Ukuran Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan Status

perusahaan tersebut mempunyai standar yang yang lebih tinggi guna menyediakan informasi bagi para penggunanya serta daripada perusahaan dengan kepemilikan dalam negeri yang mempunyai pengalaman serta lingkup kepemilikan modalnya hanya dalam negeri saja, tidak sebesar pada perusahaan dengan kepemilikan asing. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar kepemilikan modal asing maka perusahaan tersebut juga akan lebih lengkap dalam mengungkapkan kelengkapan laporan keuangannya guna kepentingan penanam modal yang lebih luas dibandingkan lingkup kepemilikan modal domestik, dimana modal yang diperoleh hanya dalam lingkup dalam negeri saja. Hardiningsih 2008 meneliti bahwa status perusahaan PMA berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan artinya permintaan informasi keuangan yang lebih luas akan sangat besar oleh investor asing sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk menyajikan pengungkapan laporan keuangan secara lebih luas. Pada penelitian Azaria dan Achyani 2015 serta Devi dan Suardana 2014 status perusahaan tidak berpengaruh dengan tingkat kelengkapan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan. Sejalan dengan penelitian Devi dan Suardana 2014 dan Sudarmadji dan Sularto 2007 yang tidak terdapat pengaruh positif terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan. Berdasarkan pernyataan dan penelitian sebelumnya, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H 7 : Status perusahaan berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

C. Model Penelitian

Gambar 2.1 Model Penelitian Status Perusahaan X 7 Ukuran Perusahaan X 6 + + + + + + + Likuiditas X 1 Leverage X 2 Profitabilitas X 3 Kepemilikan Saham Publik X 4 Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Umur Perusahaan X 5 Variabel Dependen Variabel Independen 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. ObjekSubjek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Perusahaan Manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2012-2015. Perusahaan Manufaktur yaitu perusahaan yang menjual produknya dimulai dari pembelian bahan baku, lalu proses pengolahan bahan baku sehingga perusahaan mengahasilkan barang jadi.

B. Jenis Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data pada penelitian ini diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung, melainkan melalui media perantara. Sumber data yang diperoleh merupakan data sekunder yaitu angka atau data kuantitatif yang telah disajikan dalam laporan keuangan tahunan annual report dan laporan keungan audited Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dan Indonesia Capital Market Directory ICMD periode 2012-2015, yang selanjutnya digunakan untuk menghitung rasio pada semua variabel yang terkait dalam penelitian ini. Serta sumber terkait lainnya yang berhubungan dengan likuiditas, leverage, profitabilitas, kepemilikan saham publik, umur perusahaan, ukuran perusahaan dan status perusahaan. Pada penelitian ini diperoleh data periode 2012-2015, yang tujuannya untuk membedakan dan memperpanjang periode penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, dimana pengambilan sampel ini pada setiap populasi tidak diberikan kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih kembali menjadi sampel. Teknik yang termasuk dalam Nonprobability Sampling pada penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling yaitu Teknik penentuan sampel dengan kriteria ataupun petimbangan tertentu oleh peneliti, jadi sampel tersebut harus memenuhi syarat Sugiyono, 2010. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Perusahaan dengan kategori industry manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. 2. Melakukan publikasi laporan tahunan selama periode yang akan diamati 2012-2015 dan memiliki laporan keuangan dengan periode berakhir pada 31 desember. 3. Tidak terjadi delisting serta IPO selama periode yang diamati dalam perusahaan sampel.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 15

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 2 17

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) INFORMASI LAPORAN KEUANGAN STUDI EMPIRIS TERHADAP PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PADA BEI TAHUN 2006-2008.

0 0 18

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 17

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG DAN KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012-2014

0 0 15

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016)

0 0 21