3.4.2. Instrumen Non Tes 42
3.5. Rancangan Penelitian 44
3.6. Prosedur Penelitian 45
3.7. Teknik Analisis Data 48
3.7.1. Uji Normalitas 48
3.7.2. Uji Homogenitas 48
3.7.3. Uji Hipotesis 48
3.7.4. Uji Peningkatan Hasil Belajar Gain 50
3.7.5. Penilaian Instrumen Non Tes 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
52 4.1.1. Instrumen Tes
52 4.1.1.1. Validitas Tes
52 4.1.1.3. Tingkat Kesukaran
53 4.1.1.2. Daya Pembeda Tes
54 4.1.1.3. Reliabilitas Tes
55 4.1.2. Instrumen Non Tes
56 4.2. Analisis Data Dan Pembahasan Hasil Penelitian
57 4.2.1. Hasil Belajar
57 4.2.1.1. Data Peningkatan Hasil Belajar
59 4.2.1.2. Uji Normalitas Hasil Belajar
60 4.2.1.3. Uji Homogenitas Hasil Belajar
62 4.2.1.4. Uji Hipotesis 1
63 4.2.2. Keaktifan Siswa
65 4.2.2.1. Data Peningkatan Keaktifan Siswa
67 4.2.2.2. Uji Normalitas
72 4.2.2.3. Uji Homogenitas
73 4.2.3. Uji Hipotesis 2
74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 77
Kesimpulan Saran
77 77
DAFTAR PUSTAKA 78
x
Daftar Gambar
Halaman Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian
47 Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-Rata Pretest dan Postest
59 Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
60 Gambar 4.3 Grafik Nilai Rata-Rata Keaktifan Siswa
66 Gambar 4.4
Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa
Grafik rata-rata kenaikan indikator visual 67
68 Gambar 4.6 Grafik rata-rata kenaikan indikator bertanya
68 Gambar 4.7 Grafik rata-rata kenaikan indikator mengemukakan
Pendapat 69
Gambar 4.8 Grafik rata-rata kenaikan indikator emosional 70
Gambar 4.9 Grafik rata-rata kenaikan indikator menulis 70
Gambar 4.10 Grafik rata-rata kenaikan indikator mendengarkan 71
Daftar Tabel
Halaman Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Maslah
13 Tabel 2.2 Tabel Perbandingan Tetap Massa Unsur
32 Tabel 2.3 Tabel Perbandingan Berganda Massa Unsur
33 Tabel 2.4 Tabel Perbandingan Volume Gas
33 Tabel 3.1 Kisi-kisi tes hasil belajar siswa
38 Tabel 3.2 Kategori tingkat kesukaran butir tes
41 Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen non tes
42 Tabel 3.4 Desain Penelitian
44 Tabel 3.5 Tabel Persentase Nilai Sikap Siswa
51 Tabel 4.1 Tabel Validitas
53 Tabel 4.2 Tabel Reliabilitas
54 Tabel 4.3 Tabel Daya Beda Tes
55 Tabel 4.4 Tabel Kesimpulan Hasil Validasi
56 Tabel 4.5 Tabel Pretes dan Postest
58 Tabel 4.6 Tabel Persen Peningkatan Hasil Belajar
59 Tabel 4.7 Tabel Perhitungan Statistik Gain
59 Tabel 4.8 Tabel Uji Normalitas Pretest- Postest
61 Tabel 4.9 Tabel Uji Normalitas Peningkatan Hasil Belajar
61 Tabel 4.10 Tabel Uji Homogenitas Pretest- Postest
62 Tabel 4.11 Tabel Uji Homogenitas Peningkatan Hasil Belajar
63 Tabel 4.12 Tabel Uji Hipotesis
64 Tabel 4.13 Tabel persentasi peningkatan keaktifan Belajar
67 Tabel 4.14 Tabel Uji Normalitas Keaktifan
72 Tabel 4.15 Tabel Uji Normalitaspeningkatan Keaktifan
72 Tabel 4.16 Uji Homogenitas
73 Tabel 4.17 Uji Homogenitas Peningkatan Keaktifan
74 Tabel 4.18 Uji Hipotesis
75
Daftar Lampiran
Halaman Lampiran 1
Silabus 82
Lampiran 2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
RPP 86
Lampiran 3 Kisi-kisi instrumen tes
117 Lampiran 4
Instrumen tes sebelum validasi 126
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen tes
133 Lampiran 6
Validasi 134
Lampiran 7 Perhitungan Validasi
135 Lampiran 8
Tingkat Kesukaran 137
Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Kesukaran
138 Lampiran 10
Daya Pembeda 140
Lampiran 11 Perhitungan Daya Pembeda
141 Lampiran 12
Reliabilitas 143
Lampiran 13 Perhitungan reliabilitas
144 Lampiran 14
RekapitulasiAnalisis Instrumen 146
Lampiran 15 Kisi-kisi Instrumen Tes Setelah Validasi
147 Lampiran 16
Instrumen Tes Setelah Validasi 153
Lampiran 17 Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah
Valid 156
Lampiran 18 Kisi-kisi Instrumen Non Tes
157 Lampiran 19
Lembar analisis masalah 159
Lampiran 20 Lembar Observasi Keaktifan
165 Lampiran 21
Data Hasil Tes Siswa 166
Lampiran 22 Uji Normalitas
168 Lampiran 23
Uji Homogenitas 172
Lampiran 24 Data Peningkatan Hasil Belajar Gain
175 Lampiran 25
Uji Normalitas Gain 178
Lampiran 26 Uji Homogenitas Gain
180 Lampiran 27
Uji Hipotesis- 1 182
Lampiran 28 Persentase Peningkatan Hasil Belajar
184 Lampiran 29
Standar Deviasi Gain 185
Lampiran 30 Lampiran 31
