52
Sitaan yang dikecualikan dari penjualan secara lelang dalam rangka penagihan pajak dengan surat paksa.
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
A. AnalisaPerkembanganWajibPajak Yang MenunggakPajak
Dalam hal ini penulis akan menganalisa suatu data mengenai tunggakan pajak yang dilakukan tindakan Pelaksanaan Penagihan Pajak serta pencairannya guna
meningkatkan penerimaan pajak dengan dasar teori dan praktik pelaksanaan Prosedur Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, Surat Teguran, Penyitaan, dan Pelaksanaan
Lelang yang melibatkan Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakannya. Ketidakpatuhan Wajib Pajak atas ketentuan perpajakan dapat dilihat melalui tabel
di bawah ini: Tabel IV.1
Jumlah Penerbitan Surat teguran dan Surat Paksa untuk Wajib Pajak Orang Pribadi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Bulan Jumlahsuratteguran yang diterbitkan
JumlahSuratPaksa Yang Diterbitkan
2014 JumlahKetetapan
Rp 2014
jumlahKetetapan Rp
53
Januari 190
2.630.156.164 1067
928.579.943 Februari 1436
43.268.118.707 607 3.033.902.505
Sum ber:
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Tahun 2015 AnalisaTabel IV.1
Dari tabel di atas dapat kita lihat kinerja aparatur pajak pada seksi penagihan di KPP Pratama Medan Timurdalam pelaksanaan penagihan pajak pada tahun 2014.
Dalamtiapbulannyawajibpajakmasihbanyak yang tidakmemenuhikewajibanperpajakan.NamunSetelahSuratTeguranditerbitkanmasihteta
padaWajibPajak yang tidakmenghiraukan, makapihakaparaturpajakmenerbitkanSuratPaksasebagaisaranapencariantunggakanpaj
ak. Maret
339 13.852.379.090 1215
41.865.535.518 April
323 5.335.114.543
24 8.051.345.897.
Mei 125
1.168.205.345 194
5.938.870.695 Juni
295 17.771.816.241 95
815.297.136. Juli
- 148
2.336.005.739 Agustus
468 4.243.407.002
168 5.830.083.816
September 102 1.223.997.903
40 803.745.518
Oktober 84
614.120.857 37
1.750.507.839 Nopember 134
510.991.962 20
144.849.646 Desember 525
1.846.519.266 37
122.348.815
Jumlah 4021
92.464.827.079 3652 71.621.073.067
B. Pelaksanaan Penagihan Pajak Yang Dilakukan
Tata cara Pelaksanaan Penagihan Tunggakan Pajak dengan Surat Paksa yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Terhadap wajib Pajak
yang tidak melunasi utang pajaknya adalah: 1.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama mengeluarkan Surat Teguran setelah 7tujuh hari jatuh tempo pembayaran melalui kantor POS dari produk hasil
penelitian diantaranya: 1
Surat Tagihan Pajak STP 2
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB 3
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT Dalam pelaksanaan penagihan ini masih dalam penagihan pasif penyerahan ketetapan
pajak. 2.
Tujuh hari setelah saat jatuh tempo Pengajuan Banding, dan Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan banding atas keputusan keberatan sehubungan
SKPKB, atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT kepada Wajib Pajak disampaikan Surat Teguran sebagaimana dimaksudkan
dalam pasal 8 ayat 1. 3.
Tujuh hari setelah jatuh tempo pelunasan pajak yang masih harus dibayar berdasarkan putusan banding.
4. Setelah 7 hari sejak saat jatuh tempo pelunasan sebagaimana dalam pasal 5
dalam akhir pemeriksaan, kepada Wajib Pajak disampaikan Surat Teguran.
5. Tujuh hari sejak tanggal Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan atas
surat keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT setelah tanggal jatuh
tempo pelunasan tetapi sebelum tanggal diterima Surat Pemberitahuan Untuk Hadir oleh Wajib Pajak, Kepada Wajib Pajak disampaikan Surat Teguran
sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8 ayat 1. 6.
Kemudian apabila Wajib Pajak tidak melunasi utang pajak yang seharusnya dibayar setelah lewat waktu 21 hari sejak diterbitkannya Surat Teguran,
pejabat segera menerbitkan Surat Paksa, dalam hal ini: 1 Jurusita Pajak mendatangi tempat tinggaltempat kedudukan Wajib
Pajakpenganggung pajak dengan memperlihatkan tanda pengenal diri. Jurusita mengemukakan maksud kedatangannya yaitu memberitahukan
Surat Paksa dengan pernyataan dan menyerahkan salinan surat paksa tersebut.
2 Jurusita Pajak mendatangi tempat tinggaltempat kedudukan Wajib
Pajakpenganggung pajak dengan memperlihatkan tanda pengenal diri. Jurusita mengemukakan maksud kedatangannya yaitu memberitahukan
Surat Paksa dengan pernyataan dan menyerahkan salinan surat paksa tersebut.
3 Jika jurusita bertemu langsung dengan Wajib Pajakpenanggung pajak
dan meminta agar Wajib pajak memperlihatkan surat-surat keterengan pajak yang ada untuk diteliti:
1. Apakah tunggakan pajak menurut STPSTKP cocok dengan jumlah
tunggakan yang tercantum dengan surat paksa. 2.
Apakah ada surat keputusan pembetulan dan keberatanpenghapusan. 3.
Apakah ada kelebihan pembayaran dari tahunjenis pajak lainnya yang diperhitungkan.
4. Apakah terdapat kelebihan utang tersebut dalam surat paksa, diajukan
keberatan. 4
Bila Jurusita tidak menjumpai Wajib Pajakpenangggung pajak maka salinan surat paksa tersebut dapat diserahakan kepada:
a Keluarga Wajib pajak atau orang yang bertempat tinggal bersama
Wajib Pajakpenanggung pajak yang dewasa dan sehat mental. b
Anggota pengurus komisaris atau para persero dari badan usaha bersangkutan atau;
c Pejabat Pemerintah setempat BupatiWalikotaCamatLurah dalam
hal ini mereka tersebut pada butir 1 dan 2 diatas juga tidak dijumpai. Pejabat harus member tanda tangan pada surat paksa dan salinannya
sebagai tanda diketahuinya dan menyampaikan salinannya kepada Wajib Pajakpenanggung pajak yang bersangkutan.
d Jurusita yang telah melaksanakan penagihan pajak dengan surat
paksa herus membuat laporan pelaksanaan Surat Paksa. 5
Jurusita pajak mendatangi tempat tinggaltempat kedudukan Wajib Pajakpenangggung pajak dengan memperlihatkan tanda pengenal diri.
Jurusita mengemukakan maksud kedatangannya yaitu memberitahukan Surat Paksa dengan pernyataan dan meyerahkan salinan surat paksa
tersebut. 6
Bila Wajib Pajak tidak ditemukan di kantor atau tempat usahatempat tinggal. Apabila hal ini terjadi, maka Jurusita dapat menyerahkan salinan
surat paksa kepada: a
Seseorang yang ada dikantornya salah seorang pegawai b
Seseorang yang ada ditempat tinggalnya misalnya : istri,anak, atau pembantu rumah tangga.
7 Biaya Penyampaian Surat Paksa
a Biaya pelaksanaan atau penyampaian Surat Paksa yang meliputi
biaya harian dan biaya perjalanan Jurusita pajak. Biaya ini dikeluarkan untuk setiap Surat Paksa yang harus disampaikan oleh
Jurusita pajak kepada penganggung pajak. b
Apabila seorang Jurusita telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka ia berhak sepenuhnya biaya
Penagihan tanpa dikaitkan apakah piutang pajak dan biaya penagihannya telah diluniasi atau belum oleh Wajib
Pajakpenganggung pajak. Tetapi itu tidak berarti bahwa Jurusita yang bersangkutan setelah
menerima biaya Penagihan, lalu bebas dari tanggung jawab terhadap pencairan piutang pajak tersebut. Apabila Jurusita yakni Wajib
Pajakpenangggung pajak tersebut masih aktif dan potensial, maka ia harus mengambil langkah-langkah untuk melakukan tahap tindakan
Penagihan lebih lanjut. 8
Surat Paksa yang telah dilaksanakan,diserahkan kepada Kasi Penagihan disertai laporan pelaksanaan Penagihan dengan surat paksa dan diteruskan
kepada Kepala Seksi Penagihan dan Vertifikasi untuk ditanda tangani dan selanjutnya dimaasukan dalam berkas Penagihan Wajib
Pajakpenangggung pajak yang bersangkutan atau terlebih dahulu dicatat tanggal pelaksanaan surat paksa dalam buku register pengawasan
Penagihan, buku register tindakan Penagihan, kartu pengawasan tunggakan pajak dan tindakan STPSKP yangbersangkutan. Dalam
melaksanakan surat paksa tersebut Jurusita sedapat mungkin melihat keadaan rumah tanggaperusahaan Wajib Pajakpenangggung pajak untuk
dapat memberikan informasi dalam rangka mengambil langkah berikutnya.
9 Laporan Pelaksanaan Surat Paksa.
a Atas pelaksanaan surat paksa dibuat laporan oleh jurursita yang
melaksanakan Penagihan pajak dengan surat paksa tersebut. b
Hal-hal yang mendapat perhatian untuk dilaporkan yaitu : -
Pengakuan Penyelesaian surat keberatan. Mengenal hal ini agar diuraikan secara jelas dan jangan sampai melaksanakan penagihan
secara paksa sedangkan tunggakannya ternyata sudah dikurangi.
- Jenis letak dan taksiran harga dari objek sita dengan
memperlihatkan tunggakan pajak dan biaya pelaksanaan yang mungkin dikeluarkan.
- Dalam kesan dan usul hendaknya dilaporkan keadaan yang
sebenarnya dari Wajib Pajakpenangggung pajak antara lailn: kemampuan bayar,itikad mau membayar dan pandangannya
terhadap penetapanpenagihan pajak dan sebagainya,sehingga Jurusita dapat mengajukan usul untuk tindakan Penagihan
selanjutnya. 10
Apabila Jurusita tidak dapat melaksanakan surat paksa secara langsung, maka jurursita membuat laporan secara tertulis mengenai sebab-sebabnya
dan usaha-usaha yang dilakukan dalam upaya surat paksa, antara lain menghubungi Pemerintah setempat, Polisi dan sebagainya.
7. Apabila utang yang masih haris dibayar tidak dilunasi oleh Penaggung Pajak
setelah lewat 2x 24 jam sejak Surat Paksa diberitahukan kepadanya Pejabat segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan yang
dilaksanakan oleh Jurusita dengan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 dua orang yang telah dewasa, penduduk Indonesia, dikenal oleh Jurusita
Pajak, dan dapat dipercaya. Pengajuan keberatan oleh Wajib Pajak tidak mengakibatkan penundaan pelaksanaan Penyitaan. Penyitaan dapat
dilaksanakan tehadap penganggung pajak yang berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan atau di tempat lain, termasuk yang
penguasaannya berada di tangan pihak lain atau yang dibebani dengan hak tanggungan sebagai jaminan pelunasan utang tertentu. Didalam pelaksanaan
Jurusita dapat menempel kertas Penyitaan kepada barang yang akan disita, biasanya barang yang akan disita tidak akan dibawa oleh Jurusita
dikarenakan: a.
Tidak adanya tempat penyimpanan barang sitaan. b.
Mengantistipasi terjadinya kerusakan barang sitaan dengan perjalanan. Barang dari hasil sita harus sebanding dengan jumlah utang pajak yang
ditanggung Penanggung pajak dan jika tidak sebanding maka akan dilakukan Penyitaan.
8. Apabila utang pajak dan biaya Penagihan yang masih harus dibayar tidak
dilunasi oleh Penanggung Pajak setelah lewat waktu 14 empat belas hari sejak tanggal pelaksanaan Penyitaan, Pejabat segera melaksanakan
pengumuman Lelang. Dan dalam hal pelaksanaan Lelang Jurusita mempertanyakan dulu kepada Dinas yang bersangkutan mengenai hak milik
barang yang dilelang. Hasil Lelang dipergunakan terlebih dahulu untuk membayar biaya Penagihan pajak yang belum dibayar dan sisanya untuk
membayar utang pajak. Dalam hal hasil Lelang sudah mencapai jumlah yang cukup utnuk melunasi biaya Penagihan pajak dan utang pajak, pelaksanaan
Lelang dihentikan walaupun barang yang akan dilelang masih ada. Sisa barang beserta uang kelebihan hasi Lelang dikembalikan oleh Pejabat kepada
Penanggung Pajak setelah pelaksanaan Lelang.
C. Faktor-Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penagihan Melalui Surat