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Manajemen Keuangan

Pengertian keuangan itu sendiri menurut Gitman (2012;4) adalah “Finance can be defined as the science and art of managing money”. Yang artinya adalah keuangan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola uang. Dari definisi tersebut maka dapat dikembangkan bahwa keuangan sebagai seni berarti melibatkan keahlian dan pengalaman, sedangkan sebagai ilmu berarti melibatkan prinsip-prinsip, konsep, teori, proposi dan model yang ada dalam ilmu keuangan.

Sedangkan pengertian Manajemen Keuangan Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012;2) dalam bukunya yang berjudul Fundamentals of Financial Management yang telah di alih bahasa menjadi Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, adalah “Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum”.

Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012;3) terdapat tiga fungsi manajemen keuangan, yaitu :

1. Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah fungsi manajemen keuangan yang penting dalam penunjang pengambilan keputusan untuk berinvestasi karena menyangkut


(35)

tentang memperoleh dana investasi yang efisien, komposisi aset yang harus dipertahankan atau dikurangi.

2. Keputusan Pendanaan (Pembayaran Deviden)

Kebijakan deviden perusahaan juga harus dipandang sebagai integral dari keputusan pendanaan perusahaan. Pada prinsipnya fungsi manajemen keuangan sebagai keputusan pendanaan menyangkut tentang keputusan apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan harus dibagikan kepada pemegang saham atau ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

3. Keputusan Manajemen Aset

Keputusan Manajemen Aset adalah fungsi manajemen keuangan yang menyangkut tentang keputusan alokasi dana atau aset, komposisi sumber dana yang harus dipertahankan dan penggunaan modal baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang baik bagi perusahaan.

Manajemen keuangan memiliki kesempatan kerja yang luas karena setiap perusahaan pasti membutuhkan seorang manajer keuangan yang menangani fungsi-fungsi keuangan. Fungsi manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi utama yang sangat penting di dalam perusahaan.

Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan tujuan dan sasaran yang digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian keefisienan keputusan keuangan. Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Secara


(36)

normatif, tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan karena dapat meningkatkan kemakmuran para pemilik perusahaan (pemegang saham).

Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012;4) mengenai tujuan manajemen ialah sama dengan tujuan perusahaan yaitu “Memaksimalkan kesejahteraan

pemilik perusahaan yang ada saat ini”.

2.2.2. Usaha Kecil dan Menengah

Pada Bab I pasal 1 UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), maka yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah :

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha


(37)

Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Secara umum UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran : 1) Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi, 2) Penyedia lapangan kerja terbesar, 3) Pemain penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan pemberdayaan masyarakat, 4) Pencipta pasar baru dan inovasi, serta 5) Kontribusinya terhadap neraca pembayaran (Departemen Koperasi dan UKM, 2012). Oleh karena itu pemberdayaannya harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan, dengan arah peningkatan produktivitas dan daya saing serta menumbuhkan wirausahawan baru yang tangguh (Radam, 2013).

Jenis usaha UMKM di Indonesia terdiri dari: 1) pertanian dan yang terkait dengan pertanian (agribisnis), 2) pertambangan rakyat dan penggalian, 3) industri kecil dan kerajinan rumah tangga, 4) listrik non-PLN, 5) konstruksi, 6) perdagangan besar, eceran, kecil, rumah makan, dan jasa komunikasi, 7) angkutan dan komunikasi, 8) lembaga keuangan, dan 9) real estate dan persewaan. Dengan pertumbuhan terbesar pada sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga; perdagangan besar, eceran, RM dan jasa akomodasi; angkutan dan komunikasi; dan real estate dan persewaan (Kementrian Koperasi dan UKM, 2012).

2.2.3. Modal Usaha

Modal merupakan hal yang utama dalam menjalankan suatu usaha, termasuk berdagang. Modal yang digunakan dapat bersumber dari modal sendiri, namun bila ternyata modal sendiri tidak mencukupi dapat ditambah dengan modal pinjaman. Jadi, secara umum jenis modal yang dapat diperoleh untuk memenuhi


(38)

kebutuhan modalnya terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman (Prawirosentono, 2001: 118).

