21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PERPAJAKAN
Beberapa ahli perpajakan mencoba mengartikan pajak yang berbeda- beda namun dari definisi yang disebutkan mempunyai arti dan tujuan yang
sama. a. Prof. Dr. Rochmat soemitro, S.H.
Pajak adalah iuran kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal kontra
prestasi, yang langsung dapat ditujukan dan hasilnya digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
b. Prof. Dr. P.J.A. Andriani. Pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan
terutama oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk,
yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara menyelenggarakan pemerintahan.
c. Sommerfelt Ray M., Anderson Herschel M., Brock Horace R. pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor
pemerintah, bukan
akibat pelanggaran
hokum namun
wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dulu tanpa
mendapat imbalan yang langsung dan proposional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintah.
22 1. Pengelompokan Pajak
Pengelompokan pajak berdasarkan golongannya dibagi menjadi dua yaitu: a. Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
b. Pajak Tidak Langsung Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat
dilimpahkan kepada orang lain. Pengelompokan pajak berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Pajak Subjektif Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. b. Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
Pengelompokan pajak berdasarkan lembaga pemungutnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Pajak pusat Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.
23 b. Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
2. Pengertian Sistem Secara umum pengertian sistem adalah sekelompok unsur yang erat
hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu Mulyadi, 2001:12.
Di Indonesia terdapat 4 macam system pemungutan pajak Wirawan B. Ilyas dan Ricard Burton :2004:19 sebagai berikut.
a. Official Assessment system Official assessment system adalah suatu sistem pemungutan pajak
yang memeberi wewenang kepada pemungut pajak fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar pajak yang terutang
oleh seseorang. b. Semi Self Assessment system
Semi self assessment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang pada pemungut pajak fiskus dan Wajib
Pajak untuk menentukan besarnya pajak seseorang yang terutang. c. Self Assessment system
Self assessment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang penuh kepada Wajib Pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, menyetorkan, dan melaporkan sendiri besarnya pajak terutang.
24 d. Withholding system
Withholding system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memeberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotongmemungut
besarnya pajak yang terutang.
B. PAJAK BUMI DAN BANGUNAN