10
3.3.5 Pengaruh Sanksi
punishment
terhadap Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel sanksi
punishment
diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,103 dan t
tabel
sebesar 1,988 t
hitung
t
tabel
atau dapat
dilihat dari nilai signifikansi 0,038 0,05. Oleh karena itu, H5 diterima sehingga
dapat disimpulkan sanksi
punishment
berpengaruh terhadap penerapan anggaran berbasis kinerja. Semakin tinggi sanksi
punishment
maka penerapan anggaran berbasis kinerja akan meningkat. Dengan adanya sanksi
punishment
yang adil dan tegak kepada satuan kerja pengguna anggaran yang tidak berhasil menjadi
motivasi melaksanakan tujuan organisasinya berupa mutasi jabatan atau hukuman disiplin lainnya bagi satuan kerja perangkat daerah yang tidak berhasil
mengembangkan anggaran berbasis kinerja.
4. KESIMPULAN 4.1 Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia, komitmen organisasi, penghargaan dan sanksi berpengaruh terhadap penerapan anggaran
berbasis kinerja. Sementara itu, gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap penerapan anggaran berbasis kinerja.
4.2 Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:
1. Penelitian ini menggunakan metode survei yaitu peneliti tidak dapat
mengontrol jawaban responden, maka bisa saja terjadi pengisian kuesioner bukan oleh responden yang bersangkutan dan kemungkinan jawaban dari
responden tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dikarenakan kondisi-kondisi tertentu dari masing-masing responden.
2. Masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi penerapan
anggaran berbasis kinerja yang belum tergali pada penelitian ini seperti sistem administrasi, orientasi tujuan, kedisiplinan dan lain-lain.
11
4.3 Saran
Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai
berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel independen misalnya sistem administrasi, orientasi tujuan, kedisiplinan dan lain-lain.
2. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan metode lain dalam pengambilan data seperti wawancara, agar responden bisa memberikan jawaban yang
seharusnya. 3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah sampel dalam penelitian.
REFERENSI
Achyani, Fatchan dan Bayu Tri Cahya 2011.
Analisis Aspek Rasional Dalam Penganggaran Publik Terhadap Efektivitas Pengimplementasian Anggaran
Berbasis Kinerja Pada Pemerintah Kota Surakarta. Maksimum
. Vo.1, No.1 Maret 2011.
Anggraini, Yunita dan Puranta, Hendra. 2010.
Anggaran Berbasis Kinerja: Penyusunan APBD Secara Komprehensif
. Yogyakarta. Ardana, I Komang, Mujiati, Ni Wayan dan Mudiartha Utama, I Wayan. 2011.
Manajemen Sumber Daya Manusia
. Denpasar: Graha Ilmu. Azhar, Susanto. 2007.
Sistem Informasi Akuntansi
. Bandung: Lingga Jaya. Bappenas dan Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2009.
Pedoman Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja PBK
. Jakarta. BPKP. 2005.
Pedoman Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja Revisi
. Jakarta. Cholifah. 2013.
Rancangan Model Evektifitas Penggunaan Anggaran Berbasis Kinerja Dinas Pendapatan Jawa Timur.
Vol. 3 No. 2.
ISSN
. Dharma, Agus. 1992.
Manajemen Perilaku Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia
. Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta. Edward III, George C. 1980.
Implementing Public Policy
. Congressional. Quarterly Press, Washington. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Fitri, S. M., U., Djamhuri, A. 2013.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, Kualitas Sumber Daya, Reward dan Punishment Terhadap
Anggaran Berbasis Kinerja Studi Empirik Pada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol.5, No.2. pp. 157-171. ISSN: 2085-4277.