Modal sehari-hari dalam usaha dagang lebih mudah disebut sebagai modal lancar yaitu kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh pedagang untuk menyelenggarakan kegiatan jual beli atau untuk membiayai operasionalnnya sehari-hari. Modal lancar digunakan untuk membeli barang dagangan, pembayaran upah dan pembiayaan operasional lainnya yang berlangsung terus-menerus dalam kegiatan jual beli yang diharapkan akan terus meningkatkan pendapatan pedagang (Isni, 2016; 21).

2.2.4. Tenaga Kerja

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengertian tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Menurut Widjajanta dan Widyaningsih (2007;9) tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup untuk bekerja, tenaga kerja meliputi mereka yang bekerja untuk upah atau gaji maupun mereka yang bekerja untuk kepentingan diri sendiri.

Tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi yaitu sebagai faktor produksi yang aktif untuk mengolah dan mengorganisir faktor-faktor produksi lain. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi. Jumlah tenaga kerja yang cukup tidak hanya dilihat dari tersedianya tenaga kerja yang cukup tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja (Rinda, 2013;17).


(39)

Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor yang penting dan harus diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup, bukan cuma dilihat dari segi jumlah tenaga kerjanya tetapi juga dari segi kualitas dan macam tenaga kerja yang memadai. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan sampai pada tingkat tertentu, sehingga jumlahnya optimal.

2.2.5. Jam Kerja

Menurut KBBI, jam kerja adalah waktu yg dijadwalkan bagi pegawai untuk berkerja. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari.

Arifin (2004;15) dalam Sasmita (2012;3) mengemukakan secara umum

dapat diasumsikan bahwa “semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti akan semakin produktif”. Hal ini berarti dengan jumlah jam kerja yang panjang

secara tidak langsung akan membuat suatu pekerjaan semakin produktif dan dengan bekerja secara produktif diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang baik.

Lamanya seseorang mampu bekerja sehari secara baik pada umumnya 6 sampai 8 jam, sisanya 16 sampai 18 jam digunakan untuk keluarga, masyarakat, untuk istirahat dan lain-lain. Jadi satu minggu seseorang bisa bekerja dengan baik selama 40 sampai 50 jam. Selebihnya bila dipaksa untuk bekerja biasanya tidak efisien. Akhirnya produktivitas akan menurun, serta cenderung timbul kelelahan dan keselamatan kerja masing-masing akan menunjang kemajuan dan mendorong kelancaran usaha baik individu ataupun kelompok. Pekerja diperbolehkan untuk


(40)

istirahat sebanyak 1 sampai 1,5 jam tiap hari kerja dalam 8 jam, pekerja memerlukan istirahat supaya dapat mempertahankan tingkat kerjanya dari hari kehari. Jam kerja bagi seseorang sangat menentukan efisiensi dan produktivitas kerja. Setiap pedagang biasanya mempunyai jumlah jam kerja yang tidak sama antara pedagang yang satu dengan pedagang yang lain. Hal tersebut juga mempengaruhi tingkat pendapatan yang akan diterima masing-masing pedagang Sasmita dkk (2012;3).

2.2.6. Lama Usaha

Wijayanti (2005) dalam Kusumawardani (2014;18) mengatakan bahwa jangka waktu pengusaha dalam melakukan usahanya memberikan pengaruh penting bagi pemilihan strategi dan cara melakukan usahanya. Pengusaha yang lebih lama dalam melakukan usahanya akan memiliki strategi yang lebih matang dan tepat dalam mengelola, memproduksi, dan memasarkan produknya. Karena pengusaha yang memiliki jam terbang tinggi di dalam usahanya akan memiliki pengalaman, pengetahuan, serta mampu mengambil keputusan dalam setiap kondisi dan keadaan.

Selain itu, pengusaha dengan pengalaman dan lama usaha yang lebih banyak, secara tidak langsung akan mendapatkan jaringan atau koneksi yang luas yang berguna dalam memasarkan produknya. Pengalaman usaha seseorang dapat diketahui dengan melihat jangka waktu atau masa kerja seseorang dalam menekuni suatu pekerjaan tertentu. Semakin lama seseorang melakukan usaha atau kegiatan, maka pengalamannya akan semakin bertambah.


