8
Penelitian ini diharapkan dapat memberi simpulan yang lebih kuat mengenai manfaat Model Ohlson sebagai dasar penyusunan strategi investasi
melalui pembagian sampel secara lebih sederhana dan pemenuhan asumsi atau persyaratan model dalam hal parameter ω dan γ, tingkat diskonto, serta
penggunaan laba komprehensif dalam perhitungan laba abnormal.
Hipotesis
Saham yang memiliki faktor-faktor fundamental yang kuat cenderung lebih diminati oleh investor Scott, 2000. Dalam penelitian ini, saham yang memiliki
nilai fundamental yang kuat adalah saham yang memiliki hasil valuasi berdasarkan Model Ohlson yang relatif tinggi dibandingkan dengan harga
pasarnya. Jadi, rasio antara hasil valuasi Model Ohlson dan harga pasar, diberi sebutan Rasio Ohslon, diduga dapat memprediksi return. Hipotesis yang diajukan
adalah bahwa portofolio saham dengan Rasio Ohlson yang tinggi menghasilkan return yang lebih tinggi dari portofolio saham dengan Rasio Ohlson yang rendah.
III. METODA PENELITIAN Data dan Sampel
Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sepanjang tahun 2000 sampai 2008, yang memenuhi kriteria berikut ini.
1. Aktif diperdagangkan. Syarat ini diterapkan karena saham yang tidak aktif diperdagangkan kemungkinan memiliki informasi khusus yang
menyebabkan harga pasar tidak sepenuhnya mencerminkan nilai
9
fundamentalnya. Saham dianggap aktif diperdagangkan jika terjadi transaksi setidaknya satu kali dalam setahun.
2. Laporan keuangan triwulanan tersedia lengkap. 3. Tidak melakukan penerbitan saham baru dengan hak memesan efek
terlebih dahulu HMETD, atau lebih dikenal dengan right issue. Syarat ini diterapkan untuk menyederhanakan perhitungan return
karena return untuk perusahaan yang menawarkan saham baru dengan HMETD memerlukan informasi mengenai apakah, kapan, dan pada
harga berapa HMETD dilaksanakan atau dijual. 4. Tidak memiliki ekuitas negatif. Syarat ini diterapkan karena
perusahaan dengan ekuitas negatif berpotensi memiliki risiko khusus yang dapat mempengaruhi hasil penelitian Ahmed dkk., 2000.
Penelitian ini sepenuhnya menggunakan data sekunder bersifat archival. Data akuntansi dikutip langsung dari laporan keuangan yang disediakan oleh
Pusat Data Pasar Modal-PPA Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada dan situs web BEI. Suku bunga sertifikat Bank Indonesia diperoleh dari situs web
Bank Indonesia. Data harga saham untuk perhitungan return disediakan oleh PT Sarijaya Permana Sekuritas dan PT BNI Securities.
Variabel Penelitian
Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel, yaitu 1 rasio antara hasil valuasi Model Ohlson dan harga, diberi notasi ROHL dan 2 return, diberi notasi RTRN.
10
ROHL adalah hasil valuasi Model Ohlson pada akhir tahun t dibagi harga penutupan pada hari perdagangan terakhir pada bulan Maret tahun t+1. Harga
penutupan pada akhir Maret tahun berikutnya dipergunakan dengan pertimbangan bahwa sebagian besar laporan keuangan perusahaan untuk tahun sebelumnya
diterbitkan di sekitar tanggal tersebut. RTRN adalah return yang terdiri atas komponen perubahan harga dan
dividen, yang dihitung selama masa investasi satu sampai delapan tahun. Untuk masa investasi lebih dari satu tahun digunakan rata-rata return tahunan yang
dihitung secara geometris.
Spesifikasi Empiris Model Ohlson
Sebagai bagian dalam perhitungan variabel ROHL, perlu dibuat spesifikasi empiris Model Ohlson. Sebagaimana dipaparkan sebelumnya, Model Ohlson
memiliki empat variabel, yakni nilai buku ekuitas NB, tingkat bunga bebas risiko r, laba abnormal LA, dan dampak variabel lain VL.
NB untuk suatu tahun tertentu adalah nilai buku ekuitas sebagaimana tercantum dalam neraca akhir tahun.
r adalah rata-rata suku bunga SBI-3 bulan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sepanjang tahun 2000-2008.
LA adalah laba komprehensif dikurangi r NB. Laba komprehensif adalah laba bersih disesuaikan dengan by-passing item yang tersaji dalam laporan
perubahan ekuitas. VL dihitung berdasarkan LID
1 1
1 +
+
+ +
=
t t
t t
VL LA
LA ε
ω persamaan 6a.
11
Parameter ω dan γ diestimasi dengan regresi autoregresif order pertama lag = 1 dengan menggunakan data triwulanan sepanjang tahun 2000 sampai
2008 36 triwulan. Untuk mengurangi dampak fluktuasi laba maka estimasi dilakukan dengan teknik “rolling-window” masing-masing dengan data sebanyak
32 triwulan. Dengan demikian maka diperoleh empat hasil estimasi. Estimat yang digunakan dalam perhitungan nilai perusahaan adalah rata-rata hasil estimasi
tersebut.
1
Perhitungan Return
Investasi dilakukan dengan membeli satu saham, dan pengaruh pemecahan split dan penggabungan reverse split saham diperhitungkan secara manual. Jadi,
formula return adalah sebagi berikut.
1 _
1 −
+ =
n
Total RTRN
RTRN 8a
1 1
_
t t
t t
HP D
HP HP
JS Total
RTRN +
− ×
= 8b
Keterangan: RTRN adalah return tahunan rata-rata geometris. RTRN_Total adalah return total selama masa investasi 1 sampai 8 tahun. JS
t1
adalah jumlah saham pada akhir masa investasi, yaitu setelah disesuaikan dengan, jika ada, pemecahan atau penggabungan
saham. HP
t1
adalah harga penutupan pada akhir masa investasi. HP
t0
adalah harga penutupan pada awal masa investasi. D adalah dividen yang terakumulasi selama masa
investasi hasil penginvestasian kembali dividen diabaikan.
Teknik Analisis
1
Serupa dengan teknik yang digunakan oleh Fama dan MacBeth dalam perhitungan beta Fama dan MacBeth, 1973.
12
Sampel dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan nilai variabel ROHL. Kelompok sampel dengan ROHL tinggi adalah kelompok dengan saham-saham
yang cenderung terharga-kurang, sehingga diprediksi memiliki return yang lebih tinggi, dan sebaliknya kelompok dengan ROHL rendah cenderung terharga-lebih,
sehingga diprediksi memiliki return yang lebih rendah. Hipotesis diuji dengan uji- t atas rata-rata return kedua kelompok untuk masa investasi selama satu sampai
delapan tahun. Amatan yang memiliki Z-score kurang dari minus 3,3 atau lebih dari 3,3
dianggap sebagai outlier dan dikeluarkan dari sampel Tabachnick dan Fidell, 1996. Agar outlier dapat diidentifikasi secara akurat maka pengujian dilakukan
secara terpisah untuk masing-masing masa investasi. Hipotesis dinyatakan terdukung jika kelompok sampel dengan ROHL tinggi memiliki return yang lebih
tinggi daripada kelompok sampel dengan ROHL rendah dengan perbedaan yang secara statistis signifikan.
IV. HASIL ANALISIS Sampel