Nilai Keaktifan Siswa Nilai Rata-rata keaktifan siswa
186 202
Lampiran 32 Uji Normalitas
204 Lampiran 33
Uji Homogenitas 208
Lampiran 34 Peningkatan Keaktifan Belajar Gain
210 Lampiran 35
Uji Normalitas Gain 213
Lampiran 36 Uji Homogenitas Gain
215 Lampiran 37
Persentase Peningkatan Keaktifan Belajar 217
Lampiran 38 Uji Hipotesis - 2
218 Lampiran 39
Standar Deviasi Gain 220
Lampiran 40 Tabel Nilai r-product moment
221 Lampiran 41
Nilai-nilai Chi Kuadrat 222
Lampiran 42 Daftar Nilai Persentil Distribusi F
223 Lampiran 43
Media 224
Lampiran 44 Lampiran 45
Dokumentasi Jadwal Kegiatan Penelitian
230 236
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena dengan pendidikan akan membentuk manusia yang berkualitas
dan berpotensi tinggi. Pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk berlatih dan mewujudkan cita-cita sebagai proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, sehingga mampu membuat
peserta didik lebih kritis dalam berpikir Prasetyaningrum, 2013. Berdasarkan Peraturan Pemerintah PP Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pada pasal 19 ayat 1 yang menyatakan bahwa Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu, guru harus mampu merancang dan
membuat proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dan termotivasi untuk belajar Gustiani, 2011. Proses pembelajaran
khususnya kimia lebih efektif dan bermakna apabila siswa berpartisipasi aktif, dengan cara tidak menunjukkan sikap pasif di dalam kelas maupun diluar kelas
Haryati, dkk., 2013. Kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah, dapat dilihat dari
beberapa indikator. Pertama, peringkat Indeks Pengembangan Manusia Human Development Index Indonesia meliputi peringkat pencapaian pendidikan,
kesehatan, dan penghasilan per kepala berada di urutan 124 dari 183 negara yang ada di dunia. Kedua, Kementrian Pendidikan Nasional melaporkan bahwa dari
146.052 SD di Indonesia, hanya 8 sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Programme dan dari 20.918 SMP, hanya 8 sekolah
yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Programme
serta dari 8.036 SMA, hanya 7 sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Programme. Ketiga, dibandingkan dengan negara Asia lain,
menurut survei Political and Economic Risk Consultant, kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara. Keempat, The World
Economic Forum Swedia Report menyatakan bahwa Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang
disurvei Sujarwo, 2015. Kualitas pendidikan yang rendah tercermin dari hasil belajar siswa di
sekolah yang rendah pula. Masalah utama pembelajaran yang masih banyak ditemui adalah tentang rendahnya hasil belajar peserta didik. Menurut
Wasonowati, dkk 2014 hasil belajar siswa SMAsederajat masih rendah dalam hal pencapaian nilai kriteria ketuntasan minimal KKM, terutama untuk mata
pelajaran MIPA termasuk didalamnya Kimia. Dari pengalaman peneliti selama mengikuti kegiatan Program Pengajaran Lapangan Terpadu PPLT di SMA
Persiapan Stabat, nilai tugas harian siswa masih rendah pada pokok bahasan struktur atom dengan nilai rata-rata 75, termokimia 65 dan laju reaksi 68.
Sementara pada materi Stoikiometri nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 68. Padahal nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang harus dipenuhi siswa
adalah 75. Sementara itu pada nilai Ujian Tengah Semester UTS diperoleh nilai terendah siswa yaitu 40, tertinggi 90 dan nilai rata-rata 73,5. Sehinga dari nilai
UTS tersebut hanya beberapa nilai yang memenuhi KKM. Sementara itu dari informasi yang diperoleh peneliti melalui observasi di
SMA Negeri 20 Medan bahwa mata pelajaran kimia kelas X memiliki KKM yang harus dipenuhi oleh siswa adalah ≥ 68 yang ditentukan oleh sekolah sebagai
standar ketuntasan belajar. Sedangkan pada materi Stoikiometri, persentase ketercapaian siswa yang mencapai KKM pada ulangan harian adalah sebesar 60.
Materi yang diberikan dalam stoikiometri meliputi massa atom relatif, persamaan kimia, dan hukum-hukum dasar kimia yang meliputi hukum kekekalan
massa, hhukum perbandingan tetap, hukum kelipatan perbandingan, hukum perbandingan voulme Gay-Lussac, dan hukum Avogadro. Seluruh sub materi
tersebut saling berhubungan, sehingga apabila konsep satu sub materi tidak