(41)

2.2.7. Pendapatan

Tujuan dalam perdagangan dalam arti sederhana adalah memperoleh laba atau pendapatan, secara ilmu ekonomi murni asumsi yang sederhana menyatakan bahwa sebuah industri dalam menjalankan produksinya adalah bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan (laba/profit). Dalam Pedoman Akuntansi Indonesia dikatakan bahwa pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan jumlah kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari pengaruh barang dan jasa atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode.

Kuswadi (2008;40) menjelaskan bahwa pendapatan adalah hasil penjualan barang dagang. Penjualan timbul karena terjadi transaksi jual-beli barang antara penjual dan pembeli. Tidak peduli apakah transaksi tersebut dilakukan dengan pembayaran secara tunai, kredit, atau sebagaian tunai atau sebagian kredit. Selama barang sudah diserahkan oleh pihak penjual kepada pihak pembeli, hasil penjualan tersebut sudah termasuk sebagai pendapatan.

2.3. Hubungan Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan

2.3.1. Hubungan Modal Usaha Terhadap Pendapatan

Pendapatan diterima oleh masing-masing individu atau kelompok masyarakat sangat tergantung dari kepemilikan faktor produksi. Semakin besar modal usaha yang digunakan akan diikuti dengan meningkatnya pendapatan pedagang. Asumsinya bahwa dengan modal yang besar, maka akan bertambah pada keanekaragaman barang dagangan, dengan besarnya modal usaha yang dimiliki akan memungkinkan jumlah dan jenis dagangan lebih banyak. Sehingga dengan


(42)

keanekaragaman dagangan ini akan menarik minat pembeli untuk membeli dagangan yang ada sehingga pendapatan akan meningkat (Ardiansyah, 2010). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan modal usaha terhadap pendapatan bersifat positif.

2.3.2. Hubungan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan

Menurut Sumarsono (2013) apabila banyak produk yang terjual sehingga dengan demikian pengusaha akan meningkatkan jumlah produksinya. Meningkatnya jumlah produksi akan mengakibatkan meningkatnya tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga dengan demikian pedapatan juga akan meningkat. Tenaga kerja dapat membantu dalam proses produksi maupun melayani konsumen sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi. Jika permintaan konsumen dapat terpenuhi maka pendapatan juga akan menjadi meningkat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan tenaga kerja terhadap pendapatan bersifat positif.

2.3.3. Hubungan Jam Kerja Terhadap Pendapatan

Selain hubungan modal dan tenaga kerja, tingkat pendapatan pedagang juga ditentukan oleh lamanya waktu operasi atau jam kerja. (Arifin, 2004;15 dalam Sasmita 2012;3) dalam bukunya yang berjudul Formasi Strategi Makro-Mikro Ekonomi Indonesia mengemukakan secara umum dapat diasumsikan bahwa

“semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti akan semakin produktif”. Mengindikasikan semakin tinggi jam kerja yang di jalani pedagang maka semakin tinggi pendapatan yang diperoleh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan jam kerja terhadap pendapatan bersifat positif.


(43)

2.3.4. Hubungan Lama Usaha Terhadap Pendapatan

Lamanya suatu usaha dapat menimbulkan suatu pengalaman berusaha. Karena pengusaha yang memiliki jam terbang tinggi di dalam usahanya akan memiliki pengalaman, pengetahuan, serta mampu mengambil keputusan dalam setiap kondisi dan keadaan. Selain itu, pengusaha dengan pengalaman dan lama usaha yang lebih banyak, secara tidak langsung akan mendapatkan jaringan atau koneksi yang luas yang berguna dalam memasarkan produknya. Semakin lama menekuni bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan tentang selera dan perilaku konsumen serta semakin banyak relasi bisnis dan pelanggan sehingga dapat meningkatkan pendapatan (Asmie, 2008). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan lama usaha terhadap pendapatan bersifat positif.

2.4. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2010). Hipotesis dalam penelitian ini yang akan diuji sebagai berikut :


(44)

Hipotesis 1 : Diduga ada pengaruh positif modal usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa.

Hipotesis 2 : Diduga ada pengaruh positif tenaga kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa.

Hipotesis 3 : Diduga ada pengaruh positif jam kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa.

Hipotesis 4 : Diduga ada pengaruh positif lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa.

Hipotesis 5 Diduga ada pengaruh positif modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha secara bersama-sama terhadap pendapatan UKM counter pulsa.


(45)

2.5. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan maka kerangka berpikir dalam penelitian ini menjelaskan pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan counter pulsa. Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :

Keterangan :

: Secara parsial

: Secara simultan

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Modal Usaha (X1)

Tenaga Kerja (X2)

Jam Kerja (X3)

Lama Usaha (X4)

Pendapatan Counter Pulsa (Y) +

+

+ +


(46)

31

METODE PENELITIAN

1.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010;13). Dalam penelitian ini untuk mengetahui dan melihat hubungan variabel independen yaitu modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap variabel dependen yaitu variabel pendapatan. Hipotesis dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan regresi linear berganda untuk menguji pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa yang di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik.

1.2. Lokasi Penelitian

Dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk membahas permasalahan, maka penelitian ini dilakukan pada UKM counter pulsa yang di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik.


(47)

1.3. Populasi dan Sampel 1.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010;115). Didalam penelitian ini populasi adalah seluruh pemilik UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik berjumlah 122 counter pulsa.

1.3.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010;116) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan teknik sampling Jenuh jenis

Nonprobability Sampling. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010;122). Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 122 counter pulsa.

1.4. Jenis dan Sumber Data

Dalam penyusunan penelitian jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil angket. Sumber data dalam penelitian ini adalah pemilik UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik yang dijadikan subjek penelitian. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data terkait tentang variabel modal usaha dalam satuan rupiah, tenaga


(48)

kerja dalam satuan orang, jam kerja dalam satuan jam per hari dan lama usaha dalam satuan tahun. Pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik dengan satuan rupiah.

1.5. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah metode angket digunakan untuk mengumpulkan data terkait modal usaha, tenaga kerja, jam kerja, lama usaha dan pendapatan pedagang UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui tanggapan responden UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik untuk mengungkapkan data tentang pendapatan, modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha dari UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik dalam sampel penelitian. Peneliti ingin mendapatkan hasil yang tidak dibatasi sehingga responden menjawab sesuai keadaan sebenarnya.

1.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel 1.6.1. Identifikasi Variabel

Berdasarkan hipotesis dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka dapat diidentifikasi variabel sebagai berikut :

1. Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010;59). Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah Pendapatan. 2. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi


(49)

(terikat) (Sugiyono, 2010;59). Variabel bebas terdiri dari Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha.

1.6.2. Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini menggunakan variabel manifest yang sudah terukur atau laten aktual demografi sehingga tidak menggunakan indikator variabel sebagai batasan.

1. Variabel Dependen :

Pendapatan pedagang dalam penelitian ini adalah pendapatan kotor. Pendapatan kotor adalah hasil penjualan dalam satu bulan yang dihasilkan sebelum dikurangi beban, pajak, asuransi. Pendapatan dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata pendapatan perbulan dalam satuan rupiah.

2. Variabel Independen :

a. Modal dalam penelitian ini adalah biaya yang digunakan untuk membeli barang dagangan dan operasional baik yang bersumber dari permodalan sendiri maupun permodalan dari sumber lain (pinjaman). Modal dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata modal perbulan dalam satuan rupiah.

b. Tenaga kerja dalam penelitian ini adalah banyaknya tenaga kerja yang dimiliki UKM termasuk pemilik usaha jika menjadi tenaga kerja juga. Tenaga kerja dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata satuan orang dalam satu bulan.

c. Jam kerja dalam penelitian ini adalah jumlah atau lamanya waktu yang dipergunakan untuk berdagang atau membuka usaha mereka untuk


(50)

melayani konsumen setiap harinya. Jam kerja dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata jam kerja perhari.

d. Lama usaha dalam penelitian ini adalah lama waktu yang sudah dijalani oleh pedagang dalam menjalankan usahanya. Lama usaha dalam penelitian ini diukur dengan satuan tahun.

1.7. Uji Asumsi Klasik

Tujuan dilakukannya pengujian asumsi klasik yaitu untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan asumsi klasik atau tidak. Apabila model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan terhadap salah satu asumsi klasik yang diujikan, maka persamaan regresi yang diperoleh tersebut tidak efisien untuk menggeneralisasikan hasil penelitian yang berupa sampel ke populasi karena akan terjadi bias yang artinya hasil penelitian bukan semata pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti tetapi ada faktor pengganggu lainnya yang ikut mempengaruhinya.

Adapun uji asumsi yang digunakan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Apabila model yang digunakan terjadi normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas maka regresi penaksir tidak efisien, peramalan berdasarkan regresi tersebut akan bias dan uji baku yang umum untuk koefisien regresi menjadi valid.

1.7.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar


(51)

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013;160). Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui residual dalam model regresi menyebar normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas menggunakan probabilitas, yaitu: 1. Jika probabilitas > 0,05 maka residual berdistribusi normal.

2. Jika probabilitas < 0,05 maka residual berdistribusi tidak normal.

1.7.2. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013;105) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel-variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Apabila Tolerance value lebih tinggi dari 0,10 atau Variance Inflation Factor

(VIF) lebih kecil daripada 10 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

1.7.3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi artinya terdapat pengaruh dari variabel dalam model melalui tenggang waktu. Hal ini berarti bahwa nilai variabel saat ini berpengaruh terhadap nilai variabel lain pada masa yang akan datang. Jika dalam suatu model regresi terdapat autokorelasi maka akan menyebabkan varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasi dan model regresi yang dihasilkan tidak dapat


(52)

digunakan untuk menaksir nilai variabel Independent tertentu. Untuk mendiagnosis ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilakukan dengan cara melakukan pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson (Uji DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut :

1. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif.

3. Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada auto korelasi negatif.

4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

1.7.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang tinggi. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.

Selain dengan mengamati grafik scatterplot uji heterokedastisitas juga dapat dilakukan dengan uji Glejser. Uji glejser yaitu pengujian dengan


(53)

meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Dengan ketentuan jika signifikansi < 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas dalam regresi dan jika signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas dalam regresi.

1.8. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.

Pada penelitian ini menggunakan standardized beta, keuntungannya adalah mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independen. Jika ukuran variabel independen tidak sama, maka sebaiknya interpretasi persamaan regresi mengunakan standardized beta. Varibel pada penelitian ini menggunakan uni ukuran yang berbeda seperti rupiah, orang, jam dan tahun. Metode analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Proses analisisnya dilakukan dengan program SPSS, menurut Ghozali (2013;99) formulasinya adalah:

Y = ß1X1+ ß2X2+ ß3X3+ ß4X4+e

Keterangan :

Y = Pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik X1 = Modal usaha dalam satuan rupiah

X2 = Tenaga kerja satuan orang

X3 = Jam kerja dalam satuan jam per hari

X4 = Lama usaha dalam satuan tahun


(54)

1.9. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0<R2<1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti vaiabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013;97).

1.10. Uji Hipotesis (Uji t)

Analisis koefisien regresi digunakan untuk melakukan pengujian berpengaruhnya variabel bebas variabel modal usaha, tenaga kerja, jam kerja, lama usaha dan variabel terikat pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik masing-masing dengan menggunakan uji t. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap antara lain :

1. Merumuskan hipotesis statistik

Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha) secara parsial bepengaruh terhadap variabel dependen (pendapatan).

Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (pendapatan).


(55)

2. Menentukan ttabel

Menentukan taraf nyata (α) 5%, derajat bebas atau degree of freedom (df) n-k, dimana n = jumla pengamatan dan k = jumlah variabel untuk menentukan nilai ttabel (df) n-k = 111 – 4 = 107.

3. Kriteria yang dipakai dalam uji t adalah :

a. Apabila thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak dan

Ha diterima, artinya secara parsial ada pengaruh nyata antara modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

b. Apabila thitung < ttabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya secara parsial tidak ada pengaruh nyata antara modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

1.11. Uji Kelayakan Model (Uji F)

Uji kelayakan model atau yang lebih populer disebut sebagai uji F (ada juga yang menyebutnya sebagai uji simultan model) merupakan tahapan awal mengidentifikasi model regresi yang diestimasi layak atau tidak. Layak (andal) disini maksudnya adalah model yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila nilai probabilitas F hitung lebih kecil dari tingkat kesalahan/error (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi layak, sedangkan apabila nilai probabilitas F hitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi


(56)

tidak layak (Iqbal, 2015;24). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap :

1. Merumuskan hipotesis statistik

Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha) secara simultan bepengaruh terhadap variabel dependen (pendapatan).

Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (pendapatan).

2. Menentukan Ftabel

Menentukan taraf nyata (α) = 0,05 atau dan dfl = (k-1), df2 = (n-k) untuk menentukan nilai Ftabel dfl = 4-1 = 3 df2 = 111-4 = 107.

3. Kriteria yang dipakai dalam uji F adalah :

a. Apabila Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak

dan Ha diterima, artinya secara simultan ada pengaruh antara modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

b. Apabila Fhitung < Ftabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya secara simultan tidak ada pengaruh antara modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.


(57)

42

1.1. Deskripsi Data Penelitian

1.1.1. Kondisi Geografis dan Demografi Kecamatan Gresik

Kecamatan Gresik terletak di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur, Gresik juga merupakan Ibukota kabupaten. Luas wilayah Kecamatan Gresik 5,54 km2 dengan jumlah desa sebanyak 21 desa. Jarak Kecamatan Gresik terhadap pusat pemerintah Kabupatan Gresik sejauh dua km dan berada di sebelah timur. Bentang wilayah di Kecamatan Gresik berupa tanah yang datar dan daerah pesisir pantai. Batas-batas administrasi Kecamatan Gresik terhadap daerah sekitarnya sebagai beikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Manyar Sebelah Timur : Selat Madura

Sebelah Selatan : Kecamatan Kebomas Sebelah Barat : Kecamatan Kebomas

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik tahun 2016, penduduk di Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik sebanyak 24.278 KK. Jumlah penduduk Kecamatan Gresik tercatat sebanyak 86.934 jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, terdapat 43.292 penduduk dengan jenis kelamin laki-laki dan sebanyak 43.642 penduduk dengan jenis kelamin perempuan.


(58)

Sumber : http://gresikkab.go.id

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Gresik

1.1.2. Gambaran Umum Objek Penelitian

Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat. Produk telekomunikasi menjadi sasaran bagi wirausahawan. Banyaknya pengguna handphone di kalangan masyarakat membuat kebutuhan pulsa terus meningkat dari hari ke hari. Peluang inilah yang dilihat oleh pelaku bisnis, untuk membangun usaha counter pulsa. Bisnis pulsa menjadi bisnis yang diminati adalah karena atas dasar kebutuhan penggunaan ponsel itu sendiri yang mengakibatkan adanya kebutuhan serta kemudahan dalam


(1)

Hasil penelitian terhadap variabel Jam Kerja (X3) diperoleh nilai thitung sebesar 3,323 sedangkan

ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung > ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan

demikian hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa secara parsial variabel Jam Kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Gambar 4.5

Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Jam Kerja

Hasil penelitian terhadap variabel Lama Usaha (X4) diperoleh nilai thitung sebesar 4,785 sedangkan

ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung > ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan

demikian hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa secara parsial variabel Lama Usaha (X4) berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Gambar 4.6

Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Lama Usaha

Dari hasil penelitian secara parsial (uji t) variabel Modal Usaha (X1), Jam Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4) berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik karena nilai thitung > ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Sedangkan variabel Tenaga Kerja

(X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik karena nilai thitung < ttabel dengan signifikan sebesar 5%.

Uji Kelayakan Model (Uji F)

Pengujian ini digunakan untuk menguji pengaruh hipotesis secara simultan, yaitu diduga ada modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha mepunyai pengaruh terhadap Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Tabel 4.8

Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.172E17 4 5.431E16 72918.335 .000a

Residual 7.895E13 106 7.448E11

Total 2.173E17 110

Daerah Ha diterima

0 1,662 3,323 Daerah Ha ditolak

Daerah Ha diterima

0 1,662 4,785 Daerah Ha ditolak


(2)

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan Sumber : Lampiran 4

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai regresi memiliki tingkat signifikansi 0,00 nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau nilai signifikan < α dan Fhitung memiliki nilai 72918,335 sedangkan Ftabel memiliki

nilai 2,69 ini berarti Fhitung > Ftabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara simultan

terbukti ada pengaruh signifikan Modal Usaha (X1), Tenaga Kerja (X2), Jam Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4) terhadap Pendapatan (Y) UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Gambar 4.7

Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji F

KESIMPULAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik) menggunakan alat analisis statistik regresi linear berganda, maka peneliti dapat menyimpulkan :

1. Modal usaha (X1) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik. Semakin modal usaha UKM Counter Pulsa mengalami kenaikan maka pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik semakin tinggi.

2. Tenaga kerja (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik. Jika tenaga kerja meningkat, tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik semakin tinggi.

3. Jam kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik. Semakin jam kerja UKM Counter Pulsa mengalami kenaikan maka pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik semakin tinggi.

4. Lama usaha (X4) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik. Semakin lama usaha UKM Counter Pulsa mengalami kenaikan maka pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik semakin tinggi.

5. Modal usaha (X1), tenaga kerja (X2), jam kerja (X3) dan lama usaha (X4) mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap pendapatan.

Rekomendasi

Berdasarkan perhitungan uji t dapat disampaikan rekomendasi sebagai berikut : 1. Bagi UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik

Daerah Ha ditolak

0 2,69 72918,3

Daerah Ha diterima


(3)

a. Variabel Modal Usaha (X1), Jam Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4) secara parsial berpengaruh signifikan dengan demikian pemilik Counter Pulsa di Kecamatan Gresik harus tetap mempertahankan dan terus meningkatkan.

b. Variabel Tenaga Kerja (X2) tidak berpengaruh karena nilai thitung lebih kecil dari nilai thitung

Modal Usaha (X1), Jam Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4) untuk itu diperlukan tenaga kerja yang terampil dalam memasarkan produk yang dijual pada counter pulsa sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang optimal.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dengan memperbanyak jumlah variabel-variabelnya dan menggunakan teknik analisis yang berbeda.

REFERENSI

Adhiatma, Alfian Arif. 2014. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kayu Glondong di Kelurahan Karang Kebagusan Kabupaten Jepara. Jurnal Ekonomi.

Ardiansyah. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Sektor Informal di Kota Makassar (Kasus Pedagang Kaki Lima). Skripsi. Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UNHAS, Makassar.

Arifin, Bustanul. 2004. Formasi Strategi Makro-Mikro Ekonomi Indonesia. Edisi 1. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Aris, Dewa Made. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Tesis Ekonomi. Universitas Udayana, Bali. Artianto, Dany Esaningrat. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengauhi Pemdapatan

Pedagang Gladag Langen Bogan Surakarta. Skripsi Ekonomi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Artistyan Firdausa, Rosetyadi. 2012. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro Demak. Skripsi Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Atun, Nur Isni. 2016. Pengaruh Modal, Lokasi dan Jenis Dagangan terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Prambanan Kabupaten Sleman. Skripsi Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Gresik. 2016. Gresik Dalam Angka. Surabaya : CV. Dwi Anugrah Jaya. Bursadana. 2016. Jumlah Pengguna Ponsel di Indonesia dalam

http://media.bursadana.co.id/2016/03/18/jumlah-pengguna-ponsel-di-indonesia.html diakses pada 01 Desember 2016.

Case, Karl E dan Ray C Fair. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Fatmawati. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Pasar Raya Padang. Jurnal Ekonomi.


(4)

Fitria, Noor Aini. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Tape Singkong di Kota Probolinggo (Studi Kasus Pedagang Tape Singkong di Jln. Soekarno Hatta, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo). Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Cetakan VII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman J. Lawrence and Chad J. Zutter. (2012). Principle of managerial Finance. 13th Edition. England : Pearson.

Hidayaji, Susilo. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gamping Sleman. Skripsi Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Indosat Ooredoo. 2017. Sales Information System dalam https://sis.indosatooredoo.com/mwa/

diakses pada 01 Januari 2017.

Iqbal, Muhammad. 2015. Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda (dengan EViews§). Perbanas Institute Jakarta.

Isrohah, Rohmatul. 2015. Analisis Pengaruh Modal Kerja dan Jam Kerja Terhadap Bersih Pedagang Kaki Lima di Kelurahan Ngaliyan Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Di Kelurahan Ngaliyan Semarang. Skripsi Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.

James C. Van Horne dan John M. Wachowicz. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat.

Kartiningsih. 2016. Pengaruh Modal, Lama Usaha, Jam Kerja dan Tingkat Pendidikan Terhadap Peningkatan Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Alun-Alun Raden Bagus Assra Kironggo Kabupaten Bondowoso. Skripsi Ekonomi. Universitas Jember, Jember. Kusumawardani. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedapatan

Tekstil di Kabupaten Kepulauan Selayar. Skripsi Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin, Makasar.

Kuswadi. 2008. Pencatatan Keuangan Usaha Dagang untuk Orang-Orang Awam. Hlm:40. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.

Ma’arif, Samsul. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang

Pasar Bandarjo Ungaran Kabupaten Semarang. Skripsi Ekonomi. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Empat. Yogyakarta : Liberty.

Nursandy, Michell Rinda. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Tape di Desa Sumber Tengah Kecamata Binakal Kabupaten Bondowoso. Skripsi Ekonomi. Universitas Jember, Jember.


(5)

Nurseta Priyandika, Akhbar. 2015. Analisis Pengaruh Jarak, Lama Usaha dan Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima Konveksi (Studi Kasus di Kelurahan Purwodinatan Kota Semarang. Skripsi Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Patty, Forlin Natalia dan Maria Rio Rita. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima (Studi Empiris PKL di Sepanjang Jln. Jenderal Sudirman Salatiga). Jurnal Ekonomi.

Puspita Widyastuti, Erdinia. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan pada Industri Kerajinan Kulit (Studi Kasus di Kelurahan Selosari, Kecamatan Magetan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Putra, I Putu Danendra dan I Wayan Sudirman. 2015. Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang dengan Lama Usaha Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ekonomi Pembangunan.

Sasmita, Berchman Prana. 2012. Pengaruh Modal dan Jam Kerja terhadap Tingkat Pendapatan Kaki Lima. Jurnal Ekonomi.

Setiawani, Djinar N. 2012. Analisis Pendapatan Pedagang Canang di Kabupaten Badung. Jurnal Ekonomi.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Lima Belas. Bandung : CV. Alfabeta.

Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia dan Ketenagakerjaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suroto. 1992. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sya, Ali. 2005. Teknik Analisis Data Penelitian Aplikasi Program SPSS dan Teknik Menghitungnya. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Jakarta.

Tim Penulis Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 2016. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi. Edisi Revisi. Universitas Muhammadiyah Gresik. Gresik.

Tissor. 2016. Pengembangan Sektor UKM dalam http://tissorindonesia.com/ pengembangan-sektor-ukm/ diakses pada 01 Maret 2017.

Todaro, Michael P. 2006. Pembangunan Ekonomi. Edisi Kesembilan. Jakarta : Erlangga. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Undang-Undang Republik Indonesia pasal 1 Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Usman, Riskia Habiba. 2016. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pendapatan Pengrajin

Songkok di Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik. Skripsi Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Gresik, Gresik.


(6)

Wahyudi, Nur Rahmad. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional di Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus di Pasar Nguter Kecamatan Ngute). Skripsi Ekonomi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Wibowo, Singgih. 2007. Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil. Edisi Revisi. Jakarta : Penebar Swadaya.

Widjajanta, Bambang dan Aristanti Widyaningsih. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi.

Cetakan 1. Bandung : Citra Praya.

Wulandari, Heni Rahayu. 2015. Analisis Pengaruh Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Sentra Industri Keramik (Studi Kasus Sentra Industri Keramik Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang). Jurnal Ekonomi dan Bisnis.