Keadaan Penduduk KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
Tabel 9. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Kintamani Tahun 2008
Sumber : BPS Kabupaten Bangli, 2008 Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa di Kecamatan Bangli,
penduduk usia produktif memiliki jumlah tertinggi. Penduduk usia produktif di Kecamatan Kintamani sebanyak
57.304
orang. Tingginya penduduk usia produktif ini merupakan salah satu modal yang dapat
menunjang keberhasilan usahatani yang dilakukan di daerah. Penduduk dalam usia produktif memiliki kemampuan dan kemauan yang tinggi
untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan terkait dengan pengelolaan usahatani yang lebih baik yang dapat menghasilkan
produktivitas dan pendapatan yang tinggi bagi dirinya dan keluarganya. Keadaan penduduk menurut kelompok umur dapat digunakan untuk
menghitung angka beban tanggungan ABT atau Dependency Ratio yaitu jumlah usia belum produktif dan usia tidak produktif dibagi dengan usia
produktif. Besarnya ABT penduduk di Kecamatan Kintamani dapat diketahui
dengan rumus sebagai berikut:
100 59
15 60
14 x
tahun Penduduk
keatas tahun
Penduduk tahun
Penduduk ABT
100 304
. 57
604 .
5 760
. 27
Kintamani tan
Kecama x
ABT
= 58,22 Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa ABT di
Kecamatan Kintamani sebesar 58,22, yang berarti setiap 100 orang penduduk umur produktif di Kecamatan Kintamani harus menanggung
No Kelompok
Umur Kecamatan
Kintamani
Tahun Laki- Laki
Perempuan Jumlah
Orang Orang
Orang 1
0-14 13.968
13.792 27.760
2 15-59
28.690 28.614
57.304 3
60 2.670
2.934 5.604
Jumlah 45.328
45.340 90.668
kurang lebih 58 orang penduduk umur non produktif di Kecamatan tersebut.
Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa di Kecamatan Kintamani jumlah penduduk perempuan mempunyai jumlah yang lebih banyak
daripada jumlah penduduk pria. Selain itu dapat diketahui besarnya rasio jenis kelamin yaitu dengan membandingkan jumlah penduduk laki-laki
terhadap jumlah penduduk wanita dikali 100. Besarnya angka rasio jenis kelamin di Kecamatan Kintamani adalah 99,97, yang berarti bahwa
dalam sejumlah 100 wanita terdapat kurang lebih 99 laki-laki. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin ini mempengaruhi jumlah tenaga kerja
yang terserap dalam sektor pertanian, khususnya pertanian jeruk keprok siem.
2. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi dalam sumber daya manusia. Pendidikan berfungsi untuk menyiapkan salah satu faktor
produksi dalam suatu proses produksi, yaitu faktor produksi tenaga kerja. Komposisi penduduk menurut pendidikan dapat digunakan untuk
mengetahui kualitas sumber daya manusia dan kemampuan penduduk untuk menyerap dan menerapkan teknologi yang ada maupun teknologi
baru di daerah tersebut. Keadaan penduduk menurut pendidikan di Kecamatan Kintamani dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan di Kecamatan Kintamani Tahun 2008
No Pendidikan
Kecamatan
Kintamani
Jumlah Orang
1. Tidakbelum tamat SD
14.610 16,11
2. Tamat SD
21.285 23,48
3. Tamat SLTP
43.961 48,49
4. Tamat SLTA
9.669 10,66
5. Tamat akademiPT
1.143 1,26
Jumlah 90.668
100
Sumber : BPS Kabupaten Bangli, 2008
Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa pendidikan di Kecamatan Kintamani paling banyak adalah tamat SLTP yaitu sebanyak
43.961
orang atau
48,49
. Kondisi pendidikan penduduk yang mayoritas berpendidikan SLTP mempunyai pengaruh terhadap usahatani jeruk
keprok siem dan pemasarannya. Tingkat pendidikan berpengaruh dalam pola pikir dan tindakan dalam suatu proses produksi pertanian. Semakin
tinggi tingkat pendidikan, semakin cepat kemampuan penduduk dalam mengadopsi dan menerapkan hal-hal baru. Penduduk dengan tingkat
pendidikan yang tinggi diharapkan dapat bekerja dengan produktif karena kualitasnya.
3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Keadaan penduduk menurut mata pencaharian digunakan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi dan karakter daerah dengan melihat
mata pencahariannya yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian di Kecamatan Kintamani
dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan
Kintamani Tahun 2008 No Mata Pencaharian
Jumlah 1
Petani 49.430
68.66 2
Buruh Tani 9.914
13,77 3
Pengusaha Kecil 634
0,88 4
Buruh Industri 628
0,87 5
Buruh Bangunan 269
0,37 6
Pedagang 733
1,02 7
Angkutan 379
0,53 8
PNSTNIPolri 195
0,27 9
Lain-lain 9.815
13,63 Jumlah
71.997 100
Sumber : BPS Kabupaten Bangli, 2008 Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa penduduk di
Kecamatan Kintamani yang bekerja di sektor pertanian yaitu sebanyak 82,43. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai
peranan yang cukup penting bagi Kecamatan Kintamani dalam hal penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian. Sebagian besar penduduk
Kecamatan Kintamani bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Hal ini sebabkan karena lahan dan iklim di Kecamatan Kintamani cocok
untuk berbagai macam tanaman hortikultura, khususnya buah jeruk keprok